Setidaknya tiga warga Palestina tewas dan 400
lainnya luka-luka dalam bentrokan antara pasukan dan pemukim Israel
dengan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki selama 24 jam
terakhir, kata Masyarakat Bulan Sabtu Merah Palestina (PRCS).
PRCS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam (4/10/15) bahwa 32 warga Palestina ditembak dengan peluru tajam dan 188 orang lain dengan peluru karet berlapis baja sejak Sabtu malam.
Menurut pernyataan itu, sebanyak 234 lainnya dirawat di rumah sakit karena menghirup gas air mata yang berlebihan atau terkena pukulan pasukan keamanan atau pemukim Israel.
Pada hari Minggu, Bulan Sabit Merah menyatakan keadaan darurat di seluruh wilayah Palestina yang diduduki menyusul meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel dan pemukim.
Pernyataan itu mengatakan setidaknya ada 14 kali serangan terhadap staf dan kendaraan Bulan Sabit Merah oleh pasukan Israel dan pemukim selama 72 jam terakhir, menjelaskan “meningkatkannya kekerasan terhadap tim dan petugas kemanusiaan PRCS, yang mereka perbuat merupakan pelanggaran serius.”
Sebelumnya, polisi Israel menembak mati seorang pemuda Palestina yang diidentifikasi sebagai Fadi Samir Mustafa Alloun di dekat gerbang Damaskus komplek Masjid Al-Aqsa setelah menuduhnya berusaha menusuk seorang pemukim Israel.
Namun video yang menyebabkan meninggalnya Alloun ini memperlihatkan dia berlari ke arah patroli polisi Israel setelah kelompok pemukim mengejarnya.
Setelah tewasnya Alloun, puluhan pemukim Israel menyerbu rumah dan properti Palestina dan meneriakkan slogan-slogan , anti-Islam anti-Arab. Mereka juga menyerbu rumah Alloun dan dilaporkan menculik tiga anggota keluarganya.
Sehari sebelumnya, sumber-sumber Palestina mengatakan dua warga Israel tewas dan dua lainnya luka-luka dalam bentrokan antara pemuda Palestina bernama Mohannad Rafiq Halab dan pemukim Israel di wilayah Kota Tua al-Quds yang diduduki tersebut.
Bentrokan semakin meningkatkan antara Israel dan warga Palestina selama penyerbuan Masjid al-Aqsa oleh pemukim yang didukung pasukan Israel.
Pada hari Senin, pasukan Israel dikerahkan di pintu masuk Kota Tua untuk menghentikan dan mendorong kembali warga Palestina yang berusaha memasuki area Masjid Al-Aqsa yang sangat dihormati itu.
Israel telah memberlakukan pembatasan masuk ke dalam kompleks Masjid al-Aqsa sejak 26 Agustus.
Tel Aviv juga telah mengancam akan melancarkan operasi militer baru terhadap Palestina menyusul tewasnya dua warga Israel akhir pekan lalu di al-Quds.
Sementara itu, media Palestina mengutip saluran Israel 2 yang melaporkan perbedaan pendapat antara para rabi Israel atas menyerang kompleks Masjid al-Aqsa.
Laporan itu mengatakan bahwa sejumlah rabi Israel telah memperingatkan pengikutnya saat bepergian ke Timur al-Quds untuk menghindari bentrokan di tengah-tengah tindakan pembalasan yang dilakukan oleh warga Palestina. []
(Mahdi-News/ABNS)
PRCS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam (4/10/15) bahwa 32 warga Palestina ditembak dengan peluru tajam dan 188 orang lain dengan peluru karet berlapis baja sejak Sabtu malam.
Menurut pernyataan itu, sebanyak 234 lainnya dirawat di rumah sakit karena menghirup gas air mata yang berlebihan atau terkena pukulan pasukan keamanan atau pemukim Israel.
Pada hari Minggu, Bulan Sabit Merah menyatakan keadaan darurat di seluruh wilayah Palestina yang diduduki menyusul meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel dan pemukim.
Pernyataan itu mengatakan setidaknya ada 14 kali serangan terhadap staf dan kendaraan Bulan Sabit Merah oleh pasukan Israel dan pemukim selama 72 jam terakhir, menjelaskan “meningkatkannya kekerasan terhadap tim dan petugas kemanusiaan PRCS, yang mereka perbuat merupakan pelanggaran serius.”
Sebelumnya, polisi Israel menembak mati seorang pemuda Palestina yang diidentifikasi sebagai Fadi Samir Mustafa Alloun di dekat gerbang Damaskus komplek Masjid Al-Aqsa setelah menuduhnya berusaha menusuk seorang pemukim Israel.
Namun video yang menyebabkan meninggalnya Alloun ini memperlihatkan dia berlari ke arah patroli polisi Israel setelah kelompok pemukim mengejarnya.
Setelah tewasnya Alloun, puluhan pemukim Israel menyerbu rumah dan properti Palestina dan meneriakkan slogan-slogan , anti-Islam anti-Arab. Mereka juga menyerbu rumah Alloun dan dilaporkan menculik tiga anggota keluarganya.
Sehari sebelumnya, sumber-sumber Palestina mengatakan dua warga Israel tewas dan dua lainnya luka-luka dalam bentrokan antara pemuda Palestina bernama Mohannad Rafiq Halab dan pemukim Israel di wilayah Kota Tua al-Quds yang diduduki tersebut.
Bentrokan semakin meningkatkan antara Israel dan warga Palestina selama penyerbuan Masjid al-Aqsa oleh pemukim yang didukung pasukan Israel.
Pada hari Senin, pasukan Israel dikerahkan di pintu masuk Kota Tua untuk menghentikan dan mendorong kembali warga Palestina yang berusaha memasuki area Masjid Al-Aqsa yang sangat dihormati itu.
Israel telah memberlakukan pembatasan masuk ke dalam kompleks Masjid al-Aqsa sejak 26 Agustus.
Tel Aviv juga telah mengancam akan melancarkan operasi militer baru terhadap Palestina menyusul tewasnya dua warga Israel akhir pekan lalu di al-Quds.
Sementara itu, media Palestina mengutip saluran Israel 2 yang melaporkan perbedaan pendapat antara para rabi Israel atas menyerang kompleks Masjid al-Aqsa.
Laporan itu mengatakan bahwa sejumlah rabi Israel telah memperingatkan pengikutnya saat bepergian ke Timur al-Quds untuk menghindari bentrokan di tengah-tengah tindakan pembalasan yang dilakukan oleh warga Palestina. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email