Pesan Rahbar

Home » » Direktur FBI dan NSA Bicara Soal Rusia dan Penyadapan di Kongres

Direktur FBI dan NSA Bicara Soal Rusia dan Penyadapan di Kongres

Written By Unknown on Monday, 20 March 2017 | 16:51:00

James Comey, Direktur FBI AS.

Para direktur FBI dan NSA dijadwalkan memberi kesaksian di hadapan Kongres, Senin (20/3), terkait hubungan Rusia dan Donald Trump serta dugaan penyadapan yang diperintahkan oleh Barack Obama.

Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey dan Direktur Badan Keamanan Nasional (NSA) Mike Rogers untuk pertama kali akan berbicara terbuka terkait kedua isu tersebut.

Selama beberapa pekan terakhir, kedua isu itu menjadi perdebatan hangat di Amerika Serikat dan memisahkan masyarakat menjadi dua kubu.

James Comey akan memberikan kesaksiaon soal penyelidikan terkait intervensi Rusia dalam pemilihan presiden tahun lalu. Rogers juga dijadwalkan memberikan keterangan serupa.

Dugaan adanya hubungan antara Trump dan timnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah menjadi perdebatan jauh sebelum pemungutan suara pada 8 November lalu.

Pada Januari, beberapa badan intelijen AS mengambil langkah tak lazim setelah secara terbuka mengatakan, para peretas Rusia membobol surat elektronik milik para politisi senior Partai Demokrat.

Mereka juga merilis sejumlah surat elektronik memalukan milik Hillary Clinton dengan tujuan untuk memenangkan Trump dalam pemilihan presiden.

Sejak saat itu, berbagai pertanyaan terkait hubungan Trump dengan Rusia terus mendominasi berbagai pembicaraan politik di AS.

Sejauh ini, sebuah panel Kongres yang dibentuk untuk menyelidiki masalah tersebut belum menemukan bukti bahwa terjadi hubungan antara Rusia dan Trump terkait pemenangan pemilu.

"Berdasarkan apa yang saya miliki hingga pagi ini, tak ada bukti terkait kolusi yang dilakukan tim Donald Trump dan Moskwa," ujar Devin Nunes, keta komite intelijen parlemen AS kepada Fox News, Minggu (19/3).

Selain masalah hubungan dengan Rusia, sidang Kongres ini juga diharapkan memberi kejelasan soal tudingan penyadapan terhadap Trump Tower yang diperintahkan Presiden Barack Obama.

Pada 4 Maret lalu, lewat akun Twitternya, Trump menyebut Obama memerintakan penyadapan teleponnya, sebuah tuduhan yang memicu perdebatan politik di Washington DC.

(Fox-News/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: