Sejumlah makam suci Irak ikut aktif dalam pameran internasional buku Najaf al-Asyraf dengan mempersembahkan ratusan jilid buku dan pelbagai tulisan dengan pelbagai topik fiqih, akidah, dan Islam.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari situs resmi Imam Ali (As), pameran internasional kesembilan buku makam suci Alawi di auditorium Thusi memulai kinerjanya 9 Februari di Najaf al-Asyraf, dengan menyelenggarakan acara pembukaan di auditorium al-Haidariyyah, Haram.
230 penerbit dari pelbagai negara dunia dan Irak ikut berpartisipasi dalam pameran tersebut, sementara dua pertiganya adalah luar negeri dan sepertiganya adalah Irak.
Partisipasi Aktif Atabah Suci Irak dalam Pameran Buku Najaf
Haider al-Musawi, penanggung jawab makam suci Alawi dalam pameran tersebut mengatakan, untuk kesembilan kali berturut-turut makam Alawi ikut berpartisipasi dalam pameran ini dengan lebih dari 200 karya buku dan majalah, yang mencakup majalah Najaf dari tahun 1910 M, buku-buku lama dan baru tentang beografi dan sirah Imam Ali (As) dan 50 tesis universitas, yang dicetak oleh makam suci.
Demikian juga divisi urusan intelektual memamerkan 20 karya tentang Amirul Mukminin, Sayidah Fatimah Az-Zahra (As) dan Imam Mahdi (afs) dalam bahasa Inggris, Urdu, Perancis, Persia, Swedia, koleksi cerita moral untuk anak-anak, sirah Ahlulbait (As), al-Quran dan para wanita dalam al-Quran.
Dhiya Muhammad Isa, penanggung jawab divisi makam suci Huseini dalam pameran ini mengatakan, makam Huseini dengan perwakilan divisi urusan intelektual, sejumlah yayasan, majma’ Imam Husein (As) dan Nahjul Balaghah, Darul Quran dan Markas telaah makam suci, ikut berpartisipasi dalam pameran ini dengan lebih dari 200 karya.
"Makam ini ikut berpartisipasi dengan pelbagai buku untuk kesembilan kali berturut-turut dalam pameran intelektual, ideologi, dan kebudayaan, yang ada di samping makam Imam Ali (As),” imbuhnya.
Syed Reza Siyadah, direktur divisi makam Razavi dalam pameran ini mengatakan, kami berpartisipasi untuk keempat kalinya berturut-turut dan sekitar 250 buku dengan pelbagai topik seperti fiqih, ushul, tarikh Islam, sirah para nabi dan imam suci (As) kami pamerkan dalam pameran tersebut, 30 karya budaya, 200 buku untuk anak-anak, yang mencakup topik tarbiah dan permainan, seperti pemberian hadiah dan tabaruk dari makam suci Razavi, yang dibagikan secara cuma-cuma.
Mohammad al-Maliki, penanggung jawab makam Imamain Kazhimain mengatakan, partisipasi makam ini mencakup buku-buku cetakan dalam warisan makam Kazhimain, kota, karya arkeolog, dan kebudayaan dan demikian juga mempersembahkan 5 majalah yang dicetak oleh divisi urusan intelektual makam suci, bagian ini mencakup buku-buku yang dipamerkan dalam pameran permanen makam suci.
Dalam hal ini, Haider Latif, penanggung jawab divisi makam Imamain Kazhimain Askariyain menegaskan, markas warisan makam suci Imamain Kazhimain memamerkan warisan ilmiah dan kebudayaan makam suci dan harta berharganya, yang mencakup karya-karya penguasaan terhadap dua haram suci seperti kubah mulia, menara, tempat batasan pusara (dzarih), panji dan tirai pintu masuk serta karya-karya rusak amatlah mencolok dan juga produksi pabrik seperti batu-batu berharga.
Haidar al-A’ajibi, penanggung jawab makam suci haram Sayid Abdul Fadhl Abbas (As) juga memamerkan sejumlah karyanya mengatakan, divisi makam Abbasi mencakup buku-buku dengan pelbagai topik fiqih, religi dan sejumlah karangan, journal, karya dan galeri pelbagai seni.
Demikian juga Ziad al-Shamri, penanggung jawab divisi pengetahuan-pengetahuan (ma’arif) Islam dan kemanusiaan yang berafiliasi dengan makam Abbasi mengatakan, kami berpartisipasi dalam pameran ini untuk ketiga kalinya berturut-turut, dan di situ kami memamerkan 230 topik buku intelektual, ideologi, dan kebudayaan, dalam dua bahasa, Arab dan Inggris yang dipublikasikan oleh sejumlah lembaga intelektual dan kemanusiaan.
Kehadiran Markas Terjemahan Amirul Mukminin dalam Pameran Internasional Buku Najaf al-Asyraf
Hasanain Shuba’, penanggung jawab koordinasi markas terjemahan Amirul Mukminin (As) mengatakan, partisipasi cabang handal kami dalam bidang terjemahan dalam pameran tersebut merupakan sebuah langkah dalam rangka komunikasi intelektual secara langsung dengan pelbagai kelompok masyarakat, yang berlangsung melalui pengenalan sejumlah tulisan markas dan penerbit tersebut. Demikian juga pameran ini memberikan kesempatan kepada kita, dimana melalui komunikasi masyarakat, kita mengenal para penerbit luar negeri dan Arab dengan kebutuhan-kebutuhan mereka dan khususnya orang-orang yang tinggal dalam pengasingan, sementara seluruh tulisan markas terjemahan Amirul Mukminin sejak dari awal sampai akhir dipamerkan dalam pameran ini.
Ia menambahkan, pameran ini dianggap sebagai festival kebudayaan dan komprehensif dan memberi kesempatan kepada kita agar mengenal para cendekiawan, para akademis, sejumlah markas penerbit dan lembaga secara langsung, yang mementingkan pemikiran kemanusiaan dan Islam.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email