“Sesungguhnya murka Fathimah adalah murka Allah, dan ridhanya Fathimah adalah ridhanya Allah swt.”
Shabestan News Agency, terkait dengan sebuah masalah yang dipaparkan oleh Ibnu Utsaimin (mufti Wahabi) tentang karena kemarahan Sayyidah Zahra sa kepada Abu Bakar, para Syi’ah harus memohonkan ampunan untuknya, Hujjatul Islam Abbas Jakfari menjelaskan bahwa dalam riwayat baik Syi’ah maupun Sunni disebutkan bahwa sebagai bentuk penentangan Sayyidah Zahra kepada Abu Bakar tentang masalah Fadak, Sayyidah Zahra sa tidak berbicara kepada Abu Bakar hingga wafatnya.
Dan mengenai pernyataan Ibnu Utsaimin di atas merupakan bentuk pelecehan terhadap Sayyidah Az-zahra sa, dimana hal ini disebut sebagai “Ijtihad di atas Nash” dan orang berakal dimanapun akan menganggap hal yang salah. Karena tolak ukur kita adalah keridhaan Sayyidah Az-Zahra sa, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat bahwa “sesungguhnya murka Fathimah adalah murka Allah, dan ridhanya Fathimah adalah ridhanya Allah swt.”
Dengan demikian tuduhan yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan Sayyidah Az-Zahra sa kepada Abu Bakar adalah hal yang keliru dan salah, tidak lain hal ini sama dengan bentuk permusuhan kepada perintah Allah swt dan Sunnah Rasulullah saww.
Murkanya Sayyidah Fathimah sa kepada Abu Bakar adalah hal yang logis dan sesuai dengan Sunnah Rasulullah saww. Saat berkhutbah di masjid Sayyidah Az-Zahra sa mempertanyakan kepada yang hadir tentang peristiwa Al-Ghadir, hadits Tsaqalain dan ucapan-ucapan Rasul, beliau sa juga berkata “khilafah adalah miliki suamiku, Imamah dan Khilafah adalah hak putera pamanku yaitu Ali bin Abi Thalib as, dan perkumpulan yang kalian buat di Tsaqifah adalah tindakan yang salah.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email