Pesan Rahbar

Home » , » Syahidnya Husain Dalam Prosesi Tabut Besanding Bengkulu

Syahidnya Husain Dalam Prosesi Tabut Besanding Bengkulu

Written By Unknown on Saturday 15 October 2016 | 19:54:00

Tumpah ruah kemeriahan penutupan festifal Tabut tanun 2016, yang ditutup langsung oleh Gubernur Bengkulu, Dr H Ridwan Mukti MH, Senin malam ,10 Oktober 2016. (Foto: Bengkulu Ekspress)

Ribuan warga Kota Bengkulu memadati lapangan Tugu Merdeka atau dikenal juga dengan lapangan “View Tower” untuk menyaksikan prosesi Tabut Besanding, malam puncak ritual Tabut untuk memperingati gugurnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husain, di pertempuran Padang Karbala.

“Malam Arak Gedang dan Tabut Besanding menjadi malam puncak ritual tabut sebelum acara puncak, yaitu pembuangan tabut,” kata Ketua Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) Bengkulu Ahmad Syiafril di Bengkulu, dilansir Antara.

Tabut yang berarti ‘peti’ adalah simbol lambang peti jenazah Husain yang diarak keluarga Tabut Bengkulu untuk mengikuti ritual tabot tebuang pada 10 Muharam menuju pemakaman Karbala yang mencerminkan kawasan Karbala di Irak.

Ritual Tabut selama 10 hari yang digelar mulai 1 Muharram hingga 10 Muharram merupakan peringatan terhadap mati syahidnya Husein di Padang Karbala.

Tabut Besanding adalah rangkaian bangunan Tabot yang dibuat oleh KKT imam dan bangsal. Sebelum prosesi Tabut Besanding, KKT menggelar ritual naik pangkek atau menaikkan jari-jari ke puncak bangunan tabut.

Foto: musiardanis’s Bucket

Ritual naik pangkek dilakukan setelah salat Asar, bertempat di gerga atau markas pembuatan tabut imam dan bangsal. Tabut yang telah dilengkapi jari-jari (terbuat dari tembaga) yang bermakna sebagai simbol jasad cucu Nabi Muhamad SAW, yakni Husein.

Selanjutnya, tabut tersebut diarak menuju Jalan Ahmad Yani Kota Bengkulu untuk mengikuti ritual arak gedang dilanjutkan Tabut Besanding dengan puluhan tabut lainnya.

Tabut atau rangkaian peti tersebut mencapai setinggi tiga sampai lima meter. Tabot yang berwarna-warni tersebut semakin meriah dan menarik perhatian karena dipasang lampu kerlap-kerlip, sehingga sangat indah dilihat pada malam hari.

Foto: Garuda Citizen

Upacara tabut dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat Bengkulu untuk menyambut Tahun Baru Hijriah dan memperingati gugurnya cucu Nabi Muhammad SAW bernama Husein bin Abi Thalib dalam perang di Padang Karbala.

Ritual tabut yang digelar KKT telah dikembangkan oleh Pemda Provinsi Bengkulu dengan istilah Festival Tabut yang dirangkai dengan pertunjukan seni budaya dan pasar rakyat.

(Bengkulu-Ekpress/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: