Saat manusia mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, maka lafazh-lafazhnya akan masuk ke dalam tubuh dan jiwa manusia, dan akan menyentuh pemikiran manusia.
Shabestan News Agency, saat membuka perlombaan Al-Qur’an Karim yang ke 39, kepala lembaga urusan wakaf dan amal di provinsi Gilan, Hujjatul Islam Waliyullah ‘Adili mengatakan bahwa sebagaimana ucapan Rahbar yang mengatakan “saat ini dunia Islam membutuhkan pelajaran-pelajaran dalam Al-Qur’an Karim, dimana pelajaran ini bentuk dari kegigihan, perlawanan, kehidupan yang baik dan kemulian Islam untuk setiap negara-negara.
Dalam hal ini, pelajaran-pelajaran Al-Qur’an adalah pelajaran yang memberikan arti kehidupan, dan kita sebagai manusia membutuhkan pelajaran-pelajaran tersebut. Kita banyak menyaksikan gerakan-gerakan Islami, yang sebelumnya tidak seperti ini, dimana pada masa lalu, setiap tempat yang mengalami pergerakan sosial yang terjadi di negara-negara Islam, pergerakan mereka berdasarkan pemikiran kiri, marxis dan sosialis, akan tetapi saat ini setiap pergerakan yang terjadi selalu mengarah pada pergerakan Islami.
Lebih lanjut Hujjatul Islam ‘Adili menuturkan bahwa Al-Qur’an adalah sebuah kitab yang luar biasa dan mukjizat langit yang sangat agung, Al-Qur’an adalah kitab yang membicarakan tentang keajaiban, dimana kitab ini tidak bunuh pada pendeskripsian.
Setelah wafatnya Rasulullah saww, Al-Qur’an tetap terjaga dan tetap melanjutkan dakwahnya, Al-Qur’an tidak membutuhkan waktu dan tempat, Al-Qur’an pada 1400 tahun yang lalu dengan yang sekarang tetaplah sama, yakni akan selalu memberikan daya tarik dan pengaruhnya, dan sama hari kiamat nanti akan terus seperti ini.
Saat manusia mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, maka lafazh-lafazhnya akan masuk ke dalam tubuh dan jiwa manusia, dan akan menyentuh pemikiran manusia, pungkas Hujjatul Islam Waliyullah ‘Adili.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email