Foto: Beritategar.com
Di hari akhir KTT Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) di Jakarta, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyebut Indonesia merupakan bukti bahwa antara agama Islam dan prinsip-prinsip demokrasi modern dapat berjalan berdampingan. Contoh ini bisa tercermin dari kepemimpinan Indonesia di KTT IORA 2017 yang telah menghasilkan Deklarasi tentang Mencegah dan Mengatasi Terorisme dan Ekstremisme Kekerasan.
“Indonesia adalah bukti bahwa Islam, demokrasi, dan moderasi bisa kompatibel,” kata Malcolm Turnbull seperti dilansir Antara, 7/3.
Dalam deklarasi tersebut, negara anggota IORA mencapai kesepahaman bersama untuk mengecam terorisme dan ekstremisme kekerasan dalam segala bentuk dan perwujudannya. Untuk itu, IORA juga berkeyakinan untuk berdiri bersama mencegah dan mengatasi ancaman hal tersebut serta mempromosikan pesan positif terkait respek, toleransi, keberadaan bersama, inklusif, keberagaman dan kohesi sosial.
Tak hanya itu, seperti diberitakan Islamindonesia.id sebelumnya, Negera ini oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi disebut sebagai salah satu kontributor terbesar untuk Pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB. Indonesia tidak hanya mengirimkan personel untuk misi perdamaian melainkan juga mengirimkan peralatan alat utama sistem persenjataan untuk misi-misi perdamaian di 10 negara.
Dalam kasus Komunitas Rohingnya di Myanmar misalnya, Indonesia menurut Retno sudah melakukan banyak. Misalnya, pemerintah sudah membangun enam sekolah di sana. Indonesia juga membangun fasilitas kesehatan serta memberikan bantuan makanan, baju dan sebagainya.
“Bantuan itu tidak hanya untuk komunitas muslim, tapi juga komunitas Budha karena Rakhine yang merupakan salah satu kecamatan termiskin di Myanmar,” katanya.[]
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email