Pesan Rahbar

Home » » Pesan Sang Imam; Bab: Nasehat Untuk Kaum Muslimin

Pesan Sang Imam; Bab: Nasehat Untuk Kaum Muslimin

Written By Unknown on Monday 10 October 2016 | 20:21:00


Nasehat Imam Untuk Membina Pribadi Muslim

Ikuti perkembangan umat Islam.

Banyak-banyaklah menelaah berbagai buku (agama, sosial, politik, sains, filsafat, sejarah, sastra dan lain-lain).

Pelajari ilmu-ilmu teknik yang dibutuhkan negara Islam.

Pandanglah fakir miskin dari segi material, dan ulama dari segi spiritual.

Lupakan pekerjaan-pekerjaan baik Anda, dan ingatlah dosa-dosa Anda yang lalu.

Shalatlah yang lima tepat pada waktunya, dan berusahalah shalat tahajiud.

Jangan banyak bicara dan seringlah berdo’a, khususnya doa hari Selasa.

Kurangi waktu tidur dan perbanyaklah membaca AI-Quran.

Pelajari dan perdalamlah ilmu Tajwid dan bahasa Arab.

Sedapat-dapatnya berpuasa setiap hari Senin dan Kamis.

Perhatikan dan tepatilah sungguh-sungguh janji Anda.

Berinfaklah kepada fakir miskin.

Hindarilah tempat-tempat maksiat.

Hindari tempat-tempat pesta-pora dan janganlah Anda mengadakannya.

Berpakaianlah secara sederhana.

Berolahragalah (senam, marathon, dan lain-lain).


Nasehat Kepada Para Penguasa

(Disampaikan pada acara peringatan empat puluh hari

syahidnya Imam Husain (Arba’in), tanggal 22 Safar 1401 H/

30 Desember 1980 di Husainiyah Jamaran, Teheran.

Saat menerima rombongan keluarga syuhada dan warga Iran bagian selatan yang

mengalami serangan pertama invansi Irak ke Iran) Kadang-kadang seseorang bingung apa yang harus diucapkannya saat menyaksikan pemandangan haru seperti ini. Di hadapan saya terpampang gambar para syuhada dan para keluarga syuhada juga hadir di sini; keluarga syuhada Dizful, sekelompok suku Khuramabad dan warga Khuramabad bahkan sejumlah anak-anak dari wilayah Musawiyah, Teheran. Mereka semua hadir di sini. Menyaksikan pemandangan seperti ini. Apa yang dapat kita ucapkan?

Tapi ini adalah ujian dan merupakan kodrat manusia bahwa selama berada di alam ini selalu mendapat ujian; apakah itu para nabi, auliya’ atau siapa saja. Semuanya tidak akan luput dari ujian dan ujian-ujian itu kadang-kadang dalam bentuk rasa takut, lapar, berkurangnya harta Kekayaan, nyawa, pangan, dan lain sebagainya. Orang-orang seperti kalian yang tinggal di daerah perang Dizful, Ahwaz, Susangard dan sebagainya sudah barang tentu mendapat ujian yang lebih berat ketimbang yang lain. Tapi semua itu adalah ujian dari Allah Swt. buat kalian, dan buat kita semua.

Setiap orang siapapun dia akan menerima ujian. Klaim keimanan Kepada Allah tidak lantas membuatnya lepas dari ujian bahkan para nabi utama dan semua nabi juga menerima ujian. Nabi Ibrahim as. misalnya menerima ujian yang begitu berat. la harus menyembelih anak kandungnya sendiri. Demikian juga yang diterima Sayyidus-syuhada lmam Husain as. dan anak cucunya. Tapi ujian-ujian itu selain dalam bentuk kesulitan hidup dapat juga dalam bentuk kesenangan hidup misalnya: rasa aman, memiliki harta yang banyak, kedudukan yang terh.rmat dan sebagainya. Semua itu adalah ujian dari Tuhan, bahkan ujian dalam bentuk kesenangan hidup ini lebih berat dari kesulitan hidup.

Karena itu, banyak sekali kita saksikan. Ketika menghadapi ujian, orang-orang yang dulunya mengklaim bahwa dirinya beriman ternyata hanya omong besar. Betapa banyak orang yang mengklaim kepahlawanan, bahwa jika tiba saat perang akan berada di baris paling depan tapi ketika perang betul-betul datang dia justru berada paling belakang. Sangat berbeda dengan kalian warga Dizful, Ahwaz, dan Susangard yang telah menghadapi ujian denga kokoh dan kalian telah berhasil.

Gambar-gambar mengharukan yang saya saksikan ini adalah bukti keberhasilan kalian itu. Sungguh suatu kebanggaan besar buat kalian. Allah telah berfirman,

“Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. al- Baqarah, 2: 155)

yaitu sabar terhadap bencana yang menimpa mereka dan sabar tatkala,terjadi kekurangan pangan, kehilangan nyawa dan anak-anak. Sungguh, kalian telah menunjukkannya.

Pemuda-pemuda kita yang syahid adalah milik Allah, mereka telah mengorbankan diri mereka di jalan Allah dan mereka telah kembali kepada Allah. “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiun”, sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kita akan kembali kepada-Nya.

Ya, memang semua yang dimiliki manusia berasal dari Allah. Kehidupan, anak-anak dan harta kekayaan adalah anugerah Allah yang semua berasal dari-Nya. jika manusia meyakini hal ini, bahwa semuanya adalah titipan Allah, anak-anak adalah titipan Allah, istri adalah titipan Allah, harta adalah titipan, dan semuanya kembali kepada Allah, maka ketika ujian datang kita telah berhasil menghadapinya, seperti para nabi dan auliya’ yang telah berhasil menghadapi ujian dari Allah. Kita akan tergolong dalam kelompok orang-orang yang dikategorikan Allah sebagai, “Mereka adalah orang-orang yang mendapat shalawat, anugerah, dari Tuhan mereka dan mendapat rahmat. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. al-Baqarah. 2: 157)

Semua orang akan mendapatkan ujian. Para pemimpin negara pun akan mendapat ujian, bahkan ujian yang mereka terima lebih berat dibanding pihak lain. Oleh karena itu, banyak sekali penguasa yang gagal menghadapi ujian. Kita menyaksikan betapa banyaknya para pemimpin negara yang mengaku menghormati Hak Azasi Manusia (HAM), bahkan sebelum sampai posisinya itu, ia mengklaim sebagai pembela HAM dan menuntut pelaksanaan HAM tapi sesudah memperoleh jabatannya yang merupakan ujian dari Allah. la bukan saja memperjuangkan HAM, malah menginjak-injaknya. Dhuafa’ yang ia janjikan bantuan sebelumnya telah disepelekan hak-hak mereka. Orang-orang seperti ini akan mendapat murka dan siksa Allah Swt.

Ujian adalah sesuatu yang pasti. Tapi klaim dan pengakuan saja belum cukup. Klaim atau pengakuan bahwa dia beriman kepada Allah, membela HAM, atau jika menjadi presiden, PM, pemimpin sesuatu, akan melakukan ini dan itu. Klaim dan pengakuan tersebut masih belum cukup tetapi ia harus membuktikannya ketika mencapai semua itu. Jika ia seorang presiden, ia harus membuktikan apakah ia seorang ‘Ali bin Abi Thalib as. yang berkuasa dengan adil dan memperlakukan kaum dhuafa’ dan fuqara’ dengan penuh kasih sarang. Tidak seperti Carter dan Stalin. Sebelum berkuasa, Stalin juga berjanji akan mengabdi kepada umat manusia dan membiarkan mereka hidup bebas, tapi ketika ia berkuasa ia babat semuanya. Carter juga demikian, berjanji akan memberikan kebebasan dan bahwa ia pencinta kemanusiaan tetapi ketika berkuasa, kita semua tahu apa yang dilakukan terhadap kemanusiaan. Juga Saddam, berjanji akan melakukan ini dan itu untuk bangsa Arab, tapi ketika berkuasa ia bantai bangsa Arab dengan cara yang lebih keji dari kaum Mongol.

Inilah ujian, dan tidak ada tempat bagi klaim dalam ujian. Ujian kekuasaan jauh lebih berat dari ujian yang berbentuk anak atau nyawa, dan untuk lulus dari ujian adalah sesuatu yang amat sulit dan berat. Lebih banyak yang gagal ketimbang yang berhasil. Karena itu, setiap penguasa dan para pemilik jabatan, apapun jabatannya, hendaklah menyadari diri bahwa ujian yang mereka hadapi amat berat dan penuh dengan rintangan. Mereka harus terus introspeksi diri, sejauh mana perbedaan keadaan mereka sebelum dan sesudah menjabat. Ketika sebelum menjabat mereka mengkritik pejabat-pejabat sebelumnya, calon presiden mengkritik presiden yang berkuasa sebelumnya, anggota parlemen mengkritik anggota parlemen sebelumnya, dan sebagainya. Tetapi sekarang ketika mereka menjabat, apakah mereka memperbaiki yang mereka Kritik itu atau sama saja seperti pemula-pemula mereka.

Mereka yang menjabat seharusnya menjadi seperti apa yang dipujikan rakyat ternadap Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi Thalib as. yaitu Ketika Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi Thalib as. berkuasa, ia begitu sangat amanat terhadap kekuasaan yang berada di tangannya sampai-sampai ketika berpidato di atas mimbar, Imam ‘Ali mengibas-ibaskan jubah yang dipakainya dikarenakan jubahnya masih basah karena baru dicucinya. Sementara itu Imam ‘Ali tidak punya jubah lain sebagai penggantinya, padahal kekuasaannya meliputi Hijaz, Irak, Iran, Mesir, dan lain-lainnya.

Kita mengklaim bahwa kita adalah Syi’ah dan pengikut Ahlibait as. Namun, apakah kita juga Syi’ah ketika ujian datang? Apakah kita telah mengikuti Amirul Mukminin sebagaimana layaknya? Apakah perlakuan kita kepada sahabat-sahabat karib, saudara-saudara kita seagama, dan kepada semua orang, sebagaimana perlakuan Imam ‘Ali as.?

Kita semua akan menghadapi Allah Swt. dan bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan karena kita semua akan mati. Oleh karena itu pikirkanlah apa yang bakal kita persembahkan kehadirat Allah Swt. nanti ketika kita harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan dihadapan-Nya. Jangan sekali-kali mempermainkan darah para syuhada dan jangan berebut kekuasaan. Kita yang mengecam Saddam jangan sampai malah melakukan pekerjaan Saddam. Ketika kekuasaan itu sampai kepada kita, mari lakukan introspeksi diri, apakah kita berlaku seperti Saddam atau seperti Khalifah Rasulullah? Jika kekuasaan sama sekali tidak mengubah kepribadian kita, dalam artian tetap sama seperti datang kekuasaan. Kita baru dapat di sebut Syi’ah ‘Ali.

Wahai para penguasa! Kalian semua sedang dalam ujian dan sepak terjang kalian diawasi dengan seksama oleh Allah Swt.

Wahai para tentara! Kalian semua sedang dalam ujian. Jaga amanat yang dititipkan pada kalian dan jangan sampai ada darah-darah bersih yang tertumpah percuma.

Wahai para abdi rakyat, kalian semua sedang dalam ujian!

Wahai tangan-tangan yang selalu menggoreskan pena dan menulis di surat-surat kabar!

Wahai mereka yang selalu muncul di TV dan radio, yang berbicara kepada banyak orang! Kalian semua sedang dalam ujian. Ketika kalian menggoreskan pena ka!ian; ketika kalian berbicara kepada orang, ingatlah bahwa kalian akan bertemu dengan Allah. Maka jangan sampai ada hal-hal buruk yang kalian hadapkan ke hadirat Allah Swt. Wahai semua rakyat, penguasa, pedagang, petani, pekerja, pegawai, buruh pabrik, dan lain sebagainya! Kalian sedang dalam ujian dan akan mempertanggungjawabkan semuanya di hadapan Allah Swt.

Mudah memang untuk mengatakan sesuatu, tetapi justru setiap ucapan kita adalah ujian bagi kita sendiri. Orang yang mengklaim dirinya sebagai pecinta kemanusiaan akan diuji terhadap apa yang diklaimnya itu. Yang mengaku pembela HAM akan diuji terhadap apa yang diucapakannya. Yang mengaku beriman akan diuji oleh Allah ten tang keimanannya, dan seterusnya. Allah Swt berfirman,

“Apakah manusia mengira bahwa dia akan dibiarkan begitu saja (tidak diuji), karena mengatakan kami beriman?” (QS. al-Ankabuut, 29: 2)

Tidak, sama sekali tidak.

Oleh karena itu bertanggungjawablah terhadap apa yang kita ucapkan. Berbuatlah segalanya karena Allah dan karena rasul-Nya. Jika itu yang menjadi tumpuan kita, maka kita akan mencapai apa yang kita cita-citakan. Insya Allah.


Kenapa Kita Selalu Berpecah Belah

Sesungguhnya kita tidak mengetahui atas tujuan apa adanya perpecahan dan bergolong-golongan itu. Adakah perpecahan itu tercetus karena kepentingan dunia semata-mata atau perkara manakah yang menyebabkan saudara berpecah-belah karena dunia. Sesungguhnya perpecahan saudara tentang urusan keduniaan itu suatu perkara yang aneh.

Ya Allah, bagaimana bisa terjadi pada saudara yang berilmu pengetahuan dan memakai sorban. Sesungguhnya seorang ulama yang membayangkan hubungannya dengan Allah dibalik alam tabi’i (alam tabiat) ini, seorang ‘alim yang terdidik di madrasah Islam, yang melalui proses pembenahan syakhsyiyah (kepribadian) yang kokoh, mengetahui benar-benar bahwa adalah mustahil mempunyai hasrat dan tujuan yang bersifat keduniaan serta didorong oleh keserakahan hawa nafsu.

Sesungguhnya dia tidak berfikir demikian untuk menghadapi perselisihan, masalah krisis pribadi dan bergolong-golongan karena kepentingan dunia.

Wahai para da’i yang menyeru ke jalan Allah. Yang ingin mengikuti pimpinan Amirul Mukminin ‘Ali kw. atau sekurang-kurangnya yang memperhatikan sedikit banyak sejarah hidupnya, niscaya dapat dilihat bahwa saudara telah terlalu jauh dari corak kepemimpinan beliau dan perjalanaan hidup beliau.

Adakah saudara mengetahui tentang sifat zuhud, ketakwaan dan kehidupan yang sederhana serta suci itu?

Adakah saudara melaksanakan dan mengamalkan yang demikian itu?

Adakah saudara memahami tentang zihad kepemimpinan yang agung ini? Yang terus-menerus menentang kezaliman, thaghut, dan penindasan.

Serta tindakan beliau membela golongan yang teraniaya (tertindas), mustadh’afin dan tersiksa?

Sekiranya saudara telah memahaminya, kenapa saudara tidak ingin melaksanakannya? Mereka yang sedang menyalakan api kerusakan dunia sekarang ini, serta menyebarkan huru-hara dan kekacauan adalah golongan yang berlomba-lomba untuk menguasai umat manusia (berebut pengaruh). Mereka mencoba mengeruk perbendaharaan mereka dan menghisap manfaat serta mengekalkan penjajahan dan penindasan terhadap negara-negara yang lemah dan tertindas di bawah kekuasaan ekonomi mereka.

Oleh karena itu, saudara semestinya menghadapi peperangan setiap hari dengan orang-orang yang seperti ini. Harus menempa perjuangan untuk membebaskan umatmanusia dari golongan mustakbarin atau para penindas dunia yang menggunakan berbagai nama atau tipu muslihat, untuk membebaskan bangsa dunia, membangunkan mereka dan mempertahankan kemerdekaan mereka, tetapi dibalik slogan-slogan ini mereka memasok senjata-senjata kepada pemimpin-pemimpin bangsa manusia yang tertindas. Inilah peperangan menurut logika dan perhitungan golongan yang mengejar dunia, serta mengikuti pertimbangan mereka yang serakah.

Sementara peperangan yang sedang saudara hadapi adalah menentang dan membongkar segal a perhitungan mereka. Sesungguhnya apabila kita tanyakan kepada mereka, “kenapa mereka tidak hanya berperang dan bertarung?”

Mereka akan menjawab “Kami menghendaki untuk kelangsungan keamanan negara tersebut dan mengeruk kekayaan kami untuk mereka.”

Akan tetapi apabila saudara ditanya: “Kenapa saudara tidak berperang dan bertarung menghadapi mereka?”

Apakah jawaban saudara? Sedangkan saudara-saudara tidak mempunyai kepentingan dunia seperti mereka untuk menghadapi pertentangan ini.

Sesungguhnya kedudukan saudara seperti seorang pembeli yang mengambil dari ulama Islam yang dirujuk (marja’i), sedikit sekali untuk mengeluarkan belanja kepada golongan yang lain untuk membeli perlengkapan perang guna menghadapi para penindas itu. Oleh karena itu, kenapa kita berselisih dengan mereka, adakah saudara dapat memperhatikan ini?

Saya sempat membaca lembaran-lembaran khusus bersifat dokumen yang dikeluarkan oleh Gereja Vatikan untuk dikirim ke Washington (Amerika). Saya dapati di dalamnya, bahwa perhitungan musuh-musuh Islam sedemikian rupa, sebagaimana yang saya sebutkan di atas, memusatkan perhatian kepada pusat-pusat pengkajian kita. Maka adakah setelah saya beberkan ini semua, saudara masih juga cenderung kepada kepentingan dunia?

Walhasil, segala sebab yang membawa kepada perselisihan dan perpecahan yang telah menghilangkan tujuan tertentu yang suci adalah merujuk kepada kecintaan kepada dunia. Jikalau perselisihan dalam bentuk ini masih terdapat di antara saudara, ini berarti bahwa saudara tidak atau belum keluar dari lingkaran kecintaan kepada dunia yang masih bersarang di hati saudara. Hal ini menunjukkan kepentingan duniawi yang terbatas dan telah menyebabkan perlombaan yang begitu jelek di lingkungan saudara Saudara menghendaki kedudukan itu. Sedangkan pada waktu yang sama orang lain pun menghendaki kedudukan yang sama pula. Oleh karena itu, cinta dan rakus kepada dunia menguasai hati, dari keadaan yang seperti ini tidak boleh tidak, akan mendorong kepada perpecahan, hasut dan dengki.

Adapun dukungan gerakan Islam Hizbullah yang mengorek rasa kecintaan kepada dunia dari hati mereka dan membersihkannya dari kecenderungan yang rendah itu, tidak akan mengalami kerusakan dan musibah seperti ini. Seandainya para nabi as. berkumpul di sebuah kota yang sama pada hari ini, maka sudah pasti tidak akan terdapat perselisihan di antara mereka dan niscaya mereka akan membentuk suatu shaf atau angkatan perjuangan seperti bangunan yang tersusun rapi (bunyanun marsus). Karena mereka semua mempunyai tujuan yang tunggal. Hati mereka semuanya menghadapi dan menuju kepada Allah Swt. semata. Dalam waktu yang sama mereka tidak menghadapi wabah cinta dunia dan mereka tidak menyukainya.

Apabila saudara meniti semua amal dan tindakan saudara sekarang ini, sesuaikah dengan apa yang dilakukan dan dilalui oleh Imam ‘Ali kw.?

Ingatlah, ketika saudara keluar dari dunia ini, niscaya akan didapati masih jauhnya dari corak kepemimpinan beliau. Dan ingatlah, bahwa saudara harus bertabiat dan kembali kepada akhlak Islam, sekiranya saudara ingin mengikuti langkah-langkah yang mulia itu. Pikirkanlah jalan yang akan menyelamatkan saudara dari azab Allah sebelum kesempatan itu terlepas.

Ketahuilah bahwa perpecahan dan sikap bergolong-golongan seperti yang disebutkan tadi amat merugikan dan terhina. Sikap seperti ini adalah perbuatan keji, bahaya dan menghancurkan.

Adakah saudara kini terlibat dengan perselisihan itu?

Adakah kelompok dan mazhab saudara mempunyai berbagai perpecahan pula?

Kenapa saudara tidak sadar?

Dan kenapa pula saudara tidak saling ingat-mengingatkan serta tidak mewujudkan saling pengertian (kasih sarang) dan persaudaraan di kalangan saudara?

Kenapa...?

Dan kenapa...?

Perpecahan ini sungguh berbahaya dan akan membawa kerusakan yang tidak dapat dielakkan lagi, akan menjadi perangkap besar kepada pusat-pusat pengkajian Islam kita. Keadaan yang demikian ini telah menghapuskan kedudukan saudara di kalangan masyarakat dan merupaka bayangan saudara di mata umat. Tidak diragukan, kondisi semacam ini tidak sekedar membahayakan dan memelaratkan saudara, tetapi seluruh umat Islam turut terseret ke dalam perangkap ini.

Lebih jauh lagi keadaan semacam ini membahayakan Islam itu sendiri. Alangkah sedihnya sekiranya perbedaan dan krisis yang terjadi di kalangan saudara itu membawa bahaya kepada umat Islam, niscaya saudara akan terjerumus ke lembah dosa yang sulit diampuni. Karena ia merupakan sebesar-besar maksiat dan penentangan terhadap Allah. Disebabkan hal itu merusak masyarakat manusia dan membuka pintu yang seluas-luasnya kepada musuh-musuh Islam untuk menguasai umat dengan berbagai tipu daya mereka.

Semoga tangan-tangan keji tidak menyelusup ke dalam pusat-pusat pengkajian kita dan menanamkan benih-benih kemunafikan, perpecahan dan kekacauan di dalamnya. Anasir-anasir jahat itu tidak berupaya menghasilkan pemikiran-pemikiran yang rusak sehingga menjadi beban syariat bagi saudara untuk menghadapi krisis dan perpecahan. Sehingga masing-masing golongan memandang golongan lain bertanggung jawab terhadap kerusakan dengan berdasarkan kaidah hukum syar’i.

Kondisi seperti ini memungkinkah musuh-musuh Islam menghancurkan cita-cita kita yang tunggal, yaitu membebaskan umat Islam. Ketahuilah bahwa mereka yang terdidik di pusat-pusat pengkajian Islam ini saja yang dapat menjawab persoalan ini.

Sesungguhnya menjadi kewajiban bagi saudara untuk berhati-hati dan mengingat masalah ini, dan janganlah saudara termasuk dalam perangkap setan, sehingga salah seorang dari saudara berkata: “Sesungguhnya dari segi syariat saya diminta bertanggung jawab dalam masalah ini, sementara yang lain juga mengatakan bahwa secara syariat saya mempunyai tanggung jawab melakukan hal ini, yang bertentangan dengan pihak sebelumnya. Dengan demikian timbullah pertentangan dan pertarungan diantara kedua golongah. Dalam keadaan semacam ini, setan mengambil kesempatan untuk mengambil tanggung jawab syariat sendiri terhadap manusia dan melalaikan mereka dari tanggung jawab yang sebenarnya, dan dalam situasi yang lain hawa nafsu juga menguasai manusia.

Sesungguhnya tidak terdapat dalam hukum syara’ dan tidak pula menjadi kewajiban keagamaan, membolehkan seorang muslim menghina dan mencela muslim yang lain, atau seorang muslim memburuk-burukkan saudara muslim yang lain dalam agama. Keadaan semacam ini tidak terdapat dalam hukum syariat Islam. Malahan itu merupakan ciri-ciri keciritaan dan kerakusan terhadap dunia yang juga disebut semangat keakuan dan mementingkan diri semata-mata. Lebih jauh lagi hal ini adalah pengaruh setan yang telah menyelusup di antara kita, sehingga menimbulkan keadaan yang kacau di antara kita. Permusuhan seperti ini bukanlah sifat orang-orang yang beriman, sebaliknya adalah sifat ahli neraka.

Allah berfirman:

“Sesungguhnya yang demikian itu pasti terjadi, yaitu pertengkaran penghuni neraka”. (QS. Shaad, 38: 64)

Neraka jahanam merupakan tempat yang layak bagi permusuhan dan pertengkaran, karena penghuni neraka saling bercakaran di antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, sekiranya saudara bertentangan di dunia pada jalan yang batil, sudah barang tentu itu merupakan gambaran perjalanan yang sama, yang dilalui oleh para penghuni neraka jahanam.

Apakah saudara ingin mengambil tempat mereka?

Sebenarnya dalam perkara-perkara yang berhubungan dengan akhirat tidak akan terdapat pertarungan dan perpecahan. Ahli akhirat jauh berada di puncak dan mengawasi kepentingan dunia, mereka hidup dalam suasana kasih sarang dan bersih di antara satu sama lain. Hati mereka dipenuhi dengan pancaran kasih kepada Allah semata. Oleh karena itu kecintaan kepada Allah ini menjadi sebab tabi’i (tabiat) yang membawa kecintaan hamba-hamba Allah kepada orang-orang yang beriman. Selanjutnya kasih sarang hamba-hamba Allah itu adalah di bawah naungan kasih sarang Allah Swt.

Sesungguhnya manusia akan terdorong memasuki api neraka jahanam karena amal-amalnya yang buruk, dan jalan hidupnya yang hina. Ya, amal orang-orang yang menyeleweng akan membawa mereka ke neraka. Rasulullah Saww. bersabda bahwa “Kami akan diberi ganjaran setelah menemui kematian dan kebinasaan. Apabila seseorang tidak melakukan sesuatu yang mendorong ia ke neraka jahanam, maka ia akan menghadapi berbagai ujian hidup, yakni melalui peringkat kehidupan yang sulit dan penuh ranjau.”

Sesungguhnya menerima dunia ini sama artinya menerima neraka dan bergelimang dalam apinya. Manusia tidak akan menyadari hakikat ini sampai ia berpindah ke alam akhirat. Pada waktu ini ia masih berpindah ke alam akhirat. la masih ditutup oleh hijab dan beberapa penutup. Setelah berpindah ke alam akhirat, ia baru akan memahami apa yang difirmankan oleh Allah:

“(Azab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya”. (QS. AI-‘Imran, 3: 182)

Di sana juga mereka memahami firman Allah:

“Dan diletakkan kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata: Aduhai, celakalah kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar; melainkan ia mencatat semuanya. Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan itu tertulis. dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”. (QS. al-Kahfi, 18: 49)

Setiap apa yang dilakukan oleh manusia di dunia ini dan apa yang dilahirkan, akan dapat dilihat di akhirat nanti. Mereka akan melihat dengan nyata Allah berfirman:

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrah pun, niscaya ia akan melihat balasannya dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrah pun. niscaya ia akan melihat juga balasannya”. (QS. az-Zalzalah, 99: 7-8)

Sebenarnya setiap amal manusia dan tindakan atau perbuatannya akan dibeberkan di sana seperti film yang menggambarkan dengan nyata keadaan di dunia dan pasti dipaparkan di akhirat nanti. Tidak ada seorang pun yang dapat menafikan segala tindakannya, karena yang kita lihat dihadapan kita kelak adalah amal-amal yang kita lakukan berdasarkan bukti yang diberikan oleh anggota-anggota panca indera kita sendiri yang menjadi saksi terhadap kita.

Allah berfirman:

“Kulit mereka menjawab: ‘Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berbicara telah menjadikan kami pandai berkata (pula)’”. (QS. Fushshilat, 41: 21)

Di sana saudara tidak bisa mengingkari atau menafikan segala amal yang telah dilakukan. Sebab saudara berada di hadapan Allah yang berkuasa menuturkan segal sesuatu dengan bJrupaya mengambil saksi dari segala sesuatu. Renungkanlah barang sejenak, bahwa saudara akan berhadapan dengan yang mempunyai kekuasaan dan pandangan. Yang Mengetahui semua perkara. Ingatlah akibat buruk yang akan menimpa diri anda yang lalai dan janganlah saudara lupa terhadap azab kubur, alam barzakh serta kedahsyatan yang ada di dalamnya. Beramallah dengan seolah-olah saudara melihat neraka jahanam.

Sesungguhnya seseorang yang melihat adanya akibat buruk itu akan merubah corak hidupnya selama ini. Sekiranya saudara benar-benar meyakini dengan mengakui perkara-perkara ini dan memperhatikan kehidupan saudara sendiri derigan dasar apa yang dikehendaki dan sebagaimana yang dilukiskannya, semoga dapat menjaga seluruh amal dan perbuatan dalam rangka berusaha memperbaiki dan membersihkan diri dan ruhani.


Wanita Muslimah Pilar Revolusi Islam

Saya mengucapkan selamat hari Wanita kepada segenap rakyat Iran, terutama kaum wanita. Hari Wanita adalah hari yang penuh cahaya, hari yang mengilhami nilai-nilai keutamaan manusia sebagai khalifatullah di muka bumi. Saya ucapkan selamat yang lebih dalam lagi atas pilihan tanggal 20 Jumadil Akhir, hari kelahiran manusia yang merupakan mukjizat sejarah alam semesta, yaitu Syaidah Fatimah Az-Zahra’ ash., sebagai hari Wanita.

Kelahiran Az-Zahra’ ash. adalah kelahiran yang penuh arti. Dari rumahnya yang sangat sederhana, dari kamarnya yang sempit, lahir manusia-manusia besar, yang cahaya mereka menembus alam malakut dan menerjang jagad raya. Shalawat dan salam Allah kepada rumah dan kamar yang sangat bersahaja ini, yang merupakan penjelmaan nur kebesaran Ilahi dan pusat pembinaan manusia-manusia pilihan.

Wanita memang mempunyai peran yang sangat istimewa dalam kehidupan ini. Kesejahteraan dan keburukan umat manusia tergantung pada mereka. Wanita adalah satu-satunya wujud yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang dapat membawa umat manusia pada nilai-nilai tinggi kemanusiaan, atau malah sebaliknya.

Apa yang dialami bangsa ini, terutama kaum wanitanya selama 50 tahun masa kegelapan rezim penuh dosa, Pahlevi, merupakan bagian dari rencana busuk para penjahat dunia. Reza Khan dan anaknya telah melakukan tindakan kejahatan yang tiada taranya sepanjang sejarah negeri ini.

Para penjahat dunia itu, yang memandang keberlangsungan hidup mereka pada penjajahan bangsa-bangsa, terutama terhadap bangsa-bangsa Islam, dan selama beberapa dasawarsa terakhir ini telah menemukan akses ke dunia Islam, menangkap bahwa penghalang utama mereka adalah lapisan ruhaniawan Islam. Mereka menyaksikan betapa kuatnya pengaruh seorang marja’, pemimpin agama, yang dicintai rakyatnya. Hanya dengan beberapa kata saja mampu membuat Inggris dan penguasa Qajar mundur.

Mereka juga menyaksikan betapawanita telah memainkan peran yang besar pada pergolakan masa itu. Wanitalah, terutama lapisan menengah yang terabaikan, telah menarik kaum laki-laki terjun ke medan juang, baik pada masa Pergolakan Konstitusional maupun sesudahnya. Mereka juga menangkap makna bahwa selama faktor-faktor ini tidak dihancurkan, seluruh rencanamereka akan berantakan. Maka supaya negeri-negeri ini dan kekayaannya dapat mereka kuasai, pilar-pilar agama dan kepemimpinan agama lapisan ruhaniawan harus digoyahkan. Sejak saat itu mereka terus memikirkan upaya-upaya ini dan menerapkannya dan mereka cukup berhasil. Mereka angkat Reza Khan untuk melaksanakan rencana-rencana mereka dan Reza Khan dengan sengit memerangi ketiga unsur di atas.

Orang-orang yang masih mengingat zaman itu tahu persis betapa Kejinya perlakuan pengkhianat Reza Khan, dan antek-anteknya terhadap Ketiga unsur di atas. Betapa mereka berupaya penyimpangkan dan merusak Kaum wanita.

Bagi generasi sekarang yang tidak mengalami pahitnya kehidupan masa itu, dengan mudah dapat mengetahuinya melalui kitab, syair, tulisan, karangan, pertunjukan, koran, majalah, dan bahkan melalui tempat-tempat pelacuran, perjudian, minuman dan bioskop yang merupakan ciri khas masa itu atau bertanya kepada orang-orang yang hidup pada masa itu.

Mereka juga perlu bertanya, kejahatan-kejahatan apa saja yang telah dilakukan pengkhianat-pengkhianat itu terhadap wanita, dengan berselimutkan selogan-selogan kemajuan wanita.

Tapi wanita-wanita Muslimah, terutama lapisan yang terabaikan, telah memberikan perlawanan yang gigih. Namun sarang, sebagian mereka, terutama kelas berduit, berhasil dikelabui sehingga memperlebar jalan bagi para pengkhianat dan penjajah itu. Bahkan sampai hari ini pun, di mana berkat pertolongan Allah Swt rakyat Iran, terutama kaum wanitanya berhasil memotong tangan kolonialisme. Masih ada sekelompok kecil yang tidak berarti, yang terbuai oleh rayuan para kolonialis itu. Tapi mudah-mudahan mereka segera sadar dan dapat menangkal rayuan setan, yang besar maupun yang kecil, sehingga mereka tidak terjerumus.

Pada hari wanita ini, dan betul-betul merupakan hari wan ita di Iran. Kita mesti bangga kepada mereka. Adakah kebanggaan yang lebih besar kepada wanita-wanita besar ini, bahwa mereka telah berdiri kokoh di garis terdepan memberikan perlawanan yang gigih terhadap rezim yang telah tersingkir, dan sesudah revolusi menunjukkan perlawanan yang tak henti-hentinya kepada para penguasa dunia dan antek-anteknya.

Sejarah belum pernah mencatat, sekalipun dari kaum lelaki, suatu keberanian dan perlawanan gigih seperti yang ditunjukan wanita-wanita Muslimah itu. Perlawanan dan kepahlawanan mereka dalam perang yang dipaksakan begitu menakjubkan sehingga tidak dapat dilukiskan oleh pena maupun kata-kata. Bahkan malu rasanya diri ini menceritakan hal tersebut.

Saya tidak yakin ada suatu pengorbanan dan kepahlawanan dalam sejarah manapun sebesar yang telah ditunjukkan oleh ibu-ibu, kaum wanita, dan istri-istri syuhada selama perang ini.

Saya tidak dapat melupakan semua kepahlawanan wanita-wanita Muslimah itu. Tidak dapat saya lupakan peristiwa pernikahan seorang gadis belia dengan seorang pasdaran12 yang telah kehilangan dua tangannya, sementara kedua matanya cacat akibat perang. Gadis belia yang pemberani itu dengan segenap kebesaran jiwa dan ketulusan hati berkata: “Karena aku tidak dapat pergi berperang, aku berharap perkawinanku dengan pemuda ini dapat membayar hutangku pada Revolusi dan Islam”.

Kebesaran jiwa dan nilai-nilai kemanusiaan serta bisikan Ilahi yang dimiliki wanita-wanita ini, terus terang tidak dapat dilukiskan oleh siapa pun. Tidak oleh penulis, penyair, penceramah, pelukis, seniman, ‘urafa, filosof, fukaha atau siapa saja yang dapat kalian sebutkan. Mereka tidak akan mampu melukiskannya. Pengorbanan dan keikhlasan serta kebesaran gadis belia ini, siapapun tidak dapat melukiskannya dengan ukuran nilai-nilai yang berkembang saat ini. Di tangan wanita-wanita muslimah inilah Tuhan memberikan rahmat-Nya bagi kebesaran Islam dan Iran.

Ibu-ibu dan perempuan-perempuan muda yang suami mereka telah menghadap Allah Swt. Izinkanlah saya memberikan nasehat yang tulus dan kebapakan kepada kalian semua. Perkawinan adalah sunnah Ilahi yang sangat mulia. Janganlah ada di antara kalian yang berfikir tidak mau menikah lagi. Dengan perkawinan, lestarikanlah manusia-manusia yang memiliki kebesaran dan kekuatan jiwa seperti kalian. Jangan tergoda oleh rayuan sekelompok orang yang tidak memberi perhatian pada nilai-nilai akhlak dan kebaikan.

Kepada segenap pasdaran, tentara, dan pemuda-pemuda, saya ingatkan, hendaklah kalian sadar bahwa suatu kehormatan besar bagi kalian mendapatkan istri-istri seperti mereka. Pergunakanlah kesempatan berharga ini untuk membina keluarga yang terhormat. Tuhan akan membantu kalian semua.

Selamat tak terhingga kepada semua wanita. Selamat atas hari yang luar biasa ini. Semoga Allah selalu melindungi kita semua.


Cobaan dan Penderitaan Seorang Mukmin

Muhammad ibn Ya’qub AI-Kulayni (semoga Allah meridhainya) meriwayatkan dari ‘Ali bin Ibrahim, dari Ayahnya, dari Ibn Mahbub, bahwasanya Abu ‘Abdillah as, (Imam Ja’far ash-Shadiq) berkata: “Sesungguhnya disebutkan dalam Kitab ‘Ali bahwa yang paling berat cobaannya di antara semua manusia adalah para nabi, don setelah mereka adalah para washy, dan setelah mereka adalah orang-orang pilihan yang seperti mereka. Sungguh, orang Mukmin pasti mengalami cobaan sesuai kadar amal baiknya. Maka. orang yang baik agamanya dan baik pula amalnya, akan lebih berat cobaannya. Hal itu disebabkan Allah Swt. tidak menjadikan dunia ini sebagai tempat memberikan pahala bagi orang Mukmin dan tempat menyiksa orang kafir. Dan orang yang lemah imannya dan buruk amalnya, akan lebih ringan cobaannya. Sesungguhnya, cobaan itu menimpa orang beriman lebih cepat daripada air hujan yang turun ke bumi”

Sebagian orang mengataka bahwa nas (manusia) dalam hadisini dan sejenisnya berarti manusia yang sempurna (kamilun) seperti para nabi dan para washy, dan kenyataannya merekalah nas itu; sementara manusia lain adalah li aI-nas (untuk manusia), sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis. Bagaimana juga, sesungguhnya pengertian itu tidak tepat di sini dan tampak lebih tepat bahwa manusia dan orang secara umum yang diterapkan disitu. Ini terbukti dari hadis-hadis lain dalam Al-Kafi tentang masalah ini, dan bila dikatakan dalam beberapa hadis bahwa yang dimaksud dengan nas adalah kamilun, tidaklah berarti bahwa kata tersebut bermakna seperti itu di mana pun ia muncul. Lagi pula, bala berarti ujian dan cobaan, itu dapat terjadi pada manusia yang baik maupun jahat, para penyusun kamus telah menyatakan hal ini dengan tegas. AI-Jawhari, dalam AI-Shihah, mengatakan tentang hal ini dan Allah berfirman:

“Dan agar Dia menguji orang-orang Mukmin dengan ujian yang baik”. (QS. al-Anfaal, 8: 17)

Setiap cobaan Allah Swt. terhadap hamba-harnba-Nya adalah bala dan ibtila, apakah itu berupa penyakit berat atau ringan, atau kesengsaraan seperti kemiskinan, penghinaan, dan kehilangan keuntungan-keuntungan duniawi; atau yang berlawanan dengan itu, seperti kekuasaan dan kebesaran, kekayaan, ketinggian status, kehormatan, dan lain sebagainya. Tetapi, dalam konteks di atas, bilaman bala, baliyyah atau ibtila dan yang seperti itu disebutkan, maka jenis pertamalah yang dimaksudkan.

Amtsal artinya “Iebih mulia dan lebih baik”. Maka dalam frase berarti bahwa orang yang lebih baik dan lebih mulia setelah para nabi dan para washiy pasti menghadapi tingkatan ujian yang lebih keras. Derajat kerasnya bala adalah sejajar dengan derajat amal salehnya. Pernyataan seperti ini tidak ada dalam bahasa Persia.

Sukhf berarti “kelemahan fakultairasional” atau “kebodohan”, seperti disebutkan AI-Shihah dan karya-karya leksikografi lainnya. Qarar artinya “tempat yang tenang”, seperti disebutkan dalam kamus-kamus, analogi itu maksudnya adalah sebagaimana bumi adalah tempat tinggal bagi penderitaan dan kesengsaraan, yang menerpanya dengan cepat, menetap dalam dirinya, dan tak lepas darinya. Insya Allah, akan kami jelaskan beberapa hal penting untuk menjelaskan hadis mulia ini dalam beberapa bagian di bawah.


Makna Coba’an

Ketahuilah bahwa jiwa manusia berada pada tingkat potensialitasnya sejak awal mulanya. sejak awal keterikatannya dengan badannya, dan penurunannya ke alam fisik (mulk), dalam hubungannya dengan segala sesuatu termasuk pengetahuan, sifat-sifat baik dan buruk serta segala macam fakultas pemahaman dan perilaku. Secara bertahap, ia bergerak dari potensialitas ke aktualitas dengan rahmat Allah Yang Mahakuasa dan Mahamulia. Pada awalnya, kesan yang lemah yang berkaitan dengan hal-hal partikular (sebagai lawan dari universal) muncul dalam jiwa, seperti kesan sentuhan dan indera luar lainnya. bergerak dari rendah ke tinggi. Berikutnya, persepsi batiniah muncul pula padanya. Tetapi, semua fakultas itu hanya berada pada tingkat potensialitas, dan tak dapat tumbuh tanpa rangsangan yang cukup. Misalnya, bila sejenis fakultas rendah mendominasinya, ia cenderung pada keburukan dan kejahatan, karena kekuatannya dalamnya seperti Syahwah (syahwat), ghadhah (kemarahan), dan lain-lain mendorongnya Kepada dosa, Kebobrokan, agresi, dan tirani. Setelah berjalan selama beberapa waktu, ia berkembang menjadi monster yang asing dan iblis yang sangat aneh.

Namun, karena Kasih sarang dan rahmat Allah Swt. mengiringi anak Adam sejak azali, Dia menganugerahi mereka dua guru dan pendidikan yang mirip dua sayap untuk terbang dari jurang kebodohan, kerusakan, keburukan, kejelekan menuju ketinggian pengetahuan, kesempurnaan, keindahan, kebahagiaan, dan mengantarkan diri mereka ke lembah alam yang sempit untuk mencapai cakrawala alam ruh (malakut) yang luas dan terbuka. Yang pertama adalah fakultas intelek manusia itu sendiri tidak dapat mengenali jalan kebahagian dan keburukan, maupun menemukan jalan menuju dunia yang tersembunyi dan dunia kemaujudan ukhrawi. Demikian pula, bimbingan fakultas intelek yang tajam.

Maka Tuhan memberi manusia dua guru ini untuk merealisasi dan mengaktualisasi seluruh potensialitas serta Kapasitas dan fakultas yang tersembunyi, yang laten dalam jiwa manusia. Allah Swt. menganugerahi dua anugerah besar ini untuk menguji dan mencoba manusia, karena Kedua anugerah inilah yang memisahkan manusia menjadi yang bahagia, dan yang sengsara, yang taat dan yang membangkang, yang sempurna dan yang tak sempurna. Dan demikianlah merujuk kepada hal-hal di atas Wali Allah yang agung berkata.

“Demi Allah Yang mengutus Nabi Saww. dengan kebenaran, kamu benar-benar akan dicampurbaurkan dan kemudian dipisahkan dalam saringan (ujian dan penderitaan Tuhan).”

Di dalam kitab AI-Kafi, dalam bab tentang ujian dan penderitaat (bab al-tambish wa al-imtihan), lbn Abi Ya’fur meriwayatkan bahwa Imam ash-Shadiq as. pernah berkata, “Tak dapat dihindari bahwa umat manusia mesti dibersihkan, dipisahkan dan disaring sehingga sejumlah besar dikeluarkan dari saringan itu.”

AI-Kulayni juga meriwayatkan hadis berikut ini dengan isnadnya dari Manshur:

Imam ash-Shadiq as. berkata, “Hai Manshur! Sungguh masalah ini (yakni munculnya al-Mahdi as.) tak akan datang kepadamu kecuali setelah adanya keputusasaan, dan demi Allah, tak akan datang kepadamu sampai engkau disisihkan, dan demi Allah, sampai engkau disucikan dan demi Allah, sampai orang yang sengsara memperoleh kesengsaraannya dan orang yang bahagia memperoleh kebahagiaannya”.

Dalam hadis lain, Abu al-Hasan as. diriwayatkan berkata,

“Engkau akan disepuh seperti disepuhnya emas.”

Dalam AI-Kafi, Bab al-lbtila wa al-lkhtibar, hadis berikut ini diriwayatkan dengan isnad dari Imam ash-Shadiq as.

Beliau berkata: “Tidak ada qabdh (kesempitan) dan batsh (kelonggaran) kecuali di situ ada maksud Tuhan, titah, dan cobaan Tuhan.”

Dalam hadis lain diriwayatkan beliau berkata:

“Sungguh tak ada kesempitan dan kelonggaran yang diperintahkan dan dilarang Allah kecuali disitu ada penderitaan dan ujian dari-Nya.”

