Dalam aksi mogok yang telah memasuki hari ke-50, para pemrotes Bahrain mengerjakan salat subuh di depan rumah Ayatullah Syaikh Isa Qasim.
Al-‘Ahd melansir, dalam aksi mogok yang telah memasuki hari ke-50, para pemrotes dan demonstran Bahrain mengerjakan salat subuh di depan rumah marja‘ Syiah Bahrain, Ayatullah Syaikh Isa Qasim.
Berlandaskan pada Butir 1 Instruksi Raja Bahrain nomor 55 tahun 2016, kewarganegaraan Syaikh Isa Qasim dengan nomor 410031950 dinyatakan dicabut.
Menurut pernyataan Kementerian Negara Bahrain sebelum ini, keputusan untuk mencabut kewarganegaraan Syaikh Isa Qasim ini diambil pada sidang mingguan Pemerintah Bahrain pada tanggal 20 Juni lalu. Tanggal ini juga tertera dalam Instruksi Raja Bahrain.
Setelah keputusan Raja Bahrain ini, para pengikut Syaikh Isa Qasim menggelar aksi mogok di depan rumahnya dan hingga kini masih berlanjut.
Syaikh Isa Qasim lahir di desa Darraz yang terletak dekat Manama, ibukota Bahrain. Setelah Bahrain merdeka pada tahun 1950, ia memiliki peran signifikan dalam penyusunan UUD Bahrain. Pada tahun 1973, ia menjadi kandidat Majelis Pendiri Masyruteh Bahrain dan berhasil menjadi anggota Parlemen Bahrain dengan suara tertinggi. Ia menjadi kepala Komisi Agama ParlemenBahrain. Dari anggota Parlemen Bahrain, Syaikh Isa Qasim berhasil masuk menjadi anggota Majelis Rakyat Bahrain dan masih tetap aktif di majelis hingga majelis dibubarkan.
Syaikh Isa Qasim adalah pendiri Jam‘iyyah Kebangkitan Islam Bahrain pada tahun 1950. Ia juga membentuk Majelis Islami Penerangan dan Majelis Pengetahuan Islam.
(Al-‘Ahd/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email