Hujjatul Islam wal Muslimin, Husein Ansarian menjelaskan bahwa diantara hakikat agama adalah memiliki hati yang bersih. Allah taala berdasarkan ayat-ayat Alquran menyebutkan bahwa hati yang bersih merupakan simpanan satu-satunya manusia di hari kiamat kelak.
Ansarian yang juga guru di Hauzah Ilmiah Iran menyampaikan itu pada ceramah agama dalam rangka peringatan syahadah Fatimah Azzahra as di Husainiyah Sayyidussyuhada, kemarin. Dikatakan bahwa Islam adalah satu-satunya agama ilahi yang diberikan Allah bagi manusia.
Terkait awal-awal agama, jelas dia, ia sudah dimulai ketika perpindahan Adam as ke alam wujud. Allah memberikan agama bagi manusia agar manusia bisa menikmati hidup yang penuh dengan kebaikan dan manfaat ini.
“Agama ini meliputi pengetahuan-pengetahuan akan ketuhanan. Orang-orang beragama yakin bahwa segala kepunyaan hanya milik Allah yang satu, ia adalah hamba dan milik Allah. Karena itu ia tidak sedih dengan hilangnya sesuatu di dunia ini. Kenyamanan adalah buah dari agama,” terang Ansarian.
Ansarian juga menjelaskan perbedaan kepemilikan Allah dan manusia, dimana kepemilikan Allah adalah hakikat sedangkan kepemilikan manusia bukanlah hakikat. Artinya kepenguasaan dan kepemilikan Allah khusus berhubungan dengan zatnya yang suci dan esa. Sedangkan kepemilikan manusia tidak lepas dari pemberian Allah.
Dengan pemahaman bahwa Allah pemilik dan raja hakiki tersebut, tambah dia, maka menanggung musibah dan kelelahan bagi manusia di dunia ini menjadi sangat mudah. “Allah menyebutkan dalam Alquran bahwa hati yang bersih termasuk dari hakikat agama. Iktikat manusia berpengaruh pada terjaganya kemurnian dan kebersihan hati. Hati adalah pusat kesempurnaan dan pengetahuan yang Allah berikan,” ungkap Hujjatul Islam wal Muslimin ini.
Ansarian juga menjelaskan bahwa hati yang bersih akan senantiasa terjaga dari sifat-sifat tercela. Sifat-sifat tercela tersebut, seperti kekikiran dan hasut tidak akan bermanfaat bagi manusia kecuali kejahatan dan kemudharatan. “Sedangkan iman dipenuhi oleh sesuatu yang bermanfaat. Dan tempat iman itu tidak lain kecuali hati,” demikian terang ustadz hauzah Iran ini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email