Turki melancarkan serangan artileri kepada kelompoik ISIS. (Foto: Istimewa)
Turki mengatakan ekstrimis ISIS harus benar-benar didorong keluar dari wilayah perbatasan Suriah. Pernyataan ini muncul pasca serangan bom bunuh diri yang terjadi di kota Gaziantep pada akhir pekan lalu. ISIS disebut menjadi dalang serangan bom yang menewaskan 54 orang itu.
"Perbatasan kami harus benar-benar dibersihkan dari ISIS. Ini adalah hak yang paling alami untuk melawan di negeri sendiri dan di luar negeri terhadap sebuah organisasi teroris," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu dikutip dari Al Arabiya, Selasa (23/8/2016).
Cavusoglu mengatakan, Turki telah mengambil peran aktif dalam memerangi ISIS, yang memungkinkan pasukan koalisi untuk menggunakan pangkalan militer utama di negara itu.
Sejumlah media Turki, mengutip sumber-sumber keamanan, menyatakan bahwa serangan bom Gaziantep adalah aksi balasan ISIS karena Ankara mendukung operasi yang dilakukan oleh kelompok pemberontak Suriah di Jarablus. Saat ditanya mengenai hal ini, Cavusoglu menjawab: "Kami bisa mendukung siapa pun, terutama kelompok oposisi moderat yang bertempur memerangi ISIS di darat. Kami akan berjuang memerangi ISIS sampai akhir dan terus mendukung negara serta pasukan yang memerangi mereka," katanya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Cavusoglu mengatakan Turki adalah target utama dari ISIS karena pemerintah Turki berhasil menghalangi warga negara asing bergabung dengan kelompok itu. Turki berhasil melarang 55 ribu warga asing untuk bergabung dengan ISIS dan mendeportasi sekitar 4.000 tersangka. "Dalam hal ini kami telah memberikan pukulan terbesar untuk ISIS," katanya.
Cavusoglu juga mengatakan bahwa Turki dan Erdogan memainkan peran kunci dalam mengalahkan ideologi ISIS. " Oleh karena itu, Recep Tayyip Erdogan adalah target nomor satu mereka," tukasnya.
(Al-Arabiya/Sindo-News/BerBagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email