Sebelum menghadiri pembukaan KTT G20, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi yang juga merupakan Wakil Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdul Aziz Al-Saud di Hotal Dahua Boutique, Hanzhoung, Minggu (4/9/2016).
Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
"Dua topik yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah upaya untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan mengenai masalah haji," ujar Retno usai pertemuan itu.
Di bidang ekonomi, kata Retno, Arab Saudi ingin sekali melakukan investasi secara besar-besaran di Indonesia.
"Mereka menyebutnya mega investment," kata Retno.
Tiga sektor di mana Arab Saudi ingin berinvestasi secara besar-besaran adalah pengilangan minyak, pembangunan rumah murah dan pariwisata. Pangeran Salman sangat berharap adanya tindak lanjut dari pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
"Ada beberapa tindak lanjut dan tadi saya dan Seskab melanjukan pertemuan dengan Ahmad Al Khatib,” ucap Retno.
Ahmad Al-Khatib ini adalah utusan pemerintah Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan awal tentang rencana kerjasama tersebut. Untuk melanjutkan kerjasama Indonesia - Arab Saudi, Oktober nanti Raja Arab Saudi menyatakan akan berkunjung ke Indonesia dan kunjungan ini diharapkan membawa sejarah yang membawa hasil konkrit bagi kedua negara," tutur Retno.
Kunjungan Raja Saudi ke Indonesia adalah merupakan momentum penting dalam hubungan kedua Negara. Pasalnya, setelah kunjungan terakhir Raja Faisal pada tahun 1970, kunjungan setingkat Raja dari Arab Saudi ke Indonesia belum pernah dilakukan.
Namun, rupanya kunjungan Raja Arab baru akan dijadwalkan kembali bulan Maret 2017, setelah sebelumnya terdengar kabar bulan Februari 2017.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI belum dapat memastikan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz akan bertemu dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dalam kunjungannya ke Indonesia. Juru bicara Kemenlu RI Arrmanatha Nasir mengatakan, pemerintah saat ini masih membahas tanggal dan waktu kunjungan resmi Raja Salman.
"Waktu rencana kunjungan saja masih dibahas," ujar dia sebagaimana dilansir dari laman Republika.co.id, Selasa (24/1).
Arrmanatha tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai agenda Raja Salman di Indonesia, termasuk rencana pertemuannya dengan Habib Rizieq. Informasi kedatangan Raja Salman baru akan disampaikan Kemenlu setelah selesai pembahasan.
Rencana kunjungan Raja Arab ke Indonesia disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengumumkan kenaikan kuota jamaah haji Indonesia 2017 di Istana Negara, Jakarta. Menurut Presiden, Raja Salman dijadwalkan akan berkunjung pada Maret mendatang.
"Insya Allah pada Maret 2017 yang akan datang. Tentunya kita menyambut baik rencana tersebut," ujar Jokowi, Rabu (11/1).
Presiden Jokowi sebelumnya pernah bertemu Raja Salman pada September 2015, saat melakukan kunjungan ke Arab Saudi. Kesempatan itu digunakan Jokowi untuk meminta tambahan kuota haji bagi Indonesia.
(Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email