Nora al-Awlaki, 8, gadis kelahiran AS, putri pengkhotbah Yaman, tewas oleh tembakan pasukan khusus AS saat operasi militer melawan al-Qaeda di Yaman. (Foto: Facebook)
Komando Sentral Amerika Serikat (AS) mengakui serbuan pasukan khususnya di Yaman untuk memerangi kelompok al-Qaeda juga menewaskan beberapa warga sipil, termasuk gadis delapan tahun. Serangan pasukan khusus AS pada Minggu lalu ditargetkan terhadap al-Qaeda di Yaman atau AQAP.
Serangan pasukan khusus AS itu menggunakan rudal dan senapan mesin yang ditembakkan dari helikopter. ”Korban sipil tak dikenal tampaknya telah berpotensi terjebak dalam tembakan udara untuk membantu pasukan AS,” kata Komando Sentral AS dalam sebuah pernyataan.
”Tim yang ditunjuk oleh gugus tugas operasional telah menyimpulkan bahwa warga sipil non-kombatan kemungkinan besar tewas di tengah-tengah baku tembak dalam serangan di Yaman pada 29 Januari. Korban mungkin termasuk anak-anak,” lanjut pernyataan Komando Sentral AS, yang dikutip Kamis (2/2/2017).
Pasukan AS sebelumnya menolak mengakui bahwa ada warga sipil yang jadi korban serangan militer di Yaman. Pasukan AS mengklaim telah menewaskan 14 militan AQAP dalam serangan di wilayah al-Bayda.
Namun, laporan Reuters mengutip para petugas medis di lapangan menyebut sekitar 30 orang tewas, termasuk 10 perempuan dan anak-anak. Dari beberapa warga sipil yang tewas, gadis cilik berusia delapan tahun termasuk di dalamnya.
Gadis delapan tahun itu diketahui bernama Nora, gadis kelahiran AS putri dari pengkhotbah Yaman Anwar al-Awlaki. Gadis itu senasib dengan ayahnya yang tewas oleh serangan militer AS pada tahun 2011.
”Dia dihantam dengan peluru di lehernya dan menderita selama dua jam,” kata kakek korban, Nasser al-Awlaki. ”Kenapa membunuh anak-anak? Ini adalah pemerintahan baru yang sangat menyedihkan. Kejahatan besar.”
(Sindo-News/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email