Sayyidah Zahra sa hingga akhir hayat berada di bawah pemerintahan Ilahi.
Shabestan News Agency melaporkan dari Qom, masih dalam hari-hari duka Sayyidah Fathimah Az-Zahra sa, Hujjatul Islam Muhammad Shadiq Kufail menyampaikan, kita harus bersyukur kepada Allah sehingga masih diberi kesempatan untuk hadir dalam acara ini. Dan karena pemimpin kebangkitan ini adalah Sayyidah Zahra sa, dan pada hakikatnya instrument utama dalam membela kepemimpinan adalah wujud suci Sayyidah Zahra sa.
Beliau menyebut, dengan ta’bir indah dari Sayyidah Zahra sa “dan Syi’ahnya dan orang-orang yang menyaksikannya berada di hadapannya”, maka keimamahan Imam Ali as telah dibuktikan, dan Sayyidah Zahra sa hingga akhir hayat berada di bawah pemerintahan Ilahi ini.
Beliau menambahkan, untuk dapat memahami maqam dan kedudukan puteri Rasulullah saww ini adalah hal yang sangat sulit, melihat pemahaman kita juga terbatas. Namun yang sedikit bisa kita ketahui ialah bahwa beliau sa dengan usia yang tidak panjang dimilikinya dan dengan semua kesulitan serta probelmatika kehidupan yang dihadapinya, namun beliau sa adalah orang yang paling berpengaruh dan orang yang paling mengukir sejarah dalam kehidupannya.
Sayyidah Fathimah Az-Zahra sa diberikan gelar oleh Rasulullah saww sebagai Sayyidatu Nisa’il ‘Alamiin bukanlah tanpa sebab dan tanpa dasar apapun, yang pertama karena memang hal tersebut datang dari sisi Allah swt, dan juga memang puteri Rasulullah saww ini merupakan teladan bagi semua makhluq.
Jika kita mengaku sebagai seorang muslim dan meyakini tauhid, maka kita harus memperhatikan kehidupan kita dan meneladani Sayyidah Fathimah Az-Zahra sa.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email