Mawkib-mawkib Arba‘in harus menghindari aksi boros. Makanan lebih hendaknya dibagi-bagikan kepada warga masyarakat di pedesaan yang masih tertinggal.”
Begitu pernyataan ini disampaikan oleh Ayatullah Makarim Syirazi, marja‘ Syiah dan guru besar Hauzah Ilmiah Qom, dalam pertemuan dengan kepala Badan Wakaf dan Amal Jariah Propinsi Qom tadi malam.
“Program-program yang disusun oleh Badan Wakaf dan Amal Jariah menunjukkan bahwa program-program ini mengalami inovasi baru,” tukas Ayatullah Makarim.
“Kebijakan dan program-program ini bisa memberikan pelayanan yang lebih sempurna kepada badan wakaf dan aktifitias kebudayaan,” kata Ayatullah Makarim.
Ketika menyinggung ritual-ritual duka yang digelar di area suci pemakaman para cucu Rasulullah saw, Ayatullah Makarim menegaskan, “Program ini sudah bagus. Akan tetapi, sebaiknya program-program ini juga disertai dengan program belajar membaca dan tafsir Al-Quran.”
“Sangat disayangkan, sebagian masyarakat kita belum mengenal hukum Islam dan juga tidak bisa membaca Al-Quran. Kelas belajar hukum Islam dan baca Al-Quran sangat cocok untuk kalangan ini,” ungkap Ayatullah Makarim.
Ayatullah Makarim Syirazi juga menghimbau supaya area suci pemakaman para cucu Rasulullah saw ini menjadi area pembelajaran agama. Dalam ritual duka juga hendaknya dikhususkan tema untuk menjawab kritikan yang sering dilontarkan lawan Islam. “Jangan kita biarkan kritikan-kritikan ini tersebar luas dan harus segera ditangani,” tukasnya.
Ayatullah Makarim menyayangkan sebagian orator yang menyampaikan masalah-masalah khurafat kepada masyarakat. Tentu, orator-orator seperti ini perlu memperoleh pengarahan dan pendidikan khusus.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email