Pesan Rahbar

Home » » Lagi, Wali Kota Makassar Jadi Sasaran Fitnah FPI

Lagi, Wali Kota Makassar Jadi Sasaran Fitnah FPI

Written By Unknown on Monday, 16 January 2017 | 02:15:00


Front Pembela Islam (FPI) lagi-lagi menabur fitnah dan kebohongan yang sangat keji. Kali ini, Wakil wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI jadi korban fitnah busuknya itu. Melalui akun Facebook resminya, https://www.facebook.com/FPIMEDIA, admin FPI mencantumkan foto Syamsu Rizal saat menghadiri jamuan makan siang yang dilakukan Irjen Polisi Anton Charliyan.

Kejadian pada foto tersebut sebenarnya di Makassar, Sulawesi Selatan, ketika Anton masih sebagai Kapolda Sulsel. Anton mengundang Syamsu Rizal, LSM Pekat, dan organisasi GMBI makan siang di Mapolda Sulsel, 10 Oktober 2016.

Namun pesan yang disampaikan oleh pengguna Facebook itu sangat berbeda dengan isi foto tersebut. Si pemilik akun justru menulis, “Usai beraksi, LSM Preman GMBI ini dijamu makan bersama oleh Polda Jabar… Wah….?!.”
Kira-kira opini busuk yang mau disebar FPI adalah bahwa Kapolda Jabar adalah orang di balik pengerahan massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang sempat bentrok dengan FPI pada saat pemeriksaan Imam Besarnya, Rizieq Syihab di Polda Jabar kemarin. Padahal, foto tersebut sengaja dibuat FPI untuk meracuni pikiran bangsa Indonesia.

Sayangnya, sedikit netizen yang termakan fitnah ini. Banyak yang mengeritik ulah Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan dan menyatakan dukungannya kepada FPI. Dewi Kartika Sari menulis, “Sebel liat yg kayak gini,mau kemana arah bangsa ini nantinya jikalau yg anarkis di bela bahkan dijamu tp yg benar dimusuhi seolah2 duri dlm daging,ya allah jauhkanlah indonesia dr ancaman bahaya…amiin…”
Namun pengguna Facebook dari Sulawesi Selatan bereaksi lain.

Mereka menyebut, antara isi pesan dan kejadian di foto tersebut sangat berbeda.

“Maaf sy simpatisan FPI yg sangat mendukung semua kegiatan positif FPI tp tolong jangan melawan hoax dengan hoax, foto tersebut jamuan makan kapolda sulsel dengan wakil walikota makassar, kebetulan sy orang makassar.. Mari melawan ketidak adilan dengan kejujuran, mksh..,” tulis Muhammad Asy’Ari.

“Ya Allah orang2 gampang kemakan hoax ya xD foto di atas itu fotonya wakil walikota makassar dg ical sama kapolda jabar waktu dia masih jadi kapolda sulsel hahaha lain kali kalo bikin hoax pinteran dikit kek xD saya sebagai warga makassar pasti langsung tau foto pemimpin saya sendiri xD orang2 yg komen juga ckck ya Allah.” kata Inu.

Si pemilik akun Muh Irsan Arief Ilham bereaksi lebih keras.

“FPI kalian bawa2 nama Pembela Islam namun kalian sebenarnya telah merusak Citra Islam dengan Tingkah laku kalian yg tidak Islami dengan menebarkan kebohongan untuk memprovokasi kami yang sudah lama hidup rukun dan damai Indonesia….saya dari Sulsel dan jelas bahwa foto diatas foto lama saat pak anton masih menjabat kapolda Sulsel dan acara itu jamuan makan siang pak wakil walikota makassar dgn kapolda sul-sel ( yg kini menjabat kapolda Jabar) dan ketua pekat dan LSM.


Sebelumnya juga Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI) mengkritik salah satu unggahan di akun Instagram Front Pembela Islam (FPI) yang mengutip pernyataan Panglima Jenderal Gatot Nurmantyo, dengan menyebutnya sebagai hoax.
Di akun resmi Twitter, Sabtu (14/1) kemarin, Puspen TNI mentautkan unggahan Instagram di mana Gatot ditulis mengatakan bahwa petinggi FPI Rizieq Syihab menjadi korban propaganda Australia dan Amerika Serikat.

Foto Gatot dan kutipan berita tersebut sebetulnya sudah diunggah ke akun Instagram itu sejak 23 November 2016 lalu.

"Info Penting..lagi2 mengatas namakan Panglima TNI..ditegaskan bahwa hal ini sma sekali HOAX! Don't believe!!" tulis akun @Puspen_TNI.

Dalam unggahan Instagram FPI itu tercantum foto Gatot, dan di sampingnya dimuat berita pernyataan Gatot.

Tapi benarkan unggahan Instagram FPI itu hoax alias berita bohong? Instagram FPI ternyata menyadur dari situs berita resmi Viva.co.id berjudul: "Panglima TNI: Rizieq Shihab Jadi Korban Propaganda Australia".


(Teras-Bintang/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: