SBY-Antasari. (Foto: Merdeka.com)
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menempatkan pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat unggul atas dua lawannya yakni pasangan cagub-cawagub nomor urut tiga, Anies Baswedan - Sandiaga Uno serta pasangan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) melihat, anjloknya perolehan suara Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni tidak ada kaitannya dengan permasalahan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Antasari Azhar. Namun dia tidak menampik, ada sedikit efek perseteruan SBY dan Antasari terhadap perolehan suara Agus Yudhoyono.
"Saya tidak lihat hubungan antara pilkada dengan apa yang terjadi antara Pak Antasari dengan Pak SBY, bahwa berpengaruh iya, tapi tidak menjadi bagian yang besar, efeknya iya. Jadi karena itu kalau soal ini kan seperti saya katakan tadi, pak Antasari dan pak SBY kan dua duanya sudah mengajukan ke polisi, jadi kita tunggu melihat proses di kepolisian, apa yang terjadi," ujar JK di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (15/2).
Wapres JK berharap kedua pihak tidak saling menuding yang berujung memanaskan suhu politik nasional. Mantan Ketum Partai Golkar ini berharap smeua pihak menahan diri dan menyerahkan pada aparat penegak hukum.
"Mudah-mudahan sebelum itu ada suatu solusi yang baik dan tenteram dari dua belah pihak," katanya. Seperti diberitakan, kasus ini mulai memanas saat mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menyebutkan kalau SBY tahu segala permasalahannya. Bahkan, Antasari menuding kalau SBY yang membuatnya masuk ke dalam sel atas kasus pembunuhan bos Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
(Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email