Masjid di Victoria, Texas dibakar.
Masjid yang dibakar di Victoria lewat penggalangan dana secara online berhasil mengumpulkan dana lebih dari 900.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau Rp 12 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan ulang masjid tersebut.
Menurut situs penggalangan dana GoFundMe, Senin (30/1), Victoria Islamic Center menerima donasi lebih dari 19.000 orang dalam dua hari dengan jumlah dana yang terkumpul telah melampau target, demikian Reuters melaporkan pada Selasa (31/1).
Masjid Victoria telah dilalap api pada Sabtu (28/1) pagi, terletak sekitar 200 kilometer di barat daya Houston, kota terbesar di Texas. Peristiwa kebakaran di masjid itu “mencurigakan”, kata juru bicara pemerintah kota Victoria, OC Gaza.
“Hati kami dipenuhi dengan rasa syukur atas dukungan luar biasa yang kami terima," kata pemimpin masjid dalam sebuah pernyataan di halaman penggalangan dana secara online itu.
"Cinta yang melimpa, kata-kata penuh kebaikan, pelukan, uluran tangan, dan kontribusi keuangan yang kami terima adalah contoh jiwa Amerika yang sesungguhnya."
Kebakaran tersebut terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani instruksi presiden, Jumat (27/1/2017), yang melarang imigran dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim ke AS selama tiga bulan dengan alasan keamanan nasional.
Petugas pemadam kebakaran Texas, agen Biro Penyelidik Federal AS (FBI), dan Biro Pengendalian Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak AS, sedang menyelidiki insiden tersebut.
Menurut Garza, mungkin dibutuhkan waktu berminggu-minggu sebelum penyebab kebakaran bisa diketahui.
Muslim di AS telah menyatakan kekhawatiran mereka atas Islamofobia yang semakin berkembang di negara tersebut, di tengah kekhawatiran tentang retorika nasional yang menentang Islam.
Di Kanada, seorang pria keturunan Perancis-Kanada dicurigai masuk ke sebuah masjid di Quebec City saat shalat malam pada Minggu (29/1) dan menembaki jemaah, menewaskan enam orang dan belasan orang.
(Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email