Qabdh berarti imsak (penahanan), man’ (pencegahan, halangan) dan akhdz (penyitaan). Basth adalah nasyr (pembeberan, penyebaran, pengeluaran), ‘atha’ (pemberian, anugerah). Karenanya, setiap pemberian, kelonggaran dan gangguan, dan setiap perintah, larangan dan tugas adalah dimaksudkan sebagai cobaan.

Dengan demikian, kita tahu bahwa diutusnya para nabi pewahyuan Kitab samawi semuanya dimaksudkan untuk memisahkan manusia, untuk memisahkan antara yang celaka dan yang bahagia, antara yang taat dan pendosa. Dan makna cobaan dan ujian Tuhan adalah pemisahan ini sendiri, bukan pengetahuan tentang keterpisahan itu, karena pengetahuan Allah Swt. Bersifat azali, yakni meliputi segala sesuatu, sebelum semuanya itu diciptakan. Para hukama’ telah membahas secara panjang lebar hakikat penderitaan dan ibtila’ adalah di luar lingkup tulisan ini untuk menyebutkan pendapat-pendapat mereka.

Hasil dari cobaan dan ujian ini adalah pemisahan antara orang yang beruntung dari orang-orang yang celaka. Selama berlangsungnya cobaan itulah hujjah Allah dikukuhkan terhadap semua makhluk. Lalu, kehidupan mereka, kebahagian dan keselamatan mereka, atau kesusahan dan kecelakaan mereka terjadi setelah kukuhnya hujjah dan kesaksian (bayyinah), dan tak ada ruang untuk penolakan bagi siapa pun. Kebahagiaan dan kehidupan ukhrawi seseorang diperoleh melalui pertolongan dan bimbingan Tuhan, karena Tuhan telah menganugerahkan semua alat untuk memperolehnya. Juga, seseorang yang memperoleh keburukan dan jatuh ke dalam kerusakan, mengikuti setan dan nafsunya; semuanya itu juga diperoleh kehendak bebasnya sendiri, karena dia tetap berbuat demikian meskipun telah ada semua sarana menuju petunjuk dan kebahagiaan. Hujjah akhir Allah telah dikukuhkan terhadap dan tak ada ruang untuk dalih apa pun. Karenanya AI-Quran berkata:

“Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya don ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS. al-Baqarah, 2: 286)


Para Nabi dan Cobaan Allah

Telah disebutkan di atas bahwa setiap perilaku manusia, atau bahkan setiapperistiwa yang terjadi di alam lahiriah dan yang berkaitan dengan persepsi jiwa, meninggalkan semacam bekas di dalam diri. Ini berlaku baik pada amal buruk maupun amal baik (yang kesannya terhadap jiwa telah disebutkan dalam hadis, masing-masing sebagai munculnya “titik putih” dan “titik hitam”) demikian pula kesenangan dan kepedihan. Misalnya, setiap pengalaman yang menyenangkan, yang berasal baik dari makanan, minuman nafsu syahwat, atau sesuatu yang lain, meninggalkan bekas pada jiwa dan menciptakan atau meningkatkan cinta dan kesukaan terhadap jenis kenikmatan itu di dalam jiwa. Makin jauh seseorang terjun ke dalam kenikmatan dan nafsu itu, makin besarlah kecintaan dan kesukaan terhadap dunia ini serta kebergantungannya padanya. Demikianlah, jiwa itu disuapi dengan kecintaan terhadap dunia dan dididik sesuai dengannya. Makin besar kenikmatan lahiriah yang diperolehnya, makin kuatlah akar kecintaan ini, dan makin banyak sarana yang tersedia untuk kesenangan dan kemewahan, makin kukuhlah akar kecintaan terhadap dunia. Makin besar perhatian jiwa diarahkan kepada dunia, makin besar pula kelalaian terhadap Tuhan dan alam akhirat. Maka ketika kebergantungan terhadap dunia ini sempuma, jiwa itu mengambil bentuk duniawi dan materialistik, dan ketiadaan perhatian akan Allah Swt. serta rahmat dan anugerah-Nya juga menjadi lengkap dan sempurna. Jiwa seperti inilah yang dikatakan oleh AI-Quran:

...ia condong terhadap dunia dan mengikuti hawa nafsunya. (QS. al-A’raaf, 7: 176)

Akibat yang tak terelakkan dari ketenggelaman batiniah ke dalam samudera kenikmatan dan nafsu ini adalah cinta dunia, dan cinta dunia menciptakan sikap menolak segala yang selainnya, perhatian akan dunia (mulk) membawa kelalaian akan dunia spiritual (malakut).

Sebaliknya bila seseorang memiliki pengalaman buruk dan pahit cahaya batiniah mereka dan pengalaman ruhaniah mereka yakin bahwa Allah Swt. tak punya perhatian terhadap dunia ini sertaperhiasaanya dan bahwa segala sesuatu yang ada di dalamnya adalah rendah dan hina di mata-Nya yang Suci, dan karena alasan inilah mereka mengutamakan kemiskinan daripada kekayaan. Kesengsaraan daripada kesenangan dan kemudahan, serta kepedihan daripada sesuatu yang berlawanan dengannya. Beberapa hadis mulia juga mendukung pandangan ini.

Disebutkan dalam hadis bahwa Jibril memberikan kunci perbendaharaan bumi kepada Nabi terakhir Saww. dan ia berkata kepada beliau bahwa meskipun beliau menerimanya tak ada yang akan mengurangi kedudukan ukhrawinya. Tetapi Rasul tidak menerimanya demi kerendahannya di hadapan Allah Swt. dan ia lebih memilih kemiskinan.

Dalam AI-Kafi, AI-Kulayni. dengan sanad yang bersambung kepada Imam ash-Shadiq as., meriwayatkan bahwa Imam pernah berkata, "

“Sesungguhnya Allah memiliki perhatian yang begitu kecil terhadap orang kafir sehingga jika ia meminta dunia beserta isinya. Dia akan memberikannya kepadanya.”

Dan hal ini disebabkan karena ketidakberhargaan dunia di mata Allah Swt. Disebutkan dalam hadis bahwa sejak pertama Allah menciptakan dunia ini, Dia tidak pernah memandangnya dengan rasa suka.

Hal lain yang berkaitan dengan kerasnya penderitaan orang Mukmin yang telah disebutkan dalam hadis adalah bahwa ada maqam-maqam tertentu bagi orang-orang Mukmin yang tidak dapat mereka capai tanpa mengalami kesengsaraan, kepedihan, dan bencana. Mungkin saja bencana-bencana ini merupakan bentuk lahiriah dari tingkat-tingkat penolakan terhadap dunia dan ketaatan kepada Allah, dan boleh jadi pula bahwa Kesengsaraan ini mempunyai bentuk samawi (shuwar al-malakuti) yang dapat diwujudkan tanpa kemunculannya di dunia fisik dan bencana-bencana di dalamnya. Imam ash-Shadiq as. dalam sebuah hadis dari AI-Kafi dengan sanad yang bersambung kepadanya, mengatakan,

“Sungguh, para hamba memiliki maqam-maqam tertentu di sisi Allah yang tak dapat diwujudkan tanpa dua ciri ini: kehilangan harta atau penderitaan pada tubuhnya.”

Dalam sebuah hadis tentang syahidnya Penghulu para Syurada (Imam al-Husain as.), disebutkan bahwa beliau melihat Rasulullah di dalam mimpi. Rasul berkata kepada mazhlum (orang yang dizalimi) itu, “Engkau memiliki kedudukan di surga yang dapat kau capai kecuali lewat kesyahidan.” Bentuk samawi kesyahidan tak dapat diperoleh tanpa kemunculannya di alam fisik, seperti ditunjukkan dalam ilmu-ilmu yang lebih tinggi. Disebutkan dalam hadis-hadis muntawatir bahwa setiap perbuatan memiliki bentuknya sendiri di alam lain, dan Imam ash-Shadiq as. diriwayatkan pernah berkata,

“Besarnya pahala seseorang sebanding dengan besarnya penderitaannya, dan tidaklah Allah mencintai seorang hamba kecuali Dia menghadapkannya dengan penderitaan.”

Terdapat banyak hadis yang memuat masalah ini.


Penderitaan Nabi Saww

Muhaddis agung AI-Majlisi (semoga Allah merahmatinya) berkata,

Hadis-hadis yang berkenaan del1gan penderitaan para nabi ini, yang diriwayatkan baik lewat rantai periwayatan (thuruq) dari Sunni maupun Syi’ah, jelas menunjukkan bahwa para nabi dan para wali berbeda yang lain berkenaan dengan penyakit dan bencana fisik. Namun, mereka mempunyai hak lebih besar daripada yang lain untuk menderita disebabkan pahala mereka yang lebih besar. karena kemuliaan kedudukan mereka, penderitaan ini bahkan menjadi peneguhnya. Jika saja mereka tidak mengalami bencana, terlepas dari manifestasi mukjizat; dan hal-hal luar biasa di tangan mereka, orang akan berkata tetang mereka sama seperti orang-orang Nasrani terhadap nabi mereka. Penjelasan ini juga disebutkan dalam hadis-hadis.

Peneliti yang cermat dan filosofi yang agung dan suci AI-Thusi (semoga Allah mengharumkan kubumya) menyatakan dalam AI-Tajrid, “Hal-hal yang harus terhindar dari para nabi adalah apa yang dipandang sebagai sesuatu yang menjijikkan.” Dan seorang ulama yang Allamah AI-Majlisi, semoga Allah meridhainya, menambahkan dalam Syarh AI-Tajrid bahwa para nabi harus bebas dari penyakit-penyakit yang menjijikkan itu, seperti tidak terkontrolnya air kencing, penyakit kusta, dan eksim, karena sifat menjijikkan itu bertentangan dengan tujuan kenabian.

Khomeini berkata: Kedudukan kenabian adalah berkenaan dengan tingkatan dan keunggulan spiritual dan tak berkaitan dengan alam badaniah. Karenanya, penyakit-penyakit dan kerusakan fisik tidak membahayakan bagi kedudukan spiritual para nabi dan bencana dengan penyakit-penyakit yang menjijikkan tidak mengurangi kemuliaan dan keagungan mereka, meskipun mungkin hal itu tidak memperkuat kedudukan dan derajat keunggulan mereka (yang sudah ditentukan). Tapi, apa yang dikatakan dua ulama di atas juga bukannya tidak benar. Hal ini karena orang awam tidak dapat membedakan antara dua kedudukan para nabi yang tinggi dan mulia. Maka, rahmat Allah menunjukkan bahwa para nabi yang merupakan pembawa risalah dan penyampai syariat Allah seharusnya tidak ditimpa penyakit-penyakit seperti itu yang dipandang sebagai menjijikkan dan dibenci masyarakat. Jadi, tidak adanya bencana seperti ini bukan karena ia berbahaya bagi kedudukan kenabian, tetapi untuk memaksimalkan Keefektifan misi kenabian dalam menyampaikan ajaran-ajaran llahi(tabliqh). Oleh karenanya, tidak salah jika beberapa nabi tanpa syariat, para wali agung, dan orang takwa ditimpa bencana semacam ini, sebagaimana terjadi pada Nabi Ayyub dan Habib ai-Najjar. Ada banyak hadis tentang bencana Nabi Ayyub as. di antaranya dua hadis berikut, ‘Ali bin Ibrahim, dalam sebuah hadis panjang, meriwayatkan dari Abu Bashir bahwa Imam ash-Shadiq as. berkata: “...lalu seluruh tubuhnya, kecuali akal dan matanya, terkena penyakit. Lalu lblis meniupkan sesuatu kepadanya dan ia menjadi luka sepenuhnya yang menjalar dari kepala hingga kaki. Dia (Ayyub) tetap dalam keadaan demikian untuk beberapa lama, memuji dan bersyukur kepada Allah, sampai tubuhnya penuh dengan ulat. Seringkali seekor ulat jatuh dari tubuhnya, ia mengembalikan ke tempatnya, seraya berkata kepadanya, ‘kembali ke tempatmu, dari situ Allah menciptakanmu.’ Dan ia mengeluarkan bau busuk sampai masyarakat desa mengusir dia dari desanya dan makanannya berasal dari sampah yang dibuang ke luar desa itu.”

Dalam AI-Kafi, AI-Kulayni meriwayatkan dari Abu Bashir bahwa ia bertanya kepada Imam ash-Shadiq as. tentang ayat, “Bila engkau membaca AI-Quran, berlindunglah kepada Allah dari setan yang terkutuk, ia tidak punya kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan yang bertawakal kepada Tuhan mereka.” (QS. an-Nahl, 16: 98-99). Imam berkata, “Hai Abu Muhammad. demi Allah, Dia memberikan kekuasaan kepada setan atas tubuh orang Mukmin tetapi tidak atas keimanan (diri). Dia tidak memberikan kekuasaan atas keimanannya. Dan Dia memberikan kekuasaan kepadanya atas tubuh orang-orang yang takwa tetapi tidak atas keimanannya.”

Najiyyah berkata, “Saya berkata kepada Abu Ja’far as. bahwa Al-Muhgirah berkata bahwa seorang Mukmin tak akan ditimpa penyakit kusta. leukoderma dan penyakit-penyakit seperti itu. (Benarkah itu?) Imam menjawab, “Tidakkah ia tahu bahwa Shahib Ya-Sin (Habib aI-Najjar. orang yang disebutkan dalam sural Ya-Sin) buntung (mukanna’)?” Beliau merapatkan jari-jarinya dan berkata, ‘Seolah-olah aku melihatnya pergi kepada kaumnya dan kembali lagi di hari berikutnya lalu mereka membunuhnya.’ Lalu beliau menambahkan. ‘Sesungguhnya, orang Mukmin akan mengalami segala macam bencana dan mati dengan berbagai cara selain bunuh diri’.”

Shahib Ya Sin adalah Habib ai-Najjar dan takkanu’ (kata ini dengan nun dalam kebanyakan tulisan), menurut al-Majlisi, artinya penyusutan atau pemotongan. la menambahkan bahwa itu mungkin berarti lepra yang menyebabkan putusnya jari beliau. Bagaimanapun, hadis ini, maupun banyak hadis lain, menunjukkan bahwa orang-orang Mukmin dan para Nabi Kadang-kadang ditimpa penyakit-penyakit yang menjijikkan disebabkan kebijaksanaan tertentu yang menolak rusaknya tubuh Hadhrat Ayyub dan kengeriannya, dan tidak terlalu bermanfaat untuk membahas lebih jauh hal ini. Secara keseluruhan, penyakit-penyakit seperti ini tidaklah berbahaya terhadap orang-orang yang beriman dan sama sekali tidak mengurangi kedudukan para nabi; bahkan ia membantu meninggikan kedudukan mereka, dan Allah Swt. yang paling mengetahui kebenaran.


Dunia Ini Bukanlah Tempat Pahala dan Siksa

Ketahuilah bahwa dunia ini, karena sifatnya yang tak sempuma, rendah, dan lemah, bukanlah merupakan tempat pahala Allah maupun tempat hukuman dan siksaan. Hal ini disebabkan karena kemurahan Allah ada dalam suatu alam yang rahmatnya bersifat murni, tidak dicampuri dengan siksaan, dan kenikmatannya tidak bercampur dengan kepedihan dan dukacita. Anugerah seperti itu tidak mungkin di dunia ini, yang merupakan tempat di mana hal-hal yang saling bertentangan itu bergulat bersama, dan kesenangannya bercampur dengan berbagai macam kepedihan, kesusahan, dan kesengsaraan. Bahkan, seperti dikatakan oleh para filosof, kenikmatan di dunia ini terletak dalam menghindari kepedihan. Dapat dikatakan bahwa kenikmatannya sekalipun dapat menyebabkan kepedihan dan setiap kenikmatan selalu diikuti oleh kepedihan dan kesusahan. Bahan-bahan pembentuk dunia ini sendiri tak memiliki kapasitas untuk menerima kebaikan absolut dan karunia yangmurni. Demikian pula, kepedihan dan kesusahannya membawa di dalam dirinya kebaikan dan anugerah, dan tak ada satu pun dari bencana dan malapetak:anya yang tidak bercampur. Bahan-bahan pembentuk dunia ini sendiri tak punya kapasitas untuk menerima hukuman yang murni dan absolut; kepedihan dan bencananya tidak seperti yang ada di dunia ini, yangsementara ia mengenai salah satu bagian tubuh tetapi tidak mengenai bagian tubuh yang lain. Sementara organ yang sehat sedang dalam kesenangan, anggota yang terkena penyakit merasakan sakit dan menderita. Sebagian hadis ini merujuk pada apa yang telah kami kemukakan di sini ketika berkata:

Yakni, alasan mengapa orang Mukmin ditimpa cobaan di dunia ini adalah bahwa Tuhan tidak menjadikan dunia ini sebagai tempat memberi pahala bagi mereka yang beriman dan siksaan bagi orang-orang kafir. Dunia ini adalah tempat melaksanakan tugas dan merupakan ladang bagi hari akhirat. la adalah tempat berniaga dan mendapat penghasilan, sementara akhirat tempat pahala dan siksaan, anugerah dan hukuman.

Mereka yang mengira bahwa Tuhan akan segera menghukum orang yang melakukan dosa atau kejahatan di dunia ini atau melakukan kezaliman dan agresi terhadap seseorang, dan memotong tangannya serta mencoretnya dari dunia kemaujudan, tidaklah menyadari bahwa anggapan mereka bertentangan tatanan dunia ini dan berlawanan dengan sunnatullah. Di sini adalah tempat ujian dan tempat pemisahan orang yang celaka dari yang beruntung, dan para pedosa dari yang taat. Di sini adalah alam perwujudan perbuatan, bukan tempat munculnya hasil-hasil amal dan kualitas pribadi. Bila kadang-kadang Allah menyiksa seorang penindas, dapat dikatakan bahwa itu terjadi karena kasih sarangAllah atas penindas itu (karena hal itu menghentikan ia untuk terus berbuat dosa). Karena, bila Allah Swt membiarkan para pedosa dan tiran, maka kemurkaan-Nya mengambil bentuk istidraj, menyaring secara bertahap. Karenanya Allah Swt berfirman:

(Dan mereka yang mendustakan ayat-ayat Kami). Kami akan menyaring mereka sedikit demi sedikit tanpa mereka sadari; dan Aku memberi mereka kelonggaran. Sungguhnya rencana-Ku sangat kukuh. (QS. al-A’raaf, 7: 182-183)

Dia juga berfirman:

Dan janganlah orang-orang kafir itu mengira bahwa kelonggaran yang kami berikan kepada mereka adalah baik bagi mereka, sesungguhnya Kami beri mereka kelonggaran agar mereka terus berbuat dosa; lalu bagi mereka azab yang menghinakan. (QS. Ali Imran, 3: 178)

Dalam Majmal al-Bayan, hadis berikut ini diriwayatkan dari Imam ash-Shadiq as.:

Imam as. berkata “Bila seseorang melakukan dosa dan nikmat terus mengalir kepadanya, sementara dia tidak pernah beristiqhfar; maka ini adalah istidraj (sebagaimana disebutkan dalam AI-Quran (QS. aI-A’raaf, 7: 182).”

Pada akhir hadis suci ini, Imam as. berkata:

“Orang yang lemah imamnya dan akalnya, ringan pula cobaannya.”

Ini menunjukkan bahwa cobaan bersifat jasmaniah maupun ruhaniah, karena orang yang lemah akalnya dan lemah perasaannya akan aman dari cobaan spiritual dan intelektual sesuai dengan kelemahan intelektual dan perasaannya. Sebaliknya, mereka yang memiliki akal yang sempurna dan perasaan yang lebih tajam harus merasakan cobaan intelektual lebih hebat sesuai dengan kesempurnaan dan ketajaman akal dan perasaasn mereka. Mungkin karena alasan inilah Nabi Saww. bersabda,

“Tak seorang nabi pun yang menderita seperti apa yang kuderita.”

Ucapan Nabi Saww. ini menunjuk kepada persoalan ini, karena orang yang memahami kebesaran dan keagungan Allah pada tingkat yang lebih tinggi dan mengetahui kedudukan suci Allah Swt. lebihdaripada yang lain, ia tentu akan mengalami penderitaan dan siksaan yang lebih tinggi yang disebabkan dosa-dosa dan pelanggaran makhluk-makhluk lain terhadap kesucian Allah Swt. Juga, seorang yang memiliki kecintaan dan kasih sarang yang lebih tinggi kepada makhluk Allah akan menghadapi kesengsaraan yang lebih besar disebabkan keadaadn dan jalan makhluk-makhluk AIIah tersebut yang bengkok dan buruk. Dan, tentu saja, Nabi Saww. lebih sempurna dalam hal kedudukan ini dan lebih tinggi daripada semua nabi dan wali dalam hal tingkat keagungan dan kesempurnaannya. Karena itu, cobaan dan kesengsaraannya pun lebih besar daripada siapa pun di antara mereka. Juga terdapat penjelasan lain terhadap pernyataan Rasulullah ini, yang tidak tepat disebutkan di sini. Hanya Allah-lah Yang Mahatahu dan segala puji bagi-Nya.


“Saya Peringatkan Anda Akan Bahaya”


(Pidato bersejarah Imam Khomeini, 4 Aban 1334 H. Q. 1963

menentang RUU pemberian Hak-Hak Istimewa bagi warga negara Amerika di Iran,

yang kemudian menyebabkan Imam Khomeini dibuang ke Turki) Inna lillahi wa inna ilahi rajiun. Saya tidak dapat menyuarakan perasaan hati saya dan hati saya tertekan sejak mendengar permasalahan-permasalahan Iran. Tidur saya berkurang dan tidak tentram. Hati sedang tertekan, dengan tekanan yang amat berat. Saya sedang menghitung-hitung hari, kapankah maut akan datang menjemput. Iran tidak lagi mempunyai Hari Raya, karena mereka13 merubah Hari Raya Iran menjadi Hari Berkabung. Rakyat berkabung, tapi mereka bersenang-senang dan berpesta ria, di lain pihak mereka menjual kita dan menjual kemerdekaan kita. Jika saya jadi mereka, akan saya larang pesta pora ini dan saya perintahkan untuk memasang panji-panji hitam dan pengibaran bendera hitam di bubungan rumah-rumah penduduk serta di bubungan pasar.

Kebesaran kita diinjak-injak dan kebesaran Iran lenyap, juga mereka menginjak-injak kebesaran Angkatan Bersenjata Iran. Mereka membawa Rancangan Undang-Undang ke Majelis:

Pertama, bermaksud memasukkan kita dalam Perjanjian Wina.

Kedua, berupaya mengesahkan suatu Undang-Undang yang menjamin para penasehat militer Amerika berikut keluarganya, teknisi, administratif, pelayan, bahkan setiap orang yang mempunyai hubungan dengan mereka bebas dari tuntutan atas tindakan kejahatan yang dilakukan mereka. Jika pelayan Amerika, atau juru masak Amerika membunuh marja’ (ulama besar) panutan kalian di tengah pasar atau menginjak-nginjak di bawah kakinya. polisi Iran tidak berhak mencegah perbuatan itu dan pengadilan Iran tidak berhak mengadilinya. Namun perkara itu harus dibawa ke Amerika untuk diselesaikan oleh tuan-tuan di sana. Pemerintahan sebelum ini telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang, tetapi mereka menyembunyikannya.

Pemerintahan yang sekarang sedang berkuasa beberapa waktu lalu telah membawa RUU ini ke Majelis Senat. Dengan sekali ketuk, selesailah semua permasalahan. Belum lagi sempat istirahat, RUU yang telah disahkan ini dibawa Pemerintah ke Majelis, setelah terjadi sedikit pembahasan beberapa anggota Majelis menyatakan penentangannya, tapi tetap saja RUU itu disetujui.

Tanpa rasa malu mereka mengesahkan RUU dan tanpa rasa malu juga Pemerintah mendukung gagasan tersebut. Mereka menempatkan bangsa Iran bahkan lebih rendah dari seekor anjing Amerika. Jika seseorang menabrak anjing Amerika. Sekalipun yang melakukan itu seorang raja Iran, pastilah akan diadili. Tapi jika koki Amerika menginjak-injak seorang Iran yang paling dihormati maka tidak seorang pun boleh mengusiknya.

Mengapa bisa sampai terjadi demikian?

Itu karena mereka ingin mendapatkan pinjaman dari Amerika, sedangkan Amerika mengajukan syarat ini. Mereka mengajukan permohonan hutang sejumlah 200 juta dolar dan Amerika menyetujuinya, serta akan menyerahkannya kepada Pemerintah Iran dalam jangka lima tahun untuk belanja militer. Sementara itu Iran harus membayarnya (mengembalikan) dalam jangka waktu sepuluh tahun senilai 300 juta dolar. Artinya, Amerika mendapatkan keuntungan dari Iran sebanyak seratus juta dolar, atau 800 juta Toman Iran.

Sudah, begini, masih juga mereka mau menjual Iran dan menjual kemerdekaannya. Mereka menganggap kita sebagai negara jajahan dan kita diperkenalkan kepada dunia sebagai negara yang bahkan lebih terbelakang (primitif) dari manusia-manusia yang belum mengenal peradaban.

Apa yang dapat kita lakukan dengan bencana ini?

Apa yang dapat dilakukan kaum ulama dengan malapetaka ini?

Ke negara mana mereka dapat menumpahkan perasaan mereka?

Bangsa lain mungkin berfikir bahwa rakyat Iran sendiri yang bersalah, yaitu mengapa sudi merendahkan martabat diri sendiri.

Mereka tidak tahu. Bukan rakyat yang melakukan ini, tapi hal ini dilakukan oleh pemerintah Iran dan Majelis Iran. Majelis yang tidak pernah punya kaitan dengan rakyat. Rakyat Iran tidak pernah memberi suara kepada anggota Majelis, karena para ulama tingkat satu serta para marja’ mengharamkan pemilihan dan rakyatpun patuh kepada mereka. Tapi tetap saja pemerintah menempatkan anggota majelis itu dengan paksa.

Mereka melihat bahwa dengan adanya pengaruh kaum ulama, pemerintah tidak dapat berbuat apa-apa. Karenanya mereka berupaya menghancurkan pengaruh yang sudah melekat di hati rakyat. Mereka faham betul, jika masih ada pengaruh kaum ulama, tidak seharipun negara ini dibiarkan jatuh ke tangan Inggris atau Amerika, dan Israel tidak akan dibiarkan menguasai ekonomi Iran. Barang-barang Israel tidak akan dibiarkan masuk tanpa dikenakan bea. Pinjaman yang sangat membebankan rakyat itu tidak akan diloloskan. Keuangan negara tidak akan dibiarkan kacau. Pemerintah tidak akan dibiarkan melakukan apa saja yang bertentangan dengan kepentingan rakyat. Majelis yang memalukan ini dan dipaksakan kepada rakyat, tidak akan dibiarkan hidup. Laki-laki dan perempuan tidak akan diizinkan bergulat bersama-sama, seperti yang terjadi di Syiraz. Wanita-wanita baik, tidak akan dibiarkan jatuh ke tangan pemuda-pemuda brandal. Anak laki-laki tidak akan dibiarkan pergi ke sekolah perempuan atau sebaliknya untuk melakukan kebejatan. Sejumlah orang tidak akan dibiarkan mengatasnamakan wakil rakyat atau pemerintah. Kaki tangan Amerika tidak akan dibiarkan membuat kesalahan-kesalahan fatal ini. Mereka akan mengusirnya dari Iran.

Ya, pengaruh kaum ulama memang merugikan kamu, wahai pengkhianat. Tapi tidaklah merugikan rakyat. Kamu tidak akan mampu memecah belah kaum ulama dengan permainan sandiwaramu.

Saya menghormati semua ulama dan akan mencium tangan semua ulama. Jika hari itu saya mencium tangan ulama, maka hari ini juga saya akan mencium tangan semua pekerja.

Tuan-tuan!, saya peringatkan Anda akan bahaya.

Tentara Iran!, saya peringatkan Anda akan bahaya.

Politisi Iran!, saya peringatkan Andaakan bahaya.

Ulama Iran dan pemimpin-pemimpin agama Islam!, saya peringatkan Anda akan bahaya.

Kaum ruhaniawan!, pelajar agama!, pusat-pusat pendidikan agama!, Najaf!, Qum!, Mashad!, Teheran!, Syiraz!, saya peringatkan Anda semua akan bahaya.

Keadaan berbahaya sekali!.

Nampaknya ada sesuatu di balik tabir yang kita tidak mengetahuinya. Di Majelis mereka mengatakan, jangan sampai tabir-tabir itu terkuak. Rupanya mereka merencanakan sesuatu terhadap kita.

Sesuatu yang lebih buruk apalagi yang akan mereka lakukan?

Adakah yang lebih buruk dari keterjajahan?

Apa lagi yang ingin mereka perbuat?

Ada apa semua ini?

Ya, apa perlunya militer dan penasehat militer Amerika bagi kamu, para penguasa. Jika negeri ini telah diduduki Amerika, mengapa kamu menyanyi begitu keras. Jika negeri ini diduduki, mengapa kamu banyak bicara tentang kemajuan. Jika para penasehat itu pelayan-pelayanmu, mengapa ditempatkan lebih tinggi dari tuanmu sendiri. Perlakukanlah mereka seperti pelayan-pelayan lainnya. Jika mereka itu pekerja, perlakukan mereka seperti pekerja-pekerja dari negara lain. Jika negeri ini memang diduduki Amerika, katakan kepada kami, sehingga kami atau mereka yang diusir dari negeri ini.

Apa yang ingin mereka lakukan?

Apa yang ingin dikatakan pemerintah ini kepada kita?

Apa yang telah diperbuat Majelis yang tidak sah ini terhadap kita?

Majelis yang penuh dengan dosa. Majelis yang dinyatakan haram oleh para ulama dan marja’. Majelis yang mengumbar kemerdekaan dan revolusi, dan mengaku berasal dari Revolusi Putih. Saya tidak tahu di mana Revolusi Putih yang di!gembor-gemborkan itu.

Tuhan sebagai saksi. Saya tahu apa yang sedang berlangsung, Karena itu saya menderita. Saya tahu apa yang terjadi di desa, kota-kota terpencil, dan di kota Qum yang terbelakang ini sendiri. Saya tahu betapa masyarakat kelaparan dan pertanian tidak pernah diurus.

Pikirkanlah negeri ini. Pikirkanlah bangsa ini. Jangan biarkan hutang kita bertumpuk serta tidak perlu jadi pelayan. Tentu saja dolar memerlukan pelayanan. Ambil dolar itu dan pergunakanlah dengan baik, biar kami yang mengerjakannya.

Jika orang Amerika menabrak kita, kita tidak boleh protes!. Tuan-tuan yang menyuruh kita bungkam itu, apakah menyuruh kita juga bungkam dalam kasus seperti ini?

Mereka menjual kita, apakah kita juga harus bungkam?

Mereka menjual kemerdekaan kita, apakah kita juga harus bungkam?

Demi Allah!, berdosa orang yang tidak mau protes.

Demi Allah!, berdosa besar orang yang tidak mau berteriak.

Wahai pemimpin-pemimpin Islam!, ulurkan tanganmu untuk menolong Islam.

Wahai ulama-ulama Najaf!, ulurkan tanganmu untuk menolong Islam, Wahai ulama-ulama Qum!, ulurkan tanganmu untuk menolong Islam!

Islam sekarang telah lenyap. Wahai bangsa-bangsa Islam!, wahai pemimpin-pemimpin Islam!, wahai presiden-presiden negeri Islam!, wahai raja-raja negeri Islam! ulurkan tanganmu untuk menolong Islam.

Wahai syah Iran! Ulurkan tanganmu untuk menolong dirimu sendiri. Dikarenakan kita lemah dan tidak punya dolar, haruskah kita diinjak-injak Amerika. Amerika lebih buruk dari Inggris, Inggris lebih buruk dari Amerika. Soviet lebih buruk dari keduanya dan masing-masing lebih buruk serta lebih kotor dari yang lain. Hanya saja saat ini kita sedang berurusan dengan Amerika. Presiden Amerika perlu tahu, bahwa ia adalah orang yang paling dibenci bangsa ini. la telah begitu kejam terhadap kita. Sekarang ini ia adalah musuh AI-Quran dan musuh rakyat ini. Pemerintah Amerika perlu tahu, ia akan dipermalukan di negeri ini.

Kasihan anggota majelis yang malang itu. Mereka berteriak: “Coba minta kepada ternan baik kita Amerika supaya tidak menekan mereka, tidak menjual kita, tidak menjadikan Iran negeri jajahan mereka”. Tetapi siapa yang mau memperdulikan teriakan tersebut?

Mereka tidak pernah mengungkapkan apa isi Perjanjian Wina, bahkan fasal 32 tidak pernah di sebut sama sekali. Saya tidak tahu fasal apa itu. Bukan hanya saya yang tidak tahu, bahkan ketua majelis dan anggota majelis pun tidak pernah tahu. Walaupun demikian mereka tetap menyetujui, menandatangani dan mengesahkan RUU itu. Betul ada diantara Majelis yang berterus terang tidak tahu apa isi fasal 32. Mereka adalah sekawanan orang-orang bodoh.

Mereka singkirkan satu persatu politisi dan pejabat-pejabat tinggi kita. Sekarang ini, negeri kita bukan lagi di tangan para politisi yang baik. Militer perlu sadar, sebentar lagi mereka pun satu persatu akan disingkirkan. Masih adakah harga diri tentara, jika pelayan atau koki Amerika lebih utama dari seorang jenderal. Jika saya tentara, saya akan minta berhenti. Saya tidak sanggup menerima malu ini.

Koki Amerika, mekanik, pekerja, karyawan, dan seluruh keluarganya dijamin keamanannya. Tetapi ulama Islam, muballigh, dan pengabdi Islam diusir dan dipenjarakan. Pecinta-pecinta Islam di Bandar Abbas disekap dalam penjara, hanya karena mereka ulama atau pecinta ulama.

Dalam buku sejarah yang mereka susun, mereka menyatakan bahwa kesejahteraan bangsa ini terletak pada penghapusan pengaruh ulama. Itu artinya, kesejahteraan bangsa ini terletak pada penghapusan pengaruh Rasulullah Saww. Ketahuilah, ulama tidak punya apa-apa karena semua yang mereka miliki adalah dari Rasulullah Saww. Tapi mengapa pengaruh Rasulullah Saww. harus dihapus dari bangsa ini? Ya, mereka menginginkan ini supaya Israel dan Amerika dapat berbuat sesuka hati di negeri ini.

Sekarang ini, segala kesulitan kita berasal dari Amerika dan Israel. Israel adalah Amerika itu sendiri. Anggota majelis dan para menteri semua berasal dari Amerika, semua adalah kaki tangan Amerika. Jika bukan Amerika, mengapa mereka tidak menentang dan diam saja.

Sekarang saya berada dalam kondisi prihatin, karena itu ingatan saya tidak bekerja baik dan tidak dapat mengemukakan masalah-masalah dengan sempurna.

Pada salah satu majelis tempo dulu, di mana Sayyid Hasan Mudarris salah seorang anggotanya, Pemerintah Rusia pernah mengancam Iran, jika tidak menyetujui rencana yang mereka tawarkan (saya tidak ingat rencana apa itu) mereka akan menyerang Teheran lewat jalur Qazwin. Pemerintahan waktu itu menekan majelis agar mengesahkan rencana itu. Seorang sejarahwan Amerika menulis; Seorang ulama dengan tongkat di tangan maju ke podium dan berkata, “Karena kita akan dihancurkan, mengapa kita harus menandatangani sendiri kehancuran kita?”. Karena sikapnya itu. Rusia tidak dapat berbuat apa-apa.

Ini baru yang dinamakan ulama. Dengan hanya satu jari, seorang ulama yang kurus dan lemah mampu membuat negara sekuat Rusia menarik ultimatumnya. Sekarang demikian juga, jika satu saja ada ulama di majelis yang tidak akan membiarkan hal ini terjadi maka akan terulang kembali kejadian dahulu. Karena itulah mereka berusaha menghapus pengaruh ulama supaya mereka bebas berkeliaran.

Ada sekian banyak masalah dan sekian banyak kebusukan yang terjadi di negeri ini, tetapi dengan kondisi pribadi saya seperti ini, tidak banyak masalah yang dapat saya kemukakan sebanyak yang saya ketahui. Tapi kewajiban Anda semua mengatakan hal ini kepada rekan-rekan Anda, kewajiban ulama menjelaskannya kepada rakyat. Kewajiban rakyat memprotes hal ini, memprotes majelis dan memprotes pemerintahan disebabkan mengapa mereka melakukan ini dan menjual kita?

Anda anggota majelis namun bukan wakil kami. Anggaplah Anda wakil kami tetapi karena Anda berkhianat, dengan sendirinya perwakilan itu hilang dan ini adalah pengkhianatan kepada negeri.

Ya Allah! mereka mengkhianati negeri kami, mengkhianati Islam dan mengkhianati AI-Quran.

Anggota majelis yang menyetujui RUU dan para orang tua yang duduk di majelis senat telah melakukan pengkhianatan. Anggota Majelis yang menyetujui RUU berkhianat kepada negara dan mereka bukan wakil rakyat. Dunia perlu tahu, mereka bukan wakil rakyat Iran.

Seandainya sebelum ini mereka adalah wakil rakyat, tapi saya telah memecat mereka. Mereka sudah bukan lagi wakil rakyat dan segala RUU yang disahkan mereka sudah tidak berlaku lagi.

Ini sesuai dengan pernyataan konstitusi berdasarkan Prinsip Kedua Amandemen Konstitusi; Selama majelis tidak di bawah pengawasan para mujtahid, ketetapan-ketetapannya tidak sah. Dari permulaan Masyrutah, Revolusi Konstitusi, sampai sekarang ini apa pernah ada majelis berada di bawah pengawasan mujtahid? jika ada lima mujtahid dalam majelis ini atau cukup satu saja, ia akan membungkam mulut-mulut mereka serta tidak akan membiarkan hal ini terjadi dan ia akan menggoncangkan majelis.

Saya juga protes kepada anggota Majelis yang secara lahiriah menentang RUU. Jika mereka betul-betul menentang RUU, mengapa mereka tidak melakukan sesuatu, mengapa mereka tidak bangkit mematahkan leher boneka ini. Apakah sikap penentangan itu cukup dengan mengatakan ‘tidak setuju’, namun tetap bertahan di tempat dan terus saja berbasa-basi.

Buatlah gaduh majelis, pergilah ke tengah-tengah majelis dan jangan biarkan majelis berjalan seperti ini serta umumkan adanya RUU. Apakah dengan mengatakan saya tidak setuju, persoalan selesai. Lihat sendiri hasilnya.

Kita tidak memandang peraturan yang menurut mereka telah disahkan itu sebagai peraturan. Kita tidak memandang majelis ini sebagai majelis. Kita tidak memandang pemerintahan ini sebagai pemerintah. Mereka adalah Pengkhianat. Pengkhianat negara.

Ya Allah! luruskanlah urusan kaum muslimin. Agungkanlah agama Islam yang suci ini dari yang mengkhianati Islam dan mengkhianati AI-Quran.


Jangan Sampai Dibangkitkan Tidak Sebagai Manusia

Saya berharap semoga kita semua, ibu-ibu, bapak-bapak, saudara- saudara dan seluruh rakyat negeri ini menjadi pengabdi-pengabdi Islam dan Wali-asr Imam Mahdi afs.

Kita berada di negeri Wali-asr afs. dan orang yang tinggal di negeri Wali-asr memikul tanggung jawab yang berat. Jika amal kita tidak sesuai dengan kehendak Wali-asr, maka kita tidak dapat mengatakan beradi di bawah payung Wali-asr; sama dengan kita tidak dapat mengatakan Republik Islam jika kita tidak sesuai dengan ajaran Islam dan tidak mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Saudara-saudara yang mengkaitkan dirinya dengan nama suci Wali-asr, yang berkhidmat Kepada masyarakat dan pemasyarakatan nilai-nilai Islam, mengajar, mendidik, dan sebagainya maka semua yang saudara lakukan itu hendaklah sesuai dengan nama yang saudara emban.

Pengajaran memang sangat penting, tapi pengajaran harus dibarengi dengan pembinaan atau pendidikan. Pengajaran tanpa pendidikan tidak berguna sama sekali, bahkan kadang-kadang malah merusak. Demikian pula pembinaan tanpa pengajaran. Keduannya harus bersamaan dan tidak boleh melakukan yang satu sementara meninggalkan yang lain. Pengajaran dan pendidikan adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

Manusia adalah makhluk yang berkembang melalui pengajaran dan pendidikan. Dalam hal ini, dalam diri manusia terdapat unsur tumbuh-tumbuhan dan kehewanan. Pada tingkat tumbuh-tumbuhan, manusia tidak beda dengan tumbuhan. Demikian pula pada tingkat kehewanan, manusia tidak beda dengan hewan.

Semua berjalan pada kafilah yang sama, akan tetapi manusia dapat lebih unggul dari keduanya. Kesamaan dengan hewan pada hal-hal yang berhubungan dengan materi, makan, minum, dan berketurunan. Karena itu, jika hanya ini yang menjadi obsesi manusia, maka dia adalah hewan seperti hewan-hewan lain meskipun makanannya berbeda dengan hewan. Hewan juga memiliki kebiasaan makan yang tidak sama yaitu ada hewan pemakan daging dan hewan pemakan rumput. Manusia juga demikian yaitu sebagai pemakan rumput, hanya saja akhir-akhir ini sudah jadi “pemakan daging”. Maka jika manusia tidak diberikan pengajaran dan pendidikan secara bersamaan, ia akan selamanya pada tingkat hewan, malah lebih rendah.

Aktivitas hewan sangat terbatas, demikian pula sikap buasnya. Jika sudah mendapatkan makanan, puaslah ia dan kemudian terus tidur. Tidak perlu menyimpannya, kecuali pada sebagian binatang saja. Tapi hewan yang disebut manusia ini (kita namakan ia manusia karena sesudah tingkat kehewanan) ia dapat meningkat menjadi manusia dengan tidak terbatas, baik pada syahwatnya maupun pada keinginan-keinginan. Pertama ia hanya berharap memiliki sebuah rumah bagus, tetapi ketika rumah di dapat muncul keinginan untuk memiliki taman. Taman di dapat, berharap memiliki kebun. Kebun di dapat, berharap memiliki sebuah dusun. Dusun di dapat, berharap memiliki yang lebih besar lagi. Lebih banyak lagi seterusnya dan seterusnya. Tidak henti-hentinya. Begitulah manusia, setiap kali mendapatkan sesuatu, dia ingin mendapatkan yang lebih besar dan lebih banyak lagi. Pertama-tama, hanya keinginan yang sederhana tapi lama-kelamaan semakin banyak dan semakin banyak. Setelah menguasai negara, ingin pula dia menguasai negara lain. Bahkan jika dunia ini telah menjadi miliknya, ia berusaha untuk memiliki bulan. Bulan didapat, berusaha memiliki Mars dan seterusnya dengan tiada henti-hentinya.

Hal yang sama juga dalam urusan syahwat. Manusia tidak berbeda dengan hewan. Mereka sama-sama memiliki syahwat, bahkan syahwat manusia lebih besar dari syahwat hewan. Syahwat hewan terbatas yang hanya muncul pada saat-saat tertentu, misalnya ketika hendak melahirkan keturunan. Tapi syahwat manusia tidak ada batasnya, tidak mengenal waktu atau keadaan tertentu. Pada pemenuhan syahwat ini manusia berada pada tingkatan hewan.

Karena itu jika kehidupannya hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan syahwat yang artinya hanya untuk memenuhi harapan-harapan hewani saja, maka ia akan tetap dalam kehewanannya. Bentuknya saja yang manusia, tapi hakikatnya ia adalah hewan yang sesungguhnya. Di dunia ia berupa manusia, tapi nanti di sana tidak akan dibangkitkan dalam rupa manusia, melainkan dalam rupa lainnya. Hanya orang-orang yang mampu membuat dirinya sebagai manusia saja yang akan dibangkitkan dalam rupa manusia. Bahkan kemanusiaannya akan tampak dengan sempurna sebagai sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh mata kasat di dunia ini.

Para nabi telah membawakan jalan buat kita supaya kita dapat menjadi manusia. Mereka menunjuki kita jalan yang akan mengantar kita mencapai kesempurnaan hakiki. Mereka mengetahui jalan itu dengan baik dan hanya mereka yang tahu jalan itu, selain mereka tidak ada yang mengetahuinya. Karena itu kita harus menempuh jalan para anbiya’. jalan lain sama sekali tidak mampu mengantarkan kita. Apa yang ditunjukkan oleh jalan-jalan itu hanya terbatas pada fisik semata dan tidak mampu menjangkau di luar fisik. Kalau mereka berbicara tentang hal-hal yang berhubungan dengan metafisik, sebenarnya mereka sama sekali tidak mengerti hat itu dan merupakan suatu kedustaan belaka. Bagaimana mereka dapat menjelaskan hal-hal di luar fisik sementara mereka sendiri tidak tahu apa metafisik itu? Hanya para nabi yang tahu hal itu dan para nabi membawa kita ke jalan yang lurus. Mereka tahu kemana kita harus pergi, dari mana kita harus berangkat dan cara apa yang harus kita tempuh. Maka seorang yang berjalan di luar jalan yang ditunjukkan para anbiya’ sama sekali tidak akan sampai ke tujuan. Jalannya pincang, dan ia akan tersesat di tengah jalan.

Para anbiya’ mengajarkan dan membimbing kita tentang alam akhirat dan juga alam dunia. Mereka sama sekali tidak mengabaikan kehidupan dunia dan para anbiya’ tidak menolak atau menentang kemajuan. Sama sekali tidak. Yang ditentang oleh mereka adalah keterikatan dengan dunia. Terdapat perbedaan antara makna kemajuan dunia dan keterikatan dengan dunia. Yang disalahkan oleh anbiya’ adalah keterikatan dengan dunia bukan kemajuan dunia. Menyamaratakan antara keduanya adalah suatu tindakan yang keliru. Tapi orang-orang yang mencoba mencari-cari kelemahan, sekali lagi ini adalah suatu kekeliruan.

Islam tidak menentang kemajuan, bahkan Islam telah menciptakan kemajuan. Selama enam-tujuh ratus tahun Islam menguasai hampir seluruh dunia. Yang ditentang Islam adalah keterkaitan dengan dunia, yaitu Islam menentang dunia dijadikan sebagai obsesi. Menentang, jika harapan dan angan-angan ditujukan untuk dunia semata; hanya memikirkan tentang makan, tidur yang enak, dan nafsu birahi.

Anda boleh makan enak. Silahkan tidur nyenyak dan Puaskan nafsu birahi Anda. Anbiya’ tidak melarangnya bahkan menerimanya. Tapi ingat! jangan biarkan semua itu tanpa kendali. Pemenuhan hawa nafsu tanpa kendali adalah bagian dari sifat kehewanan ini. Mereka memasang kendali supaya manusia tidak terjerumus dan tidak menjadi hewan.

Masing-masing kita memikul tanggung jawab yang besar. Karena itu kita harus memperbaiki diri kita agar jangan sampai ada yang melakukan tindakan-tindakan yang melanggar. Sebab jika ada yang melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar maka bukan dirinya yang disalahkan, tapi negeri ini. Republik Islam. Karena itu jika ada yang melakukan perbuatan tercela kita perlu mengingatkannya. Jika saya melakukan perbuatan yang salah, kalian semua harus memperingatkan saya. Kita mohon pada Allah semoga melindungi negeri ini, memberikan keselamatan pada kita semua, membimbing kita ke jalan yang lurus dan memberikan hidayah kepada mereka yang belum mengetahui kebenaran.


Pesan Haji Refleksi Revolusi Islam

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

“Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya, maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Mahapenyayang.” (QS. an-Nisaa’, 4: 100).

Pena, lidah, ucapan dan tulisan tidak sanggup memuji nikmat Allah yang tiada terhingga yang dianugerahkan-Nya ke dunia. AI Khaliq yang menerangi yang nampak maupun yang tidak, telah mengatakan bahwa:

“Allah cahaya langit dan bumi ...”. (QS. an-Nuur; 24: 35),

dan melalui rasul-rasul-Nya menunjukkan keindahan ciptaan-Nya, di mana kebesaran AI-Khaliq dapat disadari,

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Israa’, 17: 3)

Dan segala puji hanya bagi Allah yang telah mewahyukan Kitab-kitab-Nya dari yang gaib, kepada para nabi-Nya dari Adam ke Ibrahim sampai kepada Nabi Muhammad Saww, dan yang mengajarkan kepada kita bagaimana mencapai kesempurnaan dan mencari pertemuan dengan Dia dan yang menuntun kita ke jalan Allah, sebagaimana dikatakan dalam ayat AI-Quran “... barangsiapa meninggalkan rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah...”

Segala puji dan syukur kepada Allah yang telah mengajarkan kepada kita bagaimana memperlakukan sesama mukmin, sesama teman dan sahabat, terhadap kaum ateis, kaum mustakbirin, bahkan terhadap musuh,

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir; tetapi berkasih sarang sesama mereka...” (QS. al-Fath, 48: 29)

Dan segala syukur yang tak terbatas kepada Allah yang telah menjadikan kita umat Muhammad Saww, makhluk yang paling luhur dan mulia, dan yang telah menjadikan kita pengikut AI-Quranul Karim, dan Allah sendiri telah menjamin akan memeliharanya terhadap jin dan manusia yang jahat. Allah telah mengatakan dalam AI-Quran,

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan AI-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. at-Taubah, 9: 24).

Ayat ini tertuju kepada orang-orang yang cenderung untuk mengkhianati prinsip, dan kepada para konformis yang tidak berprinsip, serta mengungkapkan perjuangan di jalan Allah, tentang kematian syahid serta kehilangan nyawa, dan penderitaan-penderitaan lain yang mungkin harus djtanggung dalam peperangan suci.

Dan adalah menarik untuk diperhatikan bahwa Yang Mahakuasa, setelah mula-mula menuntut manusia untuk mencintai Allah Mahasuci dan Nabi Muhammad Saww, menekankan pentingnya arti jihad pada jalan Allah sebagai yang pertama-tama dan yang terpenting di antara seluruh resep Allah dan yang menjadi penyelamat resep-resep Allah yang lainnya. Dan Yang Mahakuasa telah mengingatkan bahwa barangsiapa menyangkali perintah itu, maka hendaknya ia pun mengharapkan akibat-akibat dari penyangkalannya: yang merupakan kenistaan, perbudakan dan kehilangan nilai-nilai Islami, serta hal-hal lain yang manusia takut mengalaminya, seperti pembunuhan terhadap orang-orang muda dan orang tua mereka maupun tawanan atas suami dan istri serta keluarga mereka.

Seluruh akibat ini adalah akibat dan konsekuensi dari penolakan manusia untuk melaksanakan jihad, istimewa apabila jihad itu harus dilakukan melawan serangan terhadap pertahanan mereka. Demikianlah jihad di mana kita terlibat sekarangini, dan jihad kita adalah tanda kesetujuan kita dengan ayat AI-Quran yang mengatakan. "

“...maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nuur, 24: 63).

Persekongkolan dan permusuhan terbesar terhadap kaum muslimin, juga merupakan malapetaka yang paling menyayat hati yang menimpa kaum muslimin adalah konspirasi (persekongkolan) dari musuh-musuh Islam untuk melenyapkan Islam dan mendirikan lagi pemerintahan seperti kerajaan-kerajaan penindas. Dengan tujuan untuk mempersiapkan kembalinya para penasehat buas asing yang melemparkan kehormatan dan harga diri bangsa-bangsa itu. Dengan tujuan untuk menimpakan kepada bangsa Iran selama beberapa tahun terakhir ini.

Syukur yang tak berkesudahan kepada Allah Swt. yang telah memungkinkan kita mendengar seruan dunia Islam, di saat para jamaah haji Iran yang terh.rmat bergegas kepada Ilahi Tercinta yang sedang menuju pertemuan ruhaniah dengan Allah Yang Maha Suci serta nabi-Nabi yang mulia Muahammad Saww, di saat panji akidah Islam dikibarkan di keempat penjuru dunia.

Sekarang dengan rasa sangat putus asa dan frustasi dari para pembenci yang memuji-muji diri dan para majikannya untuk menyaksikan kejatuhan pemerintahan Islam hanya dalam tiga bulan atau satu tahun setelah melembaganya Revolusi Islam, sudah sejak lama mereka sendiri mengalami kenistaan. Republik Islam Iran yang tercinta terus berdiri kokoh dan bangga seperti semula, dengan sekolah-sekolah agamanya yang suci, lebih aktif dan lebih giat dari sebelumnya di bawah tuntunan para pewenang keagamaan. Persatuan yang lebih, kuat antara pesantren-pesantren dan universitas serta kemampuan militernya yang makin mengembang.

Musuh-musuh Republik Islam ini yang sebenarnya adalah musuh-musuh Islam, Yang menentang Republik Islam ini, telah menjadi lebih lemah dan lebih hancur. Istana-istana para penguasa mustakbarin semakin goncang dan keaiban gedung putih A.S. yang lebih patut dinamakan “Gedung Hitam” bahkan lebih meluas dari sebelumnya, juga media massa dunia kebingungan secara mencolok. Dalam keadaan yang demikian itu semestinyalah bahwa masyarakat dunia Islam dan kaum tertindas harus bertindak lebih bijaksana dari sebelumnya, mengambil kesempatan untuk membariskan diri dalam suatu pertempuran yang terpadu untuk membebaskan diri mereka dari belenggu yang telah dipasangkan para adikuasa kepadanya. Sahubungan dengan kesempatanini, saya hendak mengajukan saran-saran tertentu kepadanya.

1. Firman Allah Swt.:

“Dan (inilah) suatu pemakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin...” (QS. at-Taubah, 9: 3)

Pemakluman kebebasan dari musyrikin adalah kewajiban yang interent dalam prinsip akidah Islan dan terintegrasi dalam upacara ibadah haji sebagai bagian dari dimensi politiknya. Peranan ini harus ditunjukkan dalam rapat-rapat besar pada masa peribadatan haji, dan ditunjukkan agar para jemaah haji Iran serta bukan Iran turut serta dalam seluruh upacara di bawah pemimpin pengawas haji dan dibawah pengawasan utusan pribadi saya, Hujjatul lslam Karroubi, untuk memekikkan kebencian mereka terhadap kaum kafirin dan mustakbarin dunia. Terutama si penjahat Amerika Serikat, di rumah Tauhid, dan jangan lalai untuk menunjukkan kebencian mereka terhadap musuh-musuh Allah dan musuh hamba-hamba-Nya.

Keimanan ditujukan dengan menyatakan keterpautan seseorang pada kebajikan dan keberangan terhadap kezaliman. Kesucian dan cinta orang-orang saleh tidak mungkin dibuktikan dengan sarana lain dari unjuk rasa yang penuh semangat akan kebencian terhadap kafirln serta munafikin.

Tempat mana dan tempat suci mana lebih patut untuk unjuk rasa kimnana semacam itu selain Ka’bah yang merupakan tempat suci dan aman bagi umat. Itulah tempat suci yang ideal untuk menjungkirkan seluruh sistem penindasan, tirani, perbudakan, kemiskinan dan kedurjanaan. Memberikan kesempatan untuk menciptakan lagi gerakan.politik terbesar dari Muhammad Saww. Semoga sunnah para nabi dan kewajiban untuk menyatakan kebencian terhadap hal-hal seperti itu tidak pernah menjadi sekedar peristiwa masa lalu saja.

Komitmen untuk menunjukkan perlawanan kita terhadap hal-hal semacam itu bukanlah sekedar kewajiban untuk dilaksanakan di masa haji. Sebaliknya, mereka harus berjuang untuk menciptakan suatu atmosfer yang diresapi dengan cinta kepada Allah, dan kebencian kepada musuh-musuh Allah, tanpa memperdulikan godaan-godaan para munafikin dan pernyataan orang-orang yang hendak menciptakan keraguan-keraguan dalam pikiran kaum muslimin. Menghancurkan tekad mereka, atau dari orang-orang sesat dan yang berotak fosil. Maka janganlah sampai mereka bahkan sedetik pun bergeming dalam perjuangan religius dan universal ini, yakinlah bahwa para pelahap dunia dan musuh-musuh umat Islam tidak akan duduk diam dan menonton dengan tenang apa yang akan terjadi pada upacara ibadah ini.

Sebaliknya, mereka akan mencari berbagai tipu daya dan kelicikan, dengan menggunakan para ruhaniawan palsu, para ulama kerajaan, para agen yang disogok, maupun para nasionalis, dan agen-agen munafik yang mengaku-ngaku saleh untuk membuat-buat penafsiran bengkok juga menyesatkan tentang ketentuan-ketentuan Islam. Melakukan setiap tindakan apa saja untuk menjungkirkan Islam, untuk melucuti kaum muslimin dan meninggalkan kewaspadaannya. Menimpakan pukulan pada integral umat Islam serta keagungan dan kebesaran Nabi Muhammad Saww.

Sungguh banyak individu bertopeng ulama yang memberikan argumen bahwa unjuk rasa, rapat-rapat dan pawai serta pengungkapan kebencian terhadap para tirani dan kafirin akan melanggar kesucian Makkah dan Ka’bah. Hal ini dianggap tindakan melanggar kesucian dan haji adalah kesempatan untuk beribadah semata-mata, bukan forum untuk mengatur dan menyusun barisan atau untuk perjuangan. Sama banyaknya pula orang-orang penipu diri yang mengajukan argumen bahwa perjuangan, peperangan, pertempuran hanya pantas bagi kaum materialis dan pencinta harta duniawi. Menampilkan diri pada persoalan politik, terutama di waktu haji, berarti merendahkan martabat ulama dan kaum ruhaniawan.

Argumen-argumen semacam itu sesungguhnya dengan sembunyi tangan dipromosikan oleh kaum materialis yang sebenarnya, dan termasuk diantara strategi-strategi para pelahap dunia untuk menjatuhkan Islam.

Maka biarlah muslimin sedunia bangkit dengan segala daya dan sarananya untuk membela nilai-nilai Ilahi serta kepentingan-kepentingannya, merapatkan barisannya dalam pertempuran semacam itu dan tidak membiarkan para pengikut iblis meneruskan penerobosan-penerobosan mereka terhadap akidah Islam serta martabat muslimin.

Biarlah mereka bergabung dengan tentara universal Allah dari manapun mereka memanggil, terutama ketika mereka berada di sekitar Ka’batullah. Biarlah para jamaah haji yang tercinta termasuk dalam wilayah termulia Kecintaan Ilahi, kesadaran Ilahi dan Jihad, untuk mencari kemuliaan ke Ka’bah yang bahkan lebih mulia.

Biarkan mereka, sebagaimana syahidu-syuhada’ Imam Husain memasuki tanah suci pertempuran ketika memenuhi ibadah haji dan menemukan persatuan lagi dengan Tuhan dari Tempat Suci ini, dan dengan demikian berubah menjadi suatu ummah yang tak terkalahkan, umat yang padu yang tidak mungkin dikalahkan oleh adikuasa Timur dan Barat. Amanat haji bertujuan kecuali untuk memberikan suatu formula bagi perjuangan dengan diri sendiri, juga untuk perjuangan melawan kufur.

Bagaimanapun juga, suatu deklarasi pembebasan akidah dari para sesat dan penyeleweng selama peribadatan haji berfungsi untuk memperbaharui perjanjian kita dengan Allah untuk perjuangan. Itu merupakan suatu geladi resik dalam mengerahkan barisan-barisan perjuangan untuk suatu pertempuran yang komitmen terhadap kufur dan segala bentuk penyembahan berhala.

Perjuangan ini tidak dimulai dan diakhiri dengan slogan-slogan, walaupun protes deklamatoris akan berguna dalam memaklumkan agama bagi perjuangan dan mempersiapkan titik mula untuk mengorganisasi suatu balatentara Allah sedunia dan menganugrahkannya terhadap pasukan dan manusia setan, yang merupakan prinsip dasar dan doktrin Tauhid.

Tetapi, apabila kaum muslimin tidak diberi kebebasan untuk menyensor musuh-musuh Allah dalam suatu tempat suci universal bagi mereka, di mana lagi mereka dapat berbuat demikian?

Apabila tempat-tempat suci, Ka’bah dan masjid-masjid, tidak boleh lagi menjadi tempat perlindungan bagi balatentara Allah dan para pembela tempat-tempat suci itu, maka di mana lagi tempat perlindungan mereka?

Menyuarakan kutukan atas kekafiran hanyalah suatu selingan bagi pertempuran yang wajib kita jalankan. Dan itu adalah perjuangan yang akan menuntut berbagai strategi pada berbagai simpangan sejarah.

Masalah yang sekarang masih harus dijawab ialah: Apa yang harus dilakukan kaum muslimin pada simpangan sejarah sekarang ini, yang ditandai oleh jalan-jalan masuk menerobosi Tauhid oleh para gila kuasa, dalang-dalang kemusyrikan dan kekafiran serta dengan ancaman-ancamannya terhadap semua identitas mosi-mosi lain yang nasional, kultural, religius, dan politik?

Dan dengan memijak-mijak nilai-nilai seperti itu di bawah telapak ambisi-ambisi serakahnya?

Apakah kita harus duduk di rumah dan membiarkan analisa-analisa tidak benar, mencemari kedudukan dan kehormatan umat manusia serta infus ketidakmampuan dan impotensi ke dalam kalangan kaum muslimin, oleh setan dan keturunannya.

Merintangi umat dari mencapai penyucian yang merupakan penyelesaian terakhir dan puncak harapan?

Tidak semestinyalah kita menganggap bahwa perjuangan para rasul melawan berhala dan pemujaan berhala terbatas pada batu-batu dan kayu yang mati; Bahwa semua rasul seperti Ibrahim as. mempelopori pertempuran bilamana dikonfrontasi oleh para penindas, sementara semua penghancuran berhala, perjuangan Nabi Ibrahim as. melawan Namrud para pemuja bulan, matahari dan bintang-bintang adalah suatu alasan untuk suatu hijrah besar. Dalam semua hijrah itu, penanggungan kesulitan, tinggal di gurun yang terpencil, membangun Rumah (Ka’bah), dan tebusan terhadap Isma’il as. adalah alasan bagi misi kenabian yang di dalamnya adalah Nabi Terakhir Saww. Ini mengulangi kata-kata para pendiri yang pertama dan terakhir dari Ka’bah dan menyalurkan tugasnya yang kekal dengan kata-kata abadi :

“...dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan”. (QS. al-An’aam, 6: 19).

Apabila kita mengajukan analisa dan interpretasi lain manapun, apakah orang berpikir bahwa sama sekali tidak ada berhala-berhala dan pemujaan berhala di zaman sekarang ini?

Sesungguhnya tidak ada orang bijaksana yang belum mengenal jenis baru pemujaan berhala modern dalam banyak bentuknya, mantra-mantra dan tipu muslihatnya; dan siapakah yang tidak menyadari dominasi kuil-kuil berhala seperti “Gedung Hitam” (Black House) atas negara-negara Islam, serta pengorbanan darah dan kesucian kaum Muslimin dan rakyat Dunia Ketiga?

Hari ini raungan suci kita terhadap para penyembah berhala dan kafirin, dan raungan kita dari penindasan para penindas, adalah raungan satu ummah yang telah inencapai titik lepas dari gangguan Timur dan Barat. Dipuncaknya ialah Amerika dan para anteknya yang telah merampoki rumah kita dan kota kita.

Raungan suci kita adalah raungan kaum tertindas Afghanistan yang tidak berdosa. Dan disarangkan bahwa Rusia tidak memperhatikan peringatan saya tentang Afghanistan, dan menyerang negara Islam itu. Saya telah menyatakan beberapa kali, dan sekarang saya peringatkan lagi kepada Rusia untuk meninggalkan bangsa Afghanistan dan jangan mengganggu rakyatnya. Rakyat Afghanistan harus menentukan nasibnya sendiri dan memiliki kemerdekaan yang sesunguhnya. Mereka tidak memerlukan Kremlin atau perwalian Amerika. Dan tentu saja, setelah penarikan mundur pasukan asing itu dari negeri mereka, mereka akan mematahkan kaki Amerika apabila ia berniat untuk melakukan intervensi atau menyerbu negeri itu.

Juga raungan suci kita adalah raungan suci kaum muslimin di Afrika, raungan saudara-saudari seagama kita yang karena mereka berkulit hitam, dibiarkan menderita lecutan oleh para realis Barbar yang tidak beradab.

Raungan suci kita adalah raungan suci rakyat Lebanon, Palestina dan semua bangsa dan negara lainnya yang oleh para adikuasa Timur dan Barat, terutama Amerika dan Israel, diserahi dan dirampoki sumber-sumbernya serta telah dipaksakan atas mereka untuk menerima para badut dan pengabdiannya. Mereka telah mengulurkan cengkeraman-cengkeramannya pada tanah-tanah kita untuk menduduki tapalbatas-tapalbatas darat dan laut negara-negara Muslimin. Raungan suci kita adalah raungan suci seluruh bangsa yang tak tahan lagi mendengar suara bentakan Amerika dan kehadiran dominasinya.

Kita menghendaki suara kegusaran dan kebenciannya dikuburkan dalam kerongkongan untuk selama-lamanya. Dan kita telah memutuskan untuk hidup secara bebas dan mati secara bebas serta menjadi penyelamat generasi-generasi yang akan datang.

Raungan suci kita adalah jeritan pembelaan umat dan bangsa kita. Kehormatan dan kesucian kita, jeritan untuk membela sumber-sumber kekayaan kita, harta dan negeri kita.

Jeritan pedih bangsa-bangsa adalah dari belati kekafiran dan kemunafikan yang telah merobek-robek hati mereka.

Jeritan ketidaksalahan kita adalah jeritan kemiskinan orang-orang yang lapar. tertindas dan melarat; maslahat secuil dari kesulitan-kesulitannya dan pekerjaan sehari-harinya dicuri oleh maling-maling internasional dan orang- orang rakus serta serakah.

Mereka tak puas-puasnya menelan hati yang berdarah dari bangsa- bangsa yang miskin, para petani, buruh dan para pekerja keras lainnya, dengan nama kapitalisme, sosialisme dan komunisme. Mereka telah melakukan transplantasi urat nadi kehidupan ekonomi dunia kepada diri mereka sendiri dan menghalangi rakyat sedunia untuk mendapatkan sedikitpun saja dari hak-haknya.

Raungan suci kita adalah raungan suci dari satu ummah yang telah dihadang untuk dirampoki oleh kaum mustakbarin kafirin pelahap dunia. yang sedang menantikan kematian ummah ini; Seluruh mata panah dan peluru sedang diarahkan ke AI-Quran, Nabi suci Muhammad Saww, gurun Karbala yang bergelimang darah di hari ‘Asyura, dan orang-orang yang sedang menantikan warisan dari para muttaqin. Akan memberikan diri mereka diantarkan ke kematian nista dalam tawanan Barat dan Timur.

Dijauhkan Allah kiranya bahwa Khomeini akan tinggal diam terhadap serbuan orang-orang berhati iblis, musyrikin, kafirin yang melanggar kesucian AI-Quran dan Rasul-Nya, para Imam, ummat Muhammad Saww dan para hamba Allah pengikut Ibrahim, atau apabila ia menonton secara pasif pemandangan kaum muslimin yang terhina dan terpijak.

Saya telah menyediakan darah dan jiwa saya yang tidak berharga untuk memenuhi kewajiban perintah Ilahi yang adil untuk membela kaum muslimin, dan saya sedang menantikan anugerah yang terbesar. Anugerah syahadah.

Semua kekuatan tirani, para adikuasa dan pelayan-pelayan-Nya!

Yakinlah bahwa sekiranyapun Khomeini hanya tertinggal sendirian, ia akan terus menganut jalan perjuangan melawan para kafirin, musyrikin dan penindas serta penyembah berhala; Dengan pertolongan Allah dan kekuatan-kekuatan sukarelawan di dunia Islam, orang-orang yang dicurigai dan direbut hak-haknya akan menyingkirkan mata dari para pelahap dunia ini dan para pengabdi penindasan yang terus mendesakkan agresinya.

Ya, slogan kita “Tidak Timur, Tidak Barat” adalah slogan utama Revolusi Islam dalam dunia tekanan dan penindasan, dan menggariskan kebijakan yang sebenarnya dari nonblok bagi negara-negara Islam, sehingga dalam masa depan yang singkat, dengan pertolongan Allah, akan menerima Islam sebagai satu-satunya akidah untuk membebaskan umat manusia dan tidak akan berhenti atau menyimpang dari kebijakan ini, walau selangkah. Negara-negara Islam serta kaum muslimin sedunia tidak boleh bergantung pada Eropa Barat dan Amerika, tidak boleh pula bergantung pada Rusia.

Insya Allah, mereka bergantung pada Allah, Rasul-Nya dan Imam Mahdi tanpa keraguan; berpaling ke luar dari kebijakan internasionallslam, berarti berpaling dari ideal-ideal akidah Islam, pengkhianatan kepada Rasulullah dan para Imam pada akhirnya berarti kematian ummah, bangsa kita, dan seluruh negara-negara Muslimin; tidak seorang pun harus ragu-ragu menganggap slogan ini seakan-akan hanya temporer, dan dangkal.

Kebijakan iniadalah basis tindakan yang seiama-lamanya dari bangsa kita dan Republik Islam kita serta seluruh kaum muslimin sedunia sebagai syarat untuk memasuki jalan rahmat keadilan adalah keterlepasan dan jauh dari jalan orang-orang yang menyeleweng. Ini harus diwujudkan dalam seluruh lapisan masyarakat Islam.

Kaum muslimin, dengan mengikuti jalan perpisahan dari seluruh kenajisan dan memaklumkan keterpautan pada kaum muslimin Iran yang berani, harus memikirkan untuk menyingkirkan para penjajah dari negeri mereka, dan menendang keluar para pasukan Iblis juga menggulung basis-basis militer Timur dan Barat dari negerinya. Anda tidak boleh membiarkan para pelahap dunia menggunakan sarana dan fasilitas untuk kepentingan mereka sendiri guna menghancurkan negeri-negeri Islam, karena lebih memalukan lagi bila negeri Islam dan pemimpinnya membiarkan pusat-pusat rahasia dan informasi militernya masuk ke tangan-tangan orang asing.

Hendaklah jangan ada kaum muslimin merasa takut akan tong kosong musuh serta propaganda-propaganda palsu bagi istana-istana kekuatan militer dan politik mustakbarin dunia yang hendak memikat mereka dalam jaringan laba-labanya.

Kaum Muslim sedunia harus memikirkan untuk mendidik, mengontrol dan mereformasi beberapa kepala negaranya yang telah dibeli musuh, dan membangunkan mereka dengan nasehat, atau ancaman, dari ketiduran nyenyak yang akan mengakibatkan kehancuran mereka sendiri maupun kepentingan negara-negara Islam. Anda harus mengingatkan para boneka pelayan ini akan bahaya kemunafikan dan pekerjaan mustakbarin dunia, dan tidak hanya sekedar menanti dan menonton kekalahan Islam serta menyerobot harta kekayaan kaum muslimin, sumber-sumber dan kesuciannya.

Kaum muslimin harus memikirkan untuk menolong dan menyelamatkan Palestina dan memaklumkan kepada dunia tentang kebenciannya kepada orang-orang yang telah terbeli dan yang atas nama Palestina telah menghancurkan ideal Palestina serta rakyatnya, para pemilik yang sesungguhnya dari tanah-tanah yang telah dirampok itu. Mereka harus menyatakan kebenciannya untuk kompromi atas prinsip-prinsipnya. Mereka tidak boleh membiarkan para pengkhianat ini mencemarkan martabat dan kehormatan bangsa Palestina yang heroik.

Orango yang mengaku revolusioner itu, dengan dalih untuk membebaskan al-Quds, telah mendekati Amerika dan Israel. Aneh bahwa dengan berlalunya setiap hari penyerobotan Israel yang tragis, diamnya dan kompromi kepala-kepala negara Islam dengan penyerobot Palestina, semakin bertambah. Tidak ada kata-kata dari slogan Yerusalem yang masih terdengar, dan apabila satu negara dan bangsa seperti Iran, yang sendirian terlihat dalam peperangan membela diri, bangkit untuk mendukung Palestina, maka ia segera dikutuk. Mereka telah menjadi panik ketika memperhatikan penggagasan suatu hari sebagai Hari al-Quds; barangkali dengan memperkirakan bahwa perjalanan waktu telah mengubah hati para Zionis atau bahwa mereka telah mengubah Karakternya, atau menembus kejahatan-kejahatannya, atau bahwa para serigala Zionis yang haus darah itu telah meninggalkan keserakahannya yang sepanjang zaman itu untuk mencaplok tanah-tanah yang terletak diantara sungai Nil dan Efrat.

Para pejabat Iran yang terhormat, rakyat kita dan kaum muslimin, tidak akan menyerahkan perjuangan untuk mencabut akar-akar gulma celaka dan keji itu. Pertolongan Allah, tersebarnya grup-grup Islami serta kekuatan moral umat Nabi Muhammad Saww. serta seluruh sarana dan potensi negara-negara Islam, harus digunakan. Dengan pembentukan suatu inti pusat pertahanan Hizbullah di seluruh dunia, mereka akan memaksa Israel untuk menyesali dan bertobat atas tindakan-tindakan kriminalnya, serta merebut kembali tanah-tanah kaum muslimin yang diduduki, dari cengkramannya.

Sebagaimana telah saya peringatkan sebelum dan sesudah Revolusi, sekali lagi saya ulangi peringatan ini, bahwa tumor kangker Zionisme masih ada dalam tubuh negara-negara Muslimin.

Saya selanjutnya mengumandangkan dukungan saya yang tidak tanggung-tanggung, maupun dukungan rakyat Iran dan pemerintahnya, kepada seluruh kaum muslimin, dalam usaha untuk membebaskan al-Quds.

Saya ucapkan terimakasih kepada para pemuda Islam yang tercinta di Lebanon yang telah membawa kehormatan kepada Islam dan menistakan para pelahap dunia. Saya juga mendoakan keberhasilan seluruh rakyat yang tercinta di tanah-tanah yang diduduki musuh dan orang-orang yang tinggal di negara-negara yang bertetangga dengan tanah-tanah yang telah diserobot, serta orang-orang yang dengan mengandalkan iman memberikan pukulan terhadap kepentingan Israel.

Saya meyakinkan Anda bahwa rakyat Iran tidak akan meninggalkan Anda. Bersandarlah pada Allah dan gunakanlah kekuatan moral Islam, dan seranglah musuh-musuh sementara Anda dipersenjatai dengan kesucian dan jihad, kesabaran dan perlawanan.

“... jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong-mu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad, 47: 7).

2. Karena peperangan adalah keprihatinan dan urusan utama negara kita, maka para pelahap dunia, pada saat menjelang kemenangan yang menentukan dari bangsa Iran atas rezim Aflaqi (Irak) yang sedang sekarat itu, para pelahap dunia itu telah melancarkan suatu kampanye propaganda ke seluruh dunia untuk memanipulasi pandangan publik dunia dan mensugestikan bahwa rakyat Iran adalah para penjahat perang. Ironisnya, gagasan itu dikemukakan sementara mereka secara terang-terangan melakukan kejahatan-kejahatan perang yang dikekalkan oleh Saddam dan para pengikutnya sedang badan-badan internasional yang bersangkutan membisu. Boleh jadi juga mereka akan berhasil memanipulasi pikiran-pikiran sekelompok kecil orang di dunia yang kurang mengetahui.


Untuk menjernihkan opini publik dari bangsa-bangsa yang tertindas, terutama para jemaah haji yang mulia, di sini saya hendak menunjukkan beberapa hal tertentu :

Dunia tidak berbicara jujur dan adil dengan kita pada setiap fase peperangan, sejak semula Saddam dan Partai Ba’ath, karena keserakahan dan kejahilannya serta untuk menjungkirkan tatanan baru Republik Islam, menyerang negara kita yang tercinta; dan Saddam secara pribadi memimpin sendiri serangan-serangan darat, udara dan laut, merobek-robek perjanjian Internasional; mereka memusnahkan bukan saja satu atau dua desa dan kota, tetapi ratusan pusat-pusat kediaman yang lebih besar, dan menyebabkan para ibu dan bayi di haribaannya, yang tak terhitung jumlahnya, mencapai syahadah.

Saddam terus melakukan agresinya yang keji; tiada pena dapat melukiskannya dan tiada lidah yang sanggup menguraikan tindakan-tindakannya yang memalukan.

Pada hari ketika Saddam menyalakan api pertama peperangan di Teluk Parsi dan mengancam keamanan seluruh negara-negara Islam di mana-mana, tidak ada dari orang-orang pengaku cinta damai itu berusaha mencegahnya, tidak ada satupun yang berusaha untuk menggunakan sarana yang ada pada mereka atau menggunakan jalan penekanan yang telah ditetapkan dalam perjanjian-perjanjian, untuk mengekangnya dan membela kaum yang tertindas di Iran maupun Irak.

Saddam, yang memulai peperangan itu, tidak merasa perlu untuk mengatakan apakah dosa, kejahatan atau kesalahan orang-orang Iran, wanita dan pria serta anak-anak sehingga mereka harus mati terbunuh atau menjadi tunawisma. lapun tidak memberikan alasan mengapa maka hasil kerja keras satu dasawarsa dari suatu bangsa, serta investasi dalam perindustrian, pertanian dan pabrik-pabrik, harus musnah terbakar.

Apakah kebangsaan Iran kami merupakan suatu kesalahan atau dosa?

Apakah kami harus disalahkan karena kami orang Iran?

Apakah kami harus disalahkan karena perselisihan tapal batas lama?

Tidak, kami tidak boleh dipersalahkan karena itu.

Sekarang, setiap orang tahu bahwa kami sedang dizalimi oleh pelahap dunia hanya karena tekad kami untuk membela Islam dan karena telah menggantikan rezim despotik lama dengan sistem Republik Islam. Mungkin kami dianggap bersalah karena kami mengikuti ajaran AI-Quran dan sunnah Nabi kita. Barangkali kami salah karena memproklamasikan kesatuan dunia Islam, Sunni atau Syi’ah. Dan karena oposisi kami terhadap persekongkolan penghujat dunia.

Apakah kami bersalah karena kami mendukung rakyat Palestina yang dirampas hak-haknya?

Apakah penutupan kedutaan Israel di Teheran dan pernyataan perang terhadap tumor kangker dunia Zionis menyebabkan kami salah?

Apakah perlawanan terhadap apartheid dan pembelaan bagi rakyat Afrika yang tertindas dan perjungkiran kontrak-kontrak rezim Pahlevi yang keji itu, yang telah menyebabkan kami menjadi budak-budak pelahap dunia Amerika, dipandang sebagai perbuatan dosa?.

Mengenai para pelahap dunia dan pelayan-pelayan mereka yang mewah bermalas-malas, kesalahan apa yang lebih besar daripada berbicara tentang Islam dan kepemimpinannya, mengajak kaum muslimin kepada kehormatan, kepada kemerdekaandan perlawanan terhadap kekejaman dan penindasan?.

Bukan baru saja telah dipaksakannya peperangan, tapi malah sejak hari pertama konfrontasi, 6 Juni 1963 hingga 11 Pebruari 1979 (Hari Kemenangan Revolusi), kami telah menyadari bahwa untuk mencapai ideal-ideal Islami yang Ilahi dan agung, harus dibayarkan suatu harga yang sangat tinggi, dan banyak syuhada’ tercinta yang harus dipersembahkan. Kami pun tahu bahwa para pelahap dunia tidak akan membiarkan kita dan bahwa mereka, melalui badut-badutnya di dalam dan di luar negeri, akan menyerang kami dan mengizinkan darah orang-orang dan wilayah perbatasan kami. Inilah tepatnya yang terjadi.

Ketika Amerika mendengar seruan rakyat kita pada 6 Juni 1963 yang memproklamasikan Islam, ketika untuk pertama kalinya kesombongan, kekuasaan dan dominasi Amerika dipatahkan, dan ketika ia menyadari kekuatan dan kepemimpinan ulama dan fukaha serta melihat kemauan bangsa Iran yang membaja untuk memperoleh kemerdekaan, kebebasan juga tata keadilan Islam, ia memerintahkan pelayannya yang nista, khianat dan keji, Mohammad Reza Khan untuk melemaskan pekikan kami, untuk menuntut sebagai Umat Islam, dan menyuruh Syah itu sendiri menyingkirkan setiap orang yang telah bangkit menentang Amerika.

Kita semua melihat, para pengkhianat dan orang sewaan ini bahkan tidak ragu-ragu sedetik pun dalam menjalankan tugas kotor itu. Atas nama “misi suci” dan “kebebasan”, untuk mencapai gerbang-gerbang “peradaban besar”, membuat tumpukan mayat manusia yang terbunuh dari rakyat bangsa ini dan menodai pintu-pintu juga dinding negara. Dari Pesantren ke Universitas-universitas, dari pasar ke jalan-jalan dan masjid-masjid dan mihrab, dengan darah orang-orang yang kita cintai yang mengikuti Allah dan rasul-Nya.

Begitulah Keadaannya ketika para algojo pemerintahan Syah yang zalim sedang menginjak-injak kemerdekaan. Seluruh pelahap dunia, dalam suatu usaha propaganda yang diorkestra, menggambarkan Syah sebagai beradab dan progesif, sedangkan para pejuang kemerdekaan dan kaum muslimin sebagai para reaksioner serta mencoreng tuntutan-tuntutan Islaminya dengan warna hitam yang terbelakang.

Dalam mengikuti kebijakan penindasan, mereka makin bertambah-tambah meneruskan kejahatan-kejahatan ala Yazid pada hari Asyura dan Tasu’a di medan Karbala berdarah di Iran, dan mengubah negara kita menjadi pusat ketentraman dan stabilitas bagi Amerika serta memberikan kepada kami kuburan dan reruntuhan bagi bangsa kita.

Ketika saya kembali ke negara Iran yang tercinta, saya mengatakan di pemakaman Beheht-e Zahra bahwa Syah telah menghancurkan negara kita dan memenuhi pekuburannya; dan sekarang saya ulangi kata-kata yang sama itu. Tetapi siapakah Syah itu, dan perintah siapakah yang dilaksanakannya?

Apabila ia telah bertindak sendirian, dengan pikiran keji dan jahatnya sendiri; barangkali segala sesuatu telah berakhir setelah kematiannya.

Siapakah yang tidak tahu bahwa Syah adalah pelayan dan agen Amerika dan bahwa semua syuhada’ kita dan orang-orang yang kita cintai adalah uang darah yang dikuburkan demi kemerdekaan?

Sesungguhnya yang dilakukan Syah itu adalah misi yang ditugaskan kepadanya oleh majikan-majikannya. la melaksanakan misi dendam Amerika terhadap Islam dan kaum muslimin, sejauh mungkin, sementara isu utama peristiwa ini tetap di balik tabir Amerika yang takut pada Islam yang sesungguhnya dan terserang panik dengan kebangkitan mengarah ke pemerintah yang sesungguhnya adil.

Amerika Serikat yang membayangkan bahwa para nasionalis dan Munafiqin (MKO) maupun badut-badutnya yang lain akan segera memutar kemudi revolusi dan kedaulatan negara serta pemerintahannya ke arah keuntungannya (Amerika Serikat.), mengambil suatu siasat intimidasi dan menempuh jalan persekongkolan untuk melakukan beberapa kudeta dan menerapkan kekerasan dan pemaksaan, menginfiltrasikan agen-agennya maupun menyerang karakter revolusi itu serta para revolusionernya. Tetapi sekali lagi, dengan rahmat Allah, rakyat Iran dengan apiknya mengambil alih sarang mata-mata dan menunjukkan ketidaksalahannya terhadap Amerika dan para agennya. Tetapi Amerika memberikan pedang sama, yang dahulu diberikannya kepada Mohammad Reza Khan, ke dalam tangan algojonya Saddam.

Apa yang dilakukan Saddam? Apakah ia tidak melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Syah sebelum revolusi?

Tidakkah Syah mengisi pekuburan kita dengan para pejuang kemerdekaan?

Apakah Saddam, yang beroleh kekuatan yang lebih besar, berbuat sebaliknya dari itu?

Tidakkah Syah sebelumnya menyerahkan negara kami kepada Amerika Serikat.?

Saya telah mengatakan bahwa diperlukan waktu yang lebih panjang dari dua puluh tahun untuk membangun kembali reruntuhan yang ditinggalkan Syah, dengan usaha-usaha terpadu dan bertekad dari seluruh pejabat dan rakyat kita yang terhormat. Mungkinkah pula membangun kembali reruntuhan yang ditimpakan Saddam dalam waktu kurang dari dua puluh tahun?

Rakyat Iran yang terhormat maupun kaum muslimin serta para pejuang kemerdekaan di seluruh dunia harus mengetahui bahwa apabila mereka hendak berdiri di kakinya sendiri tanpa sedikitpun menyimpang ke kiri atau ke kanan, dan merdeka dari setiap kekuasaan tirani, terutama para adikuasa, maka untuk ini mereka harus sedia untuk membayar mahal bagi kemerdekaan dan kebebasan yang sebenarnya.

Pengalaman Revolusi Islam di Iran telah mengambil upah darah ribuan syuhada’ dan para cedera, kehancuran rumah-rumah, terbakarnya panen-panen petani, terbunuhnya banyak rakyat yang tak berdosa dalam pemboman-pemboman dan pengambilan putra-putri Revolusi Islam sebagai tawanan oleh tangan-tangan algojo Ba’athis, penistaan tokoh-tokoh cemerlang dari Revolusi, dan telah membawa ribuan ancaman terhadap kehidupan rakyat, dan tekanan ekonomi.

Rakyat Iran mendapatkan pengalaman dan alat-alat kemenangan atas kufur dunia dengan melalui rumah-rumah yang runtuh dibom yang menimpa kepala anak-anak yang sedang tidur, telah menjamin revolusi dan negara melalui pengorbanan dan perjuangannya. Kami akan menyiarkan pengalaman kita ke seluruh dunia, mengubah, tanpa sedikit pun keraguan, hasil pertahanan dan perjuangan terhadap para penindas dan orang-orang yang berjuang di jalan takwa.

Tiada diragukan bahwa hasil penyebaran pengalaman ini akan tidak lain dari kuncup-kuncup kemenangan dan kemerdekaan maupun tegaknya ajaran-ajaran Islam bagi seluruh bangsa-bangsa.

Para cendekiawan Islam seluruhnya mengalami jatuh bangun transformasi dunia kapitalis dan komunis dengan pengetahuan dan kesadaran. Seluruh pejuang kenierdekaan harus mendemostrasikan, dengan wawasan yang cemerlang, jalan untuk menampar para adikuasa serta para tirani tainnya, terutama Amerika, oleh rakyat di Dunia Islam dan Dunia Ketiga yang dahulu telah mereka tampari.

Saya tegaskan dengan yakin bahwa Islam akan membuat para adikuasa menghadapi kehinaan. Islam akan menyingkirkan halangan-halangan yang kecil dan besar di dalam dan di luar negeri dalam kekuasaannya, satu demi satu, dan akan menaklukkan posisi-posisi kunci di dunia.

Rakyat Iran yang terhormat!

Berilah perhatian!

Apa yang telah anda lakukan, pria dan wanita, adalah demikian mahal dan berharga sehingga sekiranya Iran dihancurkan sama rata dengan tanah ratusan kali, dan dibangun lagi dengan otak dan usaha anak-anak Anda, bukan saja Anda tidak akan kehilangan sesuatu, tetapi malah itu akan menguntungkan kehidupan Anda dalam suatu cara bersanding dengan para kekasih Allah didunia; dan anda akan menjadi abadi serta dunia akan merasa iri terhadap anda. Maka, betapa bahagianya anda nantl.

Saya dengan tegas menyatakan kepada seluruh dunia bahwa apabila para pelahap dunia berani berdiri menentang agama kita, maka kita akan berdiri menentang seluruh dunia dan tidak akan duduk diam hingga kehancuran mereka yang sempurna telah terlaksana. Entah merdeka dengan sempurna atau mencapai kemerdekaan yang lebih besar. Kematian syahid.

Sebagaimana kita menang dalam revolusi, sendiri dan dalam keterasingan, tanpa bantuan dan persetujuan sesuatu negeri manapun atau sesuatu organisasi internasional manapun, dan sebagaimana kita berjuang dalam peperangan yang jauh lebih garang daripada Revolusi Islam. Mengalahkan para agresor tanpa menerima sesuatu bantuan dari satu negara pun, maka kita akan melewati jatuh bangun sendirian dengan mengadakan kepada Allah Yang Mahakuasa dan memenuhi kewajiban kita.

