Pesan Rahbar

Home » » Anggota Parlemen Jerman Minta Penarikan Pasukan Dari Pangkalan Udara Turki

Anggota Parlemen Jerman Minta Penarikan Pasukan Dari Pangkalan Udara Turki

Written By Unknown on Wednesday, 15 March 2017 | 00:15:00

Jet tempur Tornado di pankalan udara Incirlik Turki.

"Di tengah suasana panas ini, semakin tidak menentu apakah pemerintah Turki dapat dan akan menjamin perlindungan tentara kita di Incirlik,"

Di tengah sengketa dengan Turki atas referendum kekuasaan presiden Erdogan, beberapa anggota parlemen Jerman menyerukan penarikan pasukan yang dikerahkan di pangkalan udara Incirlik. Sejauh ini, pasukan pengintai AU Jerman hadir di pangakalan udara militer Turki sebagai bagian dari koalisi anti-ISIS pimpinan AS.

Kekhawatiran atas kehadiran pesawat Jerman di pangkalan yang terletak di Turki selatan dekat dengan Suriah, dimunculkan anggota parlemen dari koalisi yang berkuasa dan juga oposisi. Florian Hahn, juru bicara komite keamanan dan kebijakan luar negeri Uni Sosial Kristen (CSU), mengatakan tentara dan perwira Jerman mungkin menjadi pion dalam permainan kekuasaan Turki.

"Di tengah suasana panas ini, semakin tidak menentu apakah pemerintah Turki dapat dan akan menjamin perlindungan tentara kita di Incirlik," katanya kepada surat kabar Bild am Sonntag Jerman. Dia meminta pemerintah untuk menghentikan investasi di infrastruktur pangkalan udara dan mentransfer Tornados yang ditempatkan di sana ke tempat lain.

CSU adalah adik dari pemimpin partai Kristen Demokrat Kanselir Angela Merkel berbasis di Bavaria, sementara kekhawatiran serupa datang dari Partai Kiri, kekuatan oposisi utama di Jerman.

"Mengingat perkembangan saat ini di Turki, sudah sangat terlambat kalau kita menarik Tornado dan tentara Bundeswehr, serta menghentikan pasokan senjata ke Turki," bantah pemimpin Kiri Sahra Wagenknecht, sebagaimana dikutip oleh Deutsche Welle.

Green Partai Cem Özdemir, sebuah partai etnis Turki dan kritikus ‘bebuyutan’ Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakan penarikan pasukan dari Turki akan mengirim pesan yang jelas kepada Ankara, yang, menurut dia, "dalam proses terakhir kehilangan sisa-sisa penghormatan kepada Eropa."

(DW/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: