Pesan Rahbar

Home » » Inilah Fatimah Az Zahra

Inilah Fatimah Az Zahra

Written By Unknown on Saturday 11 February 2017 | 22:49:00

Ilustrasi pembakaran rumah Sayyidah Fatimah Azahra

Iniah Fatimah!! Sejak kecil ia melihat ayahnya di caci dan disakiti. Bahkan mengalami berbagai tragedi yang tak jarang mengancam jiwanya Nabi. Ketika nabi dilempar kotoran, tangan mungilnya yang membersihkan. Ketika nabi dicaci, suara kecilnya menjawab dengan berani. Ketika nabi bersedih, senyum manisnya yang mengobati.

Inilah Fatmah!! Nabi menggelarnya Ummu abiha, sebagai ibu dari ayahnya. Dia menjadi penghulu wanita sejagat raya. Sejak keberadaan Siti Hawa sampai nanti berakhirnya alam dunia. Bahkan ia menjadi pemimpin wanita di surga nan indah. Bahkan Nabi saw bersabda, “Fatimah belahan jiwaku, cahaya mataku dan buah hatiku. Aku marah dengan apapun yang membuatnya marah, dan aku senang dengan apapun yang membuatnya senang. Sesungguhnya dia adalah orang yang pertama kali akan menyusul ku dari kalangan Ahlilbaitku.” Tidak hanya itu, Nabi saaw juga mengingatkan kita, agar takut atas kemurkaan Fatimah sebab “Allah murka dengan murkanya Fatimah dan Allah ridha dengan ridhanya Fatimah”.

Inilah Fatimah!! Yang dikenal dengan panggilan az-Zahra, karena jika ia berdiri salat di mihrabnya, tubuhnya memancarkan cahaya yang menerangi penduduk langit seperti matahari menerangi penduduk bumi. Ia juga dikenal sebagai At-Thahirah karena kesucian diri baik lahir maupun batinnya. Ia tak pernah buat dosa sejak lahir hingga wafatnya.

Inilah Fatimah!! Ketika Rasulullah saw wafat ia sangat berduka. Suaminya sendiri, Ali bin Abi Thalib, tak mampu menghiburnya. Setiap hari ia datang ke kuburan ayahnya. Diambilnya tanah pusara Rasulullah saw, lalu diusapkan ke wajahnya dan ditaburkannya ke kepalanya sambil ia mengungkapkan syair penuh duka :

Oh..Bagaimana mungkin orang yang telah mencium tanah pusaranya Ahmad
akan berkeinginan lagi mencium semerbak dunia sepanjang zaman
Sungguh, musibah demi musibah telah datang menghantam
Yang kalau musibah itu ditimpakan kepada siang yang benderang
Maka siang akan berubah menjadi kegelapan malam.

Inilah Fatimah. Di saat jasad ayahnya baru saja dikuburkan, ketika tetes-tetes air mata masih bercucuran, dan suasana jiwanya masih diliputi kesedihan, mendadak datanglah serombongan orang, memaksa keluarga nabi untuk berbai’at, pada pemimpin yang mereka angkat. Mereka mengancam akan membakar rumah Fatimah yang sederhana, jika tidak berbai’at dengan segera. Fatimah tak gentar dengan ancaman yang terlontar. Ia jawab dengan suara bergetar bahwa ia tidak akan membai’at Abu Bakar.

Inilah Fatimah!! Yang berdiri di balik pintu dengan tubuh bergetar. Melihat orang-orang berwajah gusar, dengan tubuh yang kekar, mengepung rumahnya dengan melingkar. Mereka dobrak pintu rumahnya dengan kasar dan tubuh ringkih Fatimah pun terkapar. Ia tahan sakit hingga tubuhnya menggeletar, karena tulang rusuknya patah dan janin yang dikandungnya gugur tanpa sadar. Tak ada yang bisa dilakukan. Ali sang suami pemberani, hanya ingat pesan sang nabi, bahwa umat akan mengkhianati dan ia harus sabar dengan perih hati.

Ya Allah….Ya Rasulullah..
Inilah Fatimah belahan jiwa
Kini tubuh ringkih nya terluka
Hatinya menangis dan merana
Ratapan suci penuh nestapa
melambung tinggi ke angkasa

Ya Allah…Ya Rasululah
Inilah Fatimah, di rumah duka, Baitul ahzan
Menangis pilu hingga ajalnya datang
Membawa ruhnya keharibaan Tuhan
Untuk bersanding dengan ayah yang dirindukan
Meninggalkan Hasan dan Husain menjadi yatim tanpa asuhan.

Ya Allah….Ya Rasulullah
Inilah Fatimah, yang syahadah dengan membawa luka hati
Yang dikuburkan di malam sunyi
Hanya suara lirih Ali sang suami
Mengantarkan kepergiannya menghadap ilahi :

“Kubaringkan tubuhmu dalam liang lahadmu
Setelah hembusan terakhir nafasmu di dadaku
Inna lillahi wa Inna ilaihi rajiun kusampaikan pada Tuhanku

Kini, titipan yang diamanatkan telah diminta kembali
Dan tanggungan telah diambil pergi
Adapun kesedihanku tetap kan abadi
Sampai saatnya Allah menetapkan bagiku pilihan sejati
Menjadi pendamping di tempat kediamanmu nanti”

Salam atasmu wahai Fatimah Putri Sang Nabi warahmatullahi wabarakuh… Haul Sayidah Fatimah Zahra as
2017 M/ 1438 H.

(Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: