Pesan Rahbar

Home » » Penyelidikan Kejahatan Perang Israel Ujian bagi ICC

Penyelidikan Kejahatan Perang Israel Ujian bagi ICC

Written By Unknown on Friday 7 October 2016 | 21:33:00

Pejabat Kementerian Luar Negeri Palestina Ammar Hijazi

Seorang pejabat senior Palestina mengutarakan bahwa penyelidikan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dalam kasus pelanggaran dan kejahatan perang Israel selama agresi 50 hari terhadap Jalur Gaza pada tahun 2014 sebagai “ujian serius” bagi pengadilan yang berbasis di Hague Belanda ini.

“Palestina menjadi ujian serius bagi ICC dan saya tidak berpikir bahwa usaha mereka akan gagal,” Ammar Hijazi, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Palestina, mengatakan pada hari Kamis (6/10/16).

“Jika mereka gagal dalam hal Palestina, seluruh ICC dan sistem pidana internasional secara keseluruhan akan runtuh,” jelasnya.
Hijazi mengatakan dia berharap ICC akan mengajukan kasus itu pada akhir tahun.

“Tidak sedikit bukti dan kami yakin pengadilan akan bergerak lebih cepat,” katanya.

Pernyataan Hijazi itu dilontarkan pada saat para pejabat Palestina menyambut delegasi ICC dan mereka mengatakan harapan terhadap pengadilan untuk memulai penyelidikan kejahatan perang terhadap Israel.

Jaksa pengadilan, Fatou Bensouda (lihat di bawah), mengatakan perjalanannya ke wilayah Palestina yang diduduki beserta rombongan ke Tel Aviv, Jerusalem al-Quds dan Ramallah Tepi Barat, tidak ada hubungannya dengan penyelidikan awal perang Juli-Agustus 2014 yang sedang berlangsung.


Dia mengatakan kunjungan tersebut untuk “kegiatan sosialis dan pendidikan” untuk meningkatkan kesadaran tentang ICC.


Jaksa hukum pidana internasional itu tiba di wilayah Palestina pada hari Rabu dan akan kembali pada 10 Oktober. Mereka tidak dijadwalkan untuk berkunjung ke Jalur Gaza yang diblokade Israel.

Di antara kasus-kasus kejahatan perang Israel adalah penembakan terhadap sebuah sekolah PBB di kota Rafah, tempat berlindung bagi lebih dari 3.000 orang pengungsi akibat agresi rezim Tel Aviv di kota pesisir Palestina itu.

Tentara Israel mengklaim dalam sebuah laporan setebal 21-halaman yang diterbitkan pada bulan Agustus bahwa tidak ada kesalahan yang ditemukan pada serangan 3 Agustus 2014, yang menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai puluhan lainnya.

Israel meluncurkan perang terbarunya di Jalur Gaza pada awal Juli 2014.

Asap pekat membumbung di bagian Kota Gaza di Jalur Gaza menyusul serangan militer Israel pada 29 Juli 2014. (Foto AFP)

Agresi militer 50-hari, yang berakhir pada 26 Agustus 2014, menewaskan hampir 2.200 warga Palestina, termasuk 577 anak-anak. Lebih dari 11.100 orang lainnya – termasuk 3.374 anak-anak, 2.088 perempuan dan 410 orang tua – juga terluka dalam perang.

Israel terus melakukan serangan di wilayah Palestina dari waktu ke waktu. Sejak tahun 2007, Jalur Gaza telah berada di bawah pengepungan Israel yang telah menyebabkan penurunan standar hidup, tingkat pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kemiskinan tak henti-hentinya.

(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: