Kementerian Luar Negeri Suriah mengadukan serangan-serangan bom kimia yang dilakukan oleh para militan teroris di Aleppo kepada Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dilansir Sputnik kemarin, Kementerian Luar Negeri Suriah melayangkan pengaduan ini melalui dua surat resmi: satu untuk Majelis Umum PBB dan satu lagi untuk DK PBB.
“Lembaga-lembaga teroris memanfaatkan kesempatan gencatan senjata untuk menyerang kota Aleppo dengan senjata kimia pada tanggal 30 Oktober lalu,” begitu isi surat Kemenlu Suriah untuk lembaga internasional tersebut.
Menurut laporan sumber lokal setempat, para militan semi militer pemberontak Suriah menembakkan mortir-mortir berkandungan gas klorin ke kawasan apartemen 1070 dan kawasan penghunian Hamdaniyyah di Aleppo pada tanggal tersebut.
Serangan-serangan ini telah menyebabkan 48 warga sipil dan personel militer tercekik lantaran menghirup gas tersebut.
Menurut laporan Kantor Berita SANA menukil dari laporan Kemenlu Suriah, selama tiga hari terakhir, para militan semi militer pemberontak menembakkan lebih dari 50 mortir Grade dan 30 buah silinder gas ke arah kota Aleppo. Serangan-serangan ini menelan korban 84 orang tewas dan 280 orang luka-luka.
Surat Kemenlu Suriah tersebut menegaskan bahwa Pemerintah Suriah telah membentuk sebuah tim investigasi untuk mengusut seluruh jenis serangan yang menggunakan gas beracun.
Kedua surat Kemenlu Suriah tersebut juga menegaskan bahwa negara-negara Barat telah menggelar sebuah kampanye inteligen untuk menentang Suriah dan mendukung seluruh bentuk kejahatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal teroris.
(Sputnik/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email