Pertemuan Lausanne Berakhir Tanpa Hasil

Para menteri luar negeri sembilan negara dunia menggelar pertemuan di Lausanne, Switzerland, tentang krisis Suriah.

Pertemuan yang dihadiri oleh sembilan menteri luar negeri ini tidak membuahkan hasil yang berarti, dan bahkan ditutup tanpa sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan.

Begitu hal ini dirilis oleh Al-Jazirah kemarin.

Para peserta pertemuan telah mempelajari dan mengavaluasi beberapa kasus tentang krisisi Suriah dan solusi-solusi untuk menangani krisis dan memberhentikan pertumpahan darah di negara ini.

Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, menyatakan, “Dalam pertemuan yang berlangsung selama empat jam ini kami telah tegaskan bahwa proses politik harus segera dimulai secepat mungkin.”

John Kerry, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, juga mengaku setelah pertemuan usai, “Para peserta pertemuan sepakat tentang sebagian terminologi politik dan juga menekankan supaya program-program baru tentang perundingan politik harus ditindaklanjuti secara cepat.”

Menurut pengakuan Kerry, pertemuan berikut akan digelar besok (Senin hari ini) untuk mengavaluasi program-program untuk masa mendatang.

Ra’id Faqih, wartawan Al-Jazirah di Lausanne, mengatakan, pertemuan ini memfokuskan diri atas program-program yang telah diajukan oleh Staffan de Mistura, utusan khusus PBB untuk Suriah, sepuluh hari lalu kepada Dewan Keamanan PBB. Dalam program-program ini ditekankan supaya serangan-serangan udara ke kota Aleppo dihentikan. Sebagai imbalan, para militan Fath Al-Syam akan dipindahkan dari kota ini ke kota Idlib.

Para menteri luar negeri delapan negara peserta pertemuan Lausanne telah meninggalkan Switzerland. Sementara itu, John Kerry masih harus bermalam di Lausanne untuk mengikuti pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa yang digelar kemarin.

Negara-negara yang hadir dalam pertemuan Lausanne ini adalah Amerika, Rusia, Arab Saudi, Qatar, Turki, Jordania, Iran, Mesir, dan Iraq.

(Al-Jazeera/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)