Kanselir Jerman, Angela Merkel mengkritik negara-negara di Uni Eropa yang menolak imigran Muslim masuk ke negara mereka. Merkel menyatakan penolakan tersebut menyebabkan meningkatnya krisis imigran.
Merkel mengatakan ia berharap para anggota Uni Eropa dapat bersepakat untuk bersama-sama menyelesaikan krisis imigran. Solusi yang dimaksud oleh Merkel diindikasikan adalah pembagian kuota yang sama rata di antara 29 negara anggota Unie Eropa terkait para imigran.
Sebagaimana dikutip dari AFP, Senin (29/8/2016) Merkel mengatakan pada media di Jerman bahwa semua pihak harus memiliki andil dalam menangani imigran. Dilaporkan, Merkel tidak mempermasalahkan jika beberapa negara hanya dapat menerima imigran lebih sedikit namun dengan syarat negara itu harus berkontribusi lebih di ranah finansial untuk menangani krisis imigran.
“Apa yang Saya terus pikir salah adalah perkataan (dari beberapa negara) yang mengucapkan “kita tidak ingin para Muslim di negara kita, tanpa memperhatikan ada kebutuhan bantuan kemanusiaan atau tidak. Kita (para anggota Uni Eropa) akan terus mendiskusikannya,” tegas Merkel.
Pernyataan Merkel ini sangat erat hubungannya dengan keputusan sang kanselir ketika mengizinkan para imigran yang terjebak di negara-negara Eropa untuk datang ke Jerman. Namun, keputusan ini malah bak pisau bermata dua. Pasalnya, gelombang imigran terus memasuki wilayah Jerman hingga menimbulkan munculnya permasalahan dalam negeri.
Keputusan dari Merkel ini juga menyebabkan banyak warga Jerman yang kehilangan simpatinya terhadap sang kanselir. Berdasarkan polling yang dilakukan pada Minggu 28 Agustus, sebanyak 50 persen responden di Jerman menolak Merkel untuk kembali menjabat sebagai kanselir di masa depan.
(AFP/Oke-Zone/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email