Pada tahun 2016 lalu, sebanyak 93 jurnalis dan wartawan dunia tewas.
Begitu hal ini dilansir oleh Kantor Berita Prancis hari ini.
Menurut pengakuan Lembaga Pengawas Media, jumlah korban tewas ini lebih sedikit 19 orang dibandingkan dengan tahun 2015 lalu. Mereka menjadi korban serangan-serangan terencana dan ledakan-ledakan bom yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
Ada juga jurnalis dan wartawan yang tewas lantara pesawat jatuh. Sebanyak 29 orang wartawan tewas lantara pesawat jatuh di Colombia dan Rusia.
“Kami menyambut setiap usaha penurunan angka kekerasan terhadap jurnalis dan wartawan. Akan tetapi, data yang ada sehubungan dengan masalah ini telah membuat kami pesimis untuk bisa mengakhiri krisis keamanan yang menimpa dunia media,” ujar Philip Loret, kepala Lembaga Pengawasan Media.
Loret menekankan, setiap tindak kejahatan sehubungan dengan hal ini tidak bisa diberi amnesti.
Menurut laporan yang ada, dari semua jurnalis dan wartawan yang tewas tersebut, 15 orang wartawan tewas di Iraq, 13 wartawan di Afghanistan, 11 wartawan di Mexico, 8 wartawan di Yaman, 6 wartawan di Guatemala dan Suriah, dan 5 wartawan di India dan Pakistan.
Ditinjau dari sisi kawasan, kawasan Timur Tengah adalah kawasan yang paling mematikan bagi para wartawan yang telah menewaskan sebanyak 30 orang wartawan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email