"Saya ingin mengembalikan kembali martabat dari para pengungsi telah hilang," kata Dato Tahir.
Komisioner UNHCR (Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi) Filippo Grandi kemarin menunjuk filantrofis asal Indonesia Dato Tahir sebagai Eminent Advocate atas usahanya membantu jutaan pengungsi di seluruh dunia, dalam sebuah acara digelar di Ibu Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Dato Tahir merupakan orang ketiga di dunia ditunjuk sebagai Eminent Advocate oleh UNHCR, setelah istri dari emir Syarjah, Uni Emirat Arab (Syekha Jawahir al-Qasimi) dan miliarder Amerika berdarah Pakistan Hamdi Ulukaya.
Dalam sambutannya, bos Mayapada Grup Dato Tahir mengaku sangat beruntung tinggal di Indonesia bebas dari perang saudara, seperti disebut dalam siaran pers KBRI Abu Dhabi diterima Albalad.co kemarin. "Ketika saya mengunjungi Yordania dan melihat kamp pengungsi di sana, saya melihat harapan para pengungsi disana telah hilang," katanya. "Untuk itu saya ingin mengembalikan kembali martabat dari para pengungsi telah hilang."
Dato Tahir merupakan konglomerat Indonesia pertama membantu sekaligus mengunjungi kamp pengungsi Suriah. Pada 27 Oktober lalu, orang terkaya nomor 12 di Indonesia versi majalah Forbes tahun ini, melihat langsung kondisi para pengungsi Suriah di kamp di Ibu Kota Amman dan di Azraq, daerah perbatasan Yordania dengan Irak.
Lelaki 64 tahun berharta US$ 2,4 miliar ini menyaksikan, berbicara, menggendong bocah pengungsi, dan bermain sepak bola bareng mereka.
Selain mengunjungi kamp pengungsi, Dato Tahir juga memberikan bantuan dana US$ 2 juta untuk membangun tempat tinggal para pengungsi Suriah, US$ 1 juta bantuan langsung tunai bagi mereka, dan US$ 1 juta lagi buat pemerintah Yordania. Dato Tahir menjadi konglomerat Indonesia pertama membantu sekaligus mengunjungi kamp pengungsi Suriah.
Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis memuji kegiatan kemanusiaan dilakoni Dato Tahir selama ini. Dia menilai apa yang telah dilakukan Dato Tahir turut mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
"Dato Tahir dikenal sebagai insan sering membantu masyarakat Indonesia membutuhkan," ujar Husin. "Selain itu, beliau juga sering membantu para pengungsi di Timur Tengah.
UNHCR Eminent Advocate merupakan penghargaan bergengsi hanya diberikan oleh UNHCR kepada rekanan utama. Di kesempatan itu pula, Dato Tahir mengumumkan pembentukan dana abadi sebesar US$ 10 juta buat membantu pengungsi Suriah.
Sebelumnya, Dato Tahir telah memperoleh penghargaan Champion of the Campaign’s Global Shelter Coalition atas jasanya menyediakan dan memperbaiki kualitas penampungan bagi para pengungsi di seluruh dunia.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Dari kiri ke kanan: Duta besar Indonesia buat UEA Husin Bagis, Komisioner UNHCR Filippo Grandi, seorang staf dan Dato Tahir, dalam upacara penunjukan Dato Tahir sebagai Eminent Advocate oleh UNHCR. Acara ini berlangsung di Ibu Kota Abu Dhabi, UEA, 18 November 2016. (KBRI Abu Dhabi buat Albalad.co)
Komisioner UNHCR (Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi) Filippo Grandi kemarin menunjuk filantrofis asal Indonesia Dato Tahir sebagai Eminent Advocate atas usahanya membantu jutaan pengungsi di seluruh dunia, dalam sebuah acara digelar di Ibu Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Dato Tahir merupakan orang ketiga di dunia ditunjuk sebagai Eminent Advocate oleh UNHCR, setelah istri dari emir Syarjah, Uni Emirat Arab (Syekha Jawahir al-Qasimi) dan miliarder Amerika berdarah Pakistan Hamdi Ulukaya.
Dalam sambutannya, bos Mayapada Grup Dato Tahir mengaku sangat beruntung tinggal di Indonesia bebas dari perang saudara, seperti disebut dalam siaran pers KBRI Abu Dhabi diterima Albalad.co kemarin. "Ketika saya mengunjungi Yordania dan melihat kamp pengungsi di sana, saya melihat harapan para pengungsi disana telah hilang," katanya. "Untuk itu saya ingin mengembalikan kembali martabat dari para pengungsi telah hilang."
Dato Tahir merupakan konglomerat Indonesia pertama membantu sekaligus mengunjungi kamp pengungsi Suriah. Pada 27 Oktober lalu, orang terkaya nomor 12 di Indonesia versi majalah Forbes tahun ini, melihat langsung kondisi para pengungsi Suriah di kamp di Ibu Kota Amman dan di Azraq, daerah perbatasan Yordania dengan Irak.
Lelaki 64 tahun berharta US$ 2,4 miliar ini menyaksikan, berbicara, menggendong bocah pengungsi, dan bermain sepak bola bareng mereka.
Selain mengunjungi kamp pengungsi, Dato Tahir juga memberikan bantuan dana US$ 2 juta untuk membangun tempat tinggal para pengungsi Suriah, US$ 1 juta bantuan langsung tunai bagi mereka, dan US$ 1 juta lagi buat pemerintah Yordania. Dato Tahir menjadi konglomerat Indonesia pertama membantu sekaligus mengunjungi kamp pengungsi Suriah.
Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis memuji kegiatan kemanusiaan dilakoni Dato Tahir selama ini. Dia menilai apa yang telah dilakukan Dato Tahir turut mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
"Dato Tahir dikenal sebagai insan sering membantu masyarakat Indonesia membutuhkan," ujar Husin. "Selain itu, beliau juga sering membantu para pengungsi di Timur Tengah.
UNHCR Eminent Advocate merupakan penghargaan bergengsi hanya diberikan oleh UNHCR kepada rekanan utama. Di kesempatan itu pula, Dato Tahir mengumumkan pembentukan dana abadi sebesar US$ 10 juta buat membantu pengungsi Suriah.
Sebelumnya, Dato Tahir telah memperoleh penghargaan Champion of the Campaign’s Global Shelter Coalition atas jasanya menyediakan dan memperbaiki kualitas penampungan bagi para pengungsi di seluruh dunia.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email