Yesaya 29:12 menceritakan kepada kita bagaimana Kitab terakhir ini disampaikan kepada Nabi penerima Firman Tuhan :
29:12 ונתן הספר על אשר לא ידע ספר לאמר קרא נא זה ואמר לא ידעתי ספר׃
29:12 Wa-nittan ha Seifer ‘al asher lo yada‘ seifer, le’mor: Qera na ze! Va-amar: Lo yada‘ti seifer
29:12 And the book is sent upon [‘al] the one who is not learned, saying: ‘Read this, I pray you,’ and he says: ‘I am not learned’
29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca.“
Bandingkan nubuat Yesaya ini dengan kisah awal mula turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad sholallahu alaihi wassalam. Malaikat Jibril memerintahkan beliau membaca lembaran Al-Qur’an “Iqra’!” yang berarti “Bacalah !“ . Dan beliau pun menjawab “Maa ana bi Qori’” yang berarti “Aku tidak dapat membaca”. Hal ini terjadi berturut-turut tiga kali.
Kata “IQRA” dalam bahasa Arab yang berarti “Bacalah” juga bersesuaian dengan teks Ibrani diatas yang berbunyi “QERA”
”IQRA!..Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (al-‘Alaq : 1-5)
Kejadian yang sama pernah terjadi , ketika Tuhan pun berfirman kepada Nabi Elia yang sedang berada dalam gua di suatu malam, kita bisa membukanya dalam 1 Raja-raja 19:9.
1 Raja-raja 19:9. Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka Firman TUHAN datang kepadanya, demikian: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?”
Maka gugurlah argumentasi bagi mereka yang berdalih bahwa tak mungkin Tuhan berfirman dalam kegelapan GUA
Dasar kisah ini adalah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dan lainnya dari Aisyah yang mengatakan :
“Wahyu yang pertama kali dialami oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam adalah mimpi yang benar di waktu tidur. Beliau melihat dalam mimpi itu datangnya bagaikan terangnya pagi hari. Kemudian beliau suka menyendiri. Beliau pergi ke gua Hira untuk beribadah beberapa malam. Untuk itu beliau membawa bekal. Kemudian beliau pulang kembali ke Khadijah radiyallahu ‘anha, maka Khadijahpun membekali beliau seperti bekal terdahulu. Lalu di gua Hira datanglah kepada beliau satu kebenaran, yaitu seorang malaikat, yang berkata kepada Nabi : “Bacalah!” Rasulullah menceritakan : “maka akupun menjawab : Aku tidak bisa membaca”. Malaikat tersebut lalu memelukku sehingga aku merasa amat payah. Lalu aku dilepaskan, dan dia berkata lagi : “Bacalah!” maka akupun menjawab : “Aku tidak bisa membaca”. Lalu dia merangkulku yang kedua kali sampai aku kepayahan. Kemudian dia lepaskan lagi dan berkata : “Bacalah!” Aku menjawab : “Aku tidak bisa membaca”. Maka dia merangkulku yang ketiga kalinya sehingga aku kepayahan, kemudian dia berkata :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan.. sampai dengan …apa yang tidak diketahuinya”.
Yesaya 29 adalah sebuah pasal dalam ALKITAB yang memuat banyak petunjuk-petunjuk yang sangat menakjubkan tentang akhir dari Kerajaan Kenabian Bani Israel.. Pasal 29 dari Yesaya yang terkait dengan Nubuatan ini dimulai dari ayat 9
29:9. Tercengang-cenganglah, penuh keheranan, biarlah matamu tertutup, buta semata-mata! Jadilah mabuk, tetapi bukan karena anggur, jadilah pusing, tetapi bukan karena arak!
29:10 Sebab TUHAN telah membuat kamu tidur nyenyak; matamu–yakni para nabi–telah dipejamkan-Nya dan mukamu–yaitu para pelihat–telah ditudungi-Nya.
Yang tampak dari nubuatan di atas adalah bahwa ada suatu masa dimana kenabian dan pengutusan para utusan akan terhenti, dunia akan kosong dari kenabian, tidak ada nabi yang diutus pada suatu masa Bani Israel. Sesuatu yang dalam Islam disebut FATRAH…Masa kekosongan wahyu. Masa tak ada para utusan Tuhan dan para Nabi yang mengabarkan kepada umat manusia tentang kabar dari langit. Masa ini digambarkan sebagai “mata yang tertutup”, “buta”, “mabuk”, “pusing”.
Kemudian kalimat nubuatan berlanjut dengan
29:11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai”;
29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca.”
Maka yang tampak dari nubuatan ini adalah “Kitab yang bermeterai” atau “Kitab yang tertutup” atau “Sefer Ha Hatm”…Kitab Penutup diserahkan kepada kaum yang bisa baca tulis tapi mereka tak mampu membacanya…
Maka ketika kitab itu, dan tidak dikatakan kitab tertutup lagi..Kitab itu diperintahkan kepada seseorang yang tidak tahu baca tulis maka ucapannya adalah “Aku tidak dapat membaca”
Pasal ini kemudian melanjutkan nubuatan akan kedegilan bangsa Yahudi yang abai terhadap perintah-perintah dan larangan Tuhan dalam Taurat:
29:13 Dan Tuhan telah berfirman: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
Mengapa ayat diatas ditujukan kepada bangsa Yahudi ? Karena dalam Perjanjian Baru sendiri Yesus Kristus Nabi dari Nazaret telah merujuk kepada pasal Yesaya ini ketika mencela pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukan Bani Israel terhadap perintah dan larangan Tuhan
Matius 15
15:7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
Atas sebab itulah maka terjadilah hal yang ajaib dan tidak masuk akal, susah diterima oleh akal ketika kenabian dan hikmat dicabut dari bangsa Yahudi dan tidak lagi tampak lagi kearifan yang dahulu tampak pada Nabi-Nabi zaman dahulu
29:14 maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi.”
Inilah ketetapan dari Tuhan Semesta Alam ketika berkehendak mencabut Kenabian itu dari Bani Israel dan diberikanNya Kenabian itu kepada bangsa yang diremehkan dan mereka hinakan, Bani Ismael, Bangsa Arab. Bangsa yang dianggap sebagai bangsa keturunan Ismael, anak Abraham yang dibuang ke Padang Bersyeba..
Matius 21:42 Kata Yesus kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Yesus Kristus Nabi dari Nazaret telah menubuatkan hal ini sebelum kemangkatan beliau ke langit, perihal pencabutan Kerajaan Kenabian..Penutup Kenabian kepada bangsa yang lain yang bukan bangsa Yahudi,
Matius 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Pasal kemudian lebih jelas lagi menunjukkan bahwa Bani Ismael yang direndahkan akan ditinggikan dan bangsa yang semula ditinggikan tapi tegar tengkuk lagi ingkar terhadap hukum2 Tuhan akan direndahkan
29:17. Bukankah hanya sedikit waktu lagi, Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan?
Dan dilanjutkan bahwa bangsa yang tak pernah mendapatkan pengutusan Nabi dan Rasul akan mendapatkan sebuah Kitab, dan kegelapan dan kebodohan bangsa Jahiliyah itu akan berakhir dengan diutusnya seorang Nabi kepada mereka
29:18 Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat.
Disamping itu disebutkan bahwa pengikut Nabi itu banyak dari golongan kaum miskin nan sengsara tertindas,
29:19 Orang-orang yang sengsara akan tambah bersukaria di dalam TUHAN, dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel!
Dan ini semua adalah akhir dari kesombongan bangsa Yahudi yang enggan dan abai terhadap hukum Tuhan yang mengakibatkan mereka harus beriman kepada seorang Nabi dari bangsa yang mereka hinakan ,
29:20 Sebab orang yang gagah sombong akan berakhir dan orang pencemooh akan habis, dan semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan,
Para pembaca ALKITAB tidak akan gagal memahami bahwa Ishak akan menjadi bangsa yang besar dengan banyaknya nabi-nabi yang diutus kepada keturunannya yang banyak berasal dari keturunan Yehuda anak Yakub. Akan tetapi ada masanya ketika pewarisan kenabian ini kelak akan berpindah tangan kepada keturunan yang lain. Kita bisa melihat isyarat ini di Kitab Kejadian 49 ketika Yakub pada akhir hidupnya menceritakan nubuat tentang nasib keturunan anak-anaknya, dan ketika menceritakan tentang keturunan Yahuda yang kelak akan mewarisi tongkat raja-raja dan kenabian maka ternubuatkan :
49:10 Lo yasūr SHEIBET mi-yehūda u-mahoqeiq mi-bein raglayu ‘ad ki yabu SHILOH, va-lu yiqhat ‘amim49:10 The SCEPTER shall not depart from Judah nor a lawgiver from between his feet until SHILOH comes, and unto HIM shall the obedience of the people be49:10 TONGKAT KERAJAAN tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai DIAdatang yang BERHAK ATASNYA, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
Sheibet atau tongkat kerajaan adalah perlambang kekuasaan kenabian dan kepemimpinan. Kerajaan dan Kenabian tidak akan berpindah dari keturunan Yahuda sampai datangnya “SHILOH” atau “DIA yang BERHAK ATASNYA“ dan kepadanya akan takluk bangsa2 di bumi. Kepada dia inilah Kerajaan dan Kenabian akan diberikan.
Perpindahan tongkat kerajaan dan kenabian kepada keturunan yang lain ini lebih jelas dinyatakan dalam Yehezkiel 21:25-27 sebagai pembuangan SERBAN kenabian dan MAHKOTA kerajaan.
21:25 Dan hai engkau, raja Israel, orang fasik yang durhaka, yang saatmu sudah tiba untuk penghakiman terakhir,
21:26 beginilah firman Tuhan ALLAH: Jauhkanlah serbanmu dan buangkanlah mahkotamu! Tiada yang tetap seperti keadaannya sekarang. Yang rendah harus ditinggikan, yang tinggi harus direndahkan.
21:27 Puing, puing, puing akan Kujadikan dia! Inipun tidak akan tetap. Sampai IA datang YANG BERHAK ATASNYA, dan KEPADANYA akan Kuberikan itu.”
The New Interpreter’s Bible memberikan referensi bahwa SHILOH adalah sesosok manusia dari bangsa selain keturunan Yehuda yang akan menerima estafet tongkat kerajaan dan kenabian, “It most likely refers to a person. The basic image is clear: The poet depicts Judah as a royal figure, whose rule…will continue for a lengthy period until a climactic event occurs that assures a glorious future, …
Yesus Kristus Nabi dari Nazaret memberikan isyarat yang sama tentang perpindahan tongkat kenabian dan kerajaan ini akan terjadi sepeninggal beliau,
Matius 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Sabda Yesus diatas sebagai penjelas dari nubuat dalam Kitab Taurat
Ulangan 32:21 “Mereka membangkitkan cemburuku dengan yang bukan Allah, mereka membuatku marah dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan membuat mereka marah dengan bangsa yang bodoh.
Karenanya, hal ini membuat Hikmat dan Kearifan terangkat ketika mereka menolak mengakui kenabian berada pada bangsa yang bodoh lagi hina dalam pandangan mereka….
Dan ini ditegaskan lagi di lanjutan dari YESAYA 29:13
29:13 Dan Tuhan telah berfirman: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
29:14 maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi.
Setiap orang yang mempunyai sedikit pengetahuan tentang Injil akan dapat menebak siapa yang di mata orang-orang Yahudi rasis dan sombong ini “bukan sebuah umat” –sesuatu yang tidak berarti dan “bangsa yang bodoh” jika bukan sepupu mereka keturunan Ismail– bangsa Arab yang dalam kata-kata Thomas Carlyle telah “mengembara tidak dikenal di padang pasir sejak penciptaan dunia!?”
Jadi, karena Bangsa Israel menjauh dari Tuhan, maka nikmat kenabian yang selama ini dikaruniakan Tuhan kepada mereka, dicabut kembali oleh Tuhan dan diberikan kepada Bangsa Goyim Bangsa Ummiy Bangsa Bodoh Bangsa Jahiliah……Bangsa Arab
Walhamdulillah
(Jalan-Ibrahim/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email