Bersamaan dengan gerak laju pasukan militer Iraq dan Suriah di Mosul dan Raqqa, kelompok teroris ISIS memanfaatkan anak-anak di bawah umur untuk melakukan aksi bom bunuh diri di garis depan medan pertempuran.
Dilansir The Guardian hari ini, menurut pengakuan mereka yang telah berhasil melarikan diri dari Mosul, kelompok teroris ISIS telah mengeksukusi mati puluhan warga tak berdosa dengan tuduhan melakukan aksi mata-mata dan lari dari medan tempur, serta mengirimkan anak-anak di bawah umur yang telah dilengkapi dengan ikat pinggang bom bunuh diri ke garis depan medan tempur.
Eksekusi mati terhadapa puluhan warga dengan tuduhan mata-mata atau lari dari medan tempur tersebut dilakukan dalam satu minggu terakhir ini.
Menurut para saksi mata tersebut, anak-anak yang dikirimkan ke garis depan medan tempur tersebut rata-rata baru berusia 12 tahun.
Lain dari pada itu, menurut pengakuan para saksi mata di Mosul serta Komisaris Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi, ISIS telah mengeluarkan puluhan ribu warga dari kota Mosul dan menjadikan mereka sebagai perisai manusia.
Menurut laporan yang tersebar di media massa, ISIS juga membantai setiap orang yang menjadi tersangka telah melakukan kerja sama dengan pasukan militer Iraq.
Sebagian warga Mosul mengaku kepada The Guardian, minggu lalu sebagian kerabat dan tetangga mereka dibunuh oleh ISIS hanya lantaran membawa SIM Card handphone.
Menurut laporan resmi Komisaris Tinggi PBB untuk Urusan HAM, pada hari Selasa lalu, ISIS telah memenggal kepala 60 warga dengan tuduhan menjadi mata-mata. Pada hari-hari berikut hingga sekarang, sudah 20 orang warga dibunuh dengan tuduhan yang sama.
(The-Guardian/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email