Pesan Rahbar

Home » » 100 Keutamaan Rasulullah Saw Jadikan Teladan Kita

100 Keutamaan Rasulullah Saw Jadikan Teladan Kita

Written By Unknown on Wednesday, 2 November 2016 | 20:28:00


Cucu Rasul, Ja’far as-Shadiq, berkata, “Saya tidak ingin seseorang meninggal dunia sementara ia belum mengetahui sebagian perilaku Rasulullah saw:

1. Ketika berjalan, beliau berjalan secara pelan-pelan dan wibawa.


2. Ketika berjalan, beliau tidak menyeret langkah kakinya.


3. Pandangan beliau selalu mengarah ke bawah.


4. Beliau senantiasa mengawali salam ke siapa saja yang dilihatnya… tidak ada seorangpun yang mendahuluinya dalam mengucapkan salam.


5. Ketika menjabat tangan seseorang, beliau tidak pernah melepaskannya terlebih dulu.


6. Beliau bergaul dengan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap orang berpikir bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang paling mulia di mata Rasulullah.


7. Bila memandang seseorang, beliau tidak memandang sinis bak pejabat pemerintah.


8. Beliau tidak pernah memelototi wajah seseorang.


9. Beliau senantiasa menggunakan tangan saat mengiyaratkan sesuatu dan tidak pernah mengisyaratkan dengan mata atau alis.


10. Beliau lebih banyak diam dan baru akan berbicara bila perlu.


11. Saat bercakap-cakap dengan seseorang, beliau mendengarkan dengan baik.


12. Senantiasa menghadapkan badan kepada lawan bicaranya.


13. Tidak pernah berdiri terlebih dulu selama orang yang duduk bersamanya belum ingin beranjak.


14. Tidak akan duduk dan berdiri dalam sebuah pertemuan melainkan dengan mengingat Allah.


15. Ketika hadir di sebuah pertemuan, beliau senantiasa duduk di tempat yang akhir dan dekat pintu, bukan di bagian depan.


16. Tidak menentukan satu tempat khusus untuk dirinya dan bahkan melarangnya.


17. Tidak pernah bersandar saat di hadapan masyarakat.


18. Kebanyakan duduknya menghadap kiblat.


19. Bila di hadapannya terjadi sesuatu yang tidak disukainya, beliau senantiasa mengabaikannya.


20. Bila seseorang melakukan kesalahan, beliau tidak pernah menyampaikannya kepada orang lain.


21. Tidak pernah mencela seseorang yang salah ucap.


22. Tidak pernah berdebat dan berselisih dengan siapapun.


23. Tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali bila orang tersebut bicara sia-sia dan batil.


24. Senantiasa mengulang-ulangan jawaban atas sebuah pertanyaan agar jawabannya tidak membingungkan pendengarnya.


25. Bila mendengar ucapan yang tidak baik dari seseorang, beliau tidak mengatakan mengapa si fulan berkata demikian, tapi beliau mengatakan, ‘bagaimana mungkin sebagian orang mengatakan demikian?’


26. Banyak bergaul dengan fakir miskin dan makan bersama mereka.


27. Menerima undangan para abdi dan budak.


28. Tak pernah menolak hadiah, meski hanya seteguk susu.


29. Rajin silaturahmi lebih dari yang lain.


30. Senantiasa berbuat baik kepada keluarganya dan tidak melebihkan mereka dari yang lain.


31. Senantiasa memuji dan mendukung pekerjaan yang baik dan menilai buruk dan melarang perbuatan yang jelek.


32. Senantiasa menyampaikan hal-hal yang menyebabkan kebaikan agama dan masyarakat kerap mengatakan, “Orang-orang yang hadir hendaknya menyampaikan segala yang didengarnya kepada orang-orang yang tidak hadir.”


33. Senantiasa menerima uzur orang-orang yang punya uzur.


34. Tidak pernah merendahkan seseorang.


35. Tidak pernah memaki atau memanggil seseorang dengan gelar yang jelek.


36. Tidak pernah mengutuk orang-orang sekitar dan keluarganya.


37. Tidak pernah mencari-cari aib orang lain.


38. Senantiasa menghindari kejahatan masyarakat, namun tidak pernah menghidar dari mereka dan beliau selalu bersikap baik kepada semua orang.


39. Tidak pernah mencaci masyarakat dan tidak banyak memuji mereka.


40. Senantiasa bersabar menghadapi kekurangajaran orang lain dan membalas kejelekan mereka dengan kebaikan.


41. Selalu menjenguk orang yang sakit, meski tempat tinggalnya di pinggiran Madinah.


42. Senantiasa menanyakan kabar dan keadaan para sahabatnya.


43. Senantiasa memanggil nama sahabat-sahabatnya dengan panggilan yang terbaik.


44. Sering bermusyawarah dengan para sahabatnya dan menekankan agar mereka rajin berembuk.


45. Senantiasa duduk melingkar bersama para sahabatnya, sehingga bila ada orang yang baru datang, ia tidak merasa dibedakan dari yang lebih dulu datang.


46. Akrab dan dekat dengan para sahabatnya.


47. Beliau adalah orang yang paling setia dalam menepati janji.


48. Senantiasa memberikan sesuatu kepada fakir miskin dengan tangannya sendiri dan tidak pernah mewakilkannya kepada orang lain.


49. Bila sedang dalam shalat ada orang datang, beliau mempersingkat durasi shalatnya.


50. Bila sedang shalat ada anak kecil menangis, beliau memendekkan shalatnya.


51. Orang yang paling mulia di sisi beliau adalah orang yang paling banyak berbuat baik kepada orang lain.


52. Tidak ada seorangpun yang putus asa dari Rasulullah saw. Beliau selalu mengatakan, “Sampaikan kebutuhan orang yang tidak bisa menyampaikan kebutuhannya kepadaku!”


53. Bila ada seseorang membutuhkan sesuatu, Rasulullah pasti memenuhinya bila mampu, namun bila tidak mampu beliau menjawabnya dengan ucapan atau janji yang baik.


54. Tidak pernah menolak permintaan seseorang, kecuali permintaan untuk maksiat.


55. Beliau sangat menghormati orang tua dan menyayangi anak-anak.


56. Rasulullah sangat menjaga perasaan orang-orang asing.


57. Beliau selalu menarik perhatian orang-orang jahat dan membuat mereka cenderung kepadanya dengan cara berbuat baik kepada mereka.


58. Beliau senantiasa tersenyum sementara pada saat yang sama beliau sangat takut kepada Allah.


59. Saat gembira, Rasulullah memejamkan kedua matanya dan tidak banyak menunjukkan kegembiraannya.


60. Tertawanya kebanyakan berupa senyuman dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak.


61. Beliau banyak bercanda namun tidak pernah mengeluarkan ucapan sia-sia atau batil.


62. Rasulullah mengubah nama yang jelek dengan nama yang baik.


63. Kesabarannya mendahului kemarahannya.


64. Tidak sedih dan marah karena kehilangan dunia.


65. Saat marah karena Allah, tidak seorangpun yang akan mengenalnya.


66. Rasulullah Saw tidak pernah membalas dendam karena dirinya sendiri melainkan bila kebenaran terinjak-injak.


67. Tidak ada sifat yang paling dibenci oleh Rasulullah selain bohong.


68. Dalam kondisi senang atau susah, dia tidak pernah berhenti menyebut nama Allah.


69. Beliau tidak pernah menyimpan Dirham maupun Dinar.


70. Makanan dan pakaiannya tidak melebihi yang dimiliki oleh para pembantunya.


71. Dia kerap duduk dan makan beralaskan tanah.


72. Dia kerap tidur di atas tanah.


73. Dia menjahit sendiri pakaian dan sandalnya.


74. Dia memerah susu dan mengikat sendiri kaki onta miliknya.


75. Kendaraan apa saja yang siap untuknya, Rasulullah pasti mengendarainya dan dia tidak membeda-bedakannya.


76. Kemana saja pergi, beliau selalu duduk dengan beralaskan kain jubahnya sendiri.


77. Baju beliau umumnya berwarna putih.


78. Bila memakai baju baru, baju sebelumnya pasti diberikan ke fakir miskin.


79. Baju kebesarannya khusus dipakai di hari Jumat.


80. Ketika memakai baju dan sandal, beliau memulainya dari sebelah kanan.


81. Beliau menilai makruh rambut yang awut-awutan.


82. Senantiasa harum dan kebanyakan pengeluarannya untuk minyak wangi.


83. Senantiasa dalam kondisi memiliki wudhu dan setiap mengambil wudhu pasti menyikat giginya.


84. Cahaya mata beliau adalah shalat. Beliau merasa menemukan ketenangan dan ketentraman saat shalat.


85. Beliau senantiasa berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan.


86. Tidak pernah mencaci nikmat sama sekali.


87. Menganggap besar nikmat Allah yang sedikit.


88. Tidak pernah memuji makanan dan tidak juga mencelanya.


89. Memakan makanan apa saja yang dihidangkan kepadanya.


90. Di perjamuan, beliau senantiasa makan makanan yang ada di depannya.


91. Dalam perjamuan, beliau yang paling dulu hadir dan paling akhir meninggalkannya.


92. Tidak akan makan sebelum lapar dan akan berhenti dari makan sebelum kenyang.


93. Tidak pernah makan dua jenis makanan sekaligus.


94. Ketika makan tidak pernah bersendawa.


95. Sebisa mungkin beliau tidak makan sendirian.


96. Mencuci kedua tangan setelah selesai makan kemudian mengusapkannya ke wajah.


97. Ketika minum, beliau meneguknya dalam tiga kali. Dia mengawalinha dengan bacaan Bismillah dan mengakhirinya dengan bacaan Alhamdulillah.


98. Rasulullah lebih memiliki rasa malu daripada gadis-gadis pingitan.


99. Bila ingin masuk rumah, beliau meminta izin sampai tiga kali.


100. Waktu di dalam rumah, beliau bagi menjadi tiga bagian: satu bagian untuk Allah, satu bagian untuk keluarga dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Sedangkan waktu untuk dirinya sendiri beliau bagi dengan masyarakat.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: