Perempuan Saudi tuntut kesetaraan gender kepada kerajaan (Foto: Twitter)
Ribuan perempuan di Saudi Arabia dilaporkan menggelar aksi demo guna menuntut kebebasan mendasar kepada pihak Kerajaan Saudi. Aksi yang diikuti sekira 2.500 pengunjuk rasa menuntut petugas kerajaan agar segera mengakhiri sistem penjagaan terbatas terhadap perempuan.
Dalam aksi ini, para demonstran dilaporkan berhasil mengumpulkan sedikitnya 14 ribu tanda tangan untuk menggelar petisi. Petisi itu dimulai oleh seorang aktivis bernama Aziza Al Yousef. Pada 2013, ia sempat ditahan oleh petugas keamanan Saudi karena mengumpulkan massa untuk menggelar demonstrasi menentang aturan negara yang melarang perempuan berkendara.
Setelah terkumpul, Aziza dan para aktivis lainnya berupaya untuk menyampaikan petisi tersebut kepada Pengadilan Kerajaan pada Senin 26 September secara langsung, tapi pihak pengadilan meminta agar dikirimkan saja melalui pos. Demikian sebagaimana dilansir Metro, Selasa (27/9/2016).
Selama ini, hukum di Saudi mengharuskan agar perempuan meminta izin dari ayah, saudara laki-laki atau keluarga laki-laki lainnya sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri, menikah ataupun meninggalkan penjara.
Selain itu, sejumlah pengusaha dan perguruan tinggi juga memerlukan persetujuan wali bagi siswa dan karyawan perempuan. Bahkan, selama ini perempuan Saudi harus mendapatkan izin terlebih dahulu sebelum memperoleh layanan kesehatan.
Setelah pengawas hak-hak perempuan melansir laporan terkait isu gender pada Juli lalu, perempuan di Saudi mulai melancarkan cuitan di Twitter dengan hasta #IAmMyOwnGuardian. Hingga saat ini, gerakan tersebut terus bertambah. Kendati demikian, hingga saat ini belum ada jawaban dan respons dari pihak kerajaan Saudi.
(Metro/Oke-Zone/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email