Menurut pengakuan sumber-sumber diplomatik terpercaya di PBB, Arab Saudi tidak memiliki bukti dan alasan cukup untuk menghapus nama mereka dari daftar hitam laporan perang Yaman.
Setelah dua bulan berlalu dari penyisipan nama Koalisi Militer Arab di bawah komando Arab Saudi dalam daftar hitam pembantaian anak-anak Yaman, Riyadh hingga kini belum menunjukkan bukti-bukti cukup untuk menghapus nama ini dari daftar tersebut.
Para aparatur PBB memiliki niat untuk berkunjung ke Riyadh guna meneliti poin-poin parsial berkenaan dengan banyak isu dan problem yang sekarang berkembang.
Dalam laporan tahunan PBB sehubungan dengan isu anak-anak dan pertempuran bersenjata disebutkan, Koalisi Militer Arab adalah pihak yang bertanggung jawab atas 60 persen korban luka-luka anak-anak Yaman dalam setahun terakhir. 510 anak tewas dan 667 yang lain luka-luka.
Koalisi Militer Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi ini terbentuk dari Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Qatar, Mesir, Jordania, Maroko, Senegal, dan Sudan.
Setelah aksi protes Riyadh terhadap penyisipan nama Arab Saudi dalam daftar hitam dan ancaman akan mengurangi sumbangan finansial ke PBB, Ban Ki-moon Sekjen PBB untuk sementara waktu menghapus nama Arab Saudi dalam sebuah lembaran tambahan di laporan tahunan PBB.
Hanya saja, Riyadh mengingkari adanya ancaman dalam usaha penghapusan nama tersebut.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email