Entah kita akan saling berjabat tangan dalam merayakan kemenangan Islam di seluruh dunia, atau kita semua akan kembali kekehidupan yang kekal serta menyambut syahadah dan kematianyang terhormat. Bagaimanapun, dalam kedua hal itu kemenangan dan keberhasilan akan ada pada kita. Kitapun tidak boleh lupa berdoa kepada Allah.

Ya Allah, berikanlah kemenangan kepada kami. Semoga Revolusi Islam menjadi pendahuluan kehancuran istana-istana penindasan dan para penguasa zalim juga memadamkan bintang kehidupan para agresor di seluruh dunia. Semoga seluruh bangsa-bangsa di dunia diberkati oleh hasil-hasil, rahmat, warisan dan petunjuk bagi kaum mustadh’afin juga yang dizalimi hak-haknya.

Sekarang, setelah semua keterangan ini, terserah kepada kaum muslimin untuk memutuskan tentang peperangan itu, dan memikirkan jalan yang karena tujuannya kita telah diserang, dan mengabdikan para syuhada’ kita demi Allah. Kaum muslimin sedunia harus memikirkan hal ini. Maksud- maksud buruk apakah yang lahir dalam pikirah Saddam dalam serangannya itu?

Lagi pula, apa yang menjadi motivasi dunia untuk menyokongnya?

Hingga pada saat ini para agresor tidak membatasi bantuan senjata, militer, ekonomi dan politik. Dunia sedang mencari-cari alasan sewaktu-waktu untuk memberikan kepada mereka senjata-senjata yang terbaik dan paling modern, Tetapi mereka menolak untuk memberikan atau mengembalikan kepada kita hak yang sah dari rakyat kita, yang bahkan untuk itu mereka telah mengambil uang kita, Tetapi, bagaimanapun, kita merasa bangga bahwa kita telah mampu mencapai kemenangan dalam peperangan yang panjang dan tidak seimbang ini, Dengan semata-mata mengandalkan diri pada keimanan dan keyakinan kita kepada Allah Yang Mahakuasa, doa, ketabahan, keberanian dan mujahidin kita yang heroik dan kaum wanita yang pemberani, di gelanggang pertempuran ini,

Kami bersyukur kepada Allah Yang Mahakuasa bahwa kita tidak berhutang kepada sesuatu kekuasaan, negara atau adikuasa manapun dalam peperangan ini, dan bahwa rakyat kita yang berpengalaman hanya mengandalkan diri pada Allah dan telah mengatasi banyak permasalahan seperti perencanaan, operasi dan mobilisasi serta latihan pasukan, dalam suatu usaha untuk memenuhi tuntutan-tuntutan militer negara kita atas kemampuan sendiri, sementara dalam keadaan tertindas, Kita telah mencapai berbagai hasil yang menunjukkan dalam area mempertahankan negara Islam kita dan mengusir para agresor, di samping perubahan-perubahan besar industrial seperti pendirian pabrik-pabrik kita, dan mengadakan perubahan-perubahan besar dalam garis produksi dan kerajinan kita setara berbagai pembaharuan dan saran-saran militer modern yang juga tanpa menerima bantuan teknik asing, Sekarang, karena kita telah mencapai puncak kemenangan total dan sedang mengambil langkah-langkah terakhir, kita mendengar suara tidak familiar tentang perdamaian yang curang dari mulut-mulut para penindas dan penghasut perang. Mereka telah menciptakan gembar-gembor di seluruh dunia dan telah mengatur yang dinamakan perkabungan-perkabungan bagi perdamaian. Sekarang mereka telah menjadi apa yang dinamakan pendukungan kebebasan dan keamanan manusia dan sedang “meratapi” darah para pemuda dari kedua negara ini, modal material dan spiritual dari kedua negara.

Sepintas lalu, apakah yang sesungguhnya telah terjadi sehingga dunia mustakbirin, terutama Amerika sekarang, secara tiba-tiba, menjadi pendukung bangsa-bangsa sampai segini?

Secara bagaimana para pemula peperangan dan para algojo abad ini menghormati martabat umat manusia dan koeksistensi damai?

Bagaimana mereka telah mengubah pikirannya yang berdasarkan watak batinnya yang haus darah dan merupakan kultur kapitalisme dan komunisme?

Bagaimana mereka menyembunyikan pedangnya yang telah menembus ke dalam hati dan jantung manusia?

Apakah ini bukan berbagai manifestasi serangan-serangan keji yang mendadak di malam hari serta berbagai kezaliman, dan bahwa pada suatu hari mereka melihat bahwa berdiam diri lebih baik bagi mereka sebagai senjata yang efektif, lalu sekarang mereka menjerit meminta “damai”?

Apakah para penyerobot dunia itu tidak bermaksud menghentikan kita dari melandakan pukulan kita yang terakhir?

Tidakkah usaha mereka untuk mengkafani siasat peperangannya dengan samaran perdamaian dunia untuk dapat mempertahankan keputusan-keputusan dan pikiran-pikiran mereka yang palsu dan keji guna mendukung kepentingan mereka sendiri?

Tidaklah mereka yang terus-terusan hendak merebut kontrol kita atas kehidupan, harta, negara-negara dan kedaulatan berbagai bangsa di dunia? Sesungguhnya alasan falsafah di balik desakan mereka untuk memaksakan perdamaian ini kepada bangsa Iran bersumber dari cara berpikir yang curang. Apabila kita mengabaikan semua ini, maka siapakah pendukung yang sebenarnya dari perdamaian dan siapa yang menghendaki peperangan adalah topik dari pembicaraan kita.

Apakah Saddam sesungguhnya menyesali kejahatan-kejahatannya, agresi, penindasan dan kekejian-kekejiannya di masa lampau?

Apakah ia menyatakan penyesalan dan tobat serta meminta maar kepada bangsa-bangsa dan yang telah dilakukannya untuk melemahkan kekuatan pertahanan bangsa-bangsa Islam?

Apakah usaha Saddam mencari perdamaian bersumber dari kesadaran yang sesungguhnya?

Atau dapatkah membayangkan adanya sesuatu kesadaran, perasaan dan pengertian dari Saddam, setelah ia melakukan kejahatan-kejahatan dan perampokan-perampokan itu?

Atau, apakah ular yang luka ini telah mencari perlindungan pada perdamaian karena tidak berdaya dan dalam keadaan putus asa?

Aneh bahwa sebagian dari orang-orang yang mengaku cendekiawan, politikus dan berpandangan ke depan, membuat rencana sebegitu rupa sehingga mereka membuat interpretasi sesuka mereka sendiri tentang AI- Quranul Karim dan hadis-hadis Nabi Saww, mengubah jalan kehormatan muslimin dan bangsa kita, menghentikan jihad.

Kami bersyukur kepada Allah bahwa fa telah memberkati rakyat Iran yang tercinta dengan pengertian, kesadaran dan pertumbuhan sehingga mereka tidak terpengaruh oleh intimidasi ini. Mereka telah mengetahui bahwa sikap juang putra-putri Iran adalah akibat dari pemikiran ideologis yang lemah dan keliru dari para analis itu. Rakyat kita menertawakan mereka.

Manusia bijaksana mana yang akan siap sedia untuk meninggalkan perjuangan terhadap musuh akidahnya, masyarakatnya, negaranya sementara ia mempunyai segala kondisi dan persyaratan yang diperlukan, dan setelah ia mengorbankan ribuan anak-anaknya. Siapa yang sedia memberikan kesempatan lain kepada musuh supaya dalam kondisi yang sesuai, musuh boleh menyerangnya lagi?

Apakah kekuasaan memerintah selama beberapa hari di dunia ini patut untuk mengalami kenistaan semacam itu?

Pada awal agresi itu dunia menyarankan kepada kita untuk tunduk mengikuti syarat-syarat dan tuntutan-tuntutan Saddam, mendengarkan serta menaati apa yang dikatakannya. Sekarang pun mereka mengikuti kebijaksanaan semacam itu. Sementara pada saat itu juga Saddam melakukan pemboman-pemboman dari udara atas wilayah-wilayah kediaman rakyat serta serangan-serangan dengan senjata kimia, serangan atas tangker minyak, pesawat terbang dan kereta api nonmiliter; mereka mengintimidasi kita untuk menerima suatu pemerintahan agresif dan penindasan di tangan para pendukung Saddam melalui cara-cara lain. Semua orang di dunia yang berpikiran cukup cerah telah mengetahui fakta ini, bahwa bukan saja Saddam sama sekali tidak meninggalkan wataknya yang keji, tetapi juga dunia penyerobot sudah dan terus mendukungnya; dan organisasi-organisasi internasional tinggal diam bahkan ketika menyaksikan kejahatan-kejahatannya. Saddam telah diubah menjadi serigala luka dan ia sedang meminyaki api peperangan di negara-negara sekawasan, terutama di Teluk Persia.

Dengan ini saya peringatkan para pemimpin negara-negara di Teluk Persia serta seluruh adikuasa Timur dan Barat, terutama A.S. dan Rusia, untuk tidak bertualang dan mengintervensi serta membuat keputusan-keputusan gegabah.

Saya peringatkan rakyat Amerika untuk tidak membiarkan orang seperti Reagen berkuasa atas hak menentukan nasibnya sendiri serta Hak dalam urusan-urusan renting bidang politik, internasional dan militer, karena Reagen telah menjadi lemah dan tidak berdaya dalam urusan politik serta pembuatan keputusan. Sekarang ia memerlukan orang-orang yang berpikiran, agar tidak menjerumuskan rakyat Amerika kepada kehancuran.

Saya menganjurkan agar para pemimpin negara-negara Teluk Persia tidak menista diri mereka dan rakyat negara mereka untuk kepentingan satu orang yang nestapa, dalam segi politik, militer dan ekonomi.

Jangan memamerkan kelemahan Anda dengan mencari-cari perlindungan pada Amerika.

Jangan meminta para serigala liar untuk menolong Anda mempertahankan kepentingan-kepentingan Anda. Para adikuasa akan membuat Anda menjadi korbannya bilamana saja kepentingan-kepentingannya mendiktekannya. Bagi mereka, persahabatan, peramalan, pembaktian dan kejujuran tidak berarti apa-apa dan tanpa nilai. Mereka hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri, yang telah mereka nyatakan di mana-mana.

Adalah lebih baik apabila para pemimpin sesama negara Islam memperingatkan para majikannya dan para dewa penindasan supaya mereka tidak berbicara sebanyak itu tentang kepentingan-kepentingan mereka di Teluk Persia, Karena justru tentang hal ini para penduduk Kawasan ini sangat peka. Hal itu membuat mereka bertanya-tanya jenis Kepentingan apa yang dipunyai Amerika, Prancis dan Inggris di perairan Teluk Persia, sehingga mereka hendak mempertahankannya bahkan dengan intervensi militer dan provokasi peperangan.

Tentu saja kebijakan kita mengenai Teluk Persia telah jelas dinyatakan sejak awalnya. Republik Islam Iran memberikan penekanan yang paling besar bagi keamanan Teluk Persia. Itulah sebabnya maka walupun terdapat segala kemungkinan dan kemampuan laut, udara dan darat, untuk menutup Selat Hormuz serta menyerang kapal-kapal dagang dan kapal-kapal tangker minyak serta membahayakan kepentingan-kepentingan, pusat-pusat, eksportasi perminyakan dan penyulingan serta pelabuhan-pelabuhan di kawasan ini, Iran telah telah memutuskan untuk mengikuti suatu kebijakan sabar dan mencegah menjalarnya peperangan.

Dunia telah mengerti kenyataan ini, bahwa keamanan di Teluk Persia tidak hanya terbatas pada kerugian Iran saja. Tetapi apabila para adikuasa yang kuat memobilisasi seluruh kemampuan udara dan laut serta spionasinya, dan bahwa badut-badutnya di kawasan ini, sebagaimana kasusnya Amerika, dalam keadaan demikian sekalipun, tiada kapal yang dikawal tanpa kemungkinan suatu bahaya, dan bahwa mereka tidak akan aman dari setiap bahaya dan kerugian. Mereka akan ditenggelamkan dalam kancah ketidakamanan.

Allah akan memberi jalan untuk keaiban dan kenistaan Amerika.

Allah akan menunjukkan kekuatan spiritual dari slogan “Tidak ada Tuhan selain Allah” atas slogan-slogan kafir.

Allah akan membahagiakan hamba-hamba-Nya yang suci. Adalah lebih baik bagi Amerika dan Reagen untuk tidak mencabut picu ranjau perairan politik Teluk Persia, yang telah menjadi sarana lain bagi penghinaan dan kenistaannya. Sekali lagi, mereka tidak boleh menunggang kuda kesombongan dan kejahilan yang telah beberapa kali melemparkan penunggangnya. Sekurang-kurangnya mereka harus berusaha untuk mempertahankan yang dinamakan kekuatannya atau citra kekuatannya di hadapan badut-badut mereka seperti Kuwait.

Reagen dan Amerika Serikat tidak boleh memberikan keaiban bagi diri mereka sendiri. Mereka harus yakin bahwa berlanjutnya jual tam pang kehadiran mereka di kawasan Teluk Persia akan menjuruskan mereka kepada bahaya yang tidak diinginkan dan krisis terhadap mereka sendiri. Apabila dunia telah menyiapkan diri untuk suatu krisis minyak dan gangguan dalam seluruh bidang ekonomi,industri dan perdagangan, maka kita pun siap. Kita telah bertekad, dan segala sesuatu telah siap untuk operasi itu. Amerika haruslah mengerti bahwa intervensi militer di Teluk Persia tidak hanya sekedar suatu test tetapi suatu perangkap dan permainan yang berbahaya.

Kita dan seluruh kaum muslimin di kawasan Teluk Persia memandang kehadiran militer para adikuasa sebagai persekongkolan dan pendahuluan untuk menyerang negara-negara Islam dan Republik Islam Iran, dalam suatu agresi untuk terus mendukung Saddam.

Kaum muslimin sedunia, bersama Republik Islam Iran, harus bertekad bulat untuk mematahkan gigi-gigi mulut Amerika Serikat Mereka harus menyaksikan kuncup-kuncup bunga kemerderkaan, Tauhid dan Imamah pada. setiap seginya sesuai dengan visi Nabi Mubammad Saww. Tentu saja harus ditunjukkan sekali lagi kepada para pemirnpin negara-negara Islam di Teluk Persia bahwa menciptakan keragu-raguan dan membesar-besarkanbahaya Islam, Revolusinya dan Republik Islam Iran baginegara-negara sekawasan adalah selalu merupakan persekongkolan yang sama dari dunia penyerobot untuk menghalangi penciptaan suatu lingkungan pengertian dan kerja sama secara damai. Dengan cara ini mereka ingin menanamkan dan mengeraskan perasaan diperlukan oleh Timur dan Barat di negara-negara kita.

Republik Islam Iran ingin menolong negara-negara Islam dan kaum muslimin untuk memelihara persatuannya, dan mendukung mereka dalam kepentingan-kepentingan yang mereka tentukan sendiri. Kami siap sedia untuk menangkal segala event politik dan mil iter paksaan yang dihasutkan dengan kerasnya oleh dunia mustakbarin; Kita dapat mengemukakan suatu rencana yang kuat dan tepat untuk mengontrol serta menghapus dominasi politik Timur dan Barat.

Tetapi kami yakin bahwa dengan kehadiran Saddam dan Partai Ba’ath, hal ini akan berlangsung sangat lambat. Karena, Saddam takut akan kerja sama Iran dengan negara-negara Islam lainnya; hingga ukuran yang sama, para adikuasa ketakutan akan mantapnya persatuan di kalangan bangsa-bangsa Muslimin. Bagaimanapun juga, penenkanan kita kepada keberlanjutan peperangan sehingga Saddam dan Partainya terhapus, dan sampai pada waktu kami mendapatkan persyaratan yang jujur dan adil, kami memandangnya sebagai tanggung jawab Ilahi dan kewajiban yang tak pernah akan kami abaikan. lnsya Allah.

Apabila kita mampu memenuhi tanggung jawab ini maka kita akan mampu mendirikan suatu kebijakanyang kuat dan mendasar bagi semua negara dan umat Islam, bekerja bersama negara-negara Islam yang lain. Konsekuensinya, kepentingan-kepentingan rakyat akan terpelihara dan terlindungi dari bahaya para agresor dan subversi. Orang-orang yang telah memikirkan negara-negara Islam, akan diajari dengan suatu pelajaran yang baik oleh nasib kaum Saddamit, dan tak pernah lagi akan membuat diri mereka sendiri menjadi korban kemarahan bangsa-bangsa ini. Tiada sangsi bahwa sekarang nasib seluruh bangsa-bangsa dan negara-negara Islam bergantung pada nasib kita dalam peperangan ini.

Republik Islam Iran telah mencapai suatu tahap di mana kemenangannya dipandang sebagai kemenangan seluruh muslimin sedunia, dan semoga dijauhkan Allah kekalahan kita akan mengakibatkan kekalahan dan kehinaan seluruh mukminin. Membiarkan suatu bangsa, suatu negara dan suatu akidah di tengah jalan adalah kemenangan dari pengkhianatan atas aspirasi kemarlusiaan dan Nabi Allah. Oleh karena itu, di negara kita, gejolak peperangan tidak akan berakhir sebelum terjungkirnya Saddam, dan Insya Allah, kita akan mencapai tujuan ini dalam waktu yang tidak lama lagi.

Kami bersyukur kepada Allah bahwa bangsa kita, pemerintah, pejabat, tentara, Pengawal Revolusi, pasukan sukarelawan dan rakyat sipil lainnya serta pasukan-pasukan pemberani di negara kita, telah siap sepenuhnya. Mereka mampu untuk mengatasi persekongkolan dunia mustakbarin, para intelijen dan para munafikin. Mereka sedang maju menuju terbukanya jalan terakhir kemenangan, dengan pertolongan Allah. Mereka telah berusaha untuk mengorganisasi dan memobilisasi kaum mustadh’afin Irak.

Selain kehadiran mereka yang unggul di pulau-pulau di Teluk Persia, di pantai-pantai, di kawasan barat dan selatan, yang merupakan bagian dari sasaran dan tujuan-tujuan penting. Karena kami telah mendeklarasikan sejak permulaan perang bahwa Irak bebas menentukan dan memilih pemerintahnya sendiri. Lebih baik bagi mereka untuk pemerintahan yang mereka sukai sebelum pemerintahan absolut Partai Ba’ath dihapus oleh para mujahidin Islam di medan kebenaran melawan kebatilan.

Segala puji bagi Dia bahwa garis depan dari gerakan besar ini telah terbukti. Semua adikuasa dan pendukung rezim Irak yang sedang menghadapi kehancuran harus menyadari bahwa menginternasionalisasi bentrokan dalam peperangan, dan dengan mendirikan suatu lingkungan diplomasi kapal perang serta propaganda politik dan persekongkolan diplomatik terhadap Republik Islam Iran di seluruh dunia, dan intervensi mereka secara militer dan nonmiliter di Teluk Persia, memperbesar permasalahan dan menciptakan perpecahan serta mengemukakan analisa-analisa palsu dan tak berbuah. Tidak akan menyelewengkan kami dari tujuan kami yang berdasarkan pada penyingkiran Saddam dan Partai Ba’athis Irak dan penghukuman terhadap si agresor.

Dengan rahmat Allah, kita akan menangkal semua tekanan dan serangan untuk mencapai tujuan besar kita. Kita tidak akan letih dari perjuangan demi Allah. Dan ini adalah rakyat Iran yang besar yang berdiri di bubungan tinggi syahadah dan sedia berkorban derigan sabar, dan setiap hari kegiatan dan jeritan kita semakin bertambah dalam meneruskan jalan ini. Tentu saja ada kemungkinan bahwa orang-orang yang telah dipengaruhi kultur Barat akan berusaha untuk memfitnahkan bahwa rakyat kita telah lelah oleh peperangan dan telah mencapai jalan buntu, hanya untuk membuat para majikannya senang dan memberikan mereka dorongan. Orang-orang ini tidak hadir dalam arena pertahanah sejak awal mulanya, mereka tidak pernah berusaha untuk mendukung para mujahidin Islam hingga sekarang. Tidak pula mereka berbakti pada tanah airnya.

Mereka tidak pantas untuk bersama-sama dengan tentara Allah, di masa depan pun juga. Mereka mengira akan dapat menyelewengkan pikiran rakyat, atau bahwa mereka akan mampu untuk sekurang-kurangnya membuat orang-orang di luar negeri mempercayai bahwa rakyat, pejabat, tentara, Pengawal Revolusi, dan pasukan-pasukan sukarelawan telah lelah perang dan lelah untuk melanjutkannya, atau bahwa mereka saling bertengkar di antara sesama mereka mengenai peperangan ini.

Sementara, dengan rahmat Allah, para pejabat Republik Islam Iran sama sekali tidak berselisih paham tentang sikap dasar politik dan ekonomi kita. Mereka semua telah bertekad untuk mendirikan pemerintahan Tauhid yang murni di kalangan bangsa-bangsa Islam sedunia dan mengalahkan musuh, supaya di masa depan yang tidak lama lagi mereka dapat mencapai kemenganan Islam di seluruh dunia.

Sekarang, dengan rahmat Allah, negara umat Rasulullah Saww. telah membesarkan jutaan pemuda sebagai sukarelawan siap sedia untuk ke medan peperangan dan mencari syahadah. Bangsa kita hanya akan puas dengan keridhaan Allah itulah sebabnya maka bangsa kita menikmati pengorbanan harta bendanya, hidupnya dan putra-putrinya, demi Allah.

Basis keunggulan di antara mereka telah menjadi Iebijakan dan mengatasi atau mengambil pemimpinan dalam jihad. Mereka benci akan fanatisme dan pertunjukan kejahilan dalam bentuk yang lama dan baru. Saya menganggap diri saya sebagai pelayan bangsa seperti itu dan saya bangga karenanya.

Saya merasa berhutang kepada Nabi Muhammad Saww. atas segala rahmat spiritual ini. Saya mengundang rakyat dan para pemuda negara-negara Islam untuk mengungkapkan dan mengenali serta mengukuhkan hubungan-hubungan yang ikhlas dan bersahabat dengan keunggulan dan kebajikan ini. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberi nasehat kepada para pejabat negara kita bahwa dalam memberikan prioritas kepada hal-hal yang mendasar ini, tidak ada dasar atau nilai yang lebih penting dari takwa dan jihad Allah. Prioritas Ilahi ini kepada rakyat, dan menggunakan fasilitas-fasilitas dan wewenang serta administrasi negara, pada akhirnya mengganti semua keistimewaan dan tradisi-tradisi salah yang material dan sensual, karena Allah telah memberkati mereka dengan keunggulan ini.

Keistimewaan ini tidak cukup bilamana hanya dikatakan atau hanya sepintas, hal itu harus diterapkan da\am bidang pemerintahan maupun peraturan-peraturan, dan dengan tindakan dan kepercayaan dan dalam perilaku masyarakat. Pembebasan yang bijaksana bagi para penderita, orang-orang telah pergi ke medan peperangan, dan orang-orang yang telah memberikan syahadah, para tawanan perang, yang hilang dalam aksi dan yang cedera, atau, dalam kata singkat, pembebasan bijaksana para fakir miskin dan kalangan mustadh’afin, mempunyai prioritas atas orang-orang berpunya yang tinggal di rumahnya, kalangan kaya yang selalu menjauh dari medan jihad, takwa dan sistem Islami.

Generasi demi generasi, kehormatan dan kredibilitas para pengatur langkah dan para pemimpin gerakan suci, dan peperangan melawankemiskinan, harus dipelihara. Kita harus berusaha sekuat mungkin untuk tidak mengizinkan para pendatang baru dan orang-orang yang memberikan prioritas pada kehidupan duniawinya ketimbang agama mereka, mengubah tujuan Revolusi.

Kita harus awas agar tidak memberi kesempatan kepada mereka untuk menuduh para pejabat kita membela kaum kaya. Orang-orang yang beristirahat dalam rumah-rumah, mewahnya dan tidak memikirkan permasalahan, pendertiaan dan kesukaran-kesukaran para sokoguru revolusi yang kuat serta kaum fakir negara ini, dan hanya merupakan penonton event-event ini, tanpa sama sekali berusaha untuk membantunya. Tidak boleh diperkenankan untuk memegang tanggung jawab dan posisi kunci, karena apabila mereka mencapai titik ini maka mereka akan menjual Revolusi dalam semalam; memusnahkan hasil dari kesulitan yang dihadapi bangsa, karena mereka tidak pernah melihat kedalaman jalan yang mereka tempuh.

Mereka tidak pernah melihat Kehacuran yang disebabkan oleh para musyrikin bagi bangsa Kita dan Republik Islam ini.

Mereka tidak sadar akan kekacauan-kekacauan yang dihadapi oleh Kaum yang terpijak dan Mujahidin yang penuh pengabdian yang telah berjuang untuk menghancurkan penindasan oleh para orang-orang asing dalam segala cara yang memungkinkan.

3. Kaum mullah yang terhormat, para pengelola dan orang-orang yang bertanggung jawab atas kafilah haji, telah mengambil suatu tanggung jawab yang besar dalam mengelola permasalahan yang berhubungan dengan jemaah haji yang mulia, dengan persyaratan istimewa dari Republik Islam Iran, harus menggunakan segala kekuatannya dan usahanya untuk menerapkan pelaksanaan haji yang benar dan disiplin. Dengan kesabaran dah tanpa sesuatu pamrih, mereka harus mendidik dan melatih para jemaah Rumah Allah mulia tentang upacara-upacara dan berbagai aspek haji.

Dengan pertimbangan lapisan masyarakat yang berbeda-beda dalam upacara haji, mereka harus membuatkan rencana bagi jemaah, baik bagi yang terpelajar maupuh yang buta huruf. Mereka tidak boleh mengabaikan peranan yang konstruktif dan efek kandungan haji yang besar bagi nasib umat manusia untuk selama-lamanya. Karena, dalam atniosfer dan kondisi-kondisi spiritual itu, semua jiwa dan hati dipersiapkan untuk merubah dan menerima kesalehan dari itu, penerapan pandangan pribadi semaunya dalam urusan-urusan haji, terutama dalam hal peribadatan haji.

Harus dicegah dengan sungguh-sungguh. Tanggung jawab para pejabat ialah menerangkan permasalahan haji dengan pengetahuan dan kepastian. Apabila perlu, bertanyalah pada orang yang mengetahui atau pada sumber-sumber nas, karena dalam peribadatan haji permasalahan baru selalu muncul. Semoga dijauhkan Allah, keterangan-keterangan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentangperibadatan itu akan menyebabkan tindakan-tindakan itu menjadi sia-sia dan menciptakan kesusahan dan kesulitan bagi para jemaah haji yang terhormat.

Para ulama yang terhormat sementara menerangkan peribadatan secara jelas dan tepat, harus mencegah timbulnya kesulitan yang tidak perlu.

Keadaan-keadaan kacau mungkin menciptakan keragu-raguan dan kecurfgaan di kalangan para jemaah haji, sebagaimana kekacauan dalam program upacara, peribadatan dan shalat dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam kewajiban keagamaan.

Itulah saat yang tepat bagi para ulama untuk berhubungan dengan para cendikiawan, ahli fikir dan ulama negara-negara Islam, sekalipun para mustakbarin dunia dan para pemimpin beberapa negara Islam ketakutan oleh pertemuan-pertemuan semacam itu, berusaha untuk menghalanginya. Tetapi perencanaan yang tepat dan penggunaan kesempatan semacam itu untuk pertukaran gagasan, fikiran dan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian bagi permasalahan umat Islam, selalu dikehendaki Republik Islam Iran.

Dengan kesempatan semacam itu, para ulama dan para pejabat tercinta yang bertugas dalam bidang penyuluhan haji harus memainkan peranan yang efektif, agar dapat menyalurkan pengalaman-pengalaman revolusi, mengacu trend-trend politik di bawah sinar perintah AI-Quran dan menerangkan peranan besar rakyat serta masyarakat.

Sayangnya, bukan saja bangsa-bangsa tetapi juga mayoritas para ulama negara-negara Islam, tidak menyadari peranannya yang konstruktif dan menentukan dalam permasalahan sehari-hari juga politik internasional. Terpengaruh oleh hasutan dan kesan-kesan para materialis, mereka membayangakan bahwa di zaman peradaban teknologi, industri, revolusi, ilmu pengetahuan dan kemajuan materialis, pengaruh ulama telah merosot dan, semoga dijauhkan Allah, Islam tidak mampu mengurus masalah-masalah pemerintahan.

Segala puji bagi Allah bahwa Revolusi Islam di Iran, di bawah pimpinan para ulama, membuktikan hal yang sebaliknya, walaupun adanya sega a rintangan dan halangan, dan persekongkolan-persekongkolan oleh Timur dan Barat, termasuk kecemburuan dan penyesalan para anteknya, kekuatan dan kemampuan para ulama Islam telah terungkap.

Saya mengundang para ulama, pemikir, dan cendikiawan Islam di seluruh dunia untuk mengunjungi negara Islam Iran yang tercinta ini, apabila ada kesempatan. Di sejarah masa lalu, negara ini, di bawah rezim kerajaan, telah berubah menjadi negeri yang diibaratkan yang kosong dari nilai-nilai Islam, dan Iran di masa itu sedang mengalami kenistaan deislamisasi dan lenyapnya segala jejak kenabian, sehingga sejarah dan kultur dan seluruh jejak Islam akan dihancurkan. Mereka pun hendaklah mempelajari situasi negaraitu sekarang, yang hukum dan peraturan-peraturannya berdasarkan wahyu dan prinsip Islam. Oi dalamnya segala manifestasi, jejak kekafiran, ateisme, kecabulan, sampai sejauh ukuran besar, telah disingkirkan. Walaupun adanya pekikan-pekikan keji para munafikin golongan kiri, golongan kanan dan para nasionalis pada hari-hari pertama kemenangan Revolusi, untuk mengontrol kemampuan dan fikiran bangsa Iran.

Allah melimpahkan rahmat kepada kita, dan persekongkolan mereka terbongkar. Sekarang hukum-hukum dan program Islam sedang diterapkan di seluruh negara ini, di medan-medan pertempuran, di pusat-pusat riset ilmiah, di universitas-universitas, di pesantren-pesantren, dalam bad an perundang-undangan yang mengundangkan seluruh hukum sipil dan militer, dalam badan eksekutifyang dihadapi oleh permasalahan administratif.dan eksekutifyang paling besar dari suatu negara besar mengenai peperangan dan sanksi-sanksi yang dipaksakan kepadanya. Penduduk lebih dari lima puluh juta jiwa, di badan yudikatif yang berkewajiban untuk menerapkan perintah-perintah Ilahi dan batas-batas keagamaan yang pada faktanya memikul beban berat untuk mengamankan kehidupan, kesucian, hak milik dan karakter masyarakat revolusioner, dalam tentara dan pasukan militer yang bertanggung jawab mengawal tapal batas. Memberikan keamanan dalam negeri dan netralisasi ratusan konspirasi yang aneka ragam dan harus berjuang untuk menghentikan penghancuran dan kejahatan-kejahatan kaum munafikin dan antirevolusi yang menyebarkan korupsi, hal-hal yang haram, perampokan, pembunuhan dan minuman haram serta narkotika.

Semua ini dilakukan dengan kepemimpinan para ulama yang komited dan dengan rahmat ajaran-ajaran Islam yang memerangi serta Kitab Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saww.

Kita memuji Allah bahwa dengan berpegang pada ayat-ayat wahyu dari Kitabullah kita telah mampu menyelamatkan negara kita dari segala ketergantungan dan afiliasi. Tentu saja jalan panjang masih membentang di hadapan kita untuk menerapkan dengan sempurna seluruh perintah dan peraturan dan menerapkannya dalam perbuatan dalam seluruh aspek dan lapisan masyarakat.

Tetapi, dengan pertolongan Allah, kita akan meneruskan usaha-usaha kita dan menunjukkan kepada kaum yang telah dibaratkan dan ditimurkan dan mengecilkan orang-orang pada slogan Islam dan tidak yakin akan AI-Quran. Bagaimana mungkin masyarakat akan dicegat dari sumber kebijaksanaan, dari Kitabullah dan petunjuk Islam tercinta!

Segala puji bagi Allah, semua ini telah terlaksana dengan rahmat dan keterlibatan ulama dalam urusan politik dan dengan mengambil pelajaran-pelajaran dari permasalahan yang telah terjadi.

Para ulama di negara kita bukan saja telah terlibat dalam khotbah- khotbah, nasehat dan menyebutkan permasalahan sehari-hari tetapi juga dengan ikut serta dalam urusan-urusan politik yang paling penting dari negara mereka dan dunia, telah berhasil dalam menunjukkan kekuatan dan pengelolaan para ulama Islam, dengan demikian menjadi suatu ultimatum terhadap mereka yang menganut sikap tinggal diam dan para kompromis yang tidak komited maupun orang-orang yang mengorbankan pengetahuan (demi tujuan-tujuan sekuler) dan tinggal pasif.

Adalah mengejutkan beberapa ulama dan para mullah negara-negara Islam mengabaikan peranan mereka yang besar serta kewajiban historis yang Ilahi.

Mereka berada di area di mana manusia sedang mencari keruhanian dan perintah-perintah Islam yang menerangi, tetapi mereka tidak mengerti hasrat-hasrat umat dan tidak menyadari gairah dan kecenderungan yang berkobar di masyarakat-masyarakat manusia ke arah nilai-nilai Ilahi dan telah menjungkirkan kekuatan keadaan semacam itu kepemimpinan ilmu pengetahuan dan peradaban materialis generasi masa kini, para ulama, juru bicara, para imam Jum’at dan para cendikiawan di negara-negara Islam, dengan persatuannya, solidaritasnya, rasa tanggung jawabnya, membimbing serta memimpin rakyat. Dapat membawa dunia ke bawah pengaruh dan kepemimpinan AI-Quran, mencegah korupsi, eksploitasi dan agresi terhadap kaum muslimin. Menghentikan keputusan-keputusan setan besar dan kecil, terutama Amerika, dalam negara-negara Islam.

Sebagai ganti menulis dan mengucapkan kata-kata yang menciptakan perpecahan, memuji para raja zalim, membuat kaum mustadh’afin pesimis dalam urusan-urusan Islam, dan menaburkan percekcokan di kalangan kaum muslimin, mereka harus meneliti dan menyiarkan perintah-perintah Islam yang menerangi. Dengan menggunakan samudra tidak terbatas, bangsa-bangsa muslimin dapat mengangkat kemuliaan dan kehormatan umat Muhammad Saww. menjadi abadi. Tidakkah in. memalukan bagi para ulania di negara- negara Islam yang memiliki AI-Quran, tatanan Islam yang menerangi, Sunnah Nabi dan para teladan Imam?

Sebagai gantinya, hukum-hukum kafir dan keputusan-keputusan yang didiktekan oleh para pemegang kuasa, emas, pasukan, dan penipuan, dilaksanakan di negara-negara Islam yang dibawah pengaruh para pembuat kebijakan Kremlin atau Washington, orang-orang yang mengeluarkan perintah- perintahnya bagi negara-negara Islam.

Para ulama negeri-negeri Islam harus berdiskusi dan bertukar fikiran tentang penyelesaian masalah-masalah dan kesulitan kaum muslimin. Mereka harus melepaskan diri dari dominasi para pemerintah penindas dan harus menampilkan dadanya untuk melindungi kepentingan-kepentingan kaum muslimin, dan berdiri menentang kultur-kultur terkutuk dari Timur dan Barat yang mengakibatkan kehancuran generasi bangsa-bangsa. Mereka harus mengatakan kepada rakyatnya tentang efek dan akibat-akibat buruk dari pemusnahan diri di hadapan kecerlangan Barat dan Timur dan mengingatkan bangsa dan pemerintahnya tentang bahaya penjajahan baru, dan kemegahan para adikuasa yang telah menciptakan peperangan dan pembunuhan-pembunuhan terhadap kaum muslimin di seluruh dunia.

Sekali lagi saya tekankan kehausan dunia untuk mengetahui kebenaran dan ajaran-ajaran Islam yang cemerlang!dan ultimatum Ilahi telah diberikan kepada semua ulama dan fuk.aha. Para pemuda di negara-negara Islam, untuk membela kesucian mereka telah sampai menjangkau syahadah; untuk mengusir para penyerbu, mereka telah menyambut kesulitan, bencana, penjara dan penyiksaan. Para pemberani dan pejuang muslimin serta para Hizbullah di Lebanon dan negara-negara lain telah bangkit dalam jihad melawan para penyerbu.

Pertimbangan apakah yang lebih tinggi dari ini, alasan apakah yang tertinggal untuk kebungkaman para kompromis, orang-orang yang hanya diam di rumah dati berpura-pura?

Apakah para ulama dan para fukaha Islam yang komited bertindak tanpa mengulur-ulur waktu maka segala sesuatu akan selesai. Tentu saja kita merasa pedih terhadap para ulama yang menyendiri, sementara orang-orang yang komited di beberapa kota dan negara dikitari oleh mata panah dan penekanan asimilasi dan perintah-perintah dan penindasan para ulama dari istana kerajaan yang perusak.

Tetapi kepada semua orang yang tercinta ini, yang menanggung penekanan para tiran, kami ingatkan akan janji Allah: “... supaya kamu menghadapi Allah berdua-dua atau sendiri-sendiri, kemudian kamu pikirkan...” (QS. Saba’, 34: 46).

Masjid adalah benteng terbaik, dan jemaah shalat Jum’at adalah lapangan yang paling mudah bagi para pemerintah dan boneka-boneka para adikuasa, sekalipun mereka telah melancarkan peperangan yang serius terhadap kaum muslimin, dan seperti pemerintah India, pembunuh massal terhadap rakyat yang tidak berdosa, tetapi mereka tidak berani dan tidak pula kuasa untuk menutup masjid dan tempat-tempat suci kaum muslimin, karena cahaya kecintaan pengetahuan jutaan kaum muslimin mustahil dapat mereka padamkan. Sementara mereka, hendak menutup masjid dan pertemuan politik dan keagamaan dari para ulama Islam, bahkan apabila mereka menggantung para ulama Islam di hadapan umum, itu sendiri merupakan suatu bukti kesucian Islam, dan mengarahkan lebih banyak perhatian kaum muslimin kepada para ulama, sehubungan dengan itu; tidakkah benar bahwa Allah telah mengambil janji dari para ulama untuk tidak berdiam diri terhadap kezaliman para zalim serta penindasan para penjahat?

Tidakkah benar bahwa ulama adalah manifestasi para Rasul dan Imam di muka bumi?

Maka, ulama, cendikiawan dan ilmuwan harus datang membela Islam danmenyelamatkan Islam dari keterpencilan yang telah melandanya.

Janganlah menanggung kehinaan dan kenistaan lebih lama lagi, hancurkanlah berhala yang dipaksakan itu.

Di arah ini, mereka akan melepaskan diri dari para “ulama” bermuka dua yang menjual agama kita kepada dunia dan para penghasut kekacauan. Mereka tidak boleh menerima dipaksakannya para ulama yang salah jalan dan korup sebagai pemimpinnya atau penjilat dan para penindas sebagai ganti bimbingan cendikiawan juga ruhaniawan yang sesungguhnya. Para pemimpin yang jujur dari kalangan umat Islam; tidak boleh pula mereka mengizikan para penjilat mengambil keuntungan dari respek dan status ulama yang mengabdi pada Islam. Para pemimpin ruhani yang komited serta ulama harus berbicara tentang bahaya besar yang telah diciptakan di kalangan masyarakat-masyarakat Islam melalui orang-orang bayaran, ulama buruk dan ruhaniawan istana.

Ini adalah orang-orang jahil yang telah mengafiliasikan diri dengan para pemerintah zalim dan para penindas, dan melarang kaum tertindas untuk mendapatkan hak-haknya yang sah. Apabila perlu menentang hujatan dan menghendaki Kemerdekaan di jalan Allah.

Semoga Allah memberikan kemerdekaan kepada umat Islam dari penindasan pribadi yang tidak pantas ini serta para pengkhianat agama kita. Salah satu tugas yang paling penting yang harus dilakukan oleh para ulama, fukaha dan ruhaniawan ialah menghadapi keduajenis kulturyangzalim dan menindas yang ada di masyarakat kita, yakni perjuangan melawan sistem ekonomi Timur dan Barat, melawan siasat kapitalis dan Komunis. Bencana ini telah mempengaruhi seluruh rakyat dan merupakan suatu tipe baru perbudakan yang telah dipaksakan kepada mereka.

Mayoritas masyarakat manusia telah tergantung dalam kehidupan sehari-harinya pada tuan-tuan besar imperialis yang berkuasa, dan telah kehilangan hak-haknya dan pembuatan keputusannya setalian dengan kedua urusan ekonomi dunia. Seperti itu, sumber alam yang kaya dan tanah-tanah yang subur, sungai-sungai dan laut, hutan dan perbendaharaan telah dirampoki dan ditinggalkan dalam keadaan yang tidak berdaya.

Para komunis, para pemumpuk harta dan imperialis, dalam kerjasama dengan para penindas dunia, telah merebut hak-hak rakyat umum atas kehidupan dan kemerdekaan.

Mereka telah menciptakan pusat-pusat monopoli di mana beberapa bangsa pilihan tertentu praktisnya menguasai keadaan perekonomian dunia. Para penindas ini telah menyakinkan rakyat-rakyat yang direbut hak-haknya bahwa rakyat itu harus hidup di bawah kekudaan mereka. Apabila tidak demikian, tidak ada jalan yang tertinggal bagi kaum yang melarat kecuali menyerah kepada kemiskinan dan mereka mengatakan bahwa adalah hukum yang alami dari penciptaan serta masyarakat manusia bahwa sementara mayoritas manusia kelaparan mengharapkan sepiring nasi dan musnah. Sekelompok kecil manusia harus mempunyai segala kesenangan pemuas hawa nafsu, kelimpahan dan kemewahan.

Bagaimana juga, ini adalah suatu bencana yang telah dipaksakan dunia penindas kepada umat manusia, dan negara-negara Islam karena pemerintah-pemerintah mereka yang lemah dan afiliasi-afiliasi yang celaka, telah menjadi korban.

Sekarang adalah tanggung jawab para ulama, fukaha dan para ahli Islam untuk mengajukan rencana-rencana yang kreatif dan mengangkat derajat kaum tertindas dan juga sengsara; mengganti sistem ekonomi tidak sehat yang menguasai seluruh dunia Islam. Akan dapat membebaskan dunia tertindas dan Islam dari leher botol serta statusnya yang hina. Tentu saja penerapan tujuan-tujuan Islam di seluruh dunia dan terutama rencana-rencana dan program ekonomi dunia serta konfrontasinya dengan ekonomi imperialisme yang sakit dari Barat serta ekonomi komunis di Timur, tanpa pemerintahan mutlak Islam tidak akan mungkin terlaksana.

Program-program Islami ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan setelah berdirinya suatl! sistem yang adil dan suatu pemerintahan Islam seperti yang ada di Republik Islam Iran. Namun penyajian rencana-rencana dan pencerahan arah ekonomi Islam untuk pemeliharaan kepentingan kaum tertindas, serta pengembangan kerja sama mereka yang umum dan perjuangan Islam melawan para kapitalis di pandang sebagai pemberian yang paling besar dan kabar gembira bagi kebebasan umat manusia dari perbudakan kemiskinan dan kepapaan.

Kenyataan bahwa orang-orang berpunya, sama sekali tidak memperhatikan nasib kaum miskin dari segi pan dang ini. Kepada orang miskin ini tidak pernah diberikan prioritas, kesempatan-kesempatan akan dapat di peroleh kaum tertindas untuk pengembangan dan berkuncupnya aspek-aspek spiritual dan intelektual serta memupuk bakat-bakat mereka yang telah hilang dan hancur.

Pokok ini harus ditekankan, karena kemampuan finansil kaum kaya mereka sama sekali tidak boleh berusaha untuk mempengaruhi pemerintah, para pemimpin dan pejabat negara-negara Islam, dan juga kaum kaya tidak boleh membuat kekayaan. Harta mereka menjadi dalih bagi kesombongan dan ketakaburan. memaksakan pandangan-pandangan yang mereka inginkan pada kaum fakir miskin dan para pekerja berat. Ini sendiri adalah faktor terbesar bagi intervensi dalam urusan-urusan rakyat semacam itu dan kaum tertindas serta kecenderungan-kecenderungan mereka penuh dengan perilaku ramah dan nilai-nilai yang tinggi. Dengan demikian maka sistem itu akan kosong dari parasit-parasit korup.

Hal itu juga bahkan mengingatkan sebagian orang kaya yang menderita kesalahpahaman, bahwa kekayaan dan potensi-potensi mereka adalah bukti tentang kredibilitasnya yang lebih baik di hadapan Allah. Singkatnya, dapatlah dikatakan bahwa jauh lebih tinggi dari yang memiliki kekayaan, kekuasaan dan kemakmuran.

Adalah kewajiban para pejabat, pengelola, para pemimpin dan kaum ruhaniawan dari sistem pemerintahan yang adil untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada kaum fakir miskin, lebih mengenal dan bersahabat dengan mereka. Berada di kalangan kaum fakir miskin, memandanng diri sendiri sebagai termasuk kalangan mereka adalah suatu kehormatan besar dan merupakan para khalilullah.

Seluruh hal ini mengusir saran-saran dan keragu-raguan dari para penyeleweng. Syukur kepada Allah, fikiran dan persepsi ini sedang dipraktekkan di Republik Islam Iran. Juga para pewenang dalam pemerintahan Republik Islam Iran, walaupun mengalami blokade ekonomi yang serius dan pendapatan yang semakin berkurang, sedang berusaha sekuat tenaga untuk menghapus Kemiskinan dalam masyarakat. Adalah kehendak dan ideal dari semua sektor swasta maupun umum bahwa kemiskinan pada suatu saat terhapus sama sekali dari masyarakat kita, dan kaum yang berani, sabar dan bergairah di negara kita dapat menikmati kemakmuran moral material.

Semoga dijauhkan Allah bahwa suatu hari kebijakan kita dan kebijakan para pejabat pemerintah kembali mundur dari membela orang-orang yang kekurangan dan berpaling kepada kapitalisme, dan kaum kaya menikmati kredit dan perhatian yang lebih besar.

Semoga dijauhkan Allah, Karena hal itu bertentangan dengan sunnah dan hadis Nabi, Sayyidina ‘Ali dan para Imam. Para ulama sekarang dan kelak selalu terus mengatasi kepincangan itu.

Negara kita diberkati dan berbangga dalam kenyataan bahwa Revolusi dan ulama yang berkaki telanjang dan telah menghidupkan kembali motto untuk membela kaum tertindas. Karena penghapusan penindasan adalah ideal dan jalan hidup kita, maka para pelahap dunia tidak memberikan kesempatan serta kelonggaran kepada kita untuk menerapkan ideal-ideal ini, dan mereka telah meningkatkan tekanan mereka maupun sanksi-sanksi mereka terhadap kita, untuk melumpuhkan orang-orang yang ada di dalam pemerintahan dan para pejabat lainnya. Mereka telah mengulurkan permusuhan dan dendam mereka terhadap gerakan yang historis melalui ribuan persekongkolan ekonomi terhadap kita.

Tiada syak, para pelahap dunia hanyalah takut pada kecintaan kita akan syahadah dan nilai-nilai pembaktian lainnya dari bangsa kita, karena hal-hal itu adalah trend ekonomi Islam yang mengutamakan kaum tertindas. Semakin negara kita bergerak ke arah menghapus kemiskinan dan membela rakyat yang tertindas, semakin para pelahap dunia itu terpisah dari kita dan semakin banyak bangsa yang mendekati Islam. Para ulama yang tercinta harus memberikan perhatian yang dekat pada pokok ini memegang sendiri kehormatan sebagai tempat perlindungan kaum fakir miskin, sekarang dan sampai lebih seribu tahun selanjutnya.

Para ulama harus memperingatkan rakyat tentang kenyataan ini: bahwa kita tidak boleh melupakan keterpautan dan pengabdian suci Islam pada massa rakyat yang tertindas serta sokongannya pada Revolusi. Kita harus memberikan sambutan atas semua ini.

Sangatlah jelas bahwa seluruh kalangan masyarakat kita telah mempunyai peranan dan saham dalam Revolusi kita. Mereka semua telah memasukI gelanggang untuk melaksanakan kewajibannya terhadap Tuhan, dan tujuannya ialah Allah Ta’ala. Bangsa kita tidak akan pernah mengotori ideal-ideal ilahinya yang mulia dengan permasalahan materialistis. Kekurangan tidak akan melemahkan mereka karena orang yang menawarkan hidupnya dan kekayaannya bagi Allah tidak akan dikalahkan oleh perutnya atau oleh dunia ini.

Adalah kewajiban Kita dan semua orang yang terlibat bersangkutan untuk menolong dan melayani orang-orang seperti itu dan turut serta dalam Kesenangan dan kesusahannya. Saya tidak melihat amal dan pengabdian Kepada Allah yang lebih baik dan lebih tinggi dari menolong kaum yang tertindas.

Sungguh, golongan orang-orang yang tunawisma dan berpendapatan kecil di kalangan masyarakat kita telah lulus dengan begitu baiknya dari ujian Islam tentang kebajikan dan pembaktian pada perintah-perintahnya hingga ke ukuran mengorbankan para pemudanya bagi perjuangan Islam, dan telah memberikan segala yang dipunyainya bagi perjuangan Islam. Telah hadir pada setiap gelanggang dan akan terus demikian, lnsyaAllah, Apabila orang-orang semacam itu memberikan jiwa raganya pada jalan Allah, kita harus bangga akah para hamba Allah yang suci dan orang-orang pemberani dalam sejarah umat manusia ini.

Saya katakan lagi bahwa seutas rambut dari para penghuni rumah gubuk lebih mulia bagi saya ketimbang semua orang yang mendiami istana-istana.

Pokok terakhir yang harus saya sebutkan dengan tekanan, sambit mengucapkan terima kasih kepada para ulama dan para pemerintah yang berjiwa pembaktian ialah masalah kehidupan sederhana bagi ulama dan berkebajikan dari seluruh kalangan ruhaniawan, masyarakat spiritual yang komited dan berbakti.

Dengan seluruh kerendahan dan sebagai seorang ayah yang tua, saya meminta kepada kalangan ruhaniawan yang telah diridhai Allah Yang Mahakuasa dan telah diberi kehormatan untuk menyerukan misi para nabi, untuk memelihara mentalitas yang sejati, menghindari cara hidup berpamer dan mewah. Hal-hal semacam itu jauh di bawah taraf kehormatan mereka sebagai para ulama dan bertentangan dengan reputasi Republik Islam Iran.

Hendaklah mereka sadar bahwa tjdak ada yang lebih berbahaya bagi kedudukan mereka sebagai para ruhaniawan dan terhadap kehidupan mereka di dunia dan di akhirat ketimbang perhatian dan pemilkiran pribadinya bagi Kesejahteraan material dan jalan duniawi. Alhamdulillah, para ruhaniawan Islam yang komited dan mengabdi telah lulus ujian pematangan, sekalipun mungkin ada musuh bebuyutan Islam dan ulama yang mencari-cari untuk mencoreng wajah orang-orang yang membawa suluh pembimbing ini dan melemparkan fitnah atas merekadengan berbagai dalih. Insya Allah, mereka tidak akan berhasil.

Tetapl para jemaah haji Iran yang mulia yang telah dengan jujurnya menunjukkan kepribadiannya, Kecerdasan dan pertumbuhan politik dan sosialnya pada upacara-upacara haji sebelumnya dan telah membawa Kehormatan dan nilai lebih bagi Republik Islam Iran. Tahun ini juga akan memberikan perhatian dalam melaksanakan praktek haji serta mengambilkesempatan ini dah rahmat yang besar ini dari pelaksanaan ibadah haji Ke Rumah Suci di Makkah, ke Madinah ke pemakaman suci Nabi al-Baqi’, debu suci Fatimah az-Zahra dan para Imam (salam kepada mereka).

Turut sertalah dalam demonstrasi dengan keselarasan yang sempurna di seluruh barisan, slogan dan program. Dan dengan demikian mereka mendapat rahmat dari pertemuan relegius dan politik ini, yang mengungkapkan kekuatan besar Muslimin dan negara Islam Iran yang tercinta. Para jemaah haji harus berlaku patut, aman dan efektif sepanjang seluruh upacara haji, terutama dalam rangka unjuk-rasa bersama rakyat negara-negara lain di dunia, karena kalau tidak demikian maka para afisial Saudi Arabia mungkin akan mencegah orang-orang lain untuk menunjukkan kehadirannya dalam pertemuan-pertemuan ini. Anda harus menjauhkan diri dari gagasan-gagasan keakuan dan perbuatan-perbuatan semau sendiri, yang semoga dijauhkan Allah, memperlihatkan hal-hal yang tidak terhormat dalam masyarakat besar ini, dan mencegah konfrontasi, sikap menyinggung dan perdebatan.

Tentu saja para jemaah haji yang mulia akan memecahkan seluruh rencana dan konspirasi-konspirasi dengan kesadaran mereka yang sempurna, tetapi mungkin terjadi bahwa sebagian orang bermaksud merusak kemuliaan dan kebesaran masyarakat haji dan berusaha untuk mengalihkan arah revolusi ini dengan melakukan perbuatan-perbuatan sesuka hatinya. Tentu saja mustahil apabila pemerintah atau pejabat-pejabat Saudi Arabia, yang menjadi tuan rumah para jemaah haji ke Rumah Suci Allah dan makam suci Nabi, dapat menghentikan unjukrasa Islam dan muslimin yang kuat ini terhadap hujatan dan berusaha untuk mencegah inisiatif politik bangsa kita bagi kebanggaan dunia Islam dan kaum muslimin. Namun para jemaah haji Iran harus mempertimbangkan pentingnya peranan dan misi mereka pad a seluruh tahap upacara haji.

Apakah Anda melupakan bahwa perilaku dan perbuatan para jemaah haji telah diambil sebagai bahan pertimbangan oleh sesama saudara maupun musuh revolusi kita?

Musuh-musuh revolusi berusaha untuk mendapatkan dalih dalam menghancurkan kesucian dan amanat Ilahi pada rakyat dan negara kita. Para pengikut revolusi di seluruh dunia sangat ingin mengenal metode dan ciri-ciri khas yang di pilih oleh bangsa kita yang termasyhur dengan pertolongan Allah. Oleh karena itu maka upacara haji adalah tempat yang terbaik untuk memperkenalkannya kepada umat Islam. Kaum muslimin akan mengenal sesama saudara muslimnya dari seluruh dunia dan mereka akan berkumpul di Rumah yang menjadi kepunyaan seluruhumatlslam serta para pengikut Ibrahim as. yang saleh. Jadi, mereka kembali ke Rumah Pertama mereka ataupun personifikasi, warna, kebangsaan dan ras mereka berbeda-beda.

Dengan melaksanakan perangai moral yang terh.rmat dan menjauhkan perbedaan dan kemewahan, para jemaah haji mengunjukrasakan ketulusan dan persaudaraan Islami dari ummah ini di seluruh dunia.

Para jemaah haji akan mengerti lebih mendalam nilai-nilai dan prestasi moral dan politik Republik Islam Iran bilamana berada di tengah kalangan kaum muslimin. Mereka pun akan lebih dapat melihat dimensi-dimensi kemuliaan revolusi dan terutama pertolongan Allah Yang Mahakuasa serta Imam al-Munjil (semoga Allah mempercepat kemunculannya) kepada bangsa mereka ketika mereka meng-hadapi permasalahan yang dipaksakan kepada berbagai bangsa Islam dalam berbagai bentuk, dan mereka akhirnya akan lebih mengerti rahmat revolusi ketimbang sebelumnya.

Saya menginginkan mereka lebih mengetahui tentang perjuangan dan usaha yang sedang dilakukan oleh para pejabat pemerintahan yang terhormat yang sedang melayani Islam siang dan malam; mereka akan bersyukur kepada Allah atas besarnya perubahan yang telah terjadi di kalangan para pemuda dan kelompok-kelompok rakyat lainnya yang telah membimbing mereka ke langit, kehormatan, kesucian, kemuliaan, kemertlekaan dan jihad.

Semoga Allah tidak mengambil dari kita dan bangsa kita rahmat yang besar ini dan membuat kita lebih mengenal rahmat-rahmat-Nya yang berharga.

Ya Allah, tambahilah kiranya pengabdian kami dan kesucian kami dan jadikanlah kami rendah di hadapan-Mu.

Ya Allah, berikanlah kepada kami tawakal, sabar, perlawanan dan kerelaan serta rahmatilah kami dengan takdir Ilahi-Mu.

Tolonglah kiranya para pengabdi-Mu dan temanilah kami hingga ke masa ketika perlu untuk mengorbankan diri kami, anak kami dan segal a apa yang kami miliki.

Anda sekalian, para jemaah haji yang terhormat, janganlah Anda menyombongkan diri ketika Anda berfikir tentang pertumbuhan dan kebesaran revolusi Anda ketika di kalangan kaum muslimin dari negara-negara lain dan semoga dijauhkan Allah.

Janganlah Anda menyinggung atau menghina perangai kaum muslimin lainnya lalu kehilangan persahabatan dengan para pencinta Allah di Rumah Suci di Makkah.

Janganlah sekali-kali Anda mengabaikan rahmat Allah yang besar yaitu kerendahan di hadapan sesama muslimin dan kaum mustadh’afin.

Berusahalah untuk meyakinkan kesetiaan, persahabatan dan hubungan-hubungan di masa depan dengan kaum muslimin, dan sampaikanlah kepada mereka riwayat revolusi.

Yakinkanlah seluruh kaum muslimin atas nama saya dan atas nama bangsa Iran, bahwa Republik Islam Iran adalah pendukung mereka, pelindung mereka, pelindung perjuangan dan program Islaminya dan kita telah berdiri melawan seluruh agresi yang dilakukan terhadap mereka.

Yakinkan mereka bahwa masa lalu mereka, masa kini dan masa depan mereka akan dibela, Insya Allah.

Katakan kepada mereka bahwa kedaulatan dan kredit Republik Islam Iran adalah hak seluruh kaum muslimin dan pembelaan bangsa Iran yang berani pada kenyataannya adalah membela seluruh bangsa-bangsa yang tertindas.

Insya Allah kami akan menyingkirkan agresi-agresi oleh para agresor di negara-negara Islam dan dengan memperkenalkan revolusi kita, yang pada faktanya adalah dakwah Islam dan perintah Nabi Saww., akan mengakhiri dominasi dan kekejaman yang dilakukan oleh mustakbarin dunia dan kami akan membuka jalan bagi kedatangan Imam al-Munjil.

Para jemaah yang terhormat harus memperhatikan kenyataan bahwa Rumah Suci di Makkah adalah saksi atas semua peristiwa besar, gerakan- gerakan besar, para nabi, Islam dan misi kenabian dari Nabi Muhammad Saww. setiap tempat di bumi ini adalah tempat revolusi Nabi Besar dan Malaikat Jibril adalah untuk memperingati penderitaan dan bencana-bencana yang di derita Nabi suci demi Islam dan umat manusia selama beberapa tahun. Hadir di tempat-tempat suci ini dan mengenal kesulitan, kondisi-kondisi yang serasa tak tertanggungkan dari misi nubuwah Nabi kita, membuat kita lebih mengenal tanggung jawab kita dalam memelihara hasil-hasil capaian gerakan misi Ilahi beliau. Kita akan menemukan bahwa Nabi Muhammad Saww. serta para Imam sesungguhnya berdiri melawan pengucilan agama kebenaran (Islam) dan pemusnahan kebatilan.

Mereka tidak takut akan tuduhan-tuduhan, cercaan Abu lahab dan para Abu Jahal sementara blokade ekonomi yang paling intensif dipaksakan kepada mereka. Dalam blokade di lembah Abi Thalib, mereka bertahan dan mereka tidak menyerah. Mereka mengerahkan setiap usaha untuk menanggung kesulitan dalam mengundang manusia kepada Islam dengan menyebarkan risalah Tuhan dan hadir dalam kampanye yang terus menerus dan tidak seimbang melawan ribuan persekongkolan dan rintangan agar dapat membimbing serta bertumbuh.

Seluruh karang, batu, gurun, bukit, lapangan dan pasar di Makkah dan Madinah memberikan risalah misinya. Apabila benda-benda itu dapat berkata-kata, rahasia keberhasilan itu terletak pada penempatan firman-Nya,

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar; sebagaimana diperintahkan kepadamu.” (QS. Huud, 11: 112)

akan mengungkapkannya.

Para jemaah haji ke Rumah suci di Makkah akan mendapatkan betapa besarnya kesulitan yang dialami Nabi untuk dapat membimbing kaum muslimin dan betapa besar tanggung jawab para pengikut beliau. Bangsa Iran yang telah mempersembahkan banyak syuhada’ selama revolusi dan peperangan, telah menghadapi banyak penindasan, kesulitan dan penderitaan, dan telah memberikan para pemuda yang agung dan tercinta di jalan Allah. Pastilah kesulitan-kesulitan yang dihadapi Nabi kita jauh lebih keras dari permasalahan kita.

Para jemaah Haji yang terhormat, sampaikanlah salam yang tutus ikhlas dari bangsa kita, para pejabat aktif, keluarga besar para syuhada’, para cedera perang, tawanan dan yang hiJang dalam pertempuran, ke makam Nabi Muhammad Saww dan para Imam (salam atas mereka) dan memohon rahmat Allah dan simpati yang lebih besar bagi para pengikut mereka yang sesungguhnya, pan akhirnya memohonlah kepada Allah bagi kemenangan bangsa kita mehentang hujatan. Dengan begitu mereka dapat menggunakan kesempatan yang sesuai ini untuk berdoa bagi seluruh kaum muslimin dan untuk menyingkirkan permasatahan mereka.

Ya Allah, Engkau mengetahui betapa kami telah bangkit untuk mengibarkan panji pemerintahan-Mu, dan untuk mendirikan keadilan dalam mengikuti Nabi-Mu melawan Barat maupun Timur, dan kami tidak akan berhenti, walau sesaat, dalam mengikuti jalan ini.

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa rakyat negara ini telah mati syahid di sisi para ayahbundanya demi kemuliaan agama-Mu, dan mereka bersatu menuju rahmat-Mu yang tak terhingga dengan wajah tersenyum dan hati penuh gairah dan harapan.

Engkau mengetahui bahwa ummah Nabi-Mu dikepung oleh persekongkolan, dan agen-agen Iblis tidak menghendaki negara itu hidup, dan bahwa setiap harinya semakin banyak usaha dilakukan untuk memperbaiki urusan ekonomi bangsa ini.

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa bangsa kami telah menyambut dengan segala kesulitan itu, dan mereka tidak akan takut kepada siapa pun selain Engkau. Mereka akan sabar menanggung segala penderitaan dan kepedihan dan mereka mengetahui bahwa seluruh kemenangan datangnya dari Engkau dan keridhaan-Mu.

Maka rahmatilah kami lagi dengan keridhaan-Mu dan berikanlah lebih banyak harapan lagi dalam hati bangsa kami dalam menjangkau kemenangan-Mu dan berikanlah kepada para mujahidin kami di medan pertempuran kejayaan dengap pertolongan surgawi. Berikanlah kiranya kepada kami lebih banyak kesabaran dan ketahanan dalam menghadapi kesulitan dan kesusahan. Karuniailah kiranya kami rahmat keridhaan, baik dalam kegagalan maupun kemenangan, dan keceriaan kepada hati orang-orang yang kehilangan para syuhada’, yang hilang dalam tugas, yang cedera serta para tawanan perang, dan yang telah menanggung kesukaran karena kecintaan kepada Allah dan keridhaan-Nya.

Anugerahkanlah kiranya kepada kami kecintaan-Mu pada jalan kami menuju pengabdian kepada-Mu, dan puaskanlah haus para syuhada’ kami di Kautsar.

Semoga Allah, Nabi Muhammad Saww dan para Imam ridha atas mereka.

Ya Allah! Padukanlah kiranya Revolusi Islam ini dengan Revolusi Pendamai Besar........ !.


Pesan Haji Dalam Perspektif Imam Khomeini

Kepada seluruh para haji Baitul Haram semoga Allah Swt. menolong mereka setelah menghaturkan salam sebesar-besarnya.

Pada hari ini, dimana kuku-kuku kotor para penjajah telah ditancapkan di tubuh umat Islam, di dalam tanah air milik umat AI-Quran dengan tujuan mengeruk seluruh kekayaan dan hasil bumi yang ada. Menyebarkan racun kebu- dayaan AI-Quran, sehingga para pemuda berbondong-bondong dalam satu barisan berkhidmat kepada orang asing dan para penjajah.

Tiap hari mereka juga menyodorkan lagu-lagu baru dan nama-nama penipu yang dijadikan idola oleh pemuda-pemuda itu.

Dalam keadaan demikian, maka wahai para penerus ummat yang berkumpul di tanah turunnya wahyu, hendaklah kalian manfaatkan kesempatan ini serta pikirkanlah jalan keluarnya.

Ajaklah berdiskusi atau bermusyawarahlah diantara kalian untuk menyelesaikan masalah-masalah umat Islam. Ketahuilah bahwa kumpulan besar yang diadakan tiap tahun atas perintah Allah Swt. ini, mewajibkan kepada kalian umat Islam, agar berusaha keras melaksanakan tujuan-tujuan Islam yang suci, juga berusaha mengangkat martabat umat Islam dan menyatukan mereka dalam masyarakat Islam.

Dengarlah penderitaan masyarakat dari penduduk tiap negeri, jangan berhenti untuk menyelesaikan permasaiahan-permasalahan mereka. Tiap keluarga dari berbagai negara di perkumpulan yang suci hendaknya menjelaskan permasalahan-permasalahan kaum muslimin. Pikirkanlah urusan para fakir miskin di dunia Islam. Carilah jalan untuk membebaskan bumi Palestina dari cengkraman Zionis, musuh bebuyutan Islam dan kemanusiaan. jangan lupakan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk membebaskan Palestina, dan tolonglah mereka.

Kepada para ulama yang berkumpul di tempat turunnya wahyu, setelah berdiskusi, hendaknya memberikan penjelasan-penjelasan kepada penerus umat Islam untuk membangkitkan mereka agar dapat disebarluaskan setelah mereka kembali ke negara masing-masing.

Para ulama juga hendaknya menanyakan kepada pemimpin-pemimpin berbagai negeri menurut apa yang mereka saksikan. Jauhilah perselisihan dan carilah jalan keluar untuk melepaskan dari cengkeraman penjajah. Seandainya para pemimpin negeri menjauhi perselisihan dan mau memahami tujuan Islam yang suci, serta berjalan menuju ke arahnya. Maka dalam keadaan demikian mereka tidak lagi dianggap hina oleh para kolonialis.

Sesungguhnya perselisihan diantara merekalah yang menyebabkan timbulnya permasalahan Palestina yang terus berkembang tanpa ada penyelesaiannya.

Maka seandainya tujuh ratus juta muslimin dengan kekayaan mereka yang berlimpah, memiliki kesadaran berpolitik dan bersatu di dalam satu barisan, maka penjajahan yang merpjalela tidak mungkin masuk menembus negara-negara mereka. Kemudian apalagi yang dikhawatirkan dari Yahudi yang menjajah ...?

Saya mendukung pada pejuang Islam dan negara-negara merdeka, yang membasmi penjajahan dan penjajah, memerdekakan negara-negara Isam dan menghancurkan belenggu tawanan.

Semoga Allah Swt melepaskan kita dari aturan-aturan penguasa zalim dan dari taring-taring kotor penjajah.

Dan semoga Allah Swt. mengabulkan amalan ibadah haji kalian. Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan alam semesta, Shalawat dan salam kita haturkan pada junjungan Nabi kita Muhammad Saww. dan keluarganya yang bijak dan suci. Allah Swt berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku. jadikanlah negeri yang aman dan jauhkanlah Aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala.

Ya Tuhanku. Sesungguhnya berhala-hala itu telah menyesatkan banyak manusia, barangsiapa yang mengikutiku maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku. Dan barangsiapa mendurhakai Aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. al-Baqarah, 2: 126)

Telah hadir musim haji di hadapan kita, gema talbiyah yang semakin berkumandang dari hati orang-orang yang telah memenuhi tempat suci Ilahi yang aman. Umat Islam dari seluruh penjuru dunia datang berbondong- bondong menuju tempat zikir, istighfar. kebangkitan dan persatuan, juga sebagai tempat pertemuan ikhwan dari berbagai pelosok dunia.

Aku hadapkan diriku pada Allah Swt. dengan rasa syukur dan rendah diri, Aku puji Allah dengan pujian-pujian yang agung seagung sifat-sifat khusna-Nya. Dengah pujian yang luas, seluas lautan rahmat-Nya. Semoga la memberikan kembali taufik-Nya kepada kaum muslimin yang rindu untuk menunaikan kewajiban ini.

Dan dengan ini pula semoga Allah mengangkat bendera keperkasaan dan keagungan di atas kaum muslimin, di Baitullah yang tentram dan menjamu para jamaah haji Iran di atas rahmat dan keagungan.

Sesungguhnya manusia tidak mampu menyifati nikmat yang terbesar ini dan kadarnya, meskipun diberi karunia kefasihan lisan dan kemampuan menjelaskan. Semoga Allah Swt. menerangi hati kita yang rindu, maka nampaklah hakikat itu di dalamnya tanpa perantara kata-kata dan kalam.

Wahai saudara-saudaraku dimana saja Anda berada dan dari manapun Anda berasal. sesungguhnya satu hal penting yang hendak saya katakan kepada kalian bahwa haji adalah nikmat Ilahi yang dianugrahkan oleh Allah Swt. bagi generasi-generasi muslim. Dengan mensyukuri nikmatihi serta mengetahui nilainya niscaya Allah Swt. akan menambahnya. Apabila mengkufuri serta mengingkari nikmat-Nya. niscaya Allah akan menarik kembali nikmat terse but dari umat Islam. Itulah azab Allah yang pedih sebagaimana firman Allah yang berbunyi,

“Dan jika kalian mengkufuri nikmat-Ku maka ketahuilah bahwa azab- Ku sangat pedih”, (QS. Ibrahim, 14: 7)

Ketahuilah bahwa hilangnya nikmat haji bukan karena tidak adanya perhatian kaum muslimin terhadap pelaksanaan kewajiban ini, tapi hal itu dikarenakan mereka hampa dari manfaat dan faedah haji yang tak terhingga, bertambah banyaknya jumlah para jemaah haji setiap tahun, tetapi karena untuk memetik hasil dari manfaat-manfaat haji tersebut tidak ada. Allah Swt berfirman:

“Agar mereka menyaksikan manfaat-manfaat untuk mereka”. (QS. al- Haji, 22: 28)

Selayaknya kita memikirkan dengan baik, apakah dunia Islam dapat menggunakan manfaat haji? Apa manfaat-manfaat tersebut secara mendasar?

Haji yang benar dapat menciptakan perubahan pada kandungan yang mendalam dari setiap personil kaum muslimin, mampu menanamkan hubungan dengan Allah Swt. dan ketergantungan diri kepada-Nya dalam jiwa mereka, juga dapat membangkitkan semangat penolakan terhadap berhala-berhala zahir dan batin pada diri manusia. Berhala-berhala itulah yang menjelma sebagai hawa nafsu, syahwat yang hina dan kekuatan kezaliman yang berkuasa.

Haji dapat menanamkan rasa kemampuan, kepercayaan diri serta ketenangan dan pengorbanan. Perubahan ini bisa menciptakan diri setiap manusia sebagai satu makhluk yang tidak mengenal kegagalan dan pantang mundur serta tahan terhadap ancaman dan bujukan.

Haji yang shahih dapat menciptakan orang luluh dalam tubuh umat Islam menjadi satu kesatuan yang kuat dan berdayaguna, juga dapat menjadikan bagian-bagian yang bercerai-berai ini saling mengenal satu sama lain dan saling bercerita tentang harapan dan kepedihan, tentang perkembangan dan kebutuhan bersama, dan tentang pengalaman yang diperoleh. Kalaulah haji diletakkan di tengah kerangka yang mengarah kepada tujuan-tujuan dan hasil di atas tadi, kerja sama para penguasa dan alim ulama serta tokoh-tokoh ashaburo’y (bijak, pent.) di dunia Islam, niscaya haji tersebut menurunkan anugerah yang besar kepada umat Islam yang tidak bisa di timbang dengan anugerah lain di dunia ini.

Sesungguhnya kita menerima dengan baik bahwa terdapat pemisah besar antara bentuk sekarang dengan bentuk yang dikehendaki dalam pelaksanaan kewajiban Ilahi ini.


Surat Imam Khomeini Kepada Gorbachev

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Kepada Yang Mulia Tuan Gorbachev,

Ketua Presidium Uni Soviet

Semenjak Anda memegang kekuasaan, timbul kesan bahwa Anda, dalam menganalisa masalah politik dunia, khususnya yang timbul menyangkut Uni Soviet, telah mendapati diri dalam era baru penafsiran kembali, peralihan dan tantangan. Keberanian dan keteguhan Anda menghadapi kenyataan internasional tersebut nampaknya akan membawa perubahan pertimbangan kekuasaan di dunia sehingga saya merasa perlu meminta perhatian Anda pada beberapa hal berikut ini.

Meskipun sikap dan keputusan Anda yang baru itu hanya terbatas pada bagaimana cara mengatasi problema kepartaian selain dilema bangsa Anda, namun keberanian Anda meninjau kembali ideologi yang selama bertahun-tahun telah memenjarakan kaum revolusioner dunia dalam tirai besi pantas mendapat pujian. Tetapi jika Anda mau berfikir lebih jauh dari itu, masalah pertama yang pasti menolong Anda mencapai keberhasilan adalah meninjau kembali kebijaksanaan-kebijaksanaan pendahulu Anda dalam meneguhkan ateisme dan ketidakberagamaan. Ketahuilah, inilah satu-satunya jalan realitis untuk mengatasi masalah-masalah dunia.

Mungkin saja kebijakan dan pratek-praktek menyimpang para pemimpin komunis terdahulu dalam bidang ekonomi menyebabkan dunia Barat menjadi tampak menarik, padahal tidak demikian. Jika Anda ingin mengakhiri luka ekonomi sosialisme-komunisme Barat. Bukan saja Anda tidak mampu menyembuhkan penderitaan masyakat Soviet, tapi juga akan mengundang orang lain mengatasi kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan. Karena jika Marxisme telah mengalami jalan buntu dalam aspek ekonomi dan sosialnya, maka Barat pun mengalami problema yang sama, tentu dengan cara yang berbeda.

Yang Mulia Tuan Gorbachev, seharusnya kita menyerahkan diri kepada kebenaran. Masalah utama negara Anda tidaklah bersumber dari kepemilikan atau ekonomi atau kebebasan; Namun masalan Anda yang sebenarnya berasal dari tiadanya keimanan hakiki kepada Tuhan, masalah sama yang juga menyeret Barat kepada kehancuran dan jalan buntu. Problema Anda berasal dari perang yang berkepanjangan dan sia-sia terhadap Tuhan, sumber hakiki makhluk dan alam semesta.

Yang Mulia Gorbachev, sangatlah jelas bagi semua orang bahwa mulai sekarang dan seterusnya, kehendaknya orang mencari komunisme dalam museum sejarah politik dunia, karena Marxisme tidak mampu memenuhi kebutuhan hakiki manusia. Marxisme adalah aliran materialistis, dan hanya dengan materialisme, seseorang tidak akan mampu menyelamatkan manusia dari krisis ketiadaan kepercayaan dalam spiritualitas. Yang merupakan penderitaan terparah menimpa masyarakat manusia di Timur dan Barat.

Yang Mulia Tuan Gorbachev, boleh jadi dalam beberapa aspek, Anda tidaklah berpaling dari Marxisme dan bahkan di masa depan Anda mungkin saja menyuarakan keyakinan teguh terhadap Marxisme dalam wawancara- wawancara di depan umum; Bagaimanapun, Anda sendiri tahu betul bahwa yang benar bukan itu.

Pemimpin Cina memberikan pukulan pertama kepada komunisme dan Anda memberikan pukulan kedua yang nampaknya merupakan pukulan terakhir. Dewasa ini tidak ada lagi yang bernama komunisme di dunia ini.

Namun, secara tutus saya mengharapkan kiranya Anda untuk tidak terperangkap dalam penjara Barat dan Setan Besar ketika Anda mendobrak tirai-tirai besi idealisme Marxis. Saya harapkan Anda memperoleh kehormatan, menghapus sisa-sisa terakhir dari tujuh puluh tahun penyelewengan komunisme dunia dari lembaran sejarah dan tanah air Anda.

Dewasa ini, bahkan negara-negara yang biasanya dianggap sekutu, Anda, yang sangat berhasrat untuk melindungi kepentingan rakyat dan negerinya, tidak lagi mampu meyakinkan diri mereka untuk menggunakan kekayaan nasionalnya. Baik yang di atas maupun yang di bawah tanah,untuk membuktikan kebenaran komunisme, yang gemeretak keruntuhannya telah terdengar oleh para penganutnya.

Yang Mulia Tuan Gorbachev, ketika seruan “Allah Maha Besar” dan pernyataan kesaksian akan kerasulan Nabi terakhir Saww. terdengar kembali setelah tujuh puluh tahun dari menara-menara masjid pada sebagian Republik Soviet, bergetarlah hati seluruh pengikut sejati Islam yang dibawa Muhammad Saww. Karena itu, sayamerasa perlu menyebutkan hal ini kepada Anda agar Anda sekali lagi mempertimbangkan pandangan dunia materialis maupun Ilahi.

Kaum materialis menganggap indera sebagai Kriteria pengenalan mereka dan segala sesuatu yang berada di luar jangkauan indera tidaklah termasuk dalam wilayah pengetahuan. Mereka berpendapat, Keberadaan (eksistensi) sama dengan wujud material, karenanya segala sesuatu yang bukan materi dianggap tidak berada. Dengan demikian, mereka memandang alam gaib. seperti eksistensi Allah Yang Maha Kuasa, wahyu Ilahi. Misi Kenabian dan Hari Kebangkitan sebagai dongeng semata-mata.

Dasar pengetahuan dalam pandangan dunia Ilahi terdiri dari “indera” dan “akal”, dan segala sesuatu yang “rasional” termasuk dalam wilayah pengetahuan, walaupun tidak terjangkau indera. Karena itu yang terlihat dan tak terlihat dapat berada. Sebagaimana pengetahuan tentang hal-hal material bergantung pada nonmaterial, pengetahuan empiris bersandar pada pengetahuan rasional.

AI-Quran al-Karim mengkritik dasar-dasar pandangan dunia Kaum materialis dan arguman yang menganggap Tuhan itu tidak ada, dengan asumsi bahwa sekirahya Tuhan ada, tentu bisa dilihat; atau orang-orang yang berkata,

“Kami tidak akan percaya kepada engkau sebelum kami melihat Allah dengan nyata”. (QS. al-Baqarah, 2: 55)

AI-Quran menolak mereka dengan mengatakan,

“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Mahahalus lagi Maha Mengetahui”. (QS. al-An’aam, 6: 103)

Kita juga dapat membuktikan hal-hal Wahyu Ilahi, Misi Kenabian dan Hari Akhirat tanpa menggunakan argumen-argumen yang diajukan oleh AI- Quran Suci yang dalam pandangan Anda merupakan perkara yang masih diperdebatkan. Pada prinsipnya, saya cenderung untuk tidak melibatkan Anda dalam kepelikan-kepelikan para filosof khususnya para filosof Islam. Saya cukupkan dengan dua contoh sederhana, mudah difahami secara fitri serta bermanfaat bagi para politisi sekalipun.

Jelaslah bahwa materi dan jasad, apa pun adanya, tidaklah sadar akan dirinya. Telah merupakan ciri khas benda fisik bahwa ia tak sadar dan tak mengetahui apa-apa, padahal kita lihat dengan jelas bahwa manusia dan makhluk hidup menyadari lingkungannya. Mereka mengetahui di mana mereka berada dan merasakan apa yang terjadi di sekeliling mereka. Jadi, manusia dan makhluk hidup memiliki sesuatu yang melampaui benda dan berbeda dari benda, yang tak bersama kematian.

Diketahui pula bahwa menurut fitrahnya manusia cenderung kepada kesempumaan tanpa batas. Dan Anda sangat mengetahui bahwa manusia pencari kekuasaan berhasrat menjadi mahakuasa di dunia. Dari itu ia tidak tertarik kepada suatu kekuasaan yang tak sempurna. Sekalipun, misalnya ia menguasai alam semesta dan dikatakan kepadanya bahwa ada suatu dunia lain maka secara alami ia akan berhasrat untuk menguasai dunia lain itu pula.

Manusia penuntut ilmu, betapa pun terpelajarnya, jika ia mendengar ada ilmu lain, secara alami akan ingin mendapatkan ilmu itu pula. Maka tentulah ada kekuasaan yang mutlak dan pengetahuan mutlak sebagai sifat-sifat suatu wujud yang merupakan obyak cinta dan pencarian manusia. Itulah Tuhan Yang Mahakuasa yang kepada-Nya kita semua berusaha menuju, sekalipun kita tidak menyadarinya. Manusia pada galibnya herhasrat untuk mencapai Yang Mutlak dan larut di dalam-Nya. Pada prinsipnya, gairah besar akan kehidupan yang kekal, yang merupakan fitrah semua orang, adalah petunjuk akan kehidupan yang kekal dan kekekalan terhadap maut.

Jika Anda bermaksud melakukan penyelidikan tentang masalah- masalah tersebut. Anda dapat memerintahkan para ahli untuk mengkaji, selain buku-buku para filosof Barat, karanganl-karangan al-Farabi dan Ibnu Sina (semoga Allah melimpahkan kedamaian atas mereka) dalam filsafat peripatetik (masysya’iyyin), karena pengkajian tersebut akan membuktikan bahwa hukum sebab akibat yang ada padanya segala pengetahuan berpijak didasarkan pada pengetahuan rasional dan bukan pengalaman inderawi serta pemahaman universal maupun hukum-hukum umum yang ada padanya bersandar setiap argumentasi, juga bersifat rasional yang tidak inderawi.

Sekaitan dengan ini, mereka dapat menelaah karya-karya Suhrawardi dalam filsafat Iluminasi (Isyraqi). Secara ahli dia menjelaskan kenyataan bahwa setiap benda dan obyek material membutuhkan “cahaya” murni yang sepenuhnya tak dapat diindera, dan bahwa konsepsi intuitif manusia tentang hakikat manusia juga sama sekali jauh melampaui dari persepsi inderawi. Anda juga dapat meminta para ahli untuk menelaah karya terkenal Sadra al-Muta’aliyyin (semoga Allah melimpahkan rahmat baginya dan membangkitkannya bersama para nabi dan orang-orang yang saleh) dalam filsafat Transendental (al-Hikmah al-Muta’aliyah) sehingga akan jelas bagi Anda bahwa realitas pengetahuan sesungguhnya adalah entitas yang terpisah dari materi, karena itu ia juga tidak dibatasi hukum-hukum materi.

Saya tidak ingin menjemukan Anda lebih jauh dengan detail-detail, karena itu saya tidak sebutkan judul dari kitab-kitab para pemikir besar lainnya, khususnya Muhyiddin ibn Arabi. Jika Anda ingin mendalami seluk-beluk pemikiran sarjana besar ini, silahkan kirim beberapa ahli pikir Soviet yang berkualitas tinggi dan dipersiapkan dengan baik dalam bidang ini ke Qum supaya beberapa tahun, dengan karunia Allah, mereka akan memperoleh pengetahuan tentang hal-hal subtil tersebut dan tanpa perjalanan ini kesadaran yang demikian takkan menjadi kenyataan.

Yang Mulia Tuan Gorbachev, sekarang, setelah menyebut hal-hal pokok di atas danlilukadimah dalam masalah ini, saya menyeru kepada Anda untuk secara serius mengkaji Islam, bukan karena Islam dan kaum Muslimin membutuhkan pengkajian Anda, tetapi karena nilai-nilai Islam yang tinggi dan universal yang dapat memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh bangsa dan memecahkan problem-problem mendasar yang menghadang manusia. Suatu penyelidikan yang mendalam tentang Islam akan membebaskan Anda selamanya dari masalah Afghanistan dan masalah sejenis lainnya. Kami senantiasa memperlakukan kaum Muslimin di seluruh dunia sebagaimana kaum Muslimin Iran, lebih jauh lagi kami merasa senasib. Dengan memberi kesempatan beribadah yang relatif bahwa agama itu candu masyarakat. Jika begitu, apakah agama yang telah menjadikan Iran seteguh gunung dalam berhadapan dengan adikuasa adalah candu masyarakat?

Apakah agama, yang menghendaki terlaksananya keadilan di muka bumi dan kebebasan manusia dari segala belenggu materi dan ruhani adalah candu masyarakat?

Memang ada agama yang menjadi alat untuk menyerahkan kekayaan material dan spiritual negara-negara Islam dan non-Islam ke tangan para adikuasa dan kekuasaan lainnya dan menyeru rakyat penganutnya untuk menghadiri politik, itulah yang oleh Iran disebut agama sponsoron Amerika.

Akhirnya, saya nyatakan dengan terus terang, bahwa Republik Islam Iran sebagai tonggak terbesar dan terkuat di dunia Islam mampu mengisi kekosongan iman yang menimpa sistem Anda. Bagaimanapun, sebagaimana di masa lampau, Iran meyakini dan menghormati hubungan-hubungan bilateral dan bertetangga baik.

Wassalamu’ala man ittaba’ al-huda.

Salam Sejahtera atas mereka yang mencari kebenaran.

Ruhullah al-Musawi al-Khomeini

1 Januari 1989


Pesan Imam Untuk Umat (1)

BismiIIahirrahmanirrahim

Sebagai pengantar, pantaslah kiranya saya memberikan komentar secara singkat tentang hadis Nabi Muhammad Saww. yang mutawatir 14, yaitu hadis Tsaqalain 15 berbunyi,

“Aku akan meninggalkan untuk kamu dua hal yang paling berharga yaitu Kitabullah dan Keturunanku, yang tidak akan pernah berpisah sampai keduanya berjumpa dengan aku di al-Haudh”.

Jauh di atas kemampuan saya untuk berbicara tentang kedudukan moral suci yang paling tinggi, tentang posisi irfan (perjalanan ruhani) dan status kedua hal yang paling berharga itu. Karena nilai-nilai keduanya meliputi bumi, langit dan di luar jangkauan akal kita. Saya tidak bermaksud memberi komentar tentang kerugian-kerugian tak ternilai yang telah menimpa manusia karena pengabaiannya. Juga bukan maksud saya untuk menggambarkan panjang lebar tentang kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan terhadap keduanya oleh musuh-musuh Allah dan orang zalim. Saya hanya ingin menyinggung sedikit tentang beberapa permasalahan yang menimpa kedua hal paling berharga ini.

Barangkali ungkapan ... “yang tak akan pernah berpisah” dalam hadis tersebut bermakna, setelah wafatnya Nabi Saww., kitabullah dan keturunan Nabi Saww. akan mendapat perlakuan yang sama. Pengabaian terhadap yang satu atau penolakan terhadap keduanya akan menimbulkan derita yang sama terhadap yang lain, sehingga keturunan Nabi (Ahlibait as.) dan kitabullah bersatu atas bagian-bagian ke dalam keseluruhan, seperti terserapnya tetesan-tetesan embun ke dalam laut. Mungkin juga berarti sesuatu yang lain di luar jangkauan pengertian manusia.

Haruslah dikatakan bahwa hadis Tsaqalain telah sering dikutip para ulama dan fakih Sunni maupun Syi’ah. Hadis ini telah dikukuhkan berkali-kali dalam kitab-kitab mereka sebagai hadis yang sahih dari Nabi Saww. Ini bukti positif bagi kaum muslimin, terlepas dari mazhab mereka. Semua bertanggung jawab atasnya, terutama para fukaha, tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidak mengetahuinya. Sekarang mari kita lihat apa yang telah terjadi pada warisan Nabi itu sendiri.

Sesudah syahidnya Imam ‘Ali, para Thaghut dan orang zalim yang serakah mencemarkan AI-Quran sebagai alat untuk mendirikan pemerintahan anti-Quran. Untuk mencapai ini mereka memaksa para penasehat AI-Quran ke luar gelanggang. Mereka mengusir para penafsir AI-Quran yang sebenarnya, orang-orang yang menyadari kebenaran-kebenaran dan di telinga mereka masih bergema suara Nabi ketika berkata,

“Aku akan meninggalkan untuk kalian dua hal yang paling berharga.”

Jadi AI-Quran yang seharusnya menjadi pedoman manusia untuk kehidupan moral dan material hingga hari terakhir disimpan. Pemerintahan Ilahiah yang adil dan merupakan salah satu ideal kitab suci dilupakan sama sekali.

