Pesan Rahbar

Home » » Ini Bukti Bahwa Jenazah Siyono Utuh Dan Tidak Berbau Adalah Hoax

Ini Bukti Bahwa Jenazah Siyono Utuh Dan Tidak Berbau Adalah Hoax

Written By Unknown on Saturday 9 April 2016 | 20:32:00


Jenazah Siyono, terduga teroris yang diduga komandan rekrutmen kelompok teroris Neo Jamaah Islamiyah (JI), sudah diautopsi pada 3 April 2016. Autopsi Siyono dilakukan 10 orang ahli forensik Muhammadiyah dan 1 dari Polri. Polisi belum bisa menjelaskan hasil autopsi karena prosesnya butuh waktu 10 hari.

Saat penggalian makam berlangsung, beredar isu yang menyebutkan jenazah Siyono masih dalam keadaan utuh dan tidak mengeluarkan bau menyengat. Isu ini sempat menjadi viral di media sosial.

Isu mengenai jenazah Siyono pun langsung dikaitkan dengan mitos dan kepercayaan di masyarakat soal sosok suci. Siyono lantas dianggap sebagai sosok suci yang mati sebagai syahid.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan langsung membantah kabar itu. Dia menegaskan, jenazah Siyono ditemukan dalam kondisi yang mengeluarkan bau tak sedap seperti jenazah lain pada umumnya.

"Dari dokter, bau seperti biasa. Tidak ada yang aneh, ini hanya untuk memunculkan mitos seolah-olah suci," tegas Anton dalam konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa 5 April 2015.

Anton meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang menyimpang. Menurut dia, informasi kabar jenazah Siyono dalam keadaan utuh merupakan pemutarbalikkan fakta.

"Kebenaran itu tidak menggunakan tipu muslihat, kita ingin mengungkapkan apa adanya. Kita sudah menyaksikan kekejaman teroris, jangan terpropaganda," terangnya.

Kapusdokes Polri Brigjen Arthur Tampi menambahkan, saat melakukan penggalian, jenazah Siyono ditemukan sudah tidak utuh. Bahkan berdasarkan gambar yang sempat diambil, jenazah Siyono tinggal tengkorak.

Dia mengaku tidak menyembunyikan fakta proses autopsi. "Fakta dari foto proses penggalian kondisi jenazah ada tinggal tulang, daging pembungkus tengkorak sudah tidak ada. Bahkan yakin kami jaringan otakpun sudah tidak ada. Fakta pendarahan dalam kepala otak sudah tidak ditemukan. Tidak ada yang kita tutup-tutupi," tegasnya.

(Merdeka/Memobee/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: