Imam Khomeini, tiba di bandara Mehrabad Tehran dari pengasingan beliau di Perancis.
Perayaan Sepuluh Hari-Fajar Kemenangan telah dimulai di Iran menandai ulang tahun ke-38 Revolusi Islam 1979, yang mengakhiri monarki rezim Pahlevi yang didukung AS di negara itu.
Perayaan dimulai di seluruh Iran pada jam 09:33 waktu setempat (0603 GMT), secara simbolis menandai waktu yang tepat ketika mendiang Imam Khomeini, pendiri Republik Islam tiba kembali di tanah air dari pengasingan pada 1 Februari 1979.
Sebuah upacara khusus perayaan juga berlangsung di makam Imam Khomeini di selatan Tehran, dengan dihadir sejumlah pejabat senior negara dan militer serta ribuan orang dari semua lapisan masyarakat.
Secara bersamaan, upacara khusus yang diadakan di lebih dari 80 pusat kebudayaan Iran di 60 negara untuk menandai hari pertama periode Sepuluh-Hari Fajar Kemenangan.
Imam Khomeini menghabiskan lebih dari 14 tahun di pengasingan, terutama di kota suci Najaf Irak. Dia juga menghabiskan beberapa waktu di Turki dan Perancis sebelum kembali ke Iran.
Jutaan orang telah berkumpul di ibukota dari seluruh negeri pada hari kedatangannya. Kedatangannya memberi momentum untuk protes rakyat melawan rezim Pahlevi yang didukung AS, yang akhirnya menyebabkan penggulingannya sepuluh hari kemudian.
Perayaan 10-Hari Fajar Kemenangan akan berujung pada aksi unjuk rasa nasional pada 10 Februari tahun itu, ulang tahun Revolusi Islam.
Pada hari Sabtu (28/1), Pemimpin Revolusi Islam Imam Sayyid Ali Khamenei mengunjungi makam almarhum Imam Khomeini untuk menghormati jasa pendiri Revolusi Islam itu.
(Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email