Oman Bisa Raup US$ 1 Miliar Setahun Dari VAT

Enam negara anggota GCC berencana berlakukan VAT mulai Januari 2018.

Ilustrasi VAT (pajak pertambahan nilai. (Foto: Arabian Business)

IMF (Dana Moneter Internasional) memperkirakan Oman bisa meraup pendapatan US$ 1 miliar setahun bila memberlakukan VAT (pajak pertambahan nilai).

Bersama lima negara Arab Teluk lainnya - Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Bahrain - tergabung dalam GCC (Dewan Kerja Sama Teluk), Oman akan mulai menerapkan VAT Januari 2018. VAT merupakan salah satu kebijakan ditempuh GCC untuk mengatasi defisit anggaran akibat melorotnya harga minyak mentah global sejak pertengahan 2014.

Justin Whitehouse dari Deloitte, perusahaan konsultan pajak internasional, mengakui semua jenis pajak memiliki dampak negatif terhadap produk domestik bruto suatu negara. "Tapi VAT bakal diberlakukan GCC sangat rendah dibanding standar internasional, jadi kami perkirakan akibat negatifnya relatif rendah," katanya, seperti dilansir Times of Oman.

Sesuai kesepakatan, enam negara anggota GCC akan memberlakukan VAT 1,5 persen terhadap barang-barang konsumsi. Selain VAT, buat menangani defisit, enam negara Arab Teluk itu juga mencabut subsidi energi dan melakukan privatisasi.

(Times-of-Oman/Arabian-Business/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)