Pesan Rahbar

Home » , » Keluarga Mahdawi Terbentuk Dari Ketakwaan dan Ketenteraman

Keluarga Mahdawi Terbentuk Dari Ketakwaan dan Ketenteraman

Written By Unknown on Saturday, 10 September 2016 | 18:39:00


Jika ayat “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” diaplikasikan ke dalam keluarga, maka kehidupan mereka akan bisa saling menenteramkan.

Seorang pakar permasalahan keluarga dan mahdwiyat, Hujjatul Islam Ali Shaduqi, saat menjelaskan ciri-ciri keluarga mahdawi beliau mengatakan bahwa jika seharusnya pembahasan keluarga dianalisa dan diteliti dengan serius, maka seudah sepatutnya kita memiliki rangkaian sumber-sumber yang dengan sanad-sanad sumber tersebut kita bisa memaparkan analisa yang baik sehubungan dengan keluarga.

Menurutnya, di samping sumber-sumber tersebut kita juga harus mendeskripsikan parameter tersebut yang berfungsi sebagai tolak ukur kita untuk membantu dalam mengevaluasi keluarga.

Dalam agama kita meyakini bahwa dalam keluarga memiliki nilai-nilai khusus di dalamnya, dimana ketika laki-laki dan perempuan menikah maka harus mencari 3 tujuan dasar, yaitu menenangkan, melengkapi dan mendidik, jelas Hujjatul Islam Shaduqi.

Yang pertama ialah “menenangkan” bermakna ketenteraman, dimana sehubungan dengan ini Al-Qur’an Karim mengatakan “Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya”, ketenteraman ini bisa didapat dengan mengikuti jalan-jalan Allah swt dan dengan kita meminta juga kepada Allah swt supaya membalikan hati kita ke arah yang bernilai.

Yang kedua ialah “melengkapi”, yakni maksudnya ialah sepsang suami istri harus bisa saling melengkapi, sebagaimana Al-Qur’an mengatakan “perempuan adalah pakaian untuk laki-laki, dan laki-laki adalah pakaian untuk perempuan”, yakni laki-laki dan perempuan diibaratkan sebagai pakaian bagi masing-masing.

Dan yang ketiga dari tujuan pernikahan ialah “mendidik”, namun tidak bermakna mempelajari ilmu pengetahuan, akan tetapi bermakna sebuah kehidupan yang akan dibentuk harus memiliki tujuan dan hasil yang baik, yakni anak-anak yang saleh dan salehah, oleh karena itu orang tua yang baik akan dapat mendidik anak-anaknya dengan baik, pungkasnya.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: