Pesan Rahbar

Home » » AS Bukan Lagi Kekuatan Nomor Satu di Dunia

AS Bukan Lagi Kekuatan Nomor Satu di Dunia

Written By Unknown on Friday 4 November 2016 | 23:30:00

Brigadir Jenderal Hossein Salami, wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), berbicara kepada demonstran di depan bekas gedung kedutaan AS di Teheran, Iran, 3 November 2016. (Foto: Tasnim)

Seorang komandan tinggi Iran mengatakan bahwa AS bukan lagi “kekuatan nomor satu” di dunia dan tidak bisa lagi mengobarkan perang langsung terhadap negara manapun.

Brigadir Jenderal Hossein Salami, wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), membuat pernyataan pada hari Kamis (3/11 /16) di depan demonstran, yang berkumpul di di depan bekas gedung kedutaan Amerika di Teheran dalam memperingati tahun ke-37 pengambilalihan kedutaan AS oleh mahasiswa Iran.

“AS sekarang bergulat dengan krisis besar dan tidak lagi dianggap sebagai kekuatan nomor satu di dunia dan political will AS tidak mengatur di Asia Barat lagi,” kata Salami.

Amerika “tidak bisa lagi melancarkan invasi langsung terhadap negara manapun, ini berarti bahwa mesin perang AS beroperasi tanpa bahan bakar,” tambah pejabat senior militer Iran.


Iran menunjukkan kesabaran

Di tempat lain dalam sambutannya, Komandan IRGC itu menyoroti kegagalan AS untuk memenuhi kewajibannya sesuai kesepakatan nuklir tahun lalu, memperingatkan bahwa bangsa Iran sejauh ini tetap bersabar dalam menghadapi kurangnya komitmen Washington.

Brigadier Jenderal Hossein Salami, wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), berbicara kepada demonstran di depan bekas gedung kedutaan AS di Teheran, Iran, 3 November 2016. (Foto: IRNA)

Iran dan kelompok negara P5 + 1 menyepakati kesepakatan nuklir, yang disebut Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), pada Juli 2015. Kesepakatan yang telah menyelesaikan sengketa lama atas program nuklir Iran mulai diberlakukan Januari lalu.

Berdasarkan kesepakatan itu, Iran setuju untuk membatasi aspek-aspek tertentu dari program nuklirnya dengan imbalan sanksi oleh Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat dan Uni Eropa dicabut.

Namun, Republik Islam mengeluhkan bahwa mereka masih belum memiliki akses ke pasar keuangan global. Banyak bank-bank internasional masih menghindar transaksi perdagangan dan melakukan transaksi dengan Iran karena takut hukuman AS.

“Bangsa Iran selalu berkomitmen terhadap kewajibannya, tetapi jangan hanya komitmen sepihak,” kata Salami, memperingatkan bahwa bangsa Iran “kesabarannya tidak terbatas.”

“Jika AS gagal mematuhi kewajibannya terkait pelaksanaan JCPOA, sentrifugalnya akan bekerja kembali dan kami tidak akan berhenti pada tingkat pra-JCPOA,” kata Jenderal Salami

Dia lebih lanjut mengatakan bangsa Iran “bertekad untuk mengejar musuh-musuh di manapun untuk mewujudkan hak-haknya yang sah.”

Penduduk Iran di kota timur laut Mashhad menandai pengambilalihan kedutaan Amerika di Teheran 1979, pada 3 November 2016. (Foto: Tasnim)

Salami juga mengatakan tentang opsi militer terhadap Iran adalah fantasi belaka, menambahkan bahwa Amerika sendiri tidak percaya pada opsi seperti itu.

Dia menggarisbawahi kekuatan militer Iran ada di laut, di darat, di udara dan bawah tanah, menekankan bahwa Teheran mampu menghancurkan posisi musuh. Sejak akhir perang Irak yang dipaksakan terhadap Iran di tahun 1980-an, AS telah berusaha untuk mempengaruhi pikiran para pemuda Iran melalui “invasi budaya,” tapi para pemuda merusak plot mereka di bawah naungan Pemimpin Revolusi Islam, Salami menyimpulkan.

(Tasnim/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: