Seorang penembak jitu sekaligus prajurit perang dalam pasukan Peshmerga, tentara Kurdi yang memerangi ISIS membuat musuhnya benar-benar ketakutan setengah mati. Pasalnya, setiap peluru yang dimuntahkan dari senjatanya yang menyalak bisa dipastikan akan memakan korban.
“Satu tembakan, satu tewas. Hanya itu yang saya butuhkan. Saat saya tarik pelatuk, senjata menghentak melepaskan peluru. Lebih dari satu kilometer jauhnya target jatuh ke tanah, mati. Kematiannya adalah hal yang baik,” kata Muhammed Ali Karim alias Captain Rambo seperti dikutip dari Express, Senin (6/3/2017).
Berdasarkan penuturannya, keahlian itu ia dapatkan dari ayahnya yang merupakan sniper Peshmerga yang berjuang memerangi Saddam Hussein pada 1970-an dan 1980-an. Ayahnya melatihnya bagaimana caranya menggunakan senjata. Karim juga mengaku sempat tinggal sebentar di Norwegia.
“Begitu Daesh (singkatan bahasa Arab untuk IS) menyerbu negara saya pada Juni 2014), saya kembali ke Kurdistan untuk menghancurkan kejahatan ini,” katanya.
Pria berpangkat Letnan ini mimilih Zastava, senapan M75 yang biasa dikenal dengan “sniper Rusia” sebagai senjata andalannya. Ia juga memiliki senapan serbu M16.
“Sepanjang hidup senapan itu telah menjadi sahabat dan saudara bagi saya. Itu selalu bersama saya. Saya telah belajar untuk membunuh, membunuh dengan baik. Sudah biasa bagi saya menunggu (dengan sabar) setiap target saya,” katanya.
Sampai saat ini ia telah menewaskan 260 anggota ISIS. Dari jumlah itu, tiga di antaranya adalah komandan senior ISIS. Hal ini menyebabkan ISIS membuat sayembara dan siap memberikan hadiah yang besar untuk kepalanya.
(Express/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email