Menurut organisasi amnesti internasional, para pejabat Nigeria sesuai dengan hukum pengadilan, ketua gerakan Islam di negara ini, harus segera membebasakan Syaikh Ibrahim Zakzaky dan istrinya.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Press TV, Makmid Kamara, ketua sementara amnesti internasional di Nigeria, Senin, mengatakan, batas waktu 45 hari untuk membebasakan mereka usai hari ini. Jika pemerintah dengan sengaja tidak mengindahkan hukum-hukum pengadilannya, hal ini laksana gangguan nyata dan berbahaya dalam implementasi undang-undang.
Kamara dengan menegaskan keilegalan pemenjaraan Zakzaky mengingatkan, aksi ini barang kali bagian dari upaya besar-besaran untuk menutupi kejahatan-kejahatan mengerikan, yang dilakukan oleh pasukan keamanan di bulan Desember di Zaria.
Menurut pejabat amnesti internasional, ratusan orang meninggal dunia dalam serangan pasukan keamanan pasukan Nigeria kepada kelompok Syiah di Zaria.
Kamara memaparkan hal ini, sementara pengadilan tinggi Federal di Abuja, ibukota Nigeria (2 Desember) mengeluarkan perintah pembebasan ketua kelompok Syiah negara ini dan istrinya.
Pengadilan federal menyebut illegal penangkapan Syaikh Zakzaky dan istrinya dan lewat sebuah hukum meminta pembebasan mereka dengan tanpa syarat.
Meski demikian, layanan keamanan pemerintah Nigeria sebelumnya mengklaim penangkapan Zakzaky guna menjaganya.
Gelombang represi komunitas Syiah di Nigeria dimulai sejak tahun lalu, dengan serbuan para militer negara ini ke Husainiyah kota Zaria di propinsi Kaduna.
Syaikh Zakzaky dan istrinya ditangkap dalam insiden serangan tersebut dan dipenjara lebih dari satu tahun, dengan tanpa menjelaskan tuduhan ataupun pengadilan.
Dalam serangan para militer Nigeria ke komunitas Syiah pada tanggal 12 dan 14 Desember di kota Zaria telah menewaskan sekitar 350 orang, termasuk tiga anak Syaikh Zakzaky.
Banyak sekali organisasi-organisasi internasional HAM mengecam pembunuhan tersebut.
Organisasi internasional pada awal-awal bulan April menuduh pasukan Nigeria telah membunuh sejumlah orang-orang Syiah, menguburkan mereka di kuburan masal dan menghancurkan dokumen-dokumen terkait kejahatan tersebut. Organisasi internasional ini, demikian juga menambahkan galeri-galeri parabola dalam laporannya, yang menunjukkan tempat kuburan masal komunitas Syiah di Nigeria.
(Press-TV/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email