Pesan Rahbar

Home » » Arab Saudi: Tidak Benar Pasokan Senjata AS Ditunda

Arab Saudi: Tidak Benar Pasokan Senjata AS Ditunda

Written By Unknown on Sunday, 25 December 2016 | 01:13:00

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menghadiri pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan beberapa menteri luar negeri anggota Dewan Kerjasama Teluk (Persia) di Riyadh, Arab Saudi pada tanggal 18 Desember 2016. (Foto: Reuters)

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir membantah laporan bahwa AS menunda dukungan militernya ke kerajaan terkait perang di Yaman, menambahkan bahwa sebenarnya Riyadh sedang menunggu bom pintar.

Selama konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada hari Minggu (18/12 /16), Jubeir menekankan bahwa tidak ada informasi resmi tentang keputusan yang berbeda dengan realitasnya tersebut.

Pekan lalu, muncul laporan bahwa Washington memutuskan untuk menunda dukungan militer untuk Arab Saudi, termasuk menangguhan beberapa pasokan amunisi presisi terkait meluasnya korban sipil.

Setidaknya 11.400 orang tewas akibat serangan Saudi di di negara tetangganya yang miskin itu sejak Maret 2015, menurut perhitungan terakhir oleh kelompok pemantau Yaman.

Raja Saudi Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud (Kanan) bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Riyadh, Arab Saudi 18 Desember 2016.

“Ini adalah berita media. Kerajaan tidak menerima informasi resmi dari pemerintah Amerika dalam hal ini. Bocoran berita ini bertentangan dengan kenyataan. Kenyataannya adalah bahwa bom biasa yang dipesan di ganti dengan bom pintar karena bom pintar lebih akurat, “kata Jubeir.

Kerry juga meremehkan laporan keterlambatan pasokan senjata AS ke kerajaan, menekankan bahwa ia bekerja keras untuk mendorong penjualan senjata “lebih maju.”

Beberapa kelompok hak asasi internasional telah mendesak AS untuk menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi, karena hal itu akan menimbulkan sejumlah besar kematian warga sipil di Yaman jika hal itu dilakukan.

Kerry menambahkan bahwa ia telah menyetujui pembicaraan dengan Saudi dan negara-negara Teluk Persia lainnya untuk mendorong sebuah “penghentian permusuhan, kita semua akan bekerja beberapa hari kedepan mungkin dalam waktu dua minggu itu bisa terlaksana. ”

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir (Kiri), Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi bin Abdullah berbicara sebelum pertemuan di Riyadh, Arab Saudi 18 Desember 2016.

“Prioritas utama kami adalah untuk mengakhiri pertumpahan darah dan itu sebabnya membangun kembali gencatan senjata ini begitu penting,” tambahnya.

Serangan Saudi diluncurkan untuk melemahkan gerakan Ansarullah dan mengembalikan mantan presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, sekutu setia Riyadh.

“Kami pikir kami telah menemukan jalan untuk bergerak maju dan mengundang pihak Presiden Hadi, Huthi dan para pendukung dari kedua belah pihak untuk memanfaatkan momen ini untuk mencoba berunding dan mencoba untuk mencapai kesepakatan,” Kerry menambahkan.

(Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: