Setiap hari dan setiap waktu selalu ada pesan dari peristiwa Asyura’, dan Imam Husain as berada di dalam hati semua para pecintanya, dan di saat Muharam tiba, orang-orang secara spontan mengenakan pakaian berwarna hitam dan menggelar majelis-majelis duka.
Dalam sebuah acara duka muharam yang digelar di Isfahan, Hujjatul Islam Samiallah mengatakan bahwa musuh-musuh Islam mengakui bahwa peringatan duka Husaini merupakan senjata yang sangat kuat untuk kaum muslimin dalam menghadapi pemikiran barat.
Beliau menambahkan, musuh-musuh Islam sejak awal kebangkitan Husaini hingga saat ini mereka sudah mengetahui bahwa untuk memadamkan kekuatan kaum muslimin adalah dengan cara memadamkan majelis-mejelis duka Husaini, hal ini sudah tidak diragukan lagi.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Mardan menuturkan bahwa setiap hari dan setiap waktu selalu ada pesan dari peristiwa Asyura’, dan Imam Husain as berada di dalam hati semua para pecintanya, dan di saat Muharam tiba, orang-orang secara spontan mengenakan pakaian berwarna hitam dan menggelar majelis-majelis duka.
Hal yang harus diperhatikan oleh para penceramah dalam majelis-majelis Husaini dan acara-acara yang diselenggarakan harus mengacu pada tujuan kebangkitan yang dilakukan oleh Imam Husain as, sehingga perintah-perintah yang dianjurkan Islam seperti amar ma’ruf nahi munkar, shalat, zakat, puasa dan lain sebagainya, ujar Hujjatul Islam Mardan.
Terkait pembahasan dalam menghadapi syubhat-syubhat, penyimpangan dan bid’ah-bid’ah dalam acara duka Husaini, Hujjatul Islam Mardan juga menuturkan bahwa sepanjang sejarah rusaknya peristiwa Asyura’ dan menyimpangnya pemikiran dan tujuan-tujuan Asyura adalah serangkaian dari taktik dan tujuan musuh-musuh, namun dengan adanya wawasan dan pengetahuan yang benar tentang Imam Husain as, musuh sedikitpun tidak akan pernah mampu untuk menyusupi kebangkitan Husain as.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email