Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un merayakan peluncuran rudal bawah laut Agustus 2016 lalu.
Korea Utara kembali menembakkan tiga rudal balistik, Senin pagi (5/9/2016).
Informasi itu diungkap Kepala Komisi Bersama Korea Selatan, seperti dilansir laman CNN.
Aksi ini pun diyakini menjadi sesuatu yang memalukan bagi China, selaku "sekutu" Korut, yang sedang menjadi tuan rumah perhelatan KTT G20, di Hangzhou.
Dalam pertemuan G20 itu, Presiden China Xi Jinping menyatakan kepada Korea Selatan, bahwa Beijing menentang pengerahan rudal pertahanan udara Amerika Serikat THAAD ke Korsel.
"Kesalahan penanganan masalah ini tidak kondusif bagi stabilitas strategis di kawasan dan bisa mengintensifkan perselisihan," ungkap Xi seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Sebelumnya, pengerahan rudal pertahanan udara AS itu dilakukan untuk melindungi Korsel dari serangan misil Korut.
Seperti diberitakan sebelumnya, rudal tersebut ditembakkan dari sejumlah area di wilayah Hwangju, bagian utara Provinsi Hwanghae, ke arah perairan Jepang.
Peluncuran rudal ini terjadi kurang dari dua minggu setelah tes rudal balistik bawah air yang akan diuji coba pihak Pyongyang.
Rudal itu terbang melintas wilayah pertahanan udara Jepang, dan merupakan kali pertama terjadi.
Sementara, Korsel yang mengumumkan pengerahan rudal pertahanan udara tersebut pada bulan Juli, namun hingga kini belum dioperasikan.
(Kompas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email