Kebakaran hebat ini merupakan yang kedua setelah musibah serupa melanda negara Bintang Daud itu pada 2010.
Hingga hari ini, sudah tiga hari kebakaran hebat membekap Israel. Kebakaran terbesar berlangsung di kota pelabuhan Haifa, sedangkan api berskala kecil dan menengah menyebar di seantero negeri.
Sekitar 60 ribu penduduk di sebelas kawasan permukiman di Haifa telah diperintahkan untuk mengungsi. Lebih dari seratus orang di kota ini dirawat karena kebanyakan menghirup asap. "Kebakaran tidak bisa dikontrol, penduduk harus segera mengungsi," kata kepala departemen pemadam kebakaran Kota Haifa.
Menteri Keamanan Masyarakat Gilad Erdan bilang kebakaran hebat ini disebabkan kekeringan selama dua bulan dan tiupan angin kencang.
Dalam pembicaraan lewat telepon hari ini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyanggupi kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mengirim dua pesawat Be-200 buat memadamkan kebakaran.
Turki juga setuju mengirim pesawat pemadam dan bergabung dengan tim sudah tiba dari Yunani, Italia, Kroasia, dan Siprus. Total ada bantuan sepuluh pesawat pemadam kebakaran dari enam negara itu.
Kepala Kepolisian Israel Roni Alsheich menduga sebagian kebakaran itu disengaja. Dia menambahkan polisi sudah menahan sejumlah tersangka. "Kemungkinan bermotif nasionalis," katanya.
Kebakaran hebat ini merupakan yang kedua setelah musibah serupa melanda negara Bintang Daud itu pada 2010. Kala itu, kebakaran mengurung Hutan Karmel dekat Haifa. Lebih dari 40 orang tewas.
(Haaretz/New York Times/Times of Israel/CNN-Indonesia/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Sebuah pesawat berupaya memadamkan api di daerah perbukitan sebelah barat Yerusalem pada 23 November 2016. (Foto: CNN)
Hingga hari ini, sudah tiga hari kebakaran hebat membekap Israel. Kebakaran terbesar berlangsung di kota pelabuhan Haifa, sedangkan api berskala kecil dan menengah menyebar di seantero negeri.
Sekitar 60 ribu penduduk di sebelas kawasan permukiman di Haifa telah diperintahkan untuk mengungsi. Lebih dari seratus orang di kota ini dirawat karena kebanyakan menghirup asap. "Kebakaran tidak bisa dikontrol, penduduk harus segera mengungsi," kata kepala departemen pemadam kebakaran Kota Haifa.
Menteri Keamanan Masyarakat Gilad Erdan bilang kebakaran hebat ini disebabkan kekeringan selama dua bulan dan tiupan angin kencang.
Dalam pembicaraan lewat telepon hari ini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyanggupi kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mengirim dua pesawat Be-200 buat memadamkan kebakaran.
Turki juga setuju mengirim pesawat pemadam dan bergabung dengan tim sudah tiba dari Yunani, Italia, Kroasia, dan Siprus. Total ada bantuan sepuluh pesawat pemadam kebakaran dari enam negara itu.
Kepala Kepolisian Israel Roni Alsheich menduga sebagian kebakaran itu disengaja. Dia menambahkan polisi sudah menahan sejumlah tersangka. "Kemungkinan bermotif nasionalis," katanya.
Kebakaran hebat ini merupakan yang kedua setelah musibah serupa melanda negara Bintang Daud itu pada 2010. Kala itu, kebakaran mengurung Hutan Karmel dekat Haifa. Lebih dari 40 orang tewas.
(Haaretz/New York Times/Times of Israel/CNN-Indonesia/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email