“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba- hamba- Ku yang saleh.”
Shabestan News Agency, Hujjatul Islam Hamid Ridha Sulaimani menjelaskan bahwa pembahasan Mahdawiyat dan khususnya pembahasan Imamah dan wilayat adalah pembahasan yang memiliki rentetan sejarah yang panjang, yang dijelaskan dalam teks-teks sebelum Islam dan setelahnya juga dijelaskan dengan jelas di dalam Al-Qur’an.
Dalam surat Al-Anbiya ayat 105 disebutkan “Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba- hamba- Ku yang saleh.”
Yakni ayat tersebut ingin menjelaskan bahwa selain Al-Qur’an atau sebelum Al-Qur’an, di dalam kitab-kitab langit lainnya juga disebutkan mengenai pembahasan ini, jelas Hujjatul Islam Sulaimani.
Meskipun jika dalam bahasa Arab, kata “Zabur” adalah nama kitab Zabur, maka hal ini tidak keluar dari pembahasan mengenai mishdaq ayat Al-Qur’an di atas, yakni pewaris bumi di akhir zaman adalah hamba-hamba yang saleh pilihan Allah swt, dan hal ini bermakna bahwa Mahdawiyah sudah diberitakan semenjak diutusnya Rasulullah saww.
Dengan ibarat di atas maka menjadi jelas bahwa hakikat yag dimaksud orang-orang saleh yang kelak di akhri zaman akan mewarisi bumi ini adalah sahabat-sahabat Imam Zaman afs.
Terdapat riwayat yang menjelaskan tafsiran tentang ayat di atas bahwasanya ayat tersebut dengan jelas mengisyaratkan tentang sahabat-sahabat Imam Mahdi afs.
Mengenai hal ini Imam Baqir as bersabda “mereka (orang-orang saleh) adalah sahabat-sahabat Al-Mahdi di akhir zaman.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email