Beberapa tahun terakhir, umat Islam menjadi sorotan dunia karena dituduh telah menyebarkan ajaran-ajaran radikal. Tak sedikit pula masjid yang ditutup karena dianggap sebagai lokasi penyebaran ajaran Islam radikal.
Umat Islam semakin terpinggir setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat. Alergi terhadap Islam semakin jelas dengan diberlakukannya larangan masuk ke AS bagi tujuh negara mayoritas Muslim.
Hal itu mengundang keprihatinan dari banyak komunitas Muslim dari berbagai negara. Untuk menepis citra negatif tersebut, sejumlah masjid membuka pintu mereka lebar-lebar untuk menyambut siapapun yang ingin datang mencari tahu tentang Islam.
Salah satunya dilakukan di Masjid Pusat, Norwich, Inggris. Ahad (5/2) esok, masjid ini terbuka bagi pengunjung yang ingin mengetahui tentang sejarah dan ajaran Islam. Ini sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keramahan dan roh Islam yang sesungguhnya.
“Kami ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melihat sendiri aktivitas yang terjadi di dalam masjid,” kata Sekretaris Umum Pusat Keislaman Bangladesh di Rose Lane, dikutip Eastern Daily Press, Kamis (2/2).
Hal serupa juga dilakukan Masjid York di London. Pada tanggal yang sama, masjid ini menggelar hari berkunjung ke masjid atau Visit My Mosque.
Dimulai pukul 14.00 hingga 18.00, pengunjung dapat menanyakan apapun tenatng Islam sambil disuguhi hidangan teh dan biskuit. Tak hanya itu, pengunjung juga akan diajak berkeliling melihat setiap sudut masjid.
(Eastern-Daily-Press/Shabestan/Republika/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email