Pesan Rahbar

Home » » Telak! Ini Puisi Balasan untuk "Sajak Sang Penista" Punya Fadli Zon!

Telak! Ini Puisi Balasan untuk "Sajak Sang Penista" Punya Fadli Zon!

Written By Unknown on Saturday, 4 February 2017 | 07:04:00


Artikel berikut ditulis oleh ADE IVAN sebagaimana diterbitkan di situs Seword.com:

Si Keran Bocor, Sebuah Puisi untuk Fadli Zon

Setelah baca sajak “sang penista” karya tuan Fadli Zon, saya jadi gereget mau beropini. Tapi sebagai wujud terimakasih atas karya beliau yg telah memantik inspirasi saya di siang hari ini, maka izinkan saya menuangkan opini pribadi saya dalam bentuk puisi balasan juga. Karena hanya sesama pujangga atau penyair yang bisa saling memahami isi baris-baris dalam bait puisi dan sajak (walau saya merasa diri saya bukanlah pujangga) #akumemangbukanpujangga #basejam

Sebelumnya, Fadli Zon menuliskan puisi seperti berikut ini:

Sajak Sang Penista

di tengah damai Jakarta
kau pamerkan keangkuhan sempurna
sumpah serapah intimidasi
mengalir sederas air banjir
lalu kau cibir orang-orang pinggir
menggusur tanpa basa basi
menindas dengan tangan besi
dan kau seenaknya korupsi
dari rumah sakit hingga reklamasi
memenuhi nafsu ambisi

di tengah damai Jakarta
kau nista ayat-ayat Tuhan
Al Qur’an dituduh alat kebohongan
kaulah yang merobek kebhinekaan
juara pengkhianat Pancasila
pemecah belah kerukunan beragama
biang segala adu domba

di tengah damai Jakarta
kau fitnah lagi kyai dan ulama
serbuan berita palsu hasutan gila
ancaman teror fisik hingga penjara
kau bagai diktator pemilik dunia
menyebar resah ke segala arah
menggalang lautan amarah

kami tahu kau hanya pion berlagak jagoan
di belakangmu pasukan hantu gentayangan
tangan-tangan kotor penguasa komplotan
konspirasi barisan kejahatan
hukum mudah kau beli murah
keadilan punah habis dijarah
demokrasi dikebiri sudah
peluru muntah berhamburan
provokasi pesta kerusuhan

tapi ingatlah sang penista
takdir pasti kan tiba
rakyat bersatu tak bisa dikalahkan
doa ulama kobarkan keberanian
umat yang terhina berjihad kebenaran
orang-orang miskin membangun perlawanan
dan tirani pasti tumbang

di tengah damai Jakarta
kaulah penabur benih bencana

Fadli Zon, Jakarta, 2 Februari 2017


Ulasan mengenai struktur sajak tuan Fadli sudah diulas cukup detail oleh rekan seworders yaitu Bu Retha Putri dalam artikelnya yang berjudul : (Bedah Puisi) Fadli Zon Curcol di Sajak Sang Penista

Nah kalo saya akan membalas dengan opini yang telah saya bentuk puisi berjudul Si Keran Bocor #bukanberbalaspantun

Si Keran Bocor

Suaramu tak lebih dari keran air yang bocor
Hanya bunyi tik tik tak berirama
Tapi kau merasa sudah seperti suara singa
Apakah dirumah tak ada kaca?

Yang kau bilang tergusur kini hidup manusiawi
Hanya jiwa berhati yang bisa mengerti
Namun kau culas untuk bisa memahami
Karena pikiranmu sudah diliputi benci

Sakit fisik bisa diobati ke rumah sakit
Namun sakit jiwa rasanya tuh nyelekit
Rekan partaimu korupsi kau tak aklamasi
Terlihat jelas omongan siapa yang kelihatan basi

Yang mendengar langsung tiada tersinggung
Yang tidak datang malah teriak cari panggung
Saat hakim bertanya disidang semua pada bingung
Tak bisa menjelaskan karena pada linglung

Kau teriak orang lain sebagai pengkhianat Pancasila
Tapi kau berdiri semobil dengan si penghina Pancasila
Si pemecah kerukunan beragama itu sekarang sedang merana
Karena polisi cerdas mana yang sebenarnya durjana

Gelarmu berderet seperti bebek antri sambil melek
Namun daya pikirmu sungguh jauh dari intelek
Tak ada yang menghina kyai dan ulama dengan kalimat jelek
Tapi kau sok tampil membela seperti pesolek

Siapa yang kau sebut diktator pemilik dunia?
Yang kutahu dia adalah pelayan warga yang setia berhati mulia
Yang menyebar kasih secara manusiawi demi sejahtera
Dalam rangkulan dan didikan layaknya orang tua

Terlalu naïf kau bilang dia seorang pion
Berpikir cerdaslah jangan seperti orang bloon
Dia adalah petarung tangguh dan bukan anak salon
Yang matang dari ujian dan bukan karbitan seperti balon

Kau dan kelompokmu yang selalu teriak marah
Ayat ayat suci pun kau putar ke segala arah
Demi hak politiknya yang engkau coba jarah
Namun si petarung tangguh tak pernah menyerah

Jangan kau selalu gunakan orang miskin untuk tujuanmu
Apa kau setiap hari undang mereka untuk bertamu?
Aku yakin meraka tak akan pernah kau jamu
Karena pembelaanmu semua terlihat semu

Ingatlah wahai kau keran bocor akan karma
Karena aku dan dia akan selalu melangkah bersama
Keberanian tidak bisa kau bungkam dengan ancaman penjara
Karena keadilan dan kebenaran akan selalu bersuara

Devan, Jakarta 3 Februari 2017

Tuan Fadli, sajakmu telah berbalas yah. Saya sangat gamblang menangkap siapa yang tuan maksud, tapi tuan tidak perlu paham siapa yang saya maksud. Jika tuan merasa baper, maka luncurkan lagi sajak yang lebih ngejoss, yah barangkali saya nanti masih bisa mengerti dan memahami.

Salam sajak tanpa membajak

(Seword/Ceria-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: