Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi terlihat di layar saat ia berbicara melalui video conference selama pertemuan internasional yang diselenggarakan oleh Perancis dan Irak masa depan Mosul di Paris, Prancis, 20 Oktober 2016. (Foto: AFP)
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi telah mengkonfirmasi laporan bahwa pasukannya telah merebut kembal Mosul timur sepenuhnya setelah operasi besar-besaran untu membersihkan seluruh kota dari teroris Takfiri Daesh (ISIS)
Dalam komentar yang disiarkan langsung di televisi pemerintah, Selasa (24/1/17), Abadi juga menekankan tidak ada partisipasi pasukan asing dalam perang melawan teroris Daesh di negaranya.
Perdana menteri Irak mengatakan pembebasan Mosul timur dimungkinkan melalui “perlawanan tak tertandingi dari semua faksi pasukan keamanan” dan dukungan masyarakat selama operasi.
Lebih lanjut ia meminta aparat keamanan untuk segera memulai operasi merebut kembali daerah lain di Mosul, terutama di tepi kanan kota.
Ketika ditanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merebut kendali Mosul Barat, Abadi mengatakan kepada The Associated Press, “Saya tidak bisa mengatakan sekarang, tapi kami mampu melakukannya dan akan kita lakukan.”
Pada hari Selasa, komandan Pembebasan Operasi Niniwe, Letnan Jenderal Abdul Amir Rasheed Yarallah, mengumumkan pembebasan empat desa di Mosul utara.
Bendera nasional Irak dikibarkan di atas bangunan di desa Bawira, Sharikhan dan Bisan, katanya.
Selain itu, Adnan al-Tamimi, kepala Muqdadiyah Dewan Kota, mengatakan pasukan keamanan dan pasukan rakyat sedang melakukan operasi gabungan di tiga front di timur laut Baqubah, ibukota provinsi Diyala.
Tamimi lebih lanjut menekankan bahwa operasi ini yang ditujukan untuk mencegah infiltrasi Daesh ke 40 desa didekatnya yang sudah dibebaskan.
Pasukan Irak melakukan patroli di lingkungan Arabi utara Mosul setelah di rebut kembali dari teroris Daesh pada 22 Januari 2017. (Foto: AFP)
Sementara itu, Irak Unit Mobilisasi Rakyat mengatakan 17 teroris tewas dan empat kendaraannya hancur di daerah Sakariyat di barat laut provinsi Salahuddin. Tentara tentara Irak dan pejuang sekutunya telah meluncurkan operasi pembebasan Mosul sejak 17 Oktober, 2016, dan sejak itu mereka telah membuat keuntungan besar terhadap unsur-unsur Takfiri.
(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email