Ayatullah Araki: Persatuan, Membentuk Identitas Masyarakat Islam

Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antarmazhab Islam di acara penutupan seminar “Imam Ridha as, Kunci Persatuan dan Integritas Umat Islam” mengatakan, persatuan akan membentuk identitas masyarakat Islam dan akan memainkan peran mendasar dalam masalah ini.

Astan News melaporkan, Ayatullah Mohsen Araki, Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antarmazhab Islam dalam acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Riset Islam, Haram Suci Razavi dan dihadiri oleh para ulama Sunni dan Syiah menuturkan, dengan mengkaji ayat-ayat Al Quran kita akan memahami bahwa Tauhid adalah unsur asasi dalam Al Quran, dan perpecahan serta konflik, adalah tindakan tidak terpuji menurut pandangan Quran.

Ia menjelaskan, syirik kepada Tuhan turut berperan dalam menciptakan konflik di antara Muslimin dan berkomitmen pada perintah-perintah Ilahi, akan membentuk persatuan di tengah masyarakat Islam.

Menurut Araki, berdasarkan ayat Quran, persatuan di antara Muslimin adalah sebuah bentuk kecintaan kepada para nabi dan Imam Maksum as yang dapat memainkan peran berharga dalam masyarakat Islam dan hal ini tampak jelas dalam kitab-kitab langit.


Persahabatan, Kunci Eksistensi Islam

Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antarmazhab Islam menambahkan, persahabatan adalah kunci kelangsungan hidup Islam dan segala bentuk permusuhan adalah peluang terciptanya konflik dan perpecahan di antara umat.

Ia melanjutkan, setan berusaha menyulut perpecahan di antara umat dengan berbagai cara dan masalah ini membutuhkan langkah-langkah sadar umat dalam melawan setan.

Ayatullah Mohsen Araki juga mengatakan bahwa persahabatan di antara umat membuka peluang terciptanya persatuan.

“Dalam agama Islam, ditekankan penghormatan, ungkapan kecintaan pada Nabi Muhammad Saw dan keluarga sucinya yang harus terwujud dalam perilaku setiap Muslim,” ujarnya.

Ayatullah Araki menjelaskan, kecintaan pada keluarga Nabi Muhammad Saw menyebabkan persatuan dan menyingkirkan perpecahan, dan hal ini harus diperhatikan secara serius oleh umat Islam.

Ia menegaskan, Nabi Muhammad Saw bekerja keras agar dengan seruan Ilahi dan menghapus kesalahan-kesalahan manusia, agama langit ini bisa dititipkan kepada umat.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)