Mengutuk keras peristiwa pembantaian warga sipil Yaman oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi beberapa waktu lalu, kelompok aksi massa yang menamakan dirinya Aliansi Anti Perang (A2P), kembali berdemo di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta Selatan, Selasa (11/10) siang.
A2P menyatakan menentang keras aksi penyerangan membabi-buta yang kerap dilakukan pihak Saudi terhadap penduduk sipil Yaman, yang bukan saja merupakan pelanggaran atas kedaulatan negara tersebut, namun sekaligus bukti telah berlangsungnya praktik-praktik nyata imperialisme dan penjajahan terhadap bangsa Yaman.
Koordinator A2P Ahmad Taufik menjelaskan, Indonesia sebagai negara berdaulat yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, berkewajiban untuk turut menjaga ketertiban dan perdamaian dunia.
“Semoga ini menjadi pengingat dan semangat kita bersama, agar jangan sampai ada kejahatan-kejahatan kemanusiaan lagi di seluruh dunia,” harap pria yang akrab dipanggil Ate ini seraya menekankan bahwa apapun bentuknya dan dimanapun terjadinya, penjajahan tetaplah musuh bagi seluruh bangsa Indonesia.
Karena itulah kata Ate, A2P hadir untuk senantiasa mendukung sepenuhnya kedaulatan sebuah bangsa dan negara. Tak terkecuali Yaman.
Selain berorasi mengimbau warga dunia yang berjiwa merdeka untuk bersama-sama menghentikan segala macam bentuk permusuhan dan pertumpahan darah, massa A2P juga menggelar pembacaan Surah Yasin, tahlil dan doa bersama yang kesemuanya dikhususkan untuk para korban warga sipil yang gugur di Yaman.
(ABI-Press/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email