Pemutarbalikan makna kitab Allah dan agama Allah telah menjadi suatu kebiasaan yang sangat aib. Semakin maju kerangka yang diselubungi dan diputarbalikkan mengakibatkan AI-Quranyang diturunkan untuk memperbaiki umat manusia semakin dipaksakan untuk terlupa. AI-Quran diwahyukan kepada Muhammad Saww. untuk mengangkat umat manusia kepada status yang semestinya. menyelamatkan mereka dari kezaliman dan kejahatan, melembagakan pemerintahan adil dan kebersamaan, juga untuk memberikan kekuasaan kepada para wali dan pemegang Ilahi yang maksum, sehingga mereka dapat mengalihkan pemerintahan berdaulat kepada orang-orang yang berkualifikasi dan pantas dimana dalam kehidupan telah disingkirkan dari seluruh umat manusia. Di tangan para penguasa penindas dan para mullah yang jahat serta lebih buruk dari pemerintah zalim, AI-Quran dicemarkan sebagai alat penindas, pembela kekejaman dan kerusakan. AI-Quran diputarbalikkan untuk membenarkan tindakan zalim musuh-musuh Allah.

Sayang, di tangan para musuh licik dan sahabat jahil, Kitab Ilahi yang diturunkan untuk mengangkat nasib manusia, tidak mendapatkan tempat. kecuali di kubur-kubur dan pada upacara kematian. Instrumen yang seharusnya menyatukan umat manusia dan menjadi kitab suci kehidupan serta keselamatannya, telah diubah menjadi alat perpecahan dan perselisihan di kalangan manusia atau meninggalkan arena kehidupan aktif. Kita semua menyaksikan, barangsiapa berbicara tentang pemerintahan Islam atau politik yang merupakan reran besar Islam dan Nabi atau tentang AI-Quran dan sunnah Islam, dipandang sebagai orang yang berbuat dosa besar. Istilah mullah politik yang diartikan fakih duniawi. Keadaan ini masih berlaku sekarang.

Pada tahun-tahun ini kekuatan-kekuatan setan besar melalui rezim- rezim setempat telahmelakukan usaha-usaha besar untuk mencetak dan menerbitkan kitab AI-Quran yang berpengaruh dalam tujuan-tujuan jahat dan penyelewengan mereka. Kitab-kitab AI-Qur’an itu diterbitkan dengan huruf-huruf dan sampul menarik serta dibagikan ke seluruh dunia dengan tujuan untuk menyingkirkan kitab suci itu dari kehidupan sosial. Kita semua melihat kitab AI-Qur’an yang telah dicetak oleh Mohammad Reza Pahlevi. la berhasil menipu sebagian orang, termasuk sejumlah mullah yang tidak menyadari tujuan-tujuan Islam serta memuji perbuatannya itu. Kita lihat raja Fahd setiap tahun mengeluarkan harta rakyat untuk mencetak kitab-kitab AI-Quran serta materi-materi yang bertujuan mempublikasikan dan mempropaganda dengan maksud mendukung gagasan-gagasan anti-Qur’an, memprogandakan faham Wahabisme yang tak mendasar. la mencemari AI-Qur’an dan, mendorong rakyat untuk mendukung para adidaya serta menghancurkan AI-Quran dan Islam.

Kita dan bangsa kita bangga bahwa kita menganut suatu keimanan dimana AI-Qur’an berbicara tentang persatuan kaum muslimin dan umat manusia. Kita bangga bahwa keimanan telah menyelamatkan AI-Quran dari pekuburan dan menyelamatkan untuk digunakan sebagai resep bagi manusia, Pembebasan dari segala perbudakan dan belenggu perbudakan mental dan intelektual yang mendorong dia ke arah penghambaan dan kekosongan. Kita bangga bahwa kita menganut keimanan yang pendirinya telah ditunjuk oleh Allah, di mana ‘Ali bin Abi Thalib as. hamba Allah itu yang bebas dari segala perbudakan dan perhambaan.

Kita mendapatkan penghormatan bahwa kitab Nahjul Balaghah (kumpulan Khotbah dan nasehat Imam ‘AIi bin Abi Thalib as.) yang berasal dari Imam ‘Ali as. yang setelah AI-Quran merupakan kitab terbesar bagi pembebasan manusia dan ketetapan spiritual. Pemerintahannya memberikan jalan yang luhur bagi penyelamatan umat manusia. Kita mendapat kehormatan mempunyai pemimpin para Imam Maksum dari ‘Ali bin Abi Thalib as. sampai Imam Muhammad al-Mahdi afs. yang hidup dalam alam kegaiban dan mengawasi perbuatan kita dengan rahmat Allah.

Kita beroleh Kehormatan mendapat imam-imam sebagai penulis do’a-do’a yang tinggi, yang mulia dan pemberi semangat hidup seperti do’a Sya’baniyyah, do’a Arafah oleh Imam Husain as. Shahifah Sajjadiyah oleh Imam Ali Zainal-Abidin as. Shahifah Fathimiyyah yang diilhamkan Allah kepada wanita suci Fatimah az-Zahra ash. Kita mendapat kehormatan mempunyai Imam seperti Muhammad al-Baqir as. (yang dikenal sebagai Baqiral ‘Ulum, pemilah ilmu) yang martabatnya hanya dapat dinilai oleh Allah, Nabi-Nya dan imam-imam maksum. Kita bangga menjadi pengikut Imam Ja’far ash-Shadiq as. yang fikihnya adalah seluas samudra tak bertepi. Kita bangga bahwa imam-imam maksum menderita dalam penjara, dibuang dan dianugrahi kematian syahid dalam usaha melawan penindasan dan kekejaman para tiran. Dan saat ini kita bangga bahwa kita berusaha untuk melembagakan kembali tujuan-tujuan AI-Quran dan Hadis. Kita bangga bahwa rakyat kita yang penuh iman rela mengorbankan segalanya demi tujuan suci ini.

Kita bangga bahwa wanita-wanita kita, tua-muda, hadir dan aktif berdampingan denga kaum lelaki, kadang-kadang bahkan lebih aktif di semua bidang meliputi budaya, ekonomi dan militer. Mereka berjuang kadang-kadang lebih efektif dari Kaum pria untuk menyiarkan ajaran-ajaran Islam. Mereka menerima pelajaran untuk mempertahankan Islam dan negara Islam. Kaum wanita kita telah melepaskan diri dari deprivasi yang dipaksakan oleh musuh-musuh Islam dan oleh ketidaksadaran akan ajaran persaudaraan Islam. Mereka begitu berani membuang takhayul yang diciptakan oleh para musuh lewat beberapa mullah jahil. Kaum wanita yang tidak mampu bertempur di front melayani garis belakang dengan semangat dan keberanian yang membuat hati lelaki bergetar dengan gelora.

Contoh merekamenimbulkan ketakutan di hati musuh dan membuat marah mereka yang berniat jahil. Sering terlihat wanita kita berteriak lantang bahwa mereka telah memberikan anak-anak mereka di jalan Allah dan Islam dan mereka. bangga karenanya. Sebab yang mereka terima sebagai ganjarannya itu melebihi surga dan barang materi duniawi.

Sesungguhnya bangsa kita dan seluruh umat Islam adalah kaum tertindas di dunia danakan merasa gembira bahwa musuh mereka adalah musuh Allah, musuh AI-Quran dan Islam. Orang-orang keji yang tidak menahan diri dari setiap perbuatan jahat dan mengumbar hawa nafsu mereka ada.rah musuh-musuh, yaitu Amerika Serikat, suatu negara teroris yang tak kenai batas dan telah membakar segala sesuatu di mana-mana. Sekutunya, Zionisme Internasional, melakukan segala macam kejahatan yang tak terperikan dalam memenuhi hawa nafsu yang keji dan serakah. Gagasan gila tentang Israel Raya mendorong mereka untuk melakukan setiap perbuatan keji dan nista.

Kaum muslimin dan kaum tertindas merasa senang mem-punyai musuh-musuh seperti raja Husien Yordania si penjahat profesional, raja Hasan Maroko dan Hosni Mubarak (Mesir), parapengikut Israel, penjahat-penjahat dan sendiri melayani Amerika Serikat. Kita bergembira mempunyai Saddam al-Aflaki sebagai musuh, yang diketahui teman dan lawan sebagai penjahat, pelanggar hak manusia dan hukum internasional, Pengkhiatanannya terhadap kaum tertindas Irak serta bangsa-bangsa di emirat-emirat Teluk Parsia tidak kurang keji pengkhianatannya terhadap bangsa dan negara kita.

Kita dan kaum tertindas di dunia gembira menjadi sasaran kejahatan oleh para adidaya melalui media massa internasional yang digenggam mereka. Apa yang dapat menjadi sumber kebanggaan yang lebih besar daripada kenyataan bahwa Amerika Serikat, dengan segala kekuatan militernya, kesombongannya, klaim-klaimnya, kekayaan dan penguasaan atas kekayaan negara lain, media massa dan sekutu-sekutunya di kalangan rezim-rezim boneka sudah begitu aib dan bingung dalam urusan-urusannya dengan bangsa Iran yang berani, sehingga ia tidak tahu ke mana dan kepada siapa harus berpaling. Ini bukan kerja seseorang atau sesuatu, melainkan hanya pertolongan Illahi yang telah membangun bangsa-bangsa ini terutama bangsa Iran. Muslim dan telah membimbing dari gelap kepada terangnya cahaya Islam.

Sekarang saya mengambil kesempatan untuk menasehati bangsa Iran yang mulia tetapi tertindas, untuk tetap bersiteguh hati pada jalan Ilahi yang lurus ini, yang tidak menuju ke Timur yang ateis dan tidak pula ke Barat penindas, tetapi kepada jalan yang diperintahkan Allah kepada kita. Jangan sampai ada tangan kotor adidaya baik dalam atau luar negeri mempengaruhi tekad dan kemauan Anda. Yakinlah bahwa kekuatan syaitani Timur atau Barat akan mendapatkan bukti lebih panyak, bahwa apa yang kita lakukan ini merupakan dukungan lIahi. Yakinlah bahwa semakin besar media massa mereka menentang Anda, semakin jelas hal itu mencerminkan kekuatan Ilahi kepada Anda, Allah akan mengganjari dan menghukum mereka yang patut atasnya dengan setepat-tepatnya.

Saya sungguh-sungguh meminta kaum muslimin untuk mengikuti praktek Imam Maksum as. setalian dengan urusan politik, sosial, ekonomi, militer dan berkorban apa saja diperlukan demi mengikuti mereka. Saya pun hendak mengingatkan Anda sekalian untuk memelihara dan melaksanakan fikih serta hukum agama, karena ini merupakan pelaksanaan misi Nubuwah dan Imamah serta menjamin pertumbuhan dan perkembangan bangsa-bangsa melalui perintah pokok maupun sekunder.

Saya nasehatkan agar Anda tidak menyimpang sedikitpun dari ajaran fikih Islam dan tidak mendengarkan nyanyian para penghasut yang menyelinap karena merupakan musuh agama dan kebenaran.

Yakinlah bahwa dengan langkah kecil sekalipun ke arah penyimpangah akan menjadi pendahulu kejatuhan agarna, ajaran Islam dan hukum Keadilan Ilahi. Jangan melalaikan shalat Jum’at dan shalat sehari-hari. Shalat Jum’at adalah salah satu rahmat Allah terbesar bagi Republik Islam Iran karena ia mengandung muatan politik.

Begitu pula berkabung bagi syahidnya para Imam Suci terutama perkabungan ‘Asyura, jangan sampai dilalaikan. Kenangan kepada peristiswa efek agung ini harus dihidupkan. Ingatlah, jeritan, kutukan, sumpah serapah agar dibangkitkan sebagaimana mestinya terhadap kekejaman para Khalifah Bani Ummayah atas para Imam suci as., yang terpantul dalam protes-protes heroik terhadap penguasa zalim oleh bangsa-bangsa sepanjang sejarah.

Pengekalan protes semacam itulah yang menghancurkan penindasan dan kekejaman. Kejahatan-kejahatan para tiran di setiap zaman perlu ditunjukkan dalam tangisan berkabung, pembacaan zikir, shalawat dan salam bagi para Imam suci as.

Di zaman ini penindasanterhadap kaum muslimin adalah pekerjaan Amerika Serikat dan Rusia serta satelit-satelit mereka seperti Dinasti Saudi. Para pengkhianat rumah Allah ini, Ka’bah dan mereka paling pantas mendapat kutukan keras. Kita semua harus mengetahui bahwa justru upacara “ibadah politik” yang memberikan kepada kaum muslimin, terutama kaum Syi’ah Imamiah, persatuan yang mereka nikmati.

Baiklah saya katakan disini bahwa wasiat politik saya tidak hanya bagi bangsa Iran, tetapi dianjurkan kepada semua bangsa tertindas di di dunia, terlepas dari agama dan kebangsaan mereka. Saya berdo’a semoga Allah tidak meninggalkan kita dan bangsa kita sendirian walau sedetik. Semoga la tidak menahan karunia-Nya dari putra-putri Islam dan para mujahidin.


Pesan Imam Untuk Umat (2)

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Makna Revolusi Islam yang mulia menjadi ada, berkat usaha jutaan orang yang berharga serta darah ribuan syuhada dan veteran yang cacat-jang dipandang sebagai sumber harapan dan inspirasi jutaan umat manusia demikian besarnya sehingga menantang argumen-argumen dengan pena dan lidah.

Saya, Ruhullah al-Musawi al-Khomeini, selalu mengingat nikmat Ilahi walaupun dengan kekurangan-kekurangan saya dan mempunyai sebagai bekal jalan penuh resiko yang saya tempuh, hanya ha,rapan dan keyakinan dalam kemurahan-Nya; Dan sebagai murid sederhana fikih Islam, sebagaimana semua saudara lalnnya, percaya pada revolusi ini dan pengekalan hasil-hasil capaiannya dan buah-buahnya, memberanikan diri mengajukan yang berikut ini sebagai wasiat saya kepada generasi sekarang dan generasi-generasi yang akan datang. Saya berdo’a semoga Allah menganugerahi saya ketulusan dalam membuat pernyataan-pernyataan berikut ini :


1. Kita semua tahu, bahwa revolusi besar yang memutuskan perangkap dari penelan dunia yang zalim dari rupa dan bentuk Iran, dimungkinkan karena karunia. Allah semata-mata. Mustahil bangsa Iran mencapai prestasi besar ini bila diingat kondisi-kondisi yang ada dalam negara pada waktu itu :

Propaganda anti-Islam dan anti ulama yang tak terkirakan, terutama selama masa seratus tahun lalu; Penciptaan perselisihan dan perpecahan di kalangan penduduk oleh para penulis, penyair, orator dan media massa;

Dimapankannya sekian banyak pusat perjudian, pelacuran, pemadat narkotik, bar dan kabaret untuk menyeret kaum muda ke dalam perselisihan dan kejahatan, oleh si korup Syah dan ayahnya yang buta huruf;

Pemaksaan parlemen kepada rakyat yang asing;

Penggunaan guru-guru dan guru besar yang bersandar ke Timur atau ke Barat di sekolah-sekolah dan universitas;

Para pendidik yang seratus persen menentang kultur Islam.

Dengan segala permasalahan tersebut di atas dan dengan permasalahan lainnya, seperti pengucilan para mullah dan merusak pikiran mereka dengan propaganda beracun, adalah mukjizat semata-mata bahwa bangsa ini mampu bangkit dalam persatuan dengan seruan “Allahu Akbar”.

Di setiap gubuk desa dan kota di seluruh negara, melalui tindakan pengabdian dan pengorbanan yang mencengangkan, mengusir semua kekuatan dalam dan luar negeri dan mengambil nasib bangsa ke dalam tangannya sendiri.

Karena itu, tanpa keraguan, Revolusi Islam Iran adalah khas di antara semua revolusi; Dalam kemunculan pada watak perjuangannya dan khas dalam insentif untuk kebangkitan serta pemberontakan. Pastilah ini suatu pemberian suci, suatu hadiah Ilahi dari Allah kepada bangsa Iran yang tertindas dan yang dirampoki.

2. Islam dan pemerintahan Islam adalah fenomena Ilahi, yang penggunaannya menjamin kebahagiaan manusia dan keturunannya di dunia ini dan di akhirat.

Bertentangan dengan paham-paham non-Tauhid, Islam menaruh prihatin dan mengawasi manusia dalam keseluruhan urusan individual, sosial, material, moral, kultural, politik, ekonomi dan militer. Islam tidak mengabaikan permasalahan yang paling kecil sekalipun yang mempengaruhi pendidikan dan kemajuan moral serta material manusia dan masyarakatnya.

Islam telah menunjukkan rintangan-rintangan atas perubahan sosial dan evolusi serta telah berusaha untuk menyingkirkannya. Sekarang setelah dengan rahmat Allah, Republik Islam telah dimulai dari Iran oleh tangan kuat umatnya dan Islam, serta hukum-hukum dan ajaran-ajarannya yang progresif adalah perhatian dan urusan negara ini, terserah kepada bangsa ini untuk menjamin penerapannya dalam setiap aspek kehidupan dan untuk menyelamatkannya karena pemeliharaan Islam merupakan prioritas atas segala perintah sekalian lainnya.

Semua nabi, dari Adam as. hingga Muhammad Saww. secara konsisten telah mengurusi dan melakukan pengorbanan untuk (Tauhid) itu. Setelah Nabi Muhammad Saww. para Imam Suci berjuang keras untuk memeliharanya dan sebagian memberikan nyawanya untuk itu.

Sekarang adalah wajib bagi bangsa Iran sebagai pengawal amanat Ilahi yang telah diproklamasikan secara resmi di Iran dan yang telah memberikan buah-buah yang hebat dalam waktu sesingkat itu, untuk melakukan semua yang perlu bagi penerapan dan perlindungannya. Diharapkan bahwa amanat Ilahi ini akan menyinari negeri-negeri Islam lainnya dari Iran dan semua pemerintahan serta kaum Muslimin akan sama memahami hal ini. Sebagai suatu konsekuensi, mereka akan memutuskan cengkeraman para adikuasa penelan dunia dan para penjahat sejarah serta menyingkirkan pegangan mereka dari kaum tertindas sedunia.

Ketika saya mendekati nafas terakhir saya. saya merasa wajib menyatakan sesuatu dari hal-hal yang terjalin dalam pemeliharaan dan pengekalan amanat Ilahi ini. dan sebagian dari hal-hal yang membahayakan dan mengancamnya untuk kemaslahatan generasi masa kini dan yang akan datang. Saya memohon kepada Allah untuk memberkati semua dengan keberhasilan dalam hal ini.

a. Tiada ragu, rahasia survivalnya Revolusi Islam sama dengan rahasia kemenangannya. Bangsa ini tahu akan rahasia ini. dan generasi-generasi berikut akan membaca tentang hal itu dalam buku pelajaran sejarah. Kedua sokongan pokoknya adalah maksud dan tujuan yang tinggi dan Ilahi dari pemerintahan atau kepemimpinan Islami; dan bersatunya segenap bangsa ini di bawah kesatuan bicara. demi tujuan dan insentif yang sama. Nasehat saya kepada semua generasi di masa depan, ialah apabila Anda menghendaki Islam dan kedaulatan Allah terus menerus, dan penjajahan serta eksploitasi asing dan domestik diputuskan.

Janganlah, dalam keadaan bagaiamanapun, meninggalkan insentif Ilahi yang telah ditekankan AI-Quran ini. Meninggalkan tujuan Ilahi yang merupakan rahasia kemenangan revolusi itu serta kelanjutan hidupnya, akan mengakibatkan pertengkaran, perpecahan dan terbengkalainya tujuan.

Karena inilah maka terompet propaganda berkumandang di mana-mana, menabur benih percekcokan dan perpecahan melalui distorsi kenyataan-kenyataan dan kebohongan semata-mata. Sudah jutaan dolar dikeluarkan untuk tujuan-tujuan aib semacam itu. Kunjungan musuh-musuh Republik Islam Iran yang berulang-ulang ke area ini mengandung tujuan itu.

Beberapa negara Muslim memikirkan kepentingan mereka sendiri saja dan dengan membuta menyerahkan diri mereka kepada Amerika. Ini diikuti oleh beberapa ulama semu. Yang harus diwaspadai kaum Muslimin di mana-mana, sekarang dan propaganda pemecah belah.

Nasehat saya kepada persekongkolan-persekongkolan semacam itu. Dengan segala daya memperkokoh persatuan Anda, hal ini mengecewakan para kafirin dan munafikin.

Salah satu persekongkolan terbesar di abad ini, terutama pada beberapa dasawarsa terakhir. Khususnya setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Yang jelas nyata ialah propaganda multidimensi yang dilancarkan dengan tujuan mengecewakan kaum Muslimin, terutama bangsa Iran dengan Islam.

Kadangkala dengan argumen yang terang-terangan dan kasar diklaim bahwa hukum-hukum Islam yang 1.400 tahun lalu tak dapat mengatur dunia modern secara efesien.

Kadangkala mereka juga mengajukan pendapat bahwa Islam adalah agama reaksioner yang menentang setiap gagasan baru dan manifestasi peradaban serta sekarang ini tak ada negara yang dapat melepaskan diri dari peradaban dunia serta berbagai aspeknya.

Kadangkala dalam propaganda tolol namun berbahaya, mereka mengklaim Kesucian Islam, sebagaimana agama-agama Ilahi lainnya dan mengatakan bahwa agama mempunyai tugas luhur membersihkan jiwa, mengundang manusia kepada kepertapaan, kebiharaan dan moralitas serta memperingati manusia terhadap dunia kebendaan. Mereka mengatakan bahwa doa mendekatkan manusia kepada Tuhan; bahwa politik dan pemerintahan bertentangan dengan tujuan moral yang besar dan berlawanan dengan tradisi para nabi besar.

Disesalkan, propaganda semacam itu telah mengesankan sebagian ulama dan kaum mukminin yang tak mendapatkan pendidikan yang sepatutnya dalam ajaran Islam. Pengaruhnya begitu nyata bahwa Muslimin yang berfikiran sederhana telah memandang keterlibatan dalam politik dan pemerintahan merupakan dosa dan kejahatan besar. Ini bencana yang menimpa Islam. Grup yang pertama, harus dikatakan, entah tak mengetahui apa-apa tentang pemerintahan, hukum dan politik, atau mereka berpura-pura tidak tahu. Penerapan hukum didasarkan pada kesamaan dan keadilan; dengan mencegah kekejaman dan kediktatoran; tentang eksistensi keadilan dan pribadi dan sosial; tentang kejahatan dan deprivasi serta penyelewengan; tentang kemerdekaan, najar, ketidaktergantungan dan keswasembadaan; tetang pencegahan penjajahan, eksploitasi dan perbudakan; tentang hukuman dan batas-batasnya; tentang qishash dan tentang basis penerapan keadilan untuk mengontrol kejahatan dan korupsi di dunia.

b. Politik dan pemerintahan umat menurut penalaran, keadilan dan banyak pertimbangan lainnya semacam itu bukanlah sesuatu yang akan lapuk atau kena erosi dalam perjalanan sejarah dan kehidupan manusia di dunia. Dengan menklaim untuk menjurus ke pemberian argumen bahwa prinsip-prinsip penalaran dan matematika harus diubah sekarang dan diganti oleh peraturan-peraturan lain. Adalah absolut untuk mengatakan bahwa keadilan sosial yang akan dilaksanakan sejak mula penciptaan, sedangkan perampokan dan kezaliman yang harus dicegah; bahwa prosedur semacam itu telah lapuk di zaman atom ini. Klaim bahwa Islam bertentangan dengan hal-hal yang baru adalah serupadengan ucapan Mohammad Reza Pahlevi bahwa “Di zaman ini mereka hendak menunggu hewan berkaki empat untuk perjalanan”.

Ini tak lain dari tuduhan sinting. Karena apabila dengan pembaruan dan manifestasi-manifestasi baru peradaban, yakni penemuan-penemuan baru, kemajuan industri dan yang semacam itu. Islam dan agama Tauhid manapun tidak pernah menentangnya. Malah ilmu pengetahuan dan industri sangat ditekankan dalam Islam dan AI-Qur’an.

Namun, apabila modernisme dan peradaban diartikan sebagaimana diklaim oleh beberapa intelektual profesional, adalah kebebasan berbuat dosa, pelacuran dan bahkan perbuatan homoseksual, maka semua manusia yang berfikiran nalar dan berpendidikan akan menentangnya. Sekalipun sebagian dari para individu dan unsur-unsur pro Timur dan pro Barat mempromosikan hal-halbitu secara membuta.

Suatu grup musuh kedua yang melakukan rencana jahat dengan lebih keji mempercayai bahwa agama dan pemerintahan tak dapat dipertemukan juga dipadukan. Orang-orang jahil ini harus menyadari bahwa AI-Quran dan Sunnah Nabi mengandung lebih banyak pelajaran, ketentuan dan perintah tentang tata pemerintahan serra politik ketimbang masalah apa pun lainnnya.

Bahkan banyak perintah Islam mengenai peribadatan kepada Allah sesungguhnya mengandung aspek-aspek politik dan mencegah yang mungkar. Nabi Muhammad Saww. mendirikan pemerintahan sebagaimana pemerintahan lainnya. kecuali bahwa ia bermaksud meningkatkan keadilan sosial dan persamaan. Para khalifah Islam yang pertama mempunyai kekuasaan yang !uas. Pemerintah berdaulat Imam ‘Ali as. dengan tujuan yang sama tetapi dalam skala yang lebih luas, sangat jelas dalam sejarah. Namun, setelah ‘Ali, akhirnya pemerintahan Islam hanya tinggal di bibir. Bahkan saar ini banyak pemerintah yang mengklaim Islam.

Dalam wasiat ini saya sering menggarisbawahi masalah ini di!masa lalu tetapi saya mengharapkan sejarahwan dan sosiolog akan membuat kaum muslimin melihat kesalahan mereka dalam hal ini.

Pendapat bahwa Nabi dan para Imam mengurusi masalah moral dan spiritual, sedangkan pemerintahan telah diperintahkan dengan sekuler atau hal-hal temporal telah ditolak dan dielakkan oleh para nabi dan para Imam, adalah sama sekali salah.

Dengan mengacu pandangan ini berartl perusakan bangsa-bangsa Islam dan hal itu akan membuka jalan bagi kolonialis kotor penumpas darah. Apa yang disebut tabu adalah petani, pemerintah diktator dan despot; dominasi, haus kuasa dan nafsu untuk kekuasaan. Pendeknya, segala hal yang membuat manusia meninggalkan Tuhan.

Tetapi, aturan-aturan Ilahiah adalah demi kepentirigan orang-orang yang tak punya dan tertindas serta berusaha untuk memantapkan persamaan sosial dan keadilan seperti yang dilakukan Sulaiman bin Dawud as. Dan Rasulullah Saww. Pemantapan keadilan dalam masyarakat adalah kewajiban Islam; dipandang sebagai kecintaan dan ibadah. Politik sehat yang telah ada pada aturan-aturan di atas, adalah suatu kebutuhan.

Bangsa Iran yang waspada harus menetralkan persekongkolan tersebut di atas sesuai dengan wawasan Islam. Penulis-penulis dan pembicara-pembicara harus bangkit dan menolong bangsa yang memerangi setan-setan yang bersekongkol itu.


c. Satu persekongkolan yang paling keji adalah desas-desus yang meluas yang mengklaim bahwa: “Republik Islam tidak berbuat sesuatu bagi kebaikan rakyat”. Orang malang! Mereka melakukan pengorbanan-pengorbanan untuk meruntuhkan rezim despotik thaghut. Sedikit mereka membayangkan bahwa mereka akan muncul dengan suatu rezim yang lebih buruk.

“Orang-orang sombong telah menjadi semakin sombong dan kaum tertindas telah menjadi semakin tertindas. Penjara-penjara penuh dengan orang-orang muda yang merupakan harapan masa depan. Penyiksaan menjadi lebih keras dan tidak manusiawi ketimbang sebelumnya. Setiap hari sejumlah orang diekskusi, yang semuanya atas nama Islam. Mereka lebih baik tidak menamakan sistem ini “Republik Islam”. Keadaan lebih buruk dari zaman Reza dan putranya, rakyat menderita, harga membubung tinggi, para penjabat sedang mengantarkan rezim itu ke komunisme, harta rakyat disita, kebebasan dalam segala bentuknya telah dikekang dari rakyat, dan sebagainya dan sebagainya”.

Ocehan-ocehan semacam itu adalah bukti adanya konspirasi- konspirasi yang dilakukan setiap hari dalam suatu bentuk di suatu tempat, kota dan wilayah. Yang serupa itu dapat dilihat pada pertemuan-pertemuan, di taksi-taksi, bis-bis kota, dan sebagainya setelah isu-isu palsu melesu, muncul isu-isu yang segar.

Sayangnya, para ulama yang tidak menyadari persekongkolan setan, berhubungan dengan agen-agen perpecahan serta menganggap lagu-lagu mereka itu benar. Kenyataannya adalah bahwa orang-orang yang mendengarkan isu-isu dan mempercayainya adalah orang-orang yang tidak mengetahui kondisi dunia, revolusi dunia, dan peristiwa-peristiwa Pasca Revolusi serta mempermasalahkan yang pasti menyertainya. Mereka tidak mengetahui perubahah-perubahan yang telah terjadi bagi keuntungan Islam. Jadi bilamana mereka mendengar isu-isu semacam itu secara keliru atau mereka sengaja menerimanya.

Saya mendorong setiap orang agar tidak membuat sesuatu kesimpulan atau kritik celaka sampai Anda meraih hal-hal berikut:

Membuat suatu studi dan perbandingan antara kondisi-kondisi dunia yang ada dan Revolusi Islam dengan revolusi-revolusi lain dan kondisi-kondisi Pasca Revolusi di mana mereka tenggelam;

Pelajarilah sendiri keadaan-keadaan negara dan bangsa-bangsa sepeninggal dan sesudah revolusi mereka;

Mempertimbangkan permasalahan serius yang ditimbulkan oleh Reza Khan dan lebih buruk dari itu, oleh anaknya Mohammad Reza, termasuk: ketergantungan dalam segala hal pada kekuatan asing, penyuapan dan kecurangan personil pemerintah, perekonomian yang bangkrut, kejahatan dalam segala bentuk, termasuk pelacuran; mempertimbangkan kondisi-kondisiyang ada sebelum revolusi di sekolah-sekolah dan universitas;

Mempelajari dan membandingkan kondisi-kondisi para siswa dan mahasiswa, para pemuda, wanita, danpara ulama berdedikasi sebelum dan sesudah revolusi;

Mempertimbangkan kondisi masjid-masjid di masa thaghut;

Meninjau lagi catatan-catatan tentang orang-orang yang dihukum mati waktu itu dan membandingkan kondisi penjara-penjara dan para penghuninya;

Membandingkan keadaan para penimbun harta, para ka-pitalis, para pengurus real estate, pengadilan dan catatan khususnya;

Membuat studi dan perbandingan tentang hakim-hakim yang sekarang dan dahullu serta keputusan-keputusan mereka;

Membandingkan wakil-wakil rakyat di majelis sebelum dan sesudah revolusi;

Membandingkan para gubernur propinsi dalam kedua pemerintahan;

Mempelajari dan membandingkan kegiatan jihad Pembangunan di wilayah pedesaan sekarang dan kondisi-kondisi di sana sebelum revolusi; Mempertimbangkan seluruh pekerjaan pemerintahan ini dalam masa sepuluh tahun, dengan waktu delapan tahun dalam peperangan, dengan pekerjaan rezim yang sebelumnya selama lebih dari 50 tahun pemerintahan absolut dimana tidak ada masalah pengungsi, tidak ada kota-kota besar dan kecil, yang hancur tertanda perang dan tidak ada veteran-veteran cacat serta keluarga-keluarga tunawisma, tidak ada masalah blokade ekonomi, persekongkolan Amerika atau agen-agen lokal maupun asing, tidak ada sekian juta imigran peperangan dari luar negeri, tidak ada masalah da’i yang kurang berpengalaman dan kurang cukupnya hakim-hakim agama. Mempertimbangkan kesewenang-wenangan oleh para penyeleweng, musuh-musuh dan bahkan beberapa sahabat yang tidak mengetahui, dan mempertimbangkan permasalahan yang tak terhitung dan menarik kesimpulan.

Jangan Anda melemparkan gelombang kritik Anda sebelum Anda melakukan studi perbandingan yang semestinya. Berbelas-kasihlah kepada Islam, Islam yang baru muncul kembali dan menguncup, setelah berabad-abad menderita di bawah penguasa zalim, tersemuliti dalam selimut keji yang disediakan oleh permusuhan dan perlawanan musuh-musuh lokal dan asing! Apakah tidak lebih baik, apabila Anda ketimbang mengumpulkan para munafik, kapitalis dan para penumpuk harta dan kekayaan, turut serta dengan kaum papa, tertindas dan miskin? Bukankah akan lebih baik apabilaAnda ketimbang menyatukan diri dengan grup-grup anarkis dan teroris, memihak kepada mereka secara tidak langsung, mempertimbangkan para keluarga korban teror di kalangan ulama tak berdosa yang berdedikasi dan para pelayan lainnya?

Saya tidak pernah mengatakan, dan sekarang pun saya tidak mengatakan bahwa Islam sekarang telah dipraktekkan dalam seluruh dimensinya di Republik ini dan juga tidak seorang pun bergerak melawan hukum Islam di sini baik melalui kejahilan, buruknya disiplin atau karena keruwetan pribadi.

Tapi saya hendak mengatakan bahwa lembaga Legislatif, Yudikatif dan kekuatan Eksekutif bekerja sekuat tenaga untuk mengislamkan negara ini dan mereka didukung dalam usaha mereka oleh puluhan juta warga negaranya. Jika para pengacau, sekelompok kecil pembuat kesulitan secara bersama-sama datang, dalam semangat permainan yang terbuka, mendukung usaha sejenis, merealisasikan tujuan-tujuan akan datang secara lebih mudah dan lebih cepat. Jika mereka tidak mau bekerja sama, merekamungkin yakin bahwa massa dapat diberi informasi, menaruh perhatian dan akan mengalahkan kaum minoritas itu.

Saya berani mengatakan bahwa hari ini bangsa Iran lebih saleh dan lurus. Ketika Nabi masih hidup, masyarakat Hijaz menentangnya dan mencari-cari alasan untuk tidak pergi ke medan tempur. Karena inilah Allah telah menyesali mereka beberapa kali dalam AI-Quran surat At-Taubah. Orang-orang Kufah telah berlaku tidak sopan terhadap ‘Ali dan menentangnya melampaui batas yang keluhan-keluhan terhadap mereka dicatat oleh banyak kitab. Perlakuan orang-orang Kufah terhadap Imam Husain memuncak dalam peristiwa epik terbesar sejarah, kesyahidan Imam Husain.

Tetapi, hari ini, kita melihat bagaimana bangsa Iran mendukung sepenuh hati kekuatan angkatan bersenjatannya, Pengawal Revolusi, Basij dan para sukarelawan, membuat pengorbanan yang tidak terbayangkan di garis-garis depan, sebaik di garis belakang.

Kita senang melihat syuhada-syuhada yang masih hidup dan para cacat veteran dan keluarga mereka menemui kami semua dengan tangan terbuka serta wajah dan kata-kata yang meyakinkan. Semua ini disebabkan kekokohan iman mereka kepada Allah Yang Mahakuasa dan karena kecintaan mereka kepada-Nya dan kepada Islam dan jam irian mereka akan kehidupan kekal, sementara mereka tidak bersama Nabi maupun Imam. Jaminan dan insentif mereka ada di tempat lain, dalam keimanan kepada kegaiban.

Ini adalah kemenangan rahasia dalam berbagai dimensi Islam, harus patut merasa bangga setelah membangkitkan dan mendidik pengikut-pengikut dan anak-anak semacam itu. Kita bangga dalam kehadiran suatu bangsa yang semcam itu di hari ini.

Saya di sini menasehati orang-orang yang karena sesuatu alasan memusuhi Republik Islam, pemuda, perempuan dan laki-laki, yang telah dieksploitasi oleh para penyeleweng serta para munafik untuk memelihara suatu pemikiran terbuka lalu kemudian duduk menilai propaganda orang-orang yang ingin melihat Republik Islam runtuh; untuk mempelajari perilaku individu-individu semacam itu terhadap bangsa, pemerintahan, kelompok dan terhadap penyokong mereka sendiri; Mengamati secara berhati-hati pergeseran posisi mereka dalam berbagai kesempatan juga membandingkan hal ini dengan perilaku orang-orang yang telah disyahidkan oleh paramunafikin. Kemudian mereka akan menentukan kelompok mana yang benar-benar mendukung mustadh’afin dalam komunitas

Saudarar-saudara, Anda tidak akan membaca baris ini ketika saya hidup. Anda mungkin membacanya ketika saya meninggal dan saya tidak lama lagi ingin mengatakan sesuatu untuk mendapatkan kesenangan dan dukungan Anda. Karena Anda sebagai pemuda yang layak, akanlah senang saya melihat Anda menghabiskan waktu di jalan Allah demi kemuliaan Islam dan Republik Islam. Anda mungkin mencapai kebahagian kini dan di hari kemudian.

Saya memohon kepada Allah agar membimbing Anda ke jalan lurus dan melupakan kebaikan-kebaikan masa lalu. Saya menasehati Anda un!uk melahirkan keinginan yang sama dalam kesendirian, karena Dia adalah Pemberi Petunjuk dan Maha Penyayang.

Nasehatku kepada bangsa Iran yang mulia adalah ini:

Peliharalah berkah Tuhan ini sebagai barang Anda yang paling berharga yang Anda peroleh dengan jihad akbar dan darah orang-orang muda.

Peliharalah itu sebagai berkah Ilahiah dan kebenaran terbesar dari Tuhan. buatlah setiap usaha untuk menyelamatkannya dan jangan cemas tentang rintangan-rintangan jika akan muncul. Tolonglah Republik Islam dan pemerintahannya denga sepenuh hati Anda dan juga lakukan apa yang terbaik untuk memecahkan segala problem. Jadikanlah majelis dan pemerintah sebagai pertimbangan yang seperti milik Anda sendiri serta lindungi dia seperti sesuatu yang Anda cintai.

Seperti itu pula saya merekomendasi bangsa ini untuk memelihara dan menaruh perhatian kepada otoritas majelis dan pemerintah yang melayani rakyat, khususnya kaum mustadh’afin yang benar-benar menolong kita. Inilah orang-orang yang memungkinkan pembentukan Republik Islam dan yang menjamin kelestariannya. Para pejabat harus memandang diri mereka termasuk kepada rakyat ini dan memandang rakyat ini sebagai bagian dari wujud mereka sendiri. Juga, Anda (pejabat) harus selalu mengutuk pemerintahan zalim para penggertak yang buta huruf dan perampok, melalui metode-metode manusiawi yang patut bagi suatu pemerintahan Islami.

Saran saya kepada kaum Muslimin ialah agar Anda memandang pemerintah Republik Islam dan bangsa Iran yang berjuang sebagai teladan bagi Anda. Para pemerintah boneka yang tergantung, yang pro Timur atau pro Barat adalah penyebab malapetaka kaum muslimin. Saya tekankan agar Anda tidak memberikan perhatian kepada sirene propaganda oleh lawan-lawan Islam dan Republik Islam, karena mereka selalu memaksakan Islam ke pojok-pojok dengan maksud untuk menjamin kepentingan para adikuasa.

a. Salah satu rencana syaitan dari para adikuasa, penjajah dan pemeras, yang telah berlaku selama sekian banyak tahun dan mencapai puncaknya di Iran dalam pemerintahan Reza Khan dan terus berlangsung ke zaman Mohammad Reza, adalah penindas terhadap kaum mullah melalui berbagai cara. Diantara tekhniknya ialah menciptakan perpecahan dan permusuhan antara lingkungan universitas dan kalangan mullah.

Propaganda yang meluas ditempuh untuk mencapai ketegangan dan hal itu efektif karena ketidaktahuan kedua kelompok tentang rencana syaitan para adikuasa itu. Guru-guru sekolah dasar, menengah hingga guru-guru besar universitas dipilih dari kalangan orang-orang yang mengandalkan Timur atau Barat. Mereka ini pula adalah para pendidik yang telah menyeleweng dari Islam dan agama-agama Ilahi lainnya. Para pendidik yang saleh dan bajik sangat sedikit. Tujuannya adalah untuk melatih para pejabat negara masa depan sejak dari masa kecil sampai dewasa dalam keadaan demikian rupa sehingga membenci agama pada umumnya dan pada khususnya dan menghina semangat keagamaan terutama kaum mullah muslim dituduh sebagai agen-agen Inggris di zaman itu, para pendukung kapitalis, tuan-tuan tanah, reaksioner, yang menentang peradaban dan kemajuan.

Pada saat yang sama mereka melemparkan ketakutan di kalangan mullah dan para murid serta ‘orang-orang terpelajar’, ilmuwan universitas dengan propaganda keji yang menuduh mereka semua sebagai ateis, serba bebas dan menetang setiap manifestasi agama.

Dan sekarang, dengan rahmat Allah serta pengorbanan seluruh bangsa termasuk para ulama, universitas, para pedagang, kaum buruh, para pekerja pertanian industri dan lain-lainnya. Rantai perbudakan telah disingkirkan, belenggu perbudakan telah diputuskan, kekuatan sombong telah ditolak dan akhirnya negara diselamatkan dari cengkeraman-cengkeraman mereka dan dari cengkraman boneka-boneka domestiknya.

Saya hendak menganjurkan kepada generasi sekarang dan yang akan datang supaya mengendurkan usaha-usaha mereka. Biarlahorang-orang universitas dan para pemuda memperkuat ikatan persahabatan dan saling pengertian dengan ulama juga para siswa itmu agama. Jangan abaikan rencana-rencana musuh yang licik dan adakanlah konsultasi serta bimbingan dimana saja Anda melihat seseorang mencoba untuk menabur benih perselisihan dan perpecahan.

Apabila nasehat Anda kepada para individu itu tidak efektif, berpalinglah dari mereka, kucilkan mereka dan jangan biarkan rencana persekongkolan mereka berakar. Karena mencegah lebih baik dari mengobati. Para siswa di sekolah Teologia maupun universitas harus waspada terhadap propaganda buruk yang disiarkan oleh guru-guru dan guru besar mereka segera setelah mereka mendengar seorang instruktor mengatakan atau menerangkan hal-hal yang mendistorsi kebenaran dan menyelewengkan flkiran mereka. Tolaklah instruktur semacam itu bagi mereka maupun kelas-kelas mereka. Saran ini terutama ditujukan kepada kaum mullah dan pelajar ilmu agama di pusat-pusat pendidikan agama.

Persekongkolan di universitas-universitas mempunyai satu dimensi dan kedalaman yang khusus. Kedua jenis siswa itu harus waspada akan rencana-rencana jahat itu.


b. Salah satu persekongkolan yang paling efektif yang patut disarangkan telah meninggalkan bekas yang tak tersingkirkan pada bangsa-bangsa termasuk bangsa kita sendiri adalah pengasingan rakyat negara-negara jajahan dari mereka sendiri.

Dengan kata lain, orang-orang yang dibaratkan dan ditimurkan telah terasing dari kultur mereka sendiri dan memandang bangsa-bangsa adikuasa sebagai kultur yang lebih unggul dari mereka. Mereka telah sampai pada anggapan bahwa adikuasa sebagai kiblat mereka dan memandang aplikasi dengan adikuasa dari kedua kutub sebagai tak terelakkan dan tak terpisahkan untuk mereka sendiri. Masalah ini mengandung sejarah sedih yang panjang dan pukulan-pukulan yang telah kita terima dan yang sekarang sedang mereka terima adalah menghancurkan dengan fatal.

Suatu poin yang paling tak menyenangkan ialah para penjajah telah menghalangi rakyat yang tertindas di bawah kekuasaan mereka dari segala kemajuan dan telah mengalihkan mereka menjadi bangsa-bangsa konsumen.

Kekuatan-kekuatan kolonial telah begitu menakutkan kita melalui kekuatan dan kemajuan syaitan mereka sehingga kita tidak berani mengambil inisiatif; malah menyerahkan fikiran kitakepada mereka. meletakkan nasib kita di tangan-tangan mereka serta menjadi pengikut mereka dengan mata dan telinga kita tertutup. Kekosongan dan mental buatan ini telah mencegah kita untuk mempercayai, mengandalkan pengetahuan, pemikiran kita sendiri juga kita menjadi pengikut buta kepada Timur dan Barat.

Bilamana kita mempunyai dan menyatakan inisiatif-inisiatif kegiatan dan kultur kita sendiri, hal ini sampai pada tumpukan kritik serta ejekan yang datangnya dari para penulis, orator yang telah ditimur-baratkan sehingga hasil bersihnya adalah untuk menekan kemampuan-kemampuan asli kita. Kebiasaan-kebiasaan dan cara-cara asing bagaimanapun buruknya dipromosikan, dipropagandakan dan dipaksakan kepada bangsa melalui tindakan kata-kata serta puji-pujian. Misalnya, apabila sebuah buku mengandung sejumlah kata-kata dan istilah asing, itu akan diterima langsung dengan rasa kagum dan tanpa menilai maknanya. Penulis buku semacam itu dianggap terpelajar dan berfikiran luas. Apa saja yang dibumbui dengan terminologi Barat atau Timur adalah baik, pantas dan dianggap sebagai suatu tanda kemajuan peradaban. Apabila dilakukan dalam bahasa-bahasa rakyat itu dipandang terbelakang.

Anak-anak kita yang nama-namanya berasal dari akar asing Barat merasa bangga dan maju. Apabila mereka memakai nama tradisional maka mereka dipandang terbelakang. Jalan-jalan dan lorong kita yang memakai nama-nama asing jauh lebih baik daripada nama jalan dan lorong yang memakai nama biasa atau lokal. Ini berlaku bagi perusahaan-perusahaan, Masyarakat, asosiasi-asosiasi, toko-toko maupun nama-nama rumah obat, perpustakaan, toko buku dan berbagai barang dan produk konsumer maupun dagang, karena mereka lebih sering mempunyai klien yang lebih luas dan menjual serta beroleh pendapatan lebih besar.

Cara-cara Barat dan semua fase hubungan sosial, dan dalam semua tahap kehidupan, adalah sebab kebanggaan untuk dipandang sebagai tanda-tanda peradaban dan kemajuan. Sementara itu cara-cara perilaku dan adat istiadat tradisional dipandang terbelakang dan memuja nenek moyang.

c. Ke luar negeri untuk pengobatan flu yang biasa harus dilakukan tanpa menghubungi dokter pribumi. “Terkutuk dokter pribumi! Mereka tak tahu apa-apa!” Membuat perjalanan ke Inggris, Prancis, Amerika Serikat dan Moskow memperbesar martabat, sementara berhaji dan mengujungi tempat-tempat suci lain dianggap kuno.

Pengabaian terhadap semua yang berhubungan dengan agama serta moralitas adalah tanda keterbukaan pikiran dan peradaban, sementara dedikasi kepada hal-hal ini merupakan tanda kuno. Saya tidak mengatakan bahwa kita sendiri mempunyai segala sesuatu. Dalam perjalanan sejarah akhir-akhir ini, terutama beberapa hari terakhir ini, kita telah tertindas dari setiap kemajuan. Para negarawan khianat dari rezim Pahlevi dan mesin propaganda mereka meremehkan setiap produk dalam negeri, menciptakah rasa kurang harga diri pada kita dan menghalangi semua jalan dan sarana serta kemajuan.

d. Sekarang, karena bangsa Iran sampai ukuran luas, telah terbebas dari perangkap-perangkap semacam itu dan generasi-generasi tertindas telah bangkit untuk bekerja dan menciptakan inisiatif-inisiatif mereka sendiri, yang banyak contohnya, seperti membuat suku cadang pesawat terbang, yang semua orang berpilirtidak dapat dibuat secara lokal, menjadi suatu realitas. Karena, blokade ekonomi dan faktor-faktor peperangan yang memaksa pembuatan lokalnya tanpa bantuan para ahli asing.

Saya hendak menekankan supaya bangsa kita waspada dan berjaga-jaga supaya jangan sampai kaum politisi yang berapiliasi ke barat atau ke timur menarik kita kembali kepada pencoleng internasional. Ambillah tindakan yang menentukan dan jauhkan segala ketergantungan. Yakinlah bahwa ras Aria atau Arab sama sekali tidak kurang ketimbang ras Eropa, Amerika atau Rusia. Apabila kita berhasil mendapatkan diri kita yang sesungguhnya dan tidak membiarkan keputusasaan menangkap kita juga bersandar pada diri kita sendiri, tidak mengharap kita untuk bersandar pada diri kita sendiri serta tidak mengharapkan apapun dari orang lain, maka kita sendiri dan tidak mengharapkan apa pun dari orang lain maka kita akan mampu, lambat laun, untuk berbuat serta membuat segala sesuatu.

Ini mungkin asal anda bersandar pada Allah Yang Mahakuasa, diri anda sendiri dan memutuskan segala ketergantungan kepada orang lain. Sebagai tambahan anda harus bekerja keras untuk mencapai kehidupan yang terhormat serta melepaskan diri dari pengaruh dan dominasi orang lain.

Adapun wajib bagi para pejabat dalam pemerintahan sekarang dan yang akan datang untuk memelihara dan menghargai para ahli serta spesialis mereka. Mendorong mereka melalui dorongan moral dan material untuk membuat inisiatif-inisiatif.

Perlulah bahwa bangan-barang konsumen yang merugikan supaya tidak diimpor. Biarlah rakyat mencukupkan dengan apa yang mereka punyai sehingga mereka dapat membuat sendiri segal a sesuatu. Saya meminta kepada para pemuda putra dan putri, supaya tidak mengorbankan kebebasan kemerdekaan dan nilai-nilai manusiawi mereka demi kemewahan, ke pelesiran dan keburukan-keburukan lain yang ditawarkan kepada Anda oleh agen-agen korup Timur dan Barat.

Pengalaman telah mengajarkan kita bahwa mereka menginginkan kemunduran anda, menguasai kekayaan dan sumber-sumber alam serta ketidakperdulian terhadap nasib Anda dan nasib negara anda. Mereka menghendaki Anda hanya sebagai konsumer; mereka berusaha menjajah negeri Anda dan mengeskploitasinya untuk kebaikan mereka sendiri. Mereka menghendaki anda menjadi tergantung kepada mereka. Ini satu jalan di mana mereka berusaha untuk menahan kita dalam keadaan terbelakang dan tak berkembang, sebagaimana mereka katakan, kedudukan manusia semiprimitif.

Mengenai ulama versus intelektual, ataukalangan universitas, telah saya sebutkan, mereka berhasil hingga ukuran tertentu dalam mengucilkan kaum ulama dan dalam menyelewengkan kaum muda dengan menunjukkan mereka kepada propaganda barat yang korup dan keji. Mereka juga berhasil dalam mengadu domba kalangan intelektual dan kalangan ulama. Oleh karena itu sekarang setelah universitas dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi lainnya telah dibersihkan, kita semua harus menolong para pejabat untuk mencegah berulangnya kondisi-kondisi itu. Tugas vital ini harus dilakukan secara hakiki oleh para siswa dan personel universitas dan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru, karena mencegah perusakan lembaga-lembaga ini berarti mencegah penyelewengan bangsa.

Nasehat saya kepada seluruh pemuda dan generasi muda terutama, kepada orang tua mereka, dan ketiga kepada para pejabat pemerintah dan kaum terpelajar dan kepada semua orang lainnya yang mencintai negara, ialah memberikan segala sesuatu yang ada pada mereka kepada tugas vital untuk menjaga universitas dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi lainnya supaya selalu bersih karena hal ini menjaga negara dari segala kerusakan. Saya meminta kepada setiap generasi untuk menyerahkan lembaga-lembaga ini kepada generasi berikut dalam keadaan bersih. Nasehat saya kepada generasi-generasi penerus ialah untuk menjaga supaya semua lembaga pendidikan tinggi bebas dari penyelewengan dan dari bersandar ke Timur atau ke Barat, karena ini akan berarti penyelamatan mereka sendiri, pemeliharaan negara dan pengekalan keimanan mereka.

e. Komitmen para anggota Majelis Syura Islami adalah suatu hal yang besar. Kita menyaksikan kerusakan yang diderita Islam dan Iran di tangan wakil-wakil yang menyeleweng dan korup di majelis yang sebelumnya sejak rezim “konstitusional” dimulai dalam negara melalui era penguasa Pahlevi. Anggota-anggota majelis semacam itu adalah para individu yang tak berharga, para pelayan kekuasaan barat yang mengkhianati negara dan bangsa.

Selama lima puluh tahun pemerintahan tirani rezim Pahlevi, mayoritas pura-pura para anggotanya dipalsukan. Mereka melaksanakan dikte-dikte para anggotanya dipalsukan. Mereka melaksanakan diktedikte Uni Soviet danlnggris dan dalam dasawarsa terakhir, dikte Amerika Serikat. Mereka adalah agen-agen kekuatan asing yang tidak kompeten untuk memaksakan kepada rakyat pandangan-pandangannya melalui boneka-boneka despotik. Reza Khan anaknya Mohammad Reza Khan. Wakil-wakil yang jujur dan berani merupakan minoritas yang tertindas dan diabaikan.

Setelah konstitusi dimulai di Iran, pasal-pasalnya yang kokoh hampir selalu diabaikan. Sebelum Reza Khan berkuasa, negara berada di tangan sejumlah “feodal” yang dipertuan pengkhianat pro-Barat. Kemudian datang rezim keji Pahlevi dan agen-agen kejamnya.

Tetapi, dengan rahmat Allah dan dengan usaha bangsa dengan penuh tekad dan semangat, nasib negara telah jatuh ke tangan rakyat sendiri. Wakil mereka yang sebenarnya telah dipilih oleh rakyat sendiri tanpa campur tangan asing dan tanpa campur tangan pemerintah serta bangsawan-bangsawan feodal. (Wakil-wakil) telah dikirim ke Majelis Syura Islami. Diharapkan bahwa dedikasi mereka kepada Islam dan kepemimpinan negara akan mencegah semua penyelewengan dan penyimpangan.

Saya anjurkan kepada generasi sekarang dan yang akan datang untuk memilih orang-orang yang berkebajikan jujur dan terdidik dalam setiap pemilihan. Biarlah orang-orang dengan komitmen kepada Islam dan Republik Islam, orang-orang yang kebanyakannya dari kalangan tertindas, mencegah masyarakat yang tidak diselewengkan juga tidak pula sesat dari jalan yang lurus.

Biarlah wakil-wakil Anda di majelis merupakan orang-oi-ang yang tanpa bersandar ke timur atau barat, para individu yang menyadari permasalahan zaman dan kebijakan Islam. Nasehat saya kepada para ulama yang terh.rmat terutama para tnujtahid, ialah supaya mereka tidak menjauh dan menunjukkan ketidakpedulian kepada pemilihan wakiI-wakiI untuk majelis, begitu pula pemilihan Presiden Republik Islam. Anda semua melihat, dan generasi mendatang akan melihat, betapa para politisi semacam itu dan memandang campur tangan dalam urusan negara serta kaum muslimin sebagai terletak di luat parameter posisi dan status mereka. Dan sebagai akibatnya mereka meninggalkan wilayah politik kepada unsur-unsur pro Barat dan pro Timur yang membuat kerusakan-kerusakan pada konstitusi, negara dan Islam yang membutuhkan puluhan tahun untuk memperbaikinya.

Sekarang alhamdulillah, rintangan-rintangan itu telah disingkirkan dan tidak ada dalih yang dapat diperoleh. Suasana bebas telah ada untuk keterlibatan pada partisipasi dalam urusan-urusan negara. Suatu dosa yang tak tertebus ialah mengkompromikan urusan kaum muslimin setiap orang haruslah sejauh mungkin, dapat memberikan pelayanan kepada Islam dan kepada negara. Setiap orang harus, sedapat-dapatnya mencegah dan menghalangi penyebaran pengaruh unsur-unsur pro timur dan pro barat dan pengaruh orang-orang yang menyeleweng dari ajaran Islam yang agung. Semua harus menyadari bahwa lawan-lawan Islam dan Muslimin yakni para pencuri internasional dan para adikuasa, menginpiltrasi ke dalam negara kita, ke dalam negara Islam denga halus dan berangsur-angsur. Memanipulasi rakyat setempat ke dalam penjajahan.

Anda semua harus waspada dan berjaga-jaga, dan segera setelah anda melihat bahwa langkah semacam itu akan dilakukan bertindaklah untuk melawan dan menertalisasinya. Jangan memberikan waktu kepada mereka! Semoga Allah menolongdan membantu anda!.

Saya meminta kepada para anggota Majelis Syura Islam yang sekarang maupun yang akan datang, supaya tidak menghormati tetapi menolak unsur-unsur dari setiap delegasi yang menyeleweng, merebut suara para pemiliknya melalui intrik dan politik pemalsuan. Jangan sampai ada unsur sabotase untuk mendapatkan jalan ke majelis. Saya menasehati para minoritas keagamaan yang diakui untuk belajar dari sidang-sidang majelis tentang rezim Pahlevi dan memilih wakil-wakil berdedikasi kepada agama mereka sendiri serta komited kepada Republik Islam. Orang-orang yang tidak tergantung kepada kekuatan-kekutan penelan dunia yang tidak bersandar kepada setiap ideologi penyeleweng, palsu atau ateis. Saya meminta kepada seluruh de- legasi majelis untuk saling memperlakukan dengan kemauan baik dan persaudaraan yang sebesar-besarnya serta berhati-hati supaya jangan ada hukum yang bertentangan dengan Islam. Berlaku ikhlaslah kepada Islam, satu dan semua untuk mencapai kebahagiaan di dunia ini serta di akhirat.

Nasehat saya kepada Dewan Perwakilan, sekarang dan yang akan datang, supaya melaksanakan tugas-tugas Islami dan nasionalnya dengan kekuatan dan sikap hati-hati yang besar agar tidak terpengaruh oleh apa pun untuk membatalkan setiap undang-undang atau peraturan yang bertentangan dengan lslam dan juga konstitusi. Dewan itu harus memperhatikan keadaan negara yang kadang-kadang harus dipulihkan dengan perintah-perintah sekunder dan kadang-kadang melalui perwalian wilayatul faqih.

Nasehat saya kepada bangsa yang terhormat ini supaya berpartisipasi secara aktif dalam segala area yang berhubungan dengan pemulihan, baik pemilihan presiden, pemilihan anggota majelis atau pemilihan para ahli untuk menetapkan Dewan Pimpinan. Pemilihan dan pengangkatan wakil-wakil itu harus berdasarkan kriteria yang kokoh dan dapat dipercaya. Misalnya, apabila kelengahan pemilihan para ahli untuk menetapkan Dewan Pimpinan, atau pemimpin, tidak djdasarkan pada hukum-hukum dan standar keagamaan, maka kerusakan yang tak terpulihkan pada agama dan negara akan timbul dalam hal mana semua harus bertanggung jawab di hadapan Allah. Dengan demikian ketidaksertaan dalam pemilihan oleh rakyat, dari ulama dan pejabat sampai ke lapisan masyarakat lainnya, termasuk masyarakat pedagang, pekerja, petani, pegawai, dan semua lainnya menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab, baik dalam generasi sekarang atau generasi mendatang.

Saudara boleh jadi tidak hadir dalam gelanggang politik dan tidak ikut serta dalam urusan-urusan dan pemilihan. Daliim hal-hal tertentu dapat merupakan dosa yang sangat parah.

Oleh karena itu, semua harus mengingat bahwa mencegah lebih baik dari mengobati. Apabila tindakan yang semestinya tidak dilakukan lebih dahulu, maka pengontrolan urusan akan terlepas dari semua tangan. Ini suatu realitas yang kita semua telah mengalaminya setelah pemerintahan konstitusional diproklamasikan dalam negara. Tidak ada tindakan pengobatan yang lebih baik dan lebih efektif ketimbang rakyat seluruh bangsa melakukan tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya sesuai dengan hukum-hukum dan standar Islam.

Dalam pemilihan presiden dan wakil-wakil majelis, para pemberi suara harus meminta nasehat dari kaum yang terpelajar dan yang berpikiran terbuka. (Orang-orang ini harus) sadar akan jalur-jalur tindakan dan Komited, tidak bergantung pada negara-negara kuat yang ekploitatif tetapi malahan para individu yang terkenal baik untuk kebajikan dan komitmen mereka kepada Islam dan Republik Islam.

Nasehat semacam itu juga harus dimasukkan kepada para ulama yang berdedikasi dan bajik. Harus diperhatikan untuk menjamin bahwa orang- orang yang terpilih sebagai presiden negara Islam dan wakil majelis, adalah orang-orang yang telah merasakan dan mengalami keadaan kaum papa serta tertindas dari masyarakat. Menaruh keperihatinan terhadap kesejahteraan kelompok ini. Presiden dan wakil-wakil majelis tidak diangkat dari kapitalis, gila tanah, Kalangan tinggi yang yang tenggelam dalam kepelesiran jasadi dan tidak mampu merasakan pahit dan sakitnya kaum papa, orang-orang berkaki telanjang dan tertindas.

Kita harus menyadari bahwa apabila anggota maje!is dan presiden kompeten, kebanyakan kesulitan tidak akan muncul. Apabila permasalahan muncul, hal itu akan diselesaikan secara yang pantas dan patut. Ini point yang harus diingat setalian dengan pemilihan Dewan Perwalian atau pemimpin.

Haruslah diingat bahwa jika anggota-anggota Dewan Ahli dipilih berdasarkan atas kebajikan dan mengingat akan pandangan-pandangan ulama yang menonjol di zamannya serta di seluruh negeri, sedikit atau tidak ada problem yang akan muncul berkenaan dengan pemilihan orang yang paling layak, pemimpin yang palingmemenuhi syarat, dan anggota-anggota Dewan Perwalian.

Pasal 109 dan 110 Undang-undang pemilihan “Para Ahli”, “Para Delegasi”, “Pemimpin”, dan anggota-anggota untuk Dewan Perwalian. Itu menunjukkan keburukan yang mungkin menimpa Islam, negara dan kepada Republik Islam, jika terjadi kesalahan dan kelengahan dalam pemilihan-pemilihan ini, Karena peluang terjadinya kerusakan semacam itu tinggi, maka pastilah ada ganjaran dan sanksi Ilahi.

Nasehat saya kepada pemimpin dan para Dewan Perwalian pada era ini, yang merupakan era invasi dan agresi oleh para adikuasa serta badut-badut mereka dari dalam dan luar untuk melawan Republik Islam, sesungguhnya melawan Islam, para pemimpin dan Dewan Perwalian dalam masa-masa mendatang, adalah untuk mengabdikan diri untuk melayani Islam, kaum mustadh’afin dan Republik Islam. Jangan berfikir bahwa perwalian itu sendiri merupakan anugrah, atau kedudukan tertinggi bagi Anda. Malahan, anggaplah perwalian itu suatu tugas berat dan penting, di mana, jika kesalahan-kesalahan diperbuat karena pertimbangan-pertimbangan rendah, orang-orang yang berbuat salah akan hidup aib di sisa masa hidupnya di dunia dan akan menemui kemurkaan Allah dihari kemudian. Saya memohon kepada Allah dan berdoa kepada-Nya semoga ia menerima kita di sisi-Nya, karena lulus dari ujian ini. Tugas dan pengujian yang penting berlaku juga uhtuk presiden sekarang dan yang akan datang. Ini berlaku juga bagi semua pejabat sebanding dengan tanggung jawab mereka. Orang-orang harus mengingat kehadiran Allah dan pengawasan-Nya terhadap tindakan mereka. Semoga Allah Yang Mahakuasa menjadi pembimbing mereka.

f. Salah satu dari pertanyaan besar yang penting adalah masalah pengadilan, karena hal itu melibatkan kehidupan manusia dan kebajikan. Nasehat saya kepada pemimpin dan Dewan Perwalian adalah supaya berusaha keras dalam melakukan pemilihan orang yang berkualitas tihggi dan sungguh-sungguh komited, pribadi yang berdedikasi, untuk diangkat sebagai hakim dan posisi-posisi kehakiman tinggi yang lain.

Pribadi semacam itu harus memiliki otoritas dalam hukum-hukum agama Islam dan politik. Saya meminta Dewan Mahkamah Tinggi untuk membersihkan kondisi-kondisi buruk dimana semua materi-materi hukum yang sah telah tenggelam selama rezim yang terdahulu; singkirkanlah orang-orang yang mempermainkan jiwa rakyat dan harta, orang-orang yang meremehkan keadilan Islam, laksanakanlah perubahan-perubahan revolusioner dalam sistem hukum, dan gantilah hakim-hakim yang tidak berkualitas Islami dengan hakim-hakim yang berkualifikasi Islami, yang takwa, yang dilatih di perguruan-perguruan agama, terutama pusat keagamaan di Qum, dan telah direkomendasikan untuk diangkat dalam jabatan kehakiman.

Diharapkan bahwa dalam waktu singkat peradilan Islam akan berfungsi secara semestinya di seluruh negeri. Saya nasehatkan hakim-hakim sekarang maupun yang akan datang untuk m.engingat hadis para Imam as. Ingatkan diri Anda tentang peristiwa-peristiwa dimana keadilan tidak ada dan ingatlah akan pentingnya pengadilan dan bahaya;yang inheren pada pencemarannya. Hendaklah semua orang yang berkualifikasi peradilan, meningkatkan keadilan dengan pekerjaan mereka dan tidak mengizinkan kedudukan hakim jatuh ke tangan orang-orang yang salah. Hendaklah semua mengetahui bahwa tanggung jawab kehakiman adalah berat dan besar, pahalanya cemerlang, banyak dan besar. Juga hendaklah diketahui bahwa kedudukan hakim adalah kewajiban agama yang hanya bagi beberapa orang.

g. Nasehat saya kepada pusat-pusat keagamaan suci, seperti yang telah sering saya katakan. ialah bahwa para lawan Islam dan Republik Islam telah bertekad untuk mencabut Islam dengan setiap cara jahat yang mungkin. Suatu pendekatan besar yang mereka lakukan terhadap tujuan jahat mereka, yang berbahaya bagi Islam dan pusat-pusat keagamaan ialah menyusupkan para penyabot dan penjahat dalam pendidikan tinggi agama. Dalam jangka pendek, hal ini akan menimbulkan bahaya penyebaran fitnah tentang perilaku siswa.

Dalam jangka panjang, infiltrasi para agen jahat semacam itu ke perguruan tinggi agama, dan menyatunya mereka dalam barisan para siswa pusat-pusat pendidikan ini. Akan lebih berbahaya lagi, bilamana beberapa diantara mereka mencapai posisi yang tinggi melalui kelicikan mereka. Dengan pertolongan pengetahuan pura-pura tentang peraturan Islam, mereka mungkin mendorong masuk merebut kepercayaan rakyat, dan pada saat yang tepat, memberikan pukulan fatal kepada sekolah-sekolah agama, kepada Islam maupun negara.

Kita menyadari bahwa para adikuasa telah menanamkan agen-agen mereka dalam berbagai masyarakat, dengan berbagai samaran, seperti nasionalis, liberalis semu, intelektual spiritual semu dari ahli hukum, dan sebagainya. Kelompok yang disebut terakhir ini apabila mendapat kesempatan adalah paling merusak dan merugikan. Agen-agen semacam itu hidup, kadang-kadang selama berpuluh tahun, di kalangan bangsa-bangsa dengan sabar, berperilaku pura-pura patriot. Ruhaniawan dan rancangan- rancangan lainnya, melaksanakan tugas-tugas mereka pada saat-saat yang pa-ling sesual. Dalam jangka waktu yang pendek jejak kemenangan revolusi, bangsa kita telah melihat agen-agen semacam itu dengan nama Mujahidin Khalq, Fida’iyyan Khalq, Tudeh, dan berbagai nama lain. Perlulah agar semua bekerja sama dalam menetralisasi persekongkolan semacam itu. Semua harus waspada akan bahaya agen-agen ini. Pembersihan pusat pendidikan agama harus diutamakan. Ini tugas dari para mudarris yang terh.rmat dan para ulama terkenal dari pusat-pusat itu dengan persetujuan para ulama terkenal dari pusat-pusat itu dengan persetujuan para ulama marja’i.

Barangkali pendapat bahwa “Ketertiban terletak dalam ketidak- tertiban”, adalah buatan komplotan ini.

Bagaimanapun. nasehat saya ialah bahwa dalam setiap zaman, terutama di zaman ini, dimana persekongkolan dari intrik telah meningkat dalam semua aspek, perlulah bangkit dan menertibkan pusat-pusat teologis itu. Hendaklah para fakih dan pendidik juga ulama menyediakan waktu dan dengan perencanaan yang cermat serta tepat, membersihkan dan memelihara pusat-pusat keagamaan, terutama pusat pendidikan agama di Qum. Perlu para ulama dari mudarris yang terh.rmat mencegah penyelewengan dan distorsi.

Jangan sampai ada penyelewengan dari metode para fakih besar dalam mencapai prinsip-prinsip fikih, karena hanya dengan jalan ini fikih Islam dapat terpelihara. Usaha-usaha harus dilakukan untuk peningkatan dalam penyimpulan pendapat dan metode penelitian meningkatkan riset dan karya kreatif.

Fikih tradisional, yang merupak warisan para leluhur kita yang kompeten, harus dijaga dan dipelihara. Penyelewengan daripadanya melemahkan dasar-dasar penelitian. Hendaklah studi penelitian menumpuk!

Untuk yakinnya, berkenaan dengan cabang-cabang lain ilmu pengetahuan, program-program penelitian harus direncanakan dengan tujuan bagi kebutuhan negara dan Islam. Orang harus dilatih melakukan karya riset pada tingkat tertinggi dan pada area sebanyak yang diperlukan. Riset, ajaran, pengetahuan dan praktek, harus dapat diperoleh semua orang. Pengetahuan moral Islam, seperti etika, pembersihan jiwa, irfan, dan sebagainya, harus diliputkan dalam pelajaran riset semacam itu. Ini terutama berkenaan dengan pembersihan jiwa dan diri, yang lebih dikenal sebagai jihad akbar. Semoga Allah menolong kita mencapainya.!

h. Satu dari area yang memerlukan pembersihan, perbaikan, dan perhatian, ialah kekuasaan eksekutif. Mungkin hukum-hukum progresif yang bermanfaat dan disahkan oleh Majelis, dibenarkan oleh menteri yang bersangkutan kepada unit atau departemen yang sesuai, untuk selanjutnya diterapkan. Tetapi, personel yang tidak kompeten mungkin mengancam penerapannya dengan distorsi, birokrasi, atau dengan pelanggaraan terus terang atas peraturan dan regulasi. Tindakan semacam itu boleh jadi diambil untuk menimbulkan ketidakpuasan dan keresahan di masyarakat.

Nasehat saya kepada menteri-menteri yang bersangkutan, sekarang dan yang akan datang, hendaklah mereka dan para pegawai mereka yang hidup dari dana umum dan oleh karena itu semua harus menjadi pelayan umum yang sebenarnya, terutama pelayan kaum mustadh’afin. Menciptakan keresahan rakyat, tidak melakukan tugas, dipersalahkan dan mungkin menimbulkan kemurkaan Allah.

Anda semua memerlukan dukungan bangsa. Dengan dukungan rakyatlah, terutama kaum tertindas, maka kemenangan dapat dicapai dan tangan para tirani terputus dari negara dan kekayaannya. Apabila Anda tidak memperoleh dukungan ini pada suatu hari, para penindas menyingkirkan Anda sebagaimana Anda menyingkirkan sistem kerajaan penindas.

Mengingat fakta nyata yang tersebut di atas, Anda harus berusaha untuk memuaskan bangsa ini dan dengan demikian memperoleh kepercayaan mereka. Jauhkanlah perilaku yang tidak manusiawi serta tidak Islami. Karena hal ini, saya anjurkan supaya menteri-menteri yang akan datang juga sangat berhati-hati dalam memilih para gubernur. Yakinkanlah orang-orang itu kompeten, bijaksana, disukai, berdedikasi kepada Islam dan Kepada Republik Islam dan dapat bersatu dengan rakyat. Perlulah bahwa kedamaian dan ketentraman menjadi aturan yang berlaku. Hendaklah diingat bahwa setiap menteri bertanggung jawab tentang Islamisasi dan mengatur urusan-urusan bidang tanggung jawab mereka sendiri. Namun sebagian harus menyadari kementerian ini mempunyai watak yang sangat khas. Misalnya, kedutaan-kedutaan kita di luar negeri.

Sejak hari-hari awal sesudah kemenangan revolusi, saya sering menasehati menteri-menteri luar negeri. Menteri luar negeri yang sekarang ini diharapkan akan mencapai tujuan itu dengan usaha sungguh-sungguh pada waktu yang tepat.

Saya nasehati para menteri luar negeri. sekarang dan yang akan datang, bahwa tanggung jawab Anda memang berat, baik dalam membersihkan kantor-kantor departemen atau Kedutaan, juga dalam area kebijakan luar negeri, pemeliharaan kemerdekaan kita. mernelihara kepentingan negara, dalam area mengadakan hubungan baik dengan negara-negara yang tidak bermaksud campur tangan dengan urusan dalam kita. Jauhkan apa pun yang mungkin menunjukkan ketergantungan dalam berbagai dimensinya. Ketahuilah bahwa ketergantungan pada orang lain dalam hal-hal tertentu, walaupun mungkin nampak berguna bahkan memberikan keuntungan besar, sekarang dan di masa depan, hal ini akan merusak negara pada akar-akarnya. Lakukan setiap usaha untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Islam dan untuk membangkitan para negarawan mereka dan mengundang mereka pada persatuan karena Allah bersama Anda.

Nasehat saya Kepada bangsa-bangsa Muslim ialah: Jangan menunggu bantuan dari luar untuk mencapai tujuan Anda, yang merupakan penerapan ajaran-ajaran Islam itu. Anda harus bangkit sendiri dan melakukan tugas vital yang akan mewujudkan kemerdekaan Anda ini. Hendaklah para ulama besar dan muballiqh terh.rmat di negara-negara Islam mengajak pemerintah untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada kekuatan-keuatan besar asing dan supaya memahami bangsa mereka sendiri. Dengan cara ini kemenangan akan menjadi milik Anda.

Ajaklah bangsa-bangsa untuk bersatu dan menjauhkan perpecahan, yang bertentangan dengan hukum Islam. Berjabat tanganlah dalam persahabatan dengan sesama mukminin di negara mana saja dan bangsa apa saja, karena agama Islam telah menetapkannya sebagai saling bersaudara. Apabila dengan rahmat Allah, semangat persaudaraan dan persamaan ini menjadi kenyataan pada suatu saat.

Nasehat saya kepada kementerian Islam, terutamasekarang, yang mempunyai ciri khas sendiri, ialah supaya bertindak menyiarkan kebenaran melawan kepalsuan dan mengemukakan wajah Republik Islam yang sesungguhnya. Setelah memutuskan tangan-tangan para adikuasa dari negara kita, sekarang kita dilanda oleh gelombang propaganda dari seluruh media massa yang terafiliasi dengan para adikuasa. Pertimbangkanlah tuduhan-tuduhan tak berdasar yang dilontarkan kepada kita oleh para penulis dan pembicara dari media massa-media massa milik para adikuasa ini.

Disesalkan, kebanyakan negara Islam sekawasan. yang seharusnya menurut perintah Islam menunjukkan persaudaraan kepada kita, telah bangkit menentang kita dan menempatkan dirinya sebagai pelayan para penelan dunia, untuk agresi dan invasi terhadap kita, dari setiap sisi dan penjuru. Dan, saran a propaganda kita lemah sementara sekarang dunia berputar sekitar publisitas dan propaganda.

Yang dinamakan para penulis intelektual, terseret ke satu kamp atau lainnya, ambisi-ambisi mereka, keakuan. serta usaha mereka untuk mendapatkan kedudukan eksklusif, tidak membiarkan mereka memikirkan kebebasan dan kemerdekaan negara mereka. Faktor-faktor ini tidak mengizikan para penulis itu untuk sejenak pun memperhatikan kepentingan-kepentingan bangsa mereka sendiri juga menarik perbandingan antara kemerdekaan dan kebebasan dalam Republik Islam dengan rezim tirani yang sebelumnya.

Para penulis dan pembicara itu tak mau berhenti sebentar untuk menimbang dan mengukur kehidupan yang patut dan terhormat dalam negara sekarang, termasuk sebagian dari kesenangan-kesenangan dan kenikmatan hidup, dibandingkan dengan apa yang mereka punyai dalam rezim sebelumnya, yang terbenam dalam ketergantungan, perbudakan, pujian kosong dan pemujaan korupsi dan kejahatan; bila tidak demikian, mereka tidak akan membuat tuduhan-tuduhan palsu yang sama sekali tidak mengena terhadap Republik Islam yang barn lahir ini, akan menggunakan pena dan suara mereka untuk bangsa dan pemerintahan ini.

Masalah propaganda bukanlah pekerjaan kementerian bimbingan saja. Malah merupakan suatu kewajiban bagi semua penulis, orator, seniman dan ulama. Kementerian luar negeri harus mengatur agar kedutaan-kedutaannya disuplai dengan kepustakaan hubungan masyarakat untuk mengungkapkan wajah cemerlang Islam ke seluruh dunia. Apabila wajah Islam sesungguhnya, yang didakwahkan AI-Quran dan Sunnah kepada kita dalam berbagai dimensinya, muncul dari tabir-tabir yang direntangkan oleh lawan, dan dilepaskan dari salah paham para sahabat, Islam akan melimpahi seluruh dunia, dan pahji kehormatannya akan berkibar di mana-mana. Batapa sedihnya kaum muslimin yang memiliki permata paling bermutu menyuguhkannya, suatu barang yang paling berharga sehingga setiap orang berusaha mencari melalui intuisinya sendiri, padahal pemegangnya sendiri tidak menyadarinya, mengabaikannya dan kadang-kadang berpaling dari padanya!


i. Satu dari masalah-masalah sangat penting yang menentukan nasib ialah masalah lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak sampai ke universitas. Karena luar biasa pentingnya, saya mengulang hal ini dengan sekedar komentar.

Bangsa yang telah dijarah ini harus mengetahui bahwa dalam setengah abad yang lalu, semua pukulan menghancurkan kepada Iran dan Islam terutama datang dari universitas. Apabila universitas dan pusat-pusat pendidikan lainnya secara aktif bergiat dalam latihan, pembersihan, dan pendidikan anak-anak, maka para pemuda kita yang dipersenjatai dengan program nasional yang Islami yang bertujuan untuk meningkatkan kepentingan negara, negara kita dahulu tidak akanditelan oleh Inggris dan kemudian oleh Amerika dan Uni Soviet dengan persetujuan-persetujuan yang merusak tidak akan dipaksakan kepada bangsa kita yang tertindas itu.

Begitu pula, para penasehat asing tidak akan diizikan masuk ke dalam negara kita. Sumber kekayaan kita dan emas hitam bangsa kita tidakakan jatuh ke dalam kantong-kantong kekuatan syaitan. Keluarga Pahlevi dan orang-orang yang bergantung kepadanya akan dapat merampoki kekayaan rakyat ini lalu membangun taman-taman dan vila-vila pribadi di atas tubuh-tubuh rakyat tertindas di dalam dan luar negeri. Bank-bank asing akan tidak menjadi kaya dengan pengorbanan rakyat tertindas dan uang-uang itu tidak akan dikeluarkan oleh thaghut dan anak cucu serta keluarganya untuk pesta-pesta seks dan berbagai tingkah dosa.

Dalam majelis, pemerintah, yudikatif, dan organ-organ lainnya telah muncul dari universitas-universitas yang Islami, maka sekarang bangsa kita tidak akan menghadapi masalah-masalah kehancuran. Apabila para tokoh bersih, dengan kecenderungan nasional dan Islami, tidak seperti apa yang digambarkan sebagai Islam di masa lalu itu, telah dikirimkan ke universitas-universitas kepada ketiga pusat kekuasaan itu, maka situasi akan lain, kita akan sudah melihat hari-hari yang lain. Bangsa kita yang tertindas akan selamat. Kekejaman dan penindasan kerajaariakan digagalkan oleh rakyat jauh sebelumnya, sebagaimana rumah pelacur dan pusat kejahatan yang cukup merusak seluruh generasi muda bangsa kita. Kita tidak akan menjadi ahli waris kondisi-kondisi bobrok oleh kecanduan obat-obatan dan narkotika.

Apabila universitas kita Islami, dan nasionalis, maka ia akan sudah melatih, mendidik dan menyuguhkan kepada masyarakat ratusan ribu mudarris. Betapa sedihnya bahwa lembaga-lembaga ini diurus, dan anak-anak kita dilatih serta di didik semuanya, dengan sedikit pengecualian, oleh orang-orang yang keracunan Timur dan Barat yang dtempatkan pada posisi vital serta ditugasi untuk perencanaan dan perancangan khusus. Anak-anak kita yang tak berdosa yang tercinta, tak berdosa dan tertindas, sarangnya, telah dilatih oleh srigala-srigala yang terafiliasi dengan para adikuasa. Para guru besar dan instruktor ini bersandar pada kekuasaan legislatif, yudikatif, eksekutif dan pengaruh mereka.

Namun, universitas-universitas, Alhamdulillah telah dibebaskan. Sekarang terserah kepada bangsa dan pemerintah Islam ini untuk mencegah unsur-unsur korup yang merupakan penganut ideologi-ideologi menyeleweng. Untuk menginfiltrasi perguruan tinggi pendidikan guru, universitas, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Unsur-unsur semacam itu harus disingkirkan secepat mereka mengambil langkah pertama, sehingga kesulitan-kesulitan itu tidak muncul nanti.

Nasehat saya kepada para siswa dan mahasiswa ialah agar mereka sendiri bangkit dengan berani lalu menentang seluruh penyelewengan dan penyimpangan sehingga kebebasan kemerdekaan bangsa ini dan Anda sendiri tetap am an dan terjamin.


j. Keseluruhan angkatan bersenjata, termasuk angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, pengawal revolusi, polisi, orang-orang dari komitekomite revolusioner, sukarelawan Basij, semua mempunyai status yang khusus. Mereka adalah senjata-senjata yang kuat dari Republik Islam ini dan pengawal perbatasan; mereka menjamin keamanan jalan-jalan, kota-kota dan area-area pedesaan. Sesungguhnya mereka mempersiapkan kedamaian dan keamanan bagi bangsa ini dan berhak mendapat perhatian khusus dari bangsa ini, pemerintah dan Majelis.

Semua harus mengingat bahwa angkatan bersenjata, bidang apa pun, dimanipulasi dan digunakan, lebih dari sesuatu lemabaga dan lebih dari grup mana pun oleh para adikuasa dan siasat destruktif mereka. Melalui angkatan bersenjata dan intrik-intrik politik, kudeta-kudeta diatur dan dilaksanakan; pemerintah dan rezim diubah. Para pengadu yang khianat membeli beberapa kepala dan komandan dari angkatan-angkatan itu dan, melalui mereka ini, mengerjakan persekongkolan-persekongkolan keji, mengambil alih atau mendominasi suatu negara atau suatu bangsa yang tertindas, mengakhiri kebebasan serta kemerdekaan mereka. Apabila para komandan militer terhormat dan bersih, tidak akan ada kesempatan untuk suatu kudeta pada suatu bangsa, tidak pula bagi pendudukannya. Apabila ini terjadi, ia dikalahkan dan dinetralisasi oleh para komandan yang komited dan berdedikasi.

Di Iran, suatu mukjizat terjadi melalui tangan bangsa ini. Para personil angkatan bersenjata yang takwa dan komited serta para komandan mereka

yang bersih dan patriotik, mempunyai saham besar di dalamnya. Tetapi sekarang peperangan terkutuk yang dipaksakan atas hasutan, perintah, dan bantuan Amerika Serikat serta kekuatan-kekuatan lain, sesudah dua tahun, bertemu mengalami kekalahan politik dan militer tentara murah yang agresif dan sekutu-sekutunya yang kuat, tidak bebas.

Angkatan bersenjata, pasukan polisi keamanan, orang-orang militan, pengawal revolusi dengan bantuan rakyat yang tak tanggung-tanggung, telah memberikan kehormatan di front maupun di garis belakang peperangan. Intrik-intrik dalam negeri dan pemberontakan-pemberontakan oleh boneka-boneka Timur dan Barat yang bertujuan untuk meruntuhkan Republik Islam, telah dikalahkan oleh para pemuda komite revolusioner, pengawal revolusi, sukarelawan yang dimobilisasi, oleh polisi juga dengan bantuan bangsa ini.

Para pemuda bersemangat inilah yang berjaga-jaga di malam hari supaya keluarga dapat beristirahat dengan damai. Semoga Allah menolong dan membantu mereka! Qleh karena itu, nasehatpersaudaraan saya, pada langkah terakhir tertinggal pada ujung hayat saya, kepada seluruh angkatan bersenjata, supaya mencintai Islam dan dengan sepenuh hati yang cinta kepada Allah dan keinginan bersatu dengan-Nya, meneruskan karya-karya pengorbanan dan pengabdian Anda yang berharga di front-front dan dimana-mana dalam negara.

Waspadalah terhadap kelicikan politik khianat unsur-unsur pro Barat atau pro Timur yang bekerja di balik tirai!

Yakinkanlah, bahwa ujung tajam belati mereka diarahkan dari setiap sisi kepada Anda, lebih dari kelompok mana pun. Mereka hendak mempergunakan Anda yang telah mempertahankan nyawa Anda supaya revolusi dapat menang dan Islam bangkit kembali. Mereka hendak melemparkan Republik Islam dan memisahkan Anda dari Islam dan bangsa ini, dengan berpura-pura Islam dan mengabdl kepada bangsa dan negara, merekaberusaha menjatuhkan Anda ke dalam pangkuan salah satu dari kedua kutub penelan dunia, dengan demikian membatalkan dan mengosongkan usaha-usaha dan pengorbanan-pengorbanan kita dalam kelicikan politik dan berpura-pura mencintai Islam dan bangsa.

Saya nasehatkan dengan tekanan kepada angkatan bersenjata untuk melaksanakan dan menaati peraturan militer tentang ketidakterlibatan dalam politik, partai, grup, atau fraksi. Militer, polisi keamanan, pengawal revolusi atau anggota Basich tidak boleh memasuki gefanggang politik. Menjauhlah dari politik supaya Anda mampu mempertahankan dan memelihara kebanggaan militer Anda, dan jadilah lebah; terhadap perselisihan dan perpecahan ke dalam. Para komandan militer harus melarang masuk ke dalam partai politik orang-orang yang di bawah komandonya. Karena revolusi milik seluruh bangsa, maka pemeliharaannya pun adalah kewajiban semua orang. Oleh arena itu, pemerintah bangsa, dewan pertahanan, Majelis Syura Islami semuanya bertugas dengan tanggung jawab religius dan nasional untuk menentang, sejak mula setiap keterlibatan dalam politik, atau sesuatu tindakan menentang kepentingan Islam dan negara, oleh angkatan bersenjata, terlepas dari kategori, golongan, cabang dan pangkat. Keterlibatan semacam itu pastilah akan merusak dan menyelewengkan mereka.

Adalah kewajiban pemimpin atau dewan perwalian untuk mencegah keterlibatan semacam itu dari angkatan bersenjata, dengan tindakan-tindakan yang menentukan, sehingga tiada bencana boleh menimpa negara.

Nasehat kasihku kepada angkatan bersenjata pada hari-hari akhir kehidupanku di dunia ialah supaya tetap setia kepada Islam sebagaimana Anda setia kepadanya sekarang. Islam adalah satu-satunya akidah kebebasan dan kemerdekaan yang benar, dan Allah Yang Mahakuasa membimbing kita semua kepada kedudukan manusiawi yang mulia dengan cahaya Islam. Islam menyelamatkan Anda, negara, dan bangsa dari ehinaan bergantung pada kekuatan-kekuatan yang hendak memperbudak Anda dan bernafsu untuk membuat negara serta bangsa ini tetap terbelakang, sebagai onsumen dari barang-barang mereka, dengan demikian memasang Anda di bawah belenggu penyerahan.

Pilihlah kehidupan yang terhormat dengan kesulitan daripada perbudakan dengan kesenangan hewani. Ketahuilah bahwa selama Anda mengulurkan tangan Anda epada orang lain untuk kebutuhan-kebutuhan industri maju, maka kekuatan dari kemajuan inisiatif dan reatif tidak akan berkembang dalam diri Anda. Suatu contoh yang objektif telah Anda saksikan sendiri dalam Pasca Revolusi. Orang-orang diantara kita yang nampaknya tidak mampu membuat atau mereparasi apa pun, setelah blokade ekonomi dipaksakan kepada kita, terpaksa menggunakan pikiran dan akal, dan kita berhasil membuat banyak barang-barang yang bagus.

Peperangan ini, blokade ekonomi dan pengusiran para penasehat dan spesialis asing. Merupakan rahmat Ilahi sendiri memboikot barang-barang yang dibuat para penelan dunia, dan berusaha lebih keras dan meningkatkan inisiatif, mereka akan berswasembada dan tidak harus meminta-minta kepada musuh untuk memberikan kebutuhan-kebutuhan mereka.

Harus saya tambahkan disini bahwa setelah keterbelakangan yang berkepanjangan, kebutuhan kita akan barang-barang buatan asing merupakan suatu fakta yang tak tersangkal. Namun, ini tidak berarti bahwa kita harus tergantung pada salah satu dari kedua kutub dalam ilmu pengetahuan yang maju. Pemerintah dan tentara harus berusaha untuk mengirimkan mahasiswa-mahasiswa yang tulus ke negara-negara industri besar, yang mempunyai teknologi maju, tetapi yang tidak mencari penjajahan atau eksploitasi. Jauhi mengirimkan mahasiswa ke Uni Soviet, Amerika Serikat dan negara-negara yang mengikuti garis salah satu dari kedua kutub ini.

Barangkali, lnsya Allah, akan tiba harinya ketika kekuatan ini menyadari kesalahan mereka dan menjadi manusiawi, serta menghormati hak-hak orang lain. Mudah-mudahan, Insya Allah, kaum papa yang tertindas, mustadh’afin, bangsa-bangsa yang sadar, kaum muslimin yang takwa, melepaskan mereka dari tempat duduknya dan mengambil tempat mereka yang sah, amin!

k. Radio, televisi, pers, bioskop dan teater, adalah sarana yang paling efektif untuk membodohkan dan merusak bangsa-bangsa, terutamagenerasi muda. Selama abad lalu, terutama taruhannya yang kedua, rencana-rencana jahat yang besar ditelurkan dan dilaksanakan melalui media-media ini melawan Islam dan para pelayan yang tulus, para ulama. Media massa juga digunakah dalam jaringan propaganda penjajah Timur dan Barat. Mereka bisa menciptakan pasar untuk barang-barang mewah dan perhiasan.

Media itu difokuskan untuk membuat rakyat meniru orang lain, terutama dalam bidang berpakaian, konsumsi segala macam minuman, peniruan gaya arsitektur dalam perumahan, dan banyak hal lainnya. Berlaku atau bersikap ala Barat dianggap suatu hal yang membanggakan. Orang-orang Eropa semu ini, meniru orang-orang Barat dalam segala bentuk dan cara, dalam berpakaian, dalam berbicara dalam segala macam perilaku dan hubungan sosial. Kata-kata dan istilah asing digunakan dalam pembicaraan dan penulisan, sedemikian rupa, sehingga sulit dipahami oleh kebanyakan rakyat, bahkan oleh kalangan orang yang setara dengan orang yang menggunakannya itu.

Film-film televisi yang menggambarkan produk Timur dan Barat membuat orang muda pria dan wanita tersesat dari jalan normal, pekerjaan mereka, melemparkan dan melupakan kehidupan diri dan kepribadian mereka. la juga menimbulkan pesimisme terhadap diri mereka sendiri, negara mereka dan kultur mereka serta karya-karya seni dan kesusastraan yang bernilai tinggi, yang kebanyakannya beroleh jalan ke gedung-gedung kesenian dan perpustakaan Timur dan Barat melalui pengkhianatan para kolektor.

Majalah-majalah porno mencetak gambar-gambar dan menulis artikel-artikel yang merusak moral. Surat-surat kabar merasa bangga dalam membimbing kaum muda ke Timur atau ke Barat dengan jalan menerbitkan kultur-kultur anti Islam dan anti bumi putra. Publisitas be:sar-besaran mempromosikan pusat-pusat kejahatan seperti rumah-rumah pelacuran, kasino-kasino dan organisasi-organisasi undian. Toko-toko eceran besar menjual barang-barang mewah, alat-alat perhiasan, alat-alat permainan adu untung, minuman-minuman mengandung alkohol, dan sebagainya. Semua ini masuk ke dalam negeri yang difinasir dengan penjualan minyak, gas dan sumber-sumber pertambangan yang berharga lainnya.

Apabila rezim Pahlevi masih hidup tak lama lagi para pemuda kita, putra-putra Islam dan negara yang merupakan harapan bangsa di masa depan,akan sudah hilang dari Islam dan bangsanya, dengan persekongkolan syaitani dari sistem yang korup itu melalui media massa dan para liberal dan intelektual pro Timur dan pro Barat. Atau, kaum muda akan sudah menghancurkan kehidupan mereka di pusat-pusat kejahatan itu, atau berubah menjadi badut-badut para adikuasa dan menghancurkan negara. Dengan kasih-Nya, Allah Yang Mahakuasa telah menyelamatkan kita dari perbuatan para penjahat itu.

Nasehat saya kepada Majelis Syura Islam, kepada Dewan Perwalian, kepada Dewan Tinggi Kehakiman, dan kepada pemerintah, sekarang dan di masadepan, ialah memelihara kantor-kantor berita, pers, dan majalah-majalah dalam pelayanan kepada Islam dan kepentingan negara. Kita semua harus mengetahui bahwa kebebasan gaya Barat merusak pemuda, terkutuk dalam pandangan Islam dan dalam penalaran pikiran.

Propaganda, kesusatraan, kesenian, artikel-artikel, pidato-pidato, buju-buku dan majalah yang bertentangan dengan Islam dan kepentingan negara, adalah tabu. Adalah kewajiban semua Muslim untuk mencegah percetakan dan penyebarannya. Apabila hal-hal itu tidak dihentikan, semua harus bertanggung jawab. Rakyat dan pemuda hizbullah harus melaporkan para pejabat bilamana mereka menemukan hal-hal seperti itu. Apabila para pejabat tidak mengambil tindakan, para anggota hizbullah wajib mencegah hal-hal semacam itu. Semoga Allah menolong kita semua!

l. Semoga nasehat saya kepada kelompok, grup dan orang-orang yang aktif dalam menentang Republik Islam dan Islam, dan kepada anak-anak mereka di luar hegeriatau di kampung halamannya ialah agar pengalaman panjang tentang persekongkolan dan perbuatan dalam cara-cara yang lain dalam meminta dukungan para pejabat dan negara asing, harus menjadi fikiran bagi Anda, yang berdedikasi tak dapat diubah oleh tindakan-tindakan teror dan sabotase, oleh bom-bom yang meledak dan penyebaran dusta yang diperlukan.

Tidak ada negara yang dapat dijungkirkan oleh metode-metode tak manusiawi dan tak logis seperti itu, terutama bangsa Iran, yang para pemuda, orang tua laki-laki dan perempuan, serta anak-anak, seluruhnya mengorbankan hidupanya pada jalan Republik Islam, Quran dan agama. Anda tahu bahwa bangsa ini tidak bersama Anda, tindakan-tindakan kasar Anda dan kegiatan-kegiatan krminal yang Anda lakukan telah memisahkan rakya dari Anda. Anda tidak memperoleh apa pun selain permusuhan dari orang-orang lain.

Nasehat saya kepada menjelang akhir hayat saya ialah jangan berperang melawan rakyat yang tertindas, yang setelah 2.500 tahun di bawah kekuasaan tirani raja-raja, yang telah membebaskan diri dan para pemudanya dari kekuasaan menindas seperti rezim Pahlevi, dan yang telah menggoncangkan pelan dunia Timur dan Barat.

Bagaimana mungkin hati nurani seseorang membolehkan dia berlaku begitu kejam kepada bangsanya sendiri, karena pertimbangan remeh akan sebuah kedudukan? Saya nasehati Anda untuk meninggalkan tindakan-tindakan yang tak berguna dan tidak bijaksana ini. Kembalilah dengan aman kepada negara dan Islam, dari mana saja Anda berada, asal kamu tidak melakukan kejahatan sebelumnya. Bertobatlah, karena Allah Yang Mahakuasa adalah pemurah, dan Republik Islam serta bangsa ini, Insya Allah, akan memaafkan Anda. Apabila Anda telah melakukan kejahatan untuk apa Tuhan telah menjelaskan kewajiban Anda, kembalilah kepada-Nya dari tengah jalan Anda, dan bertobatlah. Dan, apabila Anda mempunyai keberanian, terimalah hukuman dan dengan demikian menyelamatkan jiwa Anda dari “siksaan yang pedih”. Jangan sia-siakan lagi hidup Anda, ambillah sikap dan pekerjaan lain. Ini yang terbaik bagi Anda.

Saya bertanya kepada para pendukung grup-grup ini, di dalam atau luar negeri: Mengapa menghancurkan kehidupan anda dan masa muda anda demi orang-orang yang, sebagaimana telah terbukti nyata, adalah pelayan kekuatan-kekuatan dunia, mengikuti rancangan mereka dan jatuh dalam jebakan mereka?

Insentif apa yang mungkin Anda punyai?

Mengapa Anda berbuat salah terhadap bangsa Anda sendiri?

Untuk apa dan untuk siapa Anda telah tertipu!

Apabila Anda hidup di sini, dalam negeri ini, Anda dapat dengan mata Anda melihat sendiri bahwa massa rakyat yang berkekuatan berjuta-juta adalah setia kepada Republik Islam dan berdedikasi kepadanya. Anda dapat melihat bahwa pemerintah yang sekarang ini paling tulus dalam melayani rakyat dan kaum mustadh’afin. Orang-orang yang secara palsu mengaku bahwa mereka dari rakyat, atau mereka adalah Mujahidin dan Feda’yyan rakyat, sesungguhnya telah bangkit menentang hamba-hamba Allah.

Mereka telah menipu Anda, para pemuda dan pemudi, untuk melayani kepentingan mereka atau tujuan-tujuan salah satu dari kedua kutub rakus, sementara mereka sendiri hidup bersenang-senang dalam rangkulan kedua kutub kejahatan itu. Atau mereka hidup dalam kemewahan dan kesenangan di ‘rumah-rumah pasangan’ atau vila-vila dan meneruskan kejahatan-kejahatan mereka yang dengan itu mereka mengorbankan kedupan anda.

Nasehat asih saya kepada Anda, kaum muda yanghidup di negeri ini atau di luar negeri ialah untuk melepaskan jalah yang salah. Kembalilah dan bergabung dengan rakyat papa dari masyarakat yang melayani Republik Islam dengan sepenuh hatinya. Bertindaklah dan layanilah Iran yang bebas dan merdeka, supaya negara dan bangsa ini terlepas dari keburukan dan kejahatan musuh. Hiduplah bersama-sama dalam kehormatan. Mengapa dan untuk berapa lama anda mendengarkan perintah-perintah orang yang memerangi bangsanya sendiri dengan dukungan para adikuasa, mengorbankan anda untuk tujuan-tujuan dan ambisi buruk mereka?

Dalam tahun-tahun emenangan revolusi, anda perhatikan bahwa kata-kata dan tindakan mereka merupakan dua hal yang terpisah. Klaim- klaim mereka dibuat-buat untuk menipu para pemuda yang berhati murni. Anda harus mengetahui, mereka tidak mempunyai kekuatan menghadapi gerakan membanjir bangsa ini, dan bahwa tindakan mereka hanya akan mengakibatkan kerugian mereka sendiri dan ehancuran hidup mereka. Saya telah melaksanakan tugas saya untuk memberi nasehat dan saran.

Saya harap Andamendengarkan nasehat ini, yang akan sampai kepada Anda setelah saya wafat, etika tidak lagi ada persoalan tentang keuntungan pribadi bagi saya, dan dengan demikian melepaskan diri Anda dari penderitaan-penderitaan pedih yang dititahkan Allah. Semoga Allah Yang Mahakasih membimbing anda ke jalan yang lurus!

Nasehat saya kepada kaum kiri, seperti para komunis, Feda’iyyin Khalq dan grup-grup kiri lainnya, ialah: Tanpa mempelajari lebih dahulu berbagai ideologi. tanpa mencari dan memperoleh pandangan para pewenang tentang Islam, Bagaimana Anda membiarkan diri Anda memeluk ideologi yang telah kalah dan tidak berfungsi?

Apa insentif Anda?

Apa yang membuat hati Anda menetap pada sesuatu ismeisme yang telah dianggap kosong dan hampa oleh para peneliti?

Apa tujuan Anda dalam kehendak untuk menyeret negara Anda ke dalam pengakuan Amerika, Uni Soviet atau Cina?

Apa yang membuat anda memerangi bangsa anda sendiri atas nama cinta kepada rakyat, atau bersekongkol melawan rakyat sendiri untuk kepentingan orang asing?

Anda sangat melihat bahwa orang-orang yang telah mengklaim dan menganut komunisme sejak awal mulanya adalah paling diktator, haus kuasa dan hegemonis.

Berapa banyak bangsa yang hancur di bawah tekanan Uni Soviet lalu lenyap?

Bangsa-bangsa yang diperintah Uni Soviet, muslimin atau bukan, sedang berjuang dari bergelut di bawah tekanan diktator partai komunis. Tertekan dari segala kemerdekaan, mereka semata-mata hidup dalam penindasan yang jauh lebih buruk dari apa pun di dunia ini.

Stalin adalah salah satu dari yang dinamakan wajah-wajah cemerlang pada partai itu. Kita semua melihat masuk keluarnya serta upacara-upacara aristokratis yang menyertainya. Bahkan sekarang, ketika Anda, para individu yang tertipu, siap mengorbankan hidup Anda karena cinta kepada partai itu, rakyat Soviet yang tertindas dan bangsa-bangsa satelit dari negara itu, seperti rakyat Afghanistan dan sebagainya, sedang melenyap di bawah kekejaman rezim Soviet. Sementara itu, Anda yang mengaku memihak kepada rakyat, menyakiti dan merugikan rakyat dalam setiap cara yang mungkin sekuat kuasa Anda.

Anda melakukan kejahatan-kejahatan yang tak terkira-kira terhadap rakyat Amol yang terhormat, yang secara salah Anda anggap sebagai pendukung kuat Anda, dan dengan salah mengirimkan sejumlah besar dari mereka untuk berperang melawan pemerintah dan rakyat dengan hasil sebagian besar dari mereka terbunuh.

Anda, pendukung rakyat tertindas, ingin menyerahkan rakyat Iran yang tidak berdosa dan tertindas kepada pemerintah diktator Soviet dan untuk ini Anda memakai kedok dan menyebut diri Anda Feda’iyyin Khalq dan mendukung penindasan. Ini sedang dilaksanakan sekarang oleh partai Tudeh dan pengikut-pengikutnya melalui persekongkolan dan intrik-intrik di bawah pendukung Republik Islam dan dengan kelompok (kiri) lain dengan menggunakan senjata teror, pemboman dan lain-lain.

Saya menasehati semua partai (politik) dan grup-grup yang lebih dikenal sebagai kiri (meskipun indikasi-indikasi menunjukkan afiliasi mereka dengan komunis Amerika) , apakah diberi makan atau diilhami oleh Barat; atau orang yang menamakan diri ‘pemerintahan sendiri’ dan mendukung orang-orang Kurdi dan Baluchistan, telah mengangkat senjata dan menghancurkan kehidupan rakyat Kurdistan yang tertindas dan suku-suku lokal yang lain. (Anda) telah mengancam usaha-usaha pemerintah Islam dalam menyajikan layanan pendidikan, medis dan ekonomi maupun aktivitas pembangunan di provinsi-provinsi ini. Kelompok-kelompok semacam Demokrat, Komeleh, akan membantu bangsa itu.

Pengalaman-pengalaman menunjukkan bahwa mereka semata-mata melakukan kerusakan dan tidak membawa sesuatu pun kecuali kemelaratan kekawasan itu. Itulah hal-hal yang dapat mereka lakukan, dan tidak lebih dari ini. Dengan demikian, demi kepentingan mereka sendiri, bangsa mereka dan propinsi mereka, agar mereka bekerjasama dengan pemerintah, menghindari pengacauan, pelayanan kepada orang-orang asing, dan pengkhianatan kepada negara. Malahan, hendaklah mereka berpartisipasi dalam membangun negara dan meyakinkan bahwa Islam lebih baik bagi mereka dari kejahatan Barat kediktatoran Timur, dan mencapai hasrat-hasrat manusia yang terbaik.

Nasehat saya kepada kelompok-kelompok Muslim yang secara keliru cenderung ke Timur atau ke Barat, dan kadang-kadang mendukung kaum munafikin yang pengkhianatannya terbukti, dan tidak sengaja mengutuk orang-orang yang menentang musuh-musuh Islam, ialah agar mereka tidak bersikeras dalam kesalahan mereka. (Dalam memberi contoh) keberanlan Islami, mereka harusnya mengakui kesalahan-kesalahan mereka, dan untuk mencapai keridhaan Ilahi, dengan rakyat, lalu bersama-sama menyelamatka,n sejarah kaum mustadh’afin dari kejahatan dan kekejaman kaum mustakbirin. Ingatlah apa yang dikatakan oleh mujtahid besar Mudarris dalam sidang Majelis yang sedih: “Kalau kita mesti dihancurkan, mengapa harus kita sendiri yang melakukannya?” Dalam mengenang syahid besar itu, saya katakan kepada Anda sekarang bahwa jauh lebih kita dimusnahkan dari mukabumi secara terhormat oleh Amerika Serikat atau Uni Soviet dan menemui Tuhan kita dalam kemuliaan, daripada hidup senang di bawah panji pasukan Barat.

Demikianlah pratek para Nabi besar, para Imam suci dan para agamawan besar yang kita ikuti. Kita harus meyakinkan diri kita bahwa apabila suatu bangsa menghendaki, ia dapat hidup tanpa ketergantungan. dan kekuatan-kekuatan dunia tak dapat memaksakan apa pun kepada suatu bangsa, yang bertentangan dengan kehendak bangsa itu. Harus dipelajari suatu pelajaran dari Afghanistan di mana pemerintah menyerobot dan partai-partai kiri telah bersama Uni Soviet namun tidak mampu menekan rakyat.

Lagipula, sekarang bangsa-bangsa yang tertindas telah bangun dan segera setelah kesadaran mereka bangkit, akan menimbulkan pergolakan, kebangkitan, gerakan, dan revolusi. Mereka akan muncul dari dominasi para penindas mustakbirin. Anda, muslimin, yang mencintai nilai-nilai Islami, dapat melihat sendiri bahwa pemisahan dari Timur dan Barat sedang mengungkapkan rahmat-rahmatnya. Para cendikiawan dan otak-otak pribumi telah menjadi aktif dan sedang bergerak menuju swasembada. Semua yang dipura-purakan oleh para spesialis pengkhianat dari Timur dan Barat sebagai yahg mustahil dapat kita capai, ternyata telah dicapai oleh tangan-tangan dan otak bangsa ini.

Insya Allah kecenderungan itu akan terus berlanjut di masa depan. Sarang, revoiusi ini terjadi terlambat! Sekiranya ini telah terjadi pada awal pemerintah Mohammad Reza negara yang telah dirampoki ini akan lain adanya.

Nasehat saya kepada para penulis, orator, para cendikiawan, para pencari kesalahan, para pengacau, dan semua orang yang mempunyai kompleks inilah: ketimbang membuang waktu Anda mengikuti suatu jalan yang bertentangan dengan Republik Islam dan berbuat sekuat kuasa Andal untuk mencemarkan Majelis, pemerintah, dan para pelayan rakyat lainnya, dengan pesimisme dan nilai buruk Anda, dan dengan demikian mendorong negara ke jalan para adikuasa.

Sediakanlah satu malam dalam kesendirian dengan Tuhan, duduklah sendirian dengan hati nurani Anda sendiri dan pelajarilah motif-motif batin Anda yang sering tidak disadari, dan fikirkanlah mengapa, dan dengan standar kejujuran apa Anda mengabaikan darah semua tubuh pemuda yang dirusak dan bertebaran di mana-mana di medan perjuangan dan di kota-kota kecil dan besar?

Mengapa Anda memulai perang urat sayaf dengan suatu bangsa yang telah melepaskan dari tengkuknya tekanan-tekanan para penindas dan perampok dari luar dan dalam negeri, telah membayar mahal untuk memperoleh kebebasan dan kemerdekaannya, dengan darah anak-anaknya, dan sekarang hendak mempertahankan ini dengan pengorbanan yang lebih jauh?

Mengapa Anda hendak membuka lagi jalan para penindas mustakbirin dengan persekongkolan khianat dan menciptakan perselisihan serta perpecahan?

Tidakkah lebih baik bagi Anda untuk mengawal dan memandu pemerintah, Majelis dan bangsa dengan pena Anda, dengan kata dan fikiran Anda, untuk memelihara tanah air Anda?

Apakah rakyat yang tertindas ini tidak patut mendapat bantuan Anda?

Tidakkah lebih baik Anda menolong dalam pemantapan pemerintahan Islami?

Apakah Anda memandang Majelis ini, presiden, dan pemerintahan serta sistem pengadilan ini lebih buruk dari apa yang ada dalam rezim yang sebelumnya?

Tidakkah Anda ketahui bahwa negara Islami ini dahulu merupakan basismiliter bagi Amerika Serikat dan pada saat yang sama diperlakukan oleh mereka sebagai suatu jajahan, atau bahwa Majelis, pemerintah dan angkatan bersenjata dahulu berada di tangan mereka?

Tidakkah Anda tahu bahwa para penasehat, spesialis dan industrialis mereka mempermainkan bangsa ini serta sumber-sumbernya?

Telah lupakah Anda penyebaran pelacuran ke seluruh bangsa, pusat-pusat kejahatan dan maksiat, termasuk penjudian, bar-bar, night club, tempat minuman keras dan sebagainya?

Bukankah setiap faktor ini merupakan unsur besar dalam merusak seluruh generasi pemuda?

Lupakah Anda bahwa bacaan-bacaan cabul dipromosikan oleh media massa yang korup dalam masa rezim yang sebelumnya?

Dan sekarang, setelah pasar-pasar kejahatan tidak ada lagi, pengadilan terhadap beberapa orang muda dari kelompok penyeleweng untuk mencemari dan menodai Islam dan Republik Islam, hukuman terhadap sejumlah orang yang telah memberontak terhadap Islam dan Republik Islam.

Dihukum mati membuat Anda memekikkan kemanusiaan! Pada saat yang sama Anda bersahabat dengan para individu yang secara terang-terangan mengutuk Islam dan bangkit menentangnya, atau telah memberontak dengan pena dan lidah mereka, yang lebih buruk dari pemberoritakan bersenjata. Dengan orang-orang seperti ini Anda mengikat persaudaraan dan berjabat tangan.

Anda menamakan orang-orang yang telah dinyatakan Allah ‘halal darahnya’ sebagai ‘penglihatan’ Anda!

Anda duduk di sisi orang-orang yang para pelakunya menciptakan peristiwa bencana 5 Maret 1981 ketika para pemuda dipukuli, dan menyaksikan penganiayaan itu! Pada waktu itu Anda namakan perbuatan- perbuatan Islami dan etis. Tetapi, ketika pemerintah dan pengadi\an mengadili dan menghukum musuh-musuh itu, para ateis penyeleweng, Anda memekikkan kemanusiaan! Anda memekikkan tak berdosa! Saya merasa sedih terhadap saudara-saudara dari orang-orang yang catatannya saya ketahui.

Saya tertarik pada beberapa orang dari Anda, tetapi tidak pada orang-orang yng memberontak, bertopeng seperti bermaksud baik, para serigala dalam busana domba, karena mereka pelaku yang mempermainkan segalanya dan bermaksud menghancurkan negara dan bangsa karena mereka adalah budak-budak dari salah satu di antara kedua kutub perampok.

Orang-orang yang mensyahidkan para pemuda, orang-orang muda yang berharga, pendidik masyarakat, dan tidak menunjukkan belas kasihan pada anak-anak muslim yang tak berdosa, telah merusak segala sesuatu di hadapan Tuhan dan tidak mampunyai jalan kembali karena mereka dikuasai oleh jiwa-jiwa yang jahat.

Tetapi Anda, saudara-saudara yang tulus, mengapa Anda tidak menolong pemerintah dan bangsa yang sedang berusaha untuk melayani orang-orang miskin yang tertindas, orang-orang yang tak bertudung dan berkasut, yang tak mempunyai apa-apa?

Apakah Anda telah berusaha untuk mengukur jumlah pelayanan yang telah dilakukan pemerintah ini dan berbagai yayasan di Republik ini?

Ini telah dilakukan, walaupun sementara dalam pergolakan yang terjadi ada pada setiap revolusi, dan walaupun peperangan telah dipaksakan kepadanya, dengan segala kerugian, kehancuran, jutaan pengungsi dari dalarn dan luar negeri, dengan segala tindakan sabotase, dalam waktu singkat ini, bandingkanlah itu dengan rencana-rencana pembangunan rezim yang dahulu.

Tidakkah Anda tahu bahwa karya-karya pembangunan pada rezim itu terbatas, hampir seluruhnya, pada kota-kota, dan dalam kota-kotaitu sendiri terbatas, terbatas pada lingkungannya yang memang sudah lebih baik, wilayah orang-orangkaya?

Kalangan-kalangan yang lebih miskin hanya beroleh bagian yang lebih sedikit atau tidak sama sekali, sedangkan pemerintahan sekarang ini serta yayasan-yayasan Islaminya, dengan sepenuh hati melayani kelompok-kelompok tertindas.

Anda, kaum mukminin, dukunglah pemerintah supaya proyek-proyek dapat berlangsung lebih lancar, dan dengan demikian, bila Anda kelak tampil di hadapan Hadirat-Nya, Anda tampil dengan memakai lam bang pelayanan kepada harnba-hamba-Nya.

m. Suatu pertanyaan yang memerlukan komentar ialah: Islam tidak mendukung kapitalisme yang kejam dan semena-mena untuk merebut hak-hak kaum tertindas. Kitab Allah dan Sunnah secara serius mengutuk kapitalisme semacam itu dan memandangnya sebag;ai bertentangan dengan keadilan sosial. Walaupun ada orang yang secara keliru menganggap bahwa Islam menyukai bentuk kapitalisme yang tak terkendali, namun itu tidak benar.

Penilaian yang keliru itu menutupi wajah Islami yang bersinar dan menyiapkan jalan bagi serangan-serangan tak adil oleh musuh-musuh Islam dengan memandangnya seperti rezim kapitalis atas pemerintah Amerika Serikat dan Inggris serta perampok Barat lainnya. Dengan bersandar pada tuduhan-tuduhan yang tak berdasar dan pemahaman yang salah seperti itu, musuh-musuh, tanpa merujuk sumber-sumbsr Islam untuk menjelaskan pokok ini, bangkit menantang Islam.

Islam bukan suatu pemerintahan Komunis atau Marxis-Leninis yang menentang kepemilikan pribadi dan membela Komunisme dalam segala segi, termasuk hubungan seksual dan homoseksual. Itu Kediktatoran yang destruktif yang merusak. Sebaliknya, Islam adalah suatu pemerintahan yang seimbang dan moderat, mengakui pemilikan dan menghormatinya dalam suatu bentuk yang terbatas atas (produksi) dan konsumsi. Apabila ini diterapkan, ekonomi yang sehat dan keadilan sosial akan timbul dari padanya karena persamaan sosial merupakan syarat bagi sehatnya suatu pemerintahan.

Di sini pun sejumlah orang yang tak sadar dan tak logis, tanpa pengetahuari tentang Islam dan gagasan ekonominya yang sehat, telah bangkit menentang grup yang pertama. Berlandaskan beberapa ayat AI-Quran dan mengutip beberapa ungkapan dari Nahjul Balaghah memandang Islam sebagai akidah penyeleweng seperti akidah Marx.

Orang-orang semacam itu tidak memperhatikan bagian-bagian lain Nahjul Balaghah dan ayat-ayatAI-Quran; sebagai akibat pemahaman mereka yang tak lengkap, telah mengakibatkan bang kit mengikuti kepercayaan komunis. Mereka mengabaikan ateisme, kediktatoran, dan penindasan terhadap nilai-nilai manusiawi misalnya, pihak minoritas memperlakukan masa manusiawi sebagai hewan-hewan.

Saya nasehati Majelis, pemerintah, presiden dan Dewan Kehakiman Tinggi supaya tunduk di hadapan perintah Allah dan tidak terpengaruh oleh propaganda kosong dari kutub kapitalisme yang kejam, kutub komunis yang ateis, namun menghormati pemilikan dan modal pribadi dalam batas-batas yang Islami.

Saya nasehati Anda untuk meyakinkan bangsa ini agar inisiatif pribadi dan kreativitas berkembang supaya negara dan pemerintah mencapai swasembada dalam segala bidang, termasuk industri ringan dan berat.

Saya nasehati orang-orang yang memperoleh kekayaan secara sah untuk menanamkan pendapatan mereka pada karya-karya pembaruan dalam pertanian, pedesaan dan pabrik-pabrik. Perbuatan ini sendiri merupakan suatu ibadah yang sunnah.

Saya nasehatkan Anda untuk berusaha bagi kesejahterankaum yang tertindas, karena ini pekerjaan yang baik, di dunia dan di akhirat, karena kalangan ini telah tertindas sepanjang sejarah feodal dan kerajaan. Betapa mulianya apabila kalangan yang kaya dengan suka rela menyediakan perumahan untuk menolong para penghuni gubuk karena hal itu akan merupakan rahmat bagi mereka di dunia dan di akhirat.

Adalah jauh dari keadilan apabila seseorang memiliki puluhan bangunan, sementara puluhan orang laintiQak mempunyai sebuah kamar pun untuk dihuni.

n. Nasehat saya kepada para fakih, ulama dan kepada para fakih semu yang menentang Islam karena berbagai alasan serta mengabdikan waktu untuk mencabutnya hingga ke akar-akarnya. Membantu musuh-musuh lain yang bersekongkol dan mengadakan intrik-intrik politik dan sebagaimana telah dikatakan, menyumbangkan kepada mereka jumlah yangsangat besar dari uang yang mereka terima dari para kapitalis yang tak mengenal T uhan, ialah bahwa sejauh ini Anda tidak memperoleh apa pun dari perbuatan buruk Anda, dan saya fikir Anda tidak akan mencapai apa-apa bila Anda meneruskannya. Maka, apabilaAnda lakukan semua kejahatan Anda ini demi dunia ini, Allah tidak membiarkan Anda mencapai apa pun. Maka lebih baik bagi Anda untuk bertobat. Untuk itu masih ada kesempatan; mohonlah keampunan Allah dan bersatulah dengan bangsa yang tertindas dan dukunglah Republik Islam yang telah terwujud dengan pengorbanan bangsa ini.

Di sini terletak tujuan Anda yang sesungguhnya, di sini dan di akhirat. Namun, saya tidak mengira bahwa akan berhasil untuk bertobat.

Kepada grup, karena keliru atau dengan sengaja membuat kesalahan, meilentang hukum-hukum, perintah-perintah, menentang Republik Islam dan bertindak atas nama Allah untuk menjungkirkannya. Menganggap bahwa Repubfik Islam suatu pemerintahan yang lebih buruk dari kerajaan, atau yang serupa itu.

Saya katakan, renungkanlah Republik Islam itu secara tulus dalam kesendirian Anda. Buatlah suatu perbandingan yang adil dan tak memihak antara pemerintahan ini dengan rezim-rezim sebelumnya serta pertimbangkanlah bahwa semua revolusi dunia selau berekor pergolakan, kekacauan, dan gangguan-gangguan, juga para oportunis yang hendak mengambil keuntungan dari situasi itu untuk tuhan serakah mereka.

Pertimbangkanlah kenyataan bahwa Republik Islam menghadapi semua hal ini dan harus menanggung propaganda-propaganda palsu, kebohongan, tuduhan, serangan bersenjata dari luar maupun dari dalam negeri, dan berperang melawan infiltrasi kejahatan, yang tak terelakkan, unsur-unsur anti-Islam dalam semua organ negara dan pemerintahan untuk menciptakan rasa tak puas dan keresahan. Lagi pula, kebanyakan dari para pelayan umum dalam pemerintahan itu adalah orang-orang tak puas dan keresahan. Lagi pula kebanyakan dari para pelayan umum dalam pemerintahan itu adalah or:ang-orang tak berpengalaman, dan banyak orang-orang lama merasa tidak puas karena pendapatan mereka yang tidak sah tak dapat mereka peroleh sekarang.

Dengan demikian, mereka menunjukkan kekesalan dengan menyebarkan kebohongan dan desas-desus palsu. Semua ini, ditambahkan kekurangan hakim, kesemrautan ekonomi, kesufitan dalam membersihkan personel yang korup serta kekurangan personel yang kompeten dan bermutu, serta kekurangan personel yang kompeten dan bermutu, serta banyak permasalahan lain harus diurusi. Pada sisi lain, para monarki yang penuh prasangka dengan modal yang tak terkirakan yang mereka peroleh melalui suapan, penjualan mata uang asing, adu untung, memberi harga yang membumbung atas barang-barang dan jasa, penyelundupan, penimbunan barang dan perbuatan jahat semacam itu, menempatkan kaum tertindas di bawah tekanan dahsyat mereka dan menimbulkan perpecahan serta kejahatan dalam masyarakat.

Orang-orang golongan ini datang kepada anda dengan tujuan-tujuan menipu. Untuk meyakinkan anda atas apa yang mereka katakan, mereka berpuran-pura Islam dan kadang-kadang bahkan memberikan bagian imam dan mengucurkan air mata buaya. Mereka menghasut dan menggelorakan Anda.untuk menentang. Kebanyakan dari para individu ini mengisap darah rakyat atau mengeksploitasi rakyat dengan jalan-jalan dan cara-cara yang tidak sah dan merugikan negara.

Nasehat saya yang sederhana, sebagai saudara, ialah supaya Anda, orang-orang yang terhormat tidak terpengaruh oleh desas-desus. Dukungan dan perkuatlah republik ini Demi Allah! dan demi mempertahankan Islam!.

Yakinlah bahwa apabila republik ini runtuh. republik yang dapat diterima Baqiyatullah dan taat kepada Anda tidak akan terwujud. Malah, suatu pemerintahan yang diterima oleh satu dari kedua kutub kekuatan akan menggantikannya dengan mengecewakan kaum mustadh’afin sedunia yang telah berpaling kepada Islam dan pemerintahan Islami. Islam akan selamanya terkucil dan anda akan menyesali perilaku anda pa.da suatu hari, ketika sudah terlambat. Apabila anda, tuan-tuan, mengharapkan bahwa segala sesuatu akan di-islamkan dalam semalam suntuk maka Anda akan keliru. Mukjizat semacam itu tidak pernah terjadi dalam sejarah umat manusia.

Dan janganlah berpikir bahwa bilamana Muslih (reformator) besar muncul maka suatu mukjizat akan terjadi dan seluruh dunia akan diluruskan dalam satu hari!

Malah, dengan usaha pengorbanan, para penindas akan disingkirkan. Apabila, seperti dhu’afa, kaum awam yang keliru. Bahwa untuk munculnya Imam Mahdi afs., dunia mesti sudah berada sama sekali di bawah selubung kekejaman dan oleh karena itu, supaya dia cepat datang, kekejaman cepat ditingkatkan, maka marilah kita bunyikan lonceng kematian kita.


o. Nasehat saya kepada seluruh kaum muslimin dan kaum yang tertindas, ialah bahwa anda tidak boleh duduk dan menanti hingga para pejabat dan penguasa anda, atau sesuatu kekuasaan asing, memberikan hadiah berupa kebebasan dan kemerdekaan kepada anda.

Dalam masa seratus tahun kita telah melihat infiltrasi oleh kekuatan- kekuatan besar dunia ke seluruh negara-negara Islam dan ke negeri-negeri kecil lainnya. Sejarah yang dapat dipercaya telah melaporkannyakepada kita. Tidak ada penguasa di mana pun di antara negara-negara ini yang menaruh perhatian atas kebebasan, kemerdekaan dan kesejahteraan bangsanya, bahkan tak ada hingga sedarang. Malahan, sebagian besar dari para penguasa itu sendiri merupakan penindasa yang kejam, yang berusaha memeras rakyatnya.

Kebaikan apa pun yang mereka lakukan :idalah untuk kemanfaatan mereka sendiri, atau untuk kepentingan suatu kelompok. Atau, para penguasa itu meningkatkan kesejahteraan kalanganatas yang memang sudah kaya, tetapi tak pernah berbuat sesuatu bagi kemaslahatan grup-grup tertindas sertapara penghuni gubuk. Grup yang disebut terakhir ini bahkan tertindas dalam haknya memperoleh sesuap nasi sehari-hari.

Kaum tertindas dan sengsara diabdikan untuk kaum mewah yang makmur, atau mereka dijadikan boneka dari kekuatan-kekuatan besar, berusaha sekuat-kuatnya untuk membuat negara mereka semakin tergantung pada kekuasaan asing. Para penguasa negara-negara ini, yang menjadi pemimpin hanya dalam nama, mengamankan kepentingan-kepentingan para majikan Timur dan Barat mereka, menjadikan negara mereka pasar untuk konsumsi produk-produk yang dibuat oleh tuan besar mereka, membiarkan negeri-negeri mereka dalam keadaan tak berkembang dan berbuat begitu hingga pada hari ini .

p. Pada kesimpulan wasiat ini sekali lagi saya katakan kepada bangsa Iran yang mulia bahwa di dunia ini jumlah dan isi kesakitan, penderitaan, pengabdian dan pengorbanan, sebanding dengan besarnya niat seseorang, nilai dan kedudukan mulia tujuannya.

Yang sedang Anda perjuangkan, bangsa yang mulia yang bangkit dan mengikuti dan menyerahkan hidup Anda dan kekayaan Anda untuk itu, adalah tujuan yang paling luhur, paling mulia dan paling tercinta yang telah dikemukakan sejak awal zaman, tidak pula perjuangan semacam ini akan disuguhkan lagi.

Tujuan itu ialah akidah Ilahi dalam makna dan pengertiannya yang luas. Gagasan Tauhid-lah dalam dimensi-dimensinya yang paling luhur yang fondasinya terakhir dan kreatif terletak di sepanjang tentang dunia wujud dan pada tingkat dan derajat kegaiban dan kegadiran, yang diwujudkan dalam makna dan dimensinya yang penuh dalam ajaran Muhammad Saww. dan para penenang serta aulianya. Para nabi dan auliya telah bekerja kerns untuk mewujudkannya.

Kesempurnaan mutlak dan kemuliaan serta keindahan yang paling tinggi takdapat dicapai kecuali dengan akidah Ilahi, karena itu telah memuliakan manusia bumi melebihi makhluk-makhluk sama. Semua yang diberikan kepada manusia bumi dari kemajuan dalam jalan-Nya, tidak terdapat pada sesuatu wujud lain yang dapat dijangkau mata, yang tersembunyi dan yang terselubung tirai.

Anda bangsa mujahidin, sedang diselubungi lambang dan panji yang berkibar di mana-mana dalam dunia moral dan material! Baik anda memahaminya atau tidak, anda melangkah di jalan yang merupakan jalan semua nabi dan satu-satunya jalan menuju kebahagiaan serta berkat yang abadi!

Inilah insentif para nabi dalam menerima dan merangkul syahadah.

Inilah yang membuat syahadah bagi mereka lebih manis dari madu.

Para pemuda Anda telah mengalami hal ini di medan-medan pertempuran. Hal ini telah membuat merekahidup dalam nikmat bahagia sejak itu. Hal ituterpantul dalam jiwa dan perilaku dari saudara-saudara laki-laki dan perempuan serta orang tua para syuhada itu. Kita semua seharusnya mengharapkan dapat mencapai keberhasilan dan kedudukan seperti itu. Semoga mereka menikmati baju kebahagiaan hati dan ‘penglihatan’ yang membakarnya!.

Haruslah kita ketahui bahwa percik dari ‘penglihatan’ ituterwujud dalam lahan panas yang diolah, dalam pabrik-pabrik, bengkel-bengkel, pusat-pusat riset industri, pengembangan dan penemuan, pada bangsa keseluruhannya, di pasar, jalan-jalan dan wilayah-wilayah pedesaan dan pada semua yang melayani Islam, Republik Islam. Bekerja bagi semua yang melayani Islam, Republik Islam, kemajuan dan swasembada.

Selama semangat kerjasama dan dedikasi ini ada dalam masyarakat, Insya Allah, negara kita akan kebal terhadap musuh-musuh duniawi. Syukur kepadaAllah, pusat-pusat keagamaan, universitas-universitas dan generasi muda di lembaga-lembaga pendidikan, semuanya telah diberkati dengan semangat Ilahi. Mereka menguasai agensi-agensi yang Insya Allah selamat dari rongrongan para penyeleweng dan sabotir.

Nasehat saya kepada semua ialah agar semua maju ke arah kesadaran diri, swasembada dan ketidaktergantungan. Dengan mengingat Allah. Tanpa ragu, pertolongan-Nya bersamaAnda, asal anda bersama Dia dan meneruskan semangat kerjasama ini bagi kemajuan negara Islam ini. Saya do’akan kiranya semua yang saya lihat pada bangsa yang waspada, cerdas, komited, mengabdi, semangat perlawanan yang berani, digunakan di jalan Allah, dengan Rahmat-Nya, akan disalurkan ke generasi-generasi yang akan datang dengan momentum yang semakin meningkat.

Dengan hati yang tentram karena keyakinan, dan jiwa yang gembira serta kesadaran yang penuh harapan akan rahmat Allah, saya mohon diri ari semua saudara laki-laki dan perempuan. untuk perjalan ke kediaman yang kekal.

Saya membutuhkan do’a Anda dan memohon keampunan Allah Yang Mahakuasa atas segala kekurangan dan kesalahan saya.

Saya berharap. bangsa saya juga akan memaafkan kekurangan dan kesalahan saya.

Hendaklah semua maju dengan kekuatan dan tekad. Ketahuilah bahwa kepergian seorang hamba tidak akan meninggalkan suatu goresan pada blokade baja yang merupakan suatu bangsa. Hamba-hamba yang Jebih mulia dan berukuran lebih besar sedang dalam pengabdian, dan Allah memelihara bangsa ini serta kaum mustadh’afin sedunia.

Salam kepada anda.

Wassalamu ‘alaikum wa ‘ala ‘ibadillahish shalihin.




Dengan Asma-Nya Yang Mahatinggi

Anak saya Ahmad akan membacakan wasiat ini kepada rakyat sepeninggal saya. Apabila ia berhalangan untuk melakukannya. Presiden atau Ketua Majelis Syura Islami atau Ketua Mahkanah Agung kiranya sudi menerima tugas itu. dan apabila mereka pun berhalangan. hendaklah seorang fakih yang terhormat akan menerima gangguan ini.

Ruhullah al-Musawi al-Khomeini.

Dengan Asma-Nya Yang Mahatinggi

Saya ingin menunjukkan pada akhir wasiat saya ini butir-butir sebagai berikut:

1. Sementara saya di sini bersama Anda, saya ingin memaklumkan bahwa hal-hal palsu tertentu telah dikatakan atas nama saya, yang mungkin meningkat setelah saya pergi. Oleh karena itu, dengan ini saya makJumkan bahwa tidak ada yang dikatakan atas nama saya. digambarkan atau diatributkan kepada saya, mendapatkan pengukuhan saya, kecuali dalam tulisan tangan saya, telah disiarkan melalui televisi, atau yang dikukuhkan oleh para spesialis.

2. Beberapa individu telah mengklaim semasa saya masih hidup bahwa mereka telah menulis pernyataan-pernyataan, pengumuman-pengumuman, maklumat, dan sebagainya, untuk saya. Dengan semua maklumat semacam itu telah dipersiapkan oleh saya sendiri saja.

3. Nampaknya sekian orang mengaku telah mengatur kepergian saya ke Paris, Prancis. Ini suatu kebohongan. Sesudah saya ditolak Kuwait, saya memilih Prancis dengan bermusyawarah dengan Ahmad, karena sangat boleh jadi negara-negara Islam tidak akan menerima. Mereka berada di bawah pengaruh Syah, tetapi Paris tidak.

4. Dalam rangka gerakan dan revolusi, saya berbicara menyenangkan tentang individu-individu tertentu yang mempunyai pretensi-pretensi kepada Islam, tetapi kemudian saya menyadari tipuan mereka. Komentar-komentar saya yang menyenangkan itu dibuat pada suatu saat ketika mereka berpura-pura sebagai komited pada Republik Islam. Hal-hal semacam itu tidak boleh dimanfaatkan. Tolok ukur setiap orang adalah perilakunya sekarang.


Referensi:

12. Pasukan pengawal Revolusi Iran.
13. Pemerintah (editor).
14. hadis yang banyak diriwayatan sahabat.
15. hadis yang mengandung dua hal besar.

(Sadeqin/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: