Dalam acara peringatan Asyura Nasional di Gedung Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (12/10), Ustaz Muhsin Labib menjelaskan dalam ceramahnya tentang peristiwa Asyura yang bukan hanya sepenggal kisah sejarah. Asyura merupakan hasil buah tangan perjuangan agung Rasulullah saw yang tidak ingin membangun kekuasaan dan kedudukan melainkan ingin menunjukkan kepada umat manusia betapa pentingnya menjadi hamba Allah SWT yang hanya ingin membuat manusia terhempas dari kebodohan, penyembahan berhala, perbudakan dan segala unsur-unsur yang menghilangkan kemerdekaan manusia.
“Kalau kita lihat dalam sejarah, dakwah Rasulullah saw tujuannya adalah tauhid. Yaitu mengajak manusia untuk bertauhid dan menghindarkan manusia dari syirik atau penyembahan kepada selain Allah SWT. Karena itu dakwah para Nabi dilawan oleh orang-orang yang menjadikan budak sebagai hamba sahaya mereka,” terang Ustaz Labib.
Selanjutnya beliau mengatakan, itulah yang dilakukan oleh Abu Abdillah Al-Husein yang dengan segala macam pengorbanannya ingin membuktikan apabila dakwah dan ajaran tauhid yang dibangun oleh Rasulullah saw memerlukan pengorbanan dirinya sepanjang sejarah manusia.
Selanjutnya beliau juga menyebutkan bahwa ada tiga kelompok yang dilawan oleh Imam Husein as. Pertama, Yazid yang secara sadar telah memilih jalan kegelapan. Kedua, melawan kelompok cendekiawan yang menutup mata dan hati karena kepengecutan, lalu rela menjadi saksi-saksi palsu yang mengingkari betapa Rasulullah memberikan kedudukan yang amat tinggi bagi Al-Husein. Ketiga, masyarakat umum yang religius namun telah dicemari oleh doktrin-doktrin palsu yang dijadikan perisai untuk menghadang Al-Husein.
Di akhir ceramahnya Ustaz Muhsin Labib berpesan bahwa sebagai pengikut Ahlul Bait di Indonesia, kita semua harus bertekad untuk menjadi warganegara yang baik bahkan yang terbaik dengan menjunjung tinggi NKRI, Pancasila dan Undang Undang Dasar.
“Karena mencintai NKRI, Pancasila dan Undang Undang Dasar adalah wujud kecintaan kita juga terhadap Ahlul Bait. Kita harus buktikan dengan menjaga toleransi dan ukhuwah dengan mengorbankan ego kita demi menunjukkan kepada umat Islam dan warganegara Indonesia bahwa kita adalah orang-orang yang berkomitmen dan setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).”
(ABI-Press/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email