Adab-adab zahir (luar) yang harus diperhatikan dalam ritual duka Husaini ialah mengenakan pakaian hitam dan membaca doa Ziarah Asyura’, adapun adab-adab batinnya ialah harus melakukan pengembaraan spiritual dan ruhani.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, pertemuan kajian akhlaq yang bertema “langkah pengembaraan spiritual dan ruhani” yang dihadiri oleh sejumlah pengajar-pengajar dan pelajar-pelajar hauzah madrasah ilmiah Az-Zahra.
Dalam kajian ini Hujjatul Islam Malik Akbari menjelaskan bahwa sebagaimana yang diucapkan Rasulullah saww bahwasanya seorang mukmin butuh kepada empat perkara yaitu ia harus memiliki kuda yang gemuk dan elok, rumah yang luas, memiliki pakaian yang bagus dan cahaya petunjuk.
Pada saat Rasulullah saww berkata hal ini, salah seorang mendekat padanya dan berkata apa maksud ke empat perkara ini, dan kenapa satupun tidak kami miliki, kemudian Rasulullah saww bersabda “maksud dari kuda yang gemuk ialah akal, maksud dari rumah yang luas ialah sabar, maksud dari pakaian yang bagus ialah rasa malu yang terkadang rasa malu ini berasal dari akal, dan maksud dari cahaya petunjuk ialah memiliki ilmu.”
Dalam pembahasan lainnya Hujjatul Islam Malik Akbari lebih lanjut mengatakan, dalam melakukan peringatan duka kesedihan terhadap Imam Husain as terdapat adab-adab zahir (luar) yang harus diperhatikan ialah mengenakan pakaian hitam dan membaca doa Ziarah Asyura’, adapun adab-adab batinnya ialah harus melakukan pengembaraan spiritual dan ruhani.
Dalam Ziarah Asyura’, setelah membaca salam-salam maka kita akan memasuki adab batiniyah duka Imam Husain as, yakni jika kita ingin memperlajari pengembaraan spiritual maka kita harus menjadi seorang hamba, dan jika kita sudah menjadi hamba, maka ayah dari hamba tersebut adalah Aba Abdillah as, pungkas Hujjatul Islam Malik Akbari